Kini Evan, Arnold dan Ela berada di taman belakang, mereka bertiga berkumpul di taman belakang untuk membahas kejadian yang baru saja terjadi. Evan duduk dan menghadap Ela yang masih diam. Ela hanya masih duduk dan belum membuka suaranya.
” Apa kau masih akan tetap diam ” tanya Evan
” Apa yang tuan ingin tau ” Tanya balik Ela
” Semua ” jawab Evan
Ela membuang nafas panjang lalu dia menatap lurus ke depan.
” Apa tuan tau PTSD ? ” Tanya Ela
” Post Traumatic Stress Disorder ” jawab Evan
Ela mengangguk.
” Nona Senja mempunyai PTSD ” Ucap Ela
Evan yang sedari tadi menyenderkan tubuhnya pun kini langsung menegapkan tubuhnya, tak kala Arnold pun ikut terkejut dengan pernyataan Ela.
” Apa maksudmu ” Tanya Evan
” Nona memiliki trauma berat atas kegelapan, nona membenci gelap, nona tidak suka gelap ” tutur Ela
” Lalu apa yang membuat dia takut kegelapan ” Tanya Evan
” Itu bukan kapasitas saya untuk memberitahu semua tuan, saya hanya berharap tuan mengerti dan saya juga berharap untuk kejadian malam ini untuk tidak perlu di ungkit ungkit ” Ucap Ela
El pun berdiri dan membungkukkan badan nya
” selamat malam tuan ” Ucap Ela yang lalu pergi masuk ke dalam rumah.
Evan hanya masih diam, dia tidak tau apa yang terjadi dengan istri nya yang sebenarnya, bagaimana dia tau, Dia hanya bertemu dengan istrinya satu kali pertemuan, walau pun dia tau siapa seorang Aina Senja Maheswari selain dia putri tunggal keluarga Maheswari, Senja juga sorang balerina yang terkenal. Tapi untuk kehidupan nya, Evan sama sekali tidak tau menahu apa apa.
” Tuan, bagaimana kalau saya yang akan mencari tau tentang nona muda ” tanya Arnold
Arnold yang mengerti dengan isi Kepala Evan pun menawarkan diri untuk mencari tau masa lalu Senja.
” Selidiki diam diam jangan sampai tercium oleh Senja, aku tau dia sangat pintar ” perintah Evan
” Baik tuan ” jawab Arnold
” pergilah dan istirahat lah, aku akan kembali ke kemar ” ucap Eva sambil berdiri
Evan masuk dan menaiki tangga menuju kamar nya, dia membuka pintu dan melihat sorang wanita yang tertidur dengan sangat pulas di atas kasur nya, Evan pun mendekatkan diri nya, dia melihat bagaimana wajah yang tadi nya penuh dengan ketakutan kini berubah begitu tenang.
Tanpa Evan sadari dia pun mengelus dan menyingkap kan rambut rambut senja.
” apa sebenarnya yang terjadi padamu senja, kenapa kau begitu sangat misterius, bahkan Tampa berfikir dua kali kau tidak menolak perjodohan kita. apa sebenarnya yang ada dalam pikiranmu ” Batin di evan
...----------------...
Cahaya matahari yang masuk menerobos jendela kaca yang baru saja di buka lebar lebar itu membangunkan seorang yang sedang tidur dengan nyenyak.
” aaghh ” Raung Senja tanpa membuka matanya
Ela membuka setiap gorden yang ada di kamar itu untuk membiarkan cahaya matahari masuk.
” Bangun nona, nona harus bangun sekarang ” perintah Ela
” why? It's too early Ela ” jawab Senja
” nona ada latihan hari ini ” Tegas Ela
Senja pun membuka mata nya dan dia menoleh ke arah Ela, Senja duduk dan memandangi Ela begitu lama,
” Apa yang terjadi tadi malam ” tanya Senja
” Tidak ada yang terjadi non, silahkan bangun ” jawab Ela.
” tapi aku merasakan bahwa semua-
” itu adalah mimpi nona, tidak terjadi apa pun semalam ” selat Ela
Senja pun mengangguk-anggukkan kepala nya, dia turun dari tempat tidur dan masuk ke dalam kamar mndi. Setelah selesai Senja mandi Ela pun mulai mengurus senja, mulai dari atas hingga bawah, Ela begitu telaten mengurus Senja.
” Apa dia pulang tadi malam ” tanya Senja
” tuan sudah di bawah sekarang nona ” jawab Ela
senja pun hanya menganggukkan kepala nya pertanda dia mengerti apa yang di maksud Ela. Setelah selesai Senja dan Ela pun turun dari kamar nya.
Senja melihat Evan dan Arnold sudah duduk di depan meja makan, Senja turun dan mengambil tempat duduk tepat di sebelah kanan Evan.
” Selamat pagi nona muda ” Salam Arnold membungkuk
Senja hanya menganggukkan kepala nya.
” Duduklah sebelah ku ” perintah Senja untuk Ela
Ela pun langsung menarik kursi dan duduk disebelah kiri Senja. ke empatnya pun makan tanpa ada yang membuka suara. hingga nada dering telepon Senja pun berbunyi
” Nona tuan Bagas ” Lapor Ela.
Senja mengambil dan mematikan telepon nya, Senja menyudahi sarapan nya dan bangkit dari kursinya.
” aku akan menghubungimu ketika sudah di perusahaan ayah, dia mengajak mu menantu nya untuk makan siang bersama ” Ucap Senja
” Baiklah ” Jawab singkat Evan
Senja pun pergi dan di ikuti Ela. sopir yang sudah siap untuk mengantarkan mereka pun membukakan pintu mobil, Senja masuk di kursi bagian belakang dan Ela duduk di kursi depan. Mobil pun melaju keluar mansion.
Disisi lain Evan yang masih duduk di meja makan dengan Arnold membahas tentang tugas yang dia berikan kepada Arnold.
” apa yang kau dapat ” tanya Evan
” saya masih belum mendapatkan apa apa tuan, semua informasi tentang nona Senja di tutup rapat rapat oleh tuan Bagas ” jawab Arnold
” Segera cari tau, tapi jangan sampai ayah mertuaku tau ” Perintah Evan
” Baik tuan ” jawab Arnold
...----------------...
Senja dan Ela telah sampai di kantor perusahaan keluarga Maheswari. MAHESWARI GROUP perusahaan dalam bidang industri yang terkenal. Langkah Senja dan Ela menjadi pusat perhatian di kantor, setiap orang yang berpapasan dengan Senja mereka selalu memberikan salam hormat Namun sama sekali tidak balas Senja.
pintu lift terbuka di lantai 24. Tepat dimana ruangan ayah nya berada, kedatangan Senja pun di sambut oleh Sekertaris cantik.
” Selamat pagi nona Senja, selamat pagi nona Ela ” sapa Eva
Eva adalah sekertaris ke 2 ayah nya. usia Eva 32 tahun, dia cantik dan pintar, banyak desas-desus gosip yang beredar di perusahaan bahwa Eva bukan hanya sekertaris di kantor, melainkan dia juga teman tidur ayah nya.
” Tuan sedang memimpin rapat, di dalam sudah ada nyonya-- ”
Tanpa menunggu lama Senja pun membuka pintu dan masuk ke dalam kantor, Benar bukan di dalam sudah ada ibu tiri nya yang sedang asyik menikmati teh hangat nya.
” hallo sayang ” sapa ibu tiri
Tanpa membalas sapaan Ibu tirinya Senja pun langsung duduk di depan ibu tirinya.
” Kau masih masih saja bersikap tidak sopan kepada ibumu ini ” Sindir Mayang
Mayang Maheswari adalah Ibu tiri dari Senja, dia dinikahi oleh tuan Bagas tepat 1 tahun kepergian ibu kandung senja. Mayang memiliki seorang putra yang sudah berumur 35 tahun yang bernama Deon Maheswari. Dia memiliki putra dari pernikahan pertama nya dengan mendiang mantan suaminya.
Mayang Maheswari
” Apa kau juga akan bersikap seperti ini kepada ibu mertuamu ” Tanya Mayang
” Jangan kau bandingkan dengan Mama mertuaku, Sudah pasti kau tidak bisa di bandingkan dengan beliau bukan ” Jawab Senja
” hhmm benarkah, apa yang membuat kita berbeda sayang ” Tanya Mayang sambil meletakkan cangkir teh nya
” Cihh apa perlu ku buka siapa dirimu sebelumnya ” Ejek Senja
” Seorang kepala pelayan yang merangkak naik ke atas kasur majikan nya, apa kata kata seperti itu mampu membuatmu sadar ” ucap Senja
Raut wajah Mayang kini sudah tidak bersahabat lagi, Dia ingin sekali menampar mulut Senja, tapi dia tahu batas bagaimana pun sekarang dia berada di dalam perusahaan suaminya.
” Ela apa kau tidak mengajari dia cara bicara sopan kepada orang tua? apa saja yang kau lakukan selama ini ” Sindir Mayang
Ela hanya diam dan tidak menanggapi ocehan majikan nya, dia hanya berdiri dan melihat Senja dan Mayang yang sedang beradu mulut.
Pintu terbuka dan masuklah Tuan Bagas. dia melihat putri nya bersama istri nya sedang duduk berhadapan.
” Kau sudah sampai ” tanya Bagas
Ela yang melihat tuan Bagas pun membungkuk kan badan nya dan memberi salam. setelah itu Ela keluar dari ruangan tersebut.
Tuan Bagas pun menuju kursi singgah Sanah nya dan duduk di tengah tengah antar Senja dan Mayang.
” Ada apa ayah menghubungiku ” tanya Senja tanpa basa-basi
” Aku sedang mengeluarkan produk baru, jadilah model nya. aku kan mengatur jadwal pemotretan mu ” ucap Bagas
” Dan bagaimana dengan suami mu, bagaimana dengan rumah tangga mu ” tanya Bagas
” apa yang ingin ayah tau ” tanya Senja
” Senja sampai kapan kau akan mengibarkan bendera Perang kepada ayahmu sendiri ” Tanya Bagas dengan nada lemah
” Aku? Bukan kah ayah sendiri yang mengibarkan bendera perang terhadap kita berdua ” Jawab Senja
” Jika jadwalnya sudah di atur, kirim saja ke Ela, dan satu lagi Evan sedang sibuk, tidak bisa makan siang, aku pun sibuk” Bohong Senja
Senja pun berdiri dan keluar dari ruangan ayahnya.
Bersambung......
Bagas Maheswari
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments