"Apa kalian tidak akan membantu Jeremi?."
"Hemp. Tidak.... Miss Asiah ayo lihat bukuku!." Siswa yang lain juga mendatangi Asiah dengan antusias melupakan gerombolan para gadis yang menutupi di belakang.
"Dasar anak kecil. Seperti biasa, kamu sangat populer di kalangan anak-anak Asiah, pasti sangat sulit untuk berbagi kasih sayang dengan murid sebanyak ini."
Seorang wanita dengan pakaian dress biru tua berdiri di ambang pintu dengan santai sambil menyilangkan tangannya. Wanita cantik yang berdiri itu bernama Erika Rahayu, salah satu guru pelajaran Matematika di Avenir. Erika dulunya merupakan teman sekelas Asiah di Jerman, ketika mereka akan mengambil pendidikan Bahasa dan Matematika di universitas yang sama. Keduanya memiliki kemiripan wajah karena masing-masing salah satu orang tua mereka merupakan orang Asia murni.
"Asiah apakah kamu tidak akan meninggalkan tempat ini?."
"Tidak.... Kalaupun aku ingin keluar setidaknya aku akan keluar setelah murid-murid yang aku ajar saat ini lulus dan....
"Sudah lama tidak bertemu Erika, aku dengar kamu pulang ke negara asalmu beberapa minggu yang lalu karena mengambil cuti hamil, tapi kenapa kamu sudah kembali?."
"Panjang ceritanya, sudah yah. Aku kemari karena ingin melihatmu saja sebelum kekantor kepala sekolah, kalau ada waktu ayo bertemu sepulang sekolah."
"Oke."
Keduanya kemudian berpaling dan kembali ke aktifitas mereka masing-masing. Pelajaran telah di mulai dengan baik sampai akhir mata pelajaran, Lima jam telah telah berlalu sejak jam pulang sekolah berbunyi, guru-guru yang masih memilih untuk tinggal di sekolah sebagian sudah pulang kerumah mereka masing-masing.
Asia adalah salah satu guru yang masih tinggal di sekolah untuk mempersiapkan tugas sekaligus memeriksa jadwal pelajaran dan keseharian muridnya yang di tulis dalam buku khusus para siswa. "Mereka melakukan banyak hal... Ada yang pergi berbelanja ke Mall dan ada yang liburan keluar negri. Anak orang kaya memang berbeda."
Cling...
"Hem?."
Cling... Cling...
Bunyi notifikasi menghentikan aktifitas Asiah. Asia seger memeriksa notifikasi dan tertera pesan dari Erika di dalamnya.
[ Erika Rahayu.
Hei, ayo makan malam di Le Train Bleu malam ini pukul 07. Aku yang akan traktir. ]
"Hemp... Dasar Erika."
Asiah cepat-cepat memasukan barang-barangnya kedalam tasnya dan pergi bergegas pulang tapi belum sampai di mobil dia melihat seorang siswa laki-laki yang masih duduk menunggu jemputan di depan pos penjaga.
"Jeremi?."
Asiah menghampiri anak kecil yang pipinya memerah tersebut. Dia melihat jam tangannya yang menunjukan pukul empat sore, yang berarti kelas sudah berakhir sekitar Lima jam yang lalu. "Jeremi! Apa yang kamu lakukan di sini sendirian? Di mana ibumu? Atau orang yang biasa menjemputmu?,"tanya Asiah khawatir.
".... Miss Asiah jangan khawatir! Ibu bilang dia akan menjemput ku," kata anak laki-laki itu pelan.
Asiah menyentuh kedua tangan mungil itu yang telah menjadi dingin karena tidak mengunakan sarung tangan. "Ya ampun, seharusnya kamu langsung datang keruangan Miss jika orang tuamu masih belum menjemput! Bagaimana bisa kamu menunggu di luar selama lima jam tanpa sarung tangan hangat."
Asiah membuka syal yang ada di lehernya dan memasangkannya pada Jeremi yang kedinginan. "Aku tidak apa-apa Miss Asiah, aku sudah terbiasa seperti ini-"
"Tsk, mentang-mentang mereka sibuk berani-beraninya mereka membuat anak kecil menunggu selama lima jam di cuaca seperti ini!," Gerutu Asiah.
Asiah mengomel dengan bahasa Jerman sehingga anak di depannya tidak tahu bahwa dia mengumpat. "Jeremi apakah kamu sudah makan?," Tanya Asiah sambil memakaikan syal merah itu ke leher Jeremi.
"Sudah Miss saya sudah makan, ibu memberikan bekal padaku pagi ini."
".... Kapan kamu memakannya?"
"Tadi pagi setelah jam pelajaran biologi selesai," katanya dengan polos.
"Jam biologi ... Berarti setelah jam istirahat?."
"Iya."
"...."
Dunia Asiah serasa berputar. Mendengar jawaban naif bocah berusia 6 tahun tersebut. Asiah kehabisan kata-kata setelah melihat tubuh pucat anak itu dan ekspresinya yang mengatakan seolah-olah hal yang dia alami adalah hal biasa dan sangat wajar.
"Jeremi.... Maukah kamu menyampaikan kepada orang tuamu untuk datang ke sekolah bersamamu besok? Miss ingin mengatakan sesuatu pada ibumu."
"Apa yang ingin Miss katakan kepada ibuku?."
"Tidak banyak."
"Aku pikir tidak bisa."
"Kenapa?."
"Karena Ibuku orang yang sibuk."
Anak kecil itu tidak menunjukan tanda-tanda berbohong sedikitpun, Asiah yang melihat itu merasa ibah dan memeluk bocah itu dalam-dalam. Sebagai seorang pengajar dia sering melihat hal ini terjadi pada beberapa siswa namun tidak seperti yang di alami oleh Jeremi yang masih berumur 5 tahun. "Jeremi apakah-"
Tin! tin!
Klakson mobil terdengar dari luar gerbang.
Mobil Ferrari hitam terus membunyikan klakson berkali-kali di parkiran yang tak jauh dari pos keamanan tempat Asiah dan Jeremi berada. "Ah! Itu paman! Paman datang menjemput ku!," Jeremi berteriak dengan suara gemetar seperti ketakutan pada sesuatu.
"Hem?."
Asiah yang melihat itu menjadi bingung, dia segera berdiri untuk mengantar Jeremi menuju mobil hitam itu namun Jeremi menarik tangannya dan menolak untuk membawa Asiah menuju mobil pamannya.
"Miss jangan ikut!, Lebih baik Miss pulang saja!, Aku akan baik-baik saja bersama paman!."
Lagi-lagi Jeremi berbicara dengan suara bergetar seakan-akan dia akan menangis. Asiah yang penasaran ingin tahu seperti apa orang yang ada di dalam mobil itu namun sebelum dia bergerak Jeremi langsung berlari cepat menuju mobil yang pintu sebelah kirinya terangkat ke atas.
"Aku pulang dulu Miss!," Jeremi mengangkat tangannya ke udara dan masuk kedalam mobil dengan cepat.
Asiah ingin tahu seperti apa rupa pamannya Jeremi namun kaca hitam dari mobil hitam tersebut tidak memberinya peluang.
"Mungkin aku bisa bertanya pada ibunya besok." Asiah masih berdiri pada tempatnya sampai mobil Ferrari hitam itu pergi dari parkiran dan meninggalkan lingkungan sekolah.
"Semoga Jeremi tidak terkena masalah."
Kemudian dia berjalan menuju mobil BMW berwarna hitamnya di parkiran lalu pergi meninggalkan lingkungan sekolah setelah memberi ucapan terima kasih pada penjaga sekolah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 114 Episodes
Comments
Lazzzy Queen
5 tahun
2023-08-17
1
Susanty
umur Jeremy 5 tahun apa 6 tahun sih Thor 🤭
2023-08-17
0