Terpaksa Menikahi Nona Muda BISU

Terpaksa Menikahi Nona Muda BISU

Awal

Seorang pemuda bernama Dude Adji, dia adalah pemuda berprestasi dalam bidang academic. Dia terlahir dari pasangan Ibu Nining dan Bapak Budi. Dia memang bukan berasal dari keluarga berada, bahkan lebih tepatnya orang yang kurang mampu.

Yang mana Bapak nya hanya seorang supir dikeluarga Wigunadi, dan sudah mengabdikan dirinya sejak masih muda dulu hingga sekarang. Sedangkan sang Ibu hanya seorang Ibu rumah tangga biasa, dan tidak memiliki penghasilan.

Tapi karena kecerdasan nya, Adji bisa meraih gelar sarjana karena kecerdasan nya itu. Bahkan dia bisa melanjutkan pendidikan nya menggunakan jalur beasiswa. Sekarang dia sedang melanjutkan S2 nya yang juga mendapatkan beasiswa.

Adji adalah anak tunggal, jadi apa-apa hanya sendiri. Karena alasan tertentu, Ibu Nining tidak bisa memiliki keturunan lagi. Biar begitu, mereka sangat bangga bisa memiliki Adji didalam hidup mereka berdua.

"Pak, Bapak sudah tua. Lebih baik Bapak istirahat saja dirumah, biar Adji yang menggantikan posisi Bapak menjadi supir. Adji tidak tega melihat Bapak yang seperti ini, sedang sakit masih harus bekerja" ucap Adji pada Bapak nya yang sedang bersiap untuk menuju kediaman Pak Wigunadi.

"Bapak masih kuat nak, bukankah kamu kuliah? Sayang jika harus izin terus, apa lagi berhenti. Itu semua kan adalah cita-cita dan impian kamu nak, Bapak masih bisa" jawab Pak Budi pada putra semata wayangnya.

"Adji bisa mengatur ulang jadwal kuliah Adji Pak, lagi pula, jika Adji tidak bisa lanjut juga tidak apa-apa Pak. Karena Adji hanya ingin melihat Bapak dan Ibu hanya diam saja dan tidak melakukan pekerjaan berat lagi. Selagi Adji bisa dan mampu, Adji akan melakukan nya. Jadi Bapak mau ya, dirumah saja? Biar Adji saja yang menggantikan Bapak" Adji bersekukuh untuk menggantikan Bapak nya menjadi seorang supir.

"Yo wes lah Pak, dengarkan apa kata putra kita. Dia itu tidak akan pernah mau mendengarkan, jika menurutnya itu adalah benar. Jadi biarkan saja, kita hanya tinggal bilang saja pada Tuan Wigunadi. Jika Bapak sudah tidak bisa bekerja lagi" ucap Ibu Nining pada suaminya.

"Iya Bu, iya. Bapak akan bilang pada beliau" ucap Pak Budi yang akhirnya mau jika dia tidak bekerja lagi.

"Ya sudah nak, lebih baik kamu segera bersiap, satu jam lagi biasanya Tuan Wigunadi akan berangkat kekantor. Jadi jangan sampai kamu terlambat datang kesana" ucap Pak Budi mengatakan nya pada Adji.

"Iya Pak, Adji akan bersiap-siap sekarang" jawab Adji yang segera masuk kedalam kamarnya.

"Ya Allah, semoga aku bisa dan kuat menjalani semua ini. Maafkan Adji Pak, Adji terpaksa berbohong pada Bapak. Adji tidak mau jika Bapak terus saja bekerja keras seperti ini, diusia Bapak yang sudah saatnya untuk istirahat. Maafkan Adji yang harus berhenti mengejar cita-cita Adji dan menguburnya. Maaf Pak, Bu" gumam Adji yang mengganti pakaian nya menjadi seragam supir yang selalu Bapak nya gunakan.

Adji meneteskan air matanya, karena harus mengubur semua impian nya untuk menjadi seorang pengusaha. Karena dia ingin berbakti pada kedua orang tuanya.

"Bismillah, semoga semuanya dilancarkan Ya Allah" ucap Adji yang langsung keluar dari kamar setelah dia rasa cukup dengan penampilan nya itu.

"Hati-hati nak, ingat, jangan ngebut-ngebut bawahan mobilnya" ucap Pak Budi mengingatkan putranya agar selalu berhati-hati.

"Ini bekal kesukaan kamu nak, Ibu sengaja menyiapkan ini semua untuk kamu. Dimakan ya setelah sampai nanti" ucap Ibu Nining memberikan kotak bekal pada Adji.

"Makasih Bu, Adji berangkat dulu ya Pak, Bu. Assalamualaikum" ucap Adji yang menerima bekal tersebut lalu dia berpamitan pada kedua orang tuanya.

"Wa'allaikumsalam" jawab Bapak dan Ibu nya yang menatap sedih pada punggung sang putra. Yang sebelumnya selalu bersemangat dalam melakukan apapun, sekarang terlihat seperti banyak beban dalam dirinya.

"Bu, apa keputusan kita benar membiarkan Adji menggantikan Bapak? Bapak merasa kasihan Bu, dia pasti akan kesulitan untuk membagi waktu kuliahnya. Apa lagi dia bilang, jika dia sudah bekerja didalam perusahaan besar. Apa mungkin dia menolak pekerjaan itu demi Bapak?" tanya Pak Budi pada istrinya.

"Siapa yang tidak kasihan pada anak kita itu Pak, Ibu juga sama. Tapi putra kita itu sangat keras kepala dan jika sudah memutuskan sesuatu, akan sulit untuk kita mencegahnya. Lebih baik kita berdo'a saja, supaya apa yang menjadi cita-cita putra kita segera terwujud. Kita percayakan semuanya pada Allah Ta'ala Pak" jawab Ibu Nining yang menenangkan suaminya.

Mereka berdua hanya bisa menghela nafasnya dan saling diam, mereka berdua memang sangat menyayangi putranya. Dan sangat ingin melihat putranya itu bahagia, tapi karena keterbatasan ekonimi, membuat mereka hanya bisa pasrah dan berdo'a yang terbaik untuk putranya itu.

.

Dilain sisi, lebih tepatnya didalam keluarga Wigunadi sedang melaksanakan sarapan bersama dan akan melakukan aktifitasnya masing-masing.

"Nak, apa kamu yakin ingin membantu Papa mengelola perusahaan?" tanya Papa Nadi pada putri tunggalnya.

"Iya Pa, aku ingin bisa melakukan sesuatu yang membuat Mama dan Papa bangga padaku. Juga aku tidak mungkin terus bersembunyi dari dunia" jawab Clarissa menggunakan bahasa isyaratnya.

"Baiklah, Papa dan Mama akan selalu mendukung apapun keputusan kamu sayang" ucap Papa Nadi yang mengusap kepala putrinya itu.

Mereka hanya mengangguk, saat akan bersiap dan berangkat mereka melihat jika yang menjadi supir mereka bukan Pak Budi lagi. Melainkan seorang pemuda tampan dan itu adalah putra dari supirnya sendiri.

"Adji? Kenapa kamu yang menggantikan Pak Budi? Apa beliau baik-baik saja?" tanya Papa Nadi yang bertanya pada Adji.

"Alhamdulilah Tuan, Bapak baik-baik saja. Beliau sudah tua dan biarkan saya yang menggantikan posisi Bapak saya menjadi supir anda" jawab Adji sambil menunduk dan dia sangat sopan mengatakan nya pada Papa Nadi.

"Apa kamu tidak kuliah? Bukankah kamu sedang melanjutkan pendidikan kamu?" tanya Papa Nadi saat sudah berada didalam mobil.

"Tidak Tuan, saya bisa melakukan nya nanti setelah bisa membagi waktu saya. Untuk saat ini saya ingin seperti sekarang dulu" jawab Adji yang masih terus mengemudi.

"Kamu adalah pemuda yang baik. Diluaran sana mana mungkin ada seorang pemuda yang seperti kamu ini. Disaat anak-anak seusia kamu berkumpul dan bersenang-senang, kamu malah sebaliknya. Tapi saya pribadi bangga pada kamu, Bapak kamu juga pasti bangga padamu" ucap Papa Nadi yang membuat Adji merasa jika dia ini masih bukan apa-apa jika dibandingkan dengan pengorbanan kedua orang tuanya. Terutama Bapak nya.

"Anda terlalu berlebihan Tuan, saya masih jauh dari kata itu" ucap Adji yang merendah pada Papa Nadi.

'Jadi dia ini adalah sarjana? Kenapa dia mau menjadi seorang supir dan itu karena menggantikan posisi Bapak nya sendiri? Apa dia ini pemuda yang bodoh, makanya dia tidak menggunakan ijazah nya sendiri untuk mencari pekerjaan? Dasar aneh' ucap Clarissa dalam hati dan dia masih saja diam juga tatapan datarnya.

Clarissa adalah gadis yang sangat angkuh juga sangat arrogant, jika dihadapan orang lain. Untung saja dia tidak bisa berbicara, jika bisa mungkin akan selalu marah-marah dan mengatakan kata-kata yang mungkin menyakiti perasaan orang lain.

Mobil yang dikendarai oleh Adji sudah sampai didepan perusahaan besar dan dia membukakan pintu mobil untuk kedua majikan nya.

"Nak Adji bisa masuk dan sekarang saya menjadikan kamu asisten pribadi putri saya. Untuk hari ini kamu hanya perlu mempelajari bahasa isyarat saja dulu. Karena selanjutnya kamu yang akan mendampinginya" ucap Papa Nadi pada Adji yang menunduk hormat pada mereka berdua.

"Pa, apa Papa tidak salah? Kenapa harus dia? Dia hanya seorang supir" tanya Clarissa yang menggunakan bahasa isyaratnya dan dia protes pada sang Papa.

"Karena Papa percaya padanya, sebaiknya kamu lihat dulu cara kerjanya seperti apa. Jangan dulu menolak, biarkan dia mempelajari bahasa isyarat kamu. Setelah dia mengerti baru dia akan selalu ada bersama dengan kamu" jawab Papa Nadi yang mengatakan nya dengan tegas pada Clarissa.

'Sial, kenapa juga aku harus bersama dengan anak supir ini. Tidak dulu, tidak sekarang. Papa selalu saja memberikan aku pilihan buntu' ucap Clarissa dalam hati dan dia menatap tajam pada Adji.

"Maaf Tuan, saya tidak bisa. Karena saya belum tentu mengerti dengan semua gerakan tangan dan jari yang begitu cepat. Maaf, bukan nya saya menolak permintaan anda Tuan, sekali lagi maafkan saya" ucap Adji yang membungkuk hormat dan dia tidak ingin jika semua ini membuatnya tertekan dan tidak nyaman.

'Tahu diri juga kamu. Lebih baik kau memang seperti itu dan jangan pernah berada didekatku' ucap Clarissa dalam hati yang tersenyum sinis kearah Adji.

"Kenapa nak? Apa kamu tidak enak pada Clarissa atau pada saya? Jangan sungkan, karena saya ingin melihat cara kerja kamu. Jika memang tepat dan cara kerja kamu bagus, maka saya akan memberikan pekerjaan sesuai dengan kemampuan dan juga gelar sarjana yang kamu miliki" tanya Papa Nadi yang mengatakan nya pada Adji.

"Baiklah Tuan, tapi saya tidak bisa berjanji akan bisa dengan cepat mempelajari semua ini" jawab Adji yang merasa sungkan jika terus menolak keinginan nya.

"Pa, kenapa? Ah, sudahlah" ucap Clarissa yang tidak melanjutkan lagi ucapan nya menggunakan jari-jarinya.

Clarissa langsung berjalan masuk kedalam ruangan kerja Papa Nadi. Sedangkan Adji hanya diam dan dia mencoba mengerti dengan semua gambar tangan dan cara menggerakan nya. Dia juga menggunakan ponselnya untuk mempelajari bahasa isyarat.

"Apa keputusan aku tidak salah Ya Allah? Karena aku melihat, jika Nona Clarissa tidak menyukai ku saat aku menerima tawaran ini" gumam Adji yang sudah sedikit memahami bahasa isyarat tersebut.

Dia terus berusaha untuk mempelajari bahasa isyarat tersebut hingga bisa dan hafal, supaya Clarissa tidak marah jika dia tidak mengerti apa yang dikatakan olehnya. Adji terus berusaha dan dia belajar lagi untuk mata kuliahnya yang dia tinggalkan.

"Ya Allah, kuatkan hamba untuk bisa menerima semua ini. Karena ini adalah keinginan hamba sendiri, jangan biarkan hati ini merasa menyesal dengan keputusan yang sudah hamba ambil. Jangan biarkan hamba menjadi manusia yang tamak Ya Allah" gumamnya lagi sambil menunduk dan mengusap air matanya yang tidak terasa menetes.

Dia kembali kedalam mobil, supaya tidak ada yang melihatnya menangis dan mempelajari semua ini. Karena hari ini dia hanya diminta mempelajari bahasa isyarat saja dan dia melakukan nya tanpa lelah.

Hingga menghabiskan waktu berjam-jam, dia sudah bisa dan hafal semuanya. Dia melihat jika sudah waktunya makan siang, dia membuka kotak bekal yang diberikan oleh Ibu nya.

"Makasih banyak Bu, ini adalah kesukaan aku" gumamnya yang melihat kotak bekal dengan telur dadar dan sayur capcay.

Baru akan menyuapkan makanan nya kedalam mulutnya. Mobil sudah diketuk lumayan keras, hingga dia terjingkat kaget dan menyimpan kembali makanan tersebut kedalam dashboard.

"Apa kau akan makan? Jika ingin makan, sebaiknya diluar mobil dan jangan seperti ini. Bau mobil ini oleh makanan mu itu" ucap Clarissa yang menggunakan bahasa isyarat tapi tatapan nya sangat tajam dan sinis pada Adji.

"Maaf Nona, saya tidak akan mengulanginya lagi. Apa anda ingin saya antar kemana?" ucap Adji yang bertanya pada Clarissa. Karena Clarissa mendengar dengan sempurna jadi, seseorang lah yang harus mengerti dirinya, bukan sebaliknya.

"Antarkan saya ke restaurant jepang dan yang paling enak. Saya tidak mau makan jika bukan makanan yang saya inginkan" jawabnya dengan menatap sinis pada Adji yang hanya mengangguk saja apa yang dikatakan oleh Clarissa.

Adji mengendarai mobilnya menuju restaurant yang diinginkan oleh Clarissa, dia hanya menunduk dan memesankan makanan untuk Clarissa. Setelah mendapatkan apa yang diinginkan oleh Clarissa, Adji keluar lagi untuk memakan makan siangnya juga. Walau sederhana, itu adalah makanan kesukaan nya dan buatan tangan sang Ibu untuknya.

Terpopuler

Comments

Widi Widurai

Widi Widurai

ya kl uda kerja di perusahaan, gaji lebih gede. knp ga bapaknya aja yg resign, dia ttp kerja di perusahaan. ko malah gantiin kerja bapaknya 🤔

2023-11-02

0

Ñůŕšý

Ñůŕšý

orang tua selalu memberi nasehat pada anaknya apa lagi menyangkut nyawa karena berkendara itu mempertaruhkan nyawa

2023-09-09

2

Lisayesha

Lisayesha

Anak yang berbakti Adji. Suatu saat nanti kamu pasti akan bisa mewujudkan impianmu

2023-09-09

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!