" Ya Allah hujan begitu lebat sekali, angin sangat kencang, dimana harus ku tinggal sekarang, di pinggir jalan raya yang sepi ini kah " Seorang gadis desa berparas cantik menangis karena merasa sangat sedih tidak dapat menemukan Alamat yang dia cari di kota besar itu.
Zulfatun Nisa , yah gadis itu bernama Zulfatun Nisa yang akrab di sapa Zulfa, Dia menangis tersedu sedu bagaimana dia harus bertahan karena dia hanya membawa uang pas untuk angkot dan uang itu hanya tersisa 50 ribu , Alamat yang dia simpan pun ternyata sudah basah terkena hujan.
" Ibu, seandainya ibu masih hidup, Zulfa tidak akan pergi meninggalkan desa , pergi ke kota mencari Alamat rumah teman ibu, tapi berakhir begini, Alamat yang di kertas tidak bisa lagi di lihat" Zulfa menggigil kedinginan, dalam hitungan detik
BRUUUK
Badan Zulfa tergeletak di pinggir jalan raya, di bawah hujan yang begitu deras.
" Tidaaaaaaak " Zulfa menjerit dia merasa sangat takut, yang Zulfa tahu dia tadi di pinggir jalan raya , tapi tiba tiba dia sudah berada di dalam kamar yang sangat luas, kamar yang bernuansa hitam, tapi terlihat mewah sangat mewah.
Zulfa duduk di tepi ranjang, dia juga merasa sangat takut , tapi tidak lagi bersuara, Zulfa hanya melihat di sekeliling kamar itu, warna tempat tidur pun bernuansa hitam.
ketika Zulfa melihat dirinya di cermin Zulfa terkejut, mata nya melotot.
" Aku di perkosa, Hiks hiks aku di perkosa hiks hiks hiks " Zulfa duduk di lantai menangis sedih, melihat dirinya yang sudah berganti baju kaos dan bawahannya celana kolor yang sedikit kebesaran.
Ckrek suara pintu terbuka, Zulfa gemetar, dia tetap duduk di lantai bersembunyi di dekat tempat tidur.
" Permisi Nona " suara perempuan paruh baya , Zulfa mengangkat kepalanya dan berdiri
" Saya dimana " Tanya Zulfa membuat wanita paruh baya itu terkejut.
" Eh nona kenapa di situ "
" Saya takut, jangan sakiti saya, jangan jual saya " Zulfa meneteskanair mata nya
" Nona tidak di jual, justru nona di tolong tuan, karena tadi malam nona tidak sadarkan diri di pinggir jalan raya " Ujar perempuan paruh baya itu
" Jadi saya pingsan? "
" Iya non, tadi malam nona di bawa tuan dengan pakaian yang basah, karena saya sudah pulang tuan menelfon saya dan menyuruh mengganti baju nona "
" Alhamdulillah, terimakasih Bibik sudah menolong saya "
" Panggil saya bik Narsih "
" Saya Zulfa Bik "
" Oh iya Nona makan dulu ya, ini obat nya, setelah makan tolong obat nya di minum "
" Bik terimakasih ya "
" Maaf kalau boleh tahu Nona Zulfa mau kemana, sepertinya nona dari kampung "
" Iya bik, saya mencari teman ibu saya tapi sayang nya Alamat nya malah terkena hujan dan tidak bisa di baca bik, saya tidak tahu lagi setelah ini kemana, saya tidak ada teman di jakarta ini bik, pulang ke kampung juga tidak mungkin, karena ibu sudah meninggal satu bulan lalu " Zulfa menangis karena mengingat hidup nya yang begitu sulit karena tidak lagi punya keluarga
" Nona jangan menangis, nanti coba nona kasik tahu tuan, siapa tahu butuh pembantu "
" Bik jangan panggil nona, Panggil Zulfa saja, orang miskin tidak pantas di panggil nona bik "
Ibu Narsih dan Zulfa tersenyum, ibu Narsih iba sekali mendengar cerita tentang Zulfa.
" Ayo makan dulu bibik tungguin "
" Iya bik "
Zulfa pun makan, dengan lahap sekali, Bik Narsih yang melihat nya tersenyum, gadis cantik yang terlantar, dan tidak tahu kemana akan pergi.
" Bik terimakasih ya, Zulfa kenyang sekarang "
" Syukurlah, Nak Zulfa umur berapa "
" Zulfa umur 21 tahun Bik "
" Oh iya tunggu tuan disini ya jangan kemana mana sebentar lagi tuan datang melihat mu, dia orang nya cuek, tidak ada senyum, tapi baik "
" Jadi takut Bik sama tuan " Zulfa merasa takut
" Sudah jangan hawatir tuan baik kok orangnya "
" Bik sekali lagi terimakasih "
" Tidak apa apa, bibik keluar dulu ya "
" Bik baju saya dimana ya bik yang satu tas ? "
" Ada di rumah bibik , bibik masih cuci karena semua basah "
" Bik saya mau sholat , dan mau pakai hijab , saya tidak biasa bik tidak berhijab "
" Nanti sore bibik ambil ya , tapi kalau mau sholat ada kok mukenah, bibik bawa mukenah "
" Saya pinjam ya bik "
" Bibik ambil dulu ya "
Bik Narsih mengambil mukenah nya setelah itu datang membawa mukenah, lalu Bik Narsih keluar dari kamar Zulfa dan menutup kembali kamar nya.
Zulfa melihat jam di dinding kamar itu, karena sudah masuk waktu solat dhuhur, Zulfa segera ke kamar mandi, betapa terkejut nya Zulfa melihat kamar mandi yang begitu mewah dan sungguh luar biasa mewah nya, Sungguh Zulfa sangat suka dengan suasana itu, tapi Zulfa masih ingin bertemu dengan tuan nya Bik Narsih yang menolong nya itu.
Zulfa pun berwuduk menggunakan shower, setelah selesai Zulfa keluar dari kamar mandi.
" Aaaauuuu" Zulfa menjerit dengan sosok laki laki yang berdiri di jendela kamar itu.
" Hei berhenti berteriak "
" Maling kamu maling kan, kalau ada tuan disini kamu pasti akan di marahi Toloooong bibik Toloooong " Teriak Zulfa ketakutan.
" Diaaaam" teriak laki laki itu marah dan menatap mata Zulfa tajam
" Kamu mau apa di kamar tuan " Zulfa gugup dan ketakutan.
Laki laki itu tidak menjawab dia menatap Zulfa dengan tatapan membunuh , tubuh Zulfa gemetar tampa ada aba aba Zulfa tidak sadarkan diri lagi, karena merasa takut melihat laki laki itu.
■ Naila Zulfa Azkiya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
ice trisnawati
😘😘
2021-02-01
0
Alan Alanshorie
dih keren
2021-02-01
0
Happyy
💖💖💖
2020-12-20
0