Episode 3

Kini di kantor Evan, Evan sedang sibuk dengan pekerjaan nya. Evan sedang melihat laporan laporan keuangan yang tadi pagi diserahkan oleh sekertaris nya. Evan yang sedang fokus dengan pekerjaan pun melihat Arloji yang melingkar di pergelangan tangan nya, Waktu sudah menunjukkan 11:17 menit. Tapi belum ada kabar dari Senja.

” Arnold apa Senja menghubungi mu ” tanya Evan

” Tidak tuan ” Jawab Arnold yang sedang duduk di meja nya

Evan pun ngambil handphone nya dan menghubungi Senja, Namum nomor Senja tidak dapat di hubungi. Akhirnya Evan pun mengirimkan pesan ke nomor Senja

* apa makan siang hari ini jadi * seperti itulah isi pesan Evan. Evan pun kembali fokus pada pekerjaan nya.

Disisi lain Senja yang di dalam mobil diam dan menutup mata nya, dia kini sedang menuju tempat latihan balet. Sesampainya dia di tempat balet, Senja pun langsung mengganti pakaian nya dengan leotard.

Senja menari dengan begitu sangat indah namun sepertinya dia sedang memaksakan tubuhnya,

putaran yang seharusnya dia mainkan 32 putaran, ia lebihkan menjadi 40 putaran dan sang pelatih pun berteriak untuk menghentikan latihan nya.

” SENJA APA YANG KAU LAKUKAN ” teriak sang pelatih

” KAU BISA TERLUKA ” Teriak lagi sang pelatih

Ela yang menyaksikan itu pun masuk kedalam lapangan latihan. dan sebelum Ela menghentikan Senja, Senja pun terjatuh kaki nya terkilir.

BUGH..

"ahhk ” Desis Senja

Ela pun berlari mendekati Senja

” NONA ” Teriak Ela

Ela dan pelatih pun berlarian mendekat ke arah Senja. Senja pun di Bopong untuk untuk duduk. Tanpa basa basi Ela menghubungi sopir untuk masuk dan menggendong Senja.

Senja di bawa masuk kedalam Mobil dan langsung menuju Rumah sakit.

” Ada apa denganmu, apa kau sudah gila. Sebentar lagi kau akan tampil tapi kau malah melukai kakimu ” Omel Ela

” Aku merindukan Bunda Ela” Ucap Senja dengan sangat lirih

Ela yang melihat perubahan wajah Senja pun ikut sedih, Ela tau apa yang di rasakan oleh Senja, Bagaimana pun dia juga sahabat Senja dan dia tau bagaimana Senja menjalani Hidup nya selama ini.

” Kita akan ke rumah sakit ” Ucap Ela

Setibanya di rumah Sakit Senja langsung di periksa oleh dokter dan Ela menunggu nya di luar. Ela segera memberikan pesan untuk Evan, mengabari bahwa Senja berada di rumah sakit.

...---------------...

” Tuan ” Panggil Arnold

Evan yang baru saja keluar dari ruangan rapat pun kaget dengan panggilan Arnold yang terkesan panik.

” Ada apa ? ” Tanya Evan

” Nona Senja sekarang berada di rumah sakit ” Ucap Arnold

” kenapa dia ” Tanya Evan dengan kaget

” Ada sedikit kecelakaan saat nona latihan balet ” Jawab Arnold

Evan pun langsung berlari ke arah lift dan menekan tombol ke lantai parkiran. Evan dan Arnold pun masuk dan bergegas menuju rumah sakit.

Setiba nya di rumah sakit Evan segara mencari ruangan kamar di mana Senja di rawat.

Ceklek.. suara pintu terbuka.

Senja dan Ela yang sedari tadi berbincang pun menoleh, Senja begitu terkejut melihat Evan yang berdiri di tengah pintu.

” Evan, kenapa dia disini ” Tanya senja dalam hati

Evan pun melangkah kan kaki nya untuk mendekat. dia melihat Senja begitu dalam.

” Apa yang terjadi ” Tanya Evan

” Kau... kenapa disini ” Tanya balik Senja

” Senja. Apa yang terjadi ” desak Evan

” Aku hanya terkilir ” Jawab Senja

Evan menarik kursi dan duduk di samping Senja. dia melihat kaki kiri Senja sudah balut dengan perban.

” Apa masih sakit ” tanya Evan

Senja pun menjawab dengan menggeleng geleng kan kepala nya.

" Kenapa tiba - tiba dia menjadi manis seperti ini ” Tanya senja dalam hati

” Apa perlu dia rawat inap ” Tanya Evan untuk Ela

” Tidak perlu tuan, Nona bisa segera pulang setelah ini ” jawab Ela

” Arnold urus semua administrasi rumah sakit ” Perintah Evan

” Biak tuan ” Jawab Arnold

...----------------...

Kini Evan dan Senja pun bersiap untung pulang, Arnold dan Ela pun masuk keruangan untuk membantu Senja, Arnold pun sudah membawa kursi roda untuk membantu Senja. Senja yang sudah bersiap untuk duduk di kursi pun terkejut dengan perilaku Evan, Dengan sigap Evan menggendong Senja, senja yang mendapatkan perilaku Evan yang Dadakan pun langsung merangkul tubuh Evan.

” Apa yang kau lakukan ” Tanya Senja

” Menggendong mu ” Jawab singkat Evan

” Tapi sudah ada kursi roda, biarkan aku duduk di kursi roda saja ” Tolak Senja

” apa kau tidak bisa diam ” tanya Evan dengan muka datar

” Atau kau mau aku mencium mu agar mau diam ” Bisik Evan

Pipi senja pun berubah menjadi agak kemerahan merahan, Evan yang menyadari perubahan Senja pun berbisik lagi

” kau sangat lucu ketika malu ” Goda Evan dengan sedikit berbisik

Senja yang mendapatkan goda itu pun langsung memukul pundak Evan, Evan pun langsung membawa tubuh mungil Senja keluar dari ruangan tersebut. Arnold dan Ela yang melihat Sikap kedua bos nya pun saling pandang. Ela pun sedikit tersenyum melihat ekspresi wajah bingung Arnold.

” Buang saja kursi roda nya, percuma kursi roda ini kehilangan kegunaan nya” ejek Ela sambil berjalan membututi Evan dan Senja

Arnold yang mendapatkan ejekan dari Ela pun makin berdiam diri.

” Lalu, apa gunanya kau ada ” tanya Arnold yang sedang memandangi kursi roda yang dia pegang.

Arnold pun meninggalkan Kursi roda yang dia bawa, dia pun menyusul untuk keluar ruangan.

sesampainya di luar Arnold pun heran yang melihat Ela berdiri sendirian.

” kenapa kau masih berdiri ” Tanya Arnold heran

” tuan dan nona sudah pulang ” jawab Ela singkat

” Lalu ” tanya Arnold yang masih bingung

” Aku heran bagaimana kau bisa di rekrut oleh tuan Evan menjadi orang kepercayaan nya, Sedangkan otak mu saja sangat Bodoh ” Jawab ketus Ela.

Arnold pun semakin di buat kaget dengan pernyataan Ela, ini adalah pertama kalinya Seorang Arnold merasakan di rendahkan seseorang, apalagi seorang wanita yang merendahkan nya.

” apa maksudmu ” Tanya Arnold tak terima

” Jika aku pulang sendirian lalu kau akan berjalan kaki ” Jawab Ela yang langsung meninggal Arnold yang masih berdiam diri.

” Wanita itu sangat menyebalkan ” grutu Arnold yang menyusul Ela masuk kedalam mobil.

Di perjalanan, di dalam mobil yang Evan dan Senja tumpangi, Evan dan Senja pun tidak saling berbicara. Senja yang diam dan melihat lurus ke depan dan Evan yang fokus mengemudi kendaraan nya. Evan pun melirik ke arah Senja dan melihat wajah istrinya, dia melihat wajah yang sedang menyimpan kesedihan.

” Ada apa ? ” Tanya Evan

” Maksudmu ” Tanya senja

” apa kau ada masalah ” Tanya sekali lagi

” Aku tidak apa apa ” Jawab Senja singkat

” Senja, aku tau pernikahan kita ini adalah pernikahan dari hasil perjodohan. Tapi kau harus ingat satu hal, Setelah aku mengucapkan janji suci, aku tidak menganggap mu orang lain. Aku akan selalu menganggap kau istriku. Istri yang harus aku lindungi ” Ucap Evan dengan bersungguh-sungguh

Senja pun menoleh ke arah Evan, dia melihat laki laki yang sedang duduk di samping nya kini. Dia melihat wajah nya Evan tidak ada sama sekali kebohongan.

” Aku hanya sedang rindu Bunda ” Jawab Senja dengan lirih

Evan pun menoleh lagi ke arah Senja

” Apa kau ingin ke pemakaman ” Tanya Evan

” Tidak perlu. itu akan memperburuk keadaan ” Tolak Senja

” why? ” tanya Evan keheranan

Senja hanya menjawab dengan menggelengkan kepalanya.

Setibanya di mansion Evan keluar dari tempat mengemudi nya, dia berputar dan membukakan pintu untuk Senja, Evan yang akan menggendong Senja pun mendapat tolakan dari senja.

” Aku bisa berjalan sendiri van ” tolak Senja

” Dengan kaki mu yang berbalut perban ini ” tnya Evan

” Aku hanya terkilir, bukan Lumpuh Evan ” Jawab Senja

” Terkilir pun bisa menyebabkan kelumpuhan Senja, Jadi aku mohon dengan sangat mohon jangan keras kepala. Mengerti!! ” Ucap Evan dengan sedikit memaksa

Senja pun hanya bisa diam dan pasrah. Dia membiarkan Evan menggendong nya dan masuk ke dalam Mansion, Para pelayan yang melihat kedua majikan nya begitu romantis pun hanya tersenyum. Evan Mahendra seorang laki laki yang begitu Dingin kini berubah menjadi begitu manis, dan itu pun hanya belaku untuk satu orang yaitu Senja. Sebenarnya Evan pun pernah memperlihatkan sisi manis nya dulu, sewaktu dia sedang menjalin hubungan dengan mantan kekasihnya Aurel. Namum setelah Evan di tinggal Aurel pergi ke luar negeri untuk mengejar cita cita menjadi model Go internasional Evan pun memutuskan hubungannya. 5 tahun Evan Sendiri dan berubah menjadi dingin lagi. Namun kini setelah menikah sedikit demi sedikit sikap manis Evan pun kembali.

Sesampainya di kamar Evan menurunkan Senja di atas kasur.

” Istirahatlah. aku akan menyuruh pelayanan untuk melayani mu ” Ucap Evan

Senja hanya menjawab dengan anggukan.

Bersambung.......

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!