...*Selamat Membaca*...
Ketika sedang membantu pekerjaan ayahnya, Rey tak sengaja melihat anak perempuan yang sedang menangis di pinggir jalan sambil memanggil kedua orang tuanya. Dalam hal ini, Rey dan ayahnya memutuskan untuk menemaninya di tempat tersebut sampai pihak keluarga nya menemukan dirinya.
Sampai akhirnya keluarga Vio datang dan mereka semua mengucapkan banyak terimakasih kepada Rey beserta ayahnya karena telah menjaga putrinya ketika terpisah dari darinya. Selain itu juga, mereka bersyukur kalau Vio bertemu Rey yang dengan mudahnya mengubah sikap putrinya itu.
Dikala kecil, sikap Vio masih biasa saja dengan anak seumurannya, namun makin kesini mereka berubah setelah mendengar kalau keluarganya itu memiliki martabat yang lebih tinggi dibandingkan keluarga lainnya di daerah tersebut.
Dikarenakan hal ini, putrinya memiliki sikap yang sangat dingin terhadap anak seumurannya, serta sangat jarang melihat nya tersenyum bahagia ataupun berbicara lama dengan anak seumurannya. Akan tetapi, pertemuannya dengan Rey mengubah semua sikapnya dan kini keluarganya bisa melihat kembali senyuman bahagia yang sudah lama hilang dalam raut wajahnya.
"Oleh karena itu, kami bersyukur kalau Vio bertemu dengan putra anda sehingga kami bisa melihat kembali keceriaannya." ucap ayahnya Vio sambil menundukkan kepalanya dan diikuti oleh istrinya itu.
"Tolong angkat kepala anda pak, saya hanya melakukan apa yang seharusnya dilakukan." tanggap ayahnya Rey dengan meminta untuk berhenti menundukkan kepalanya.
Mendengar perkataan seperti itu, kedua orang tua Vio sangat yakin kalau keluarga Rey sangat baik, dan mereka memberikan sesuatu kepadanya sebagai ucapan terimakasih atas apa yang dilakukannya itu.
Terlihat ibu Vio mengambil sesuatu dari dalam tasnya itu yang berupa uang dengan jumlah yang cukup banyak untuk diberikan kepadanya, dan hal ini tak sengaja dilihat oleh Rey yang sedang bermain dengan Vio.
"Ayah!" panggil Rey dengan cukup keras, lalu raut wajahnya menunjukkan kekhawatiran. Melihat hal itu ayahnya pun mengerti dengan apa yang ditunjukkan oleh anaknya, karena sebelumnya dia juga sering mengatakan kalau membantu orang itu harus benar-benar ikhlas.
"Sebaiknya ibu masukkan kembali uang tersebut, karena saya tidak menerima bayaran atas hal ini." tolak ayahnya Rey dan tak bermaksud untuk menyombongkan dirinya.
"Tapi, setidaknya terimalah uang ini, sehingga perasaan kami merasa lebih baik." tanggap ibunya Vio dengan bersikeras untuk memberikan uang tersebut, akan tetapi ayahnya Rey tetap menolak meski diberikan uang yang dapat membiayai kehidupannya selama beberapa tahun ke depan.
Dikarenakan keluarga Vio tetap ingin balas budi, maka mereka menggantinya dengan cara lain. Mereka menawarkan pekerjaan kepada ayahnya Rey, lalu memberikan sebuah kartu yang berisi alamat perusahaannya, dan berharap kalau ayahnya itu menerima hal tersebut.
"Mungkin saya akan membicarakan hal ini dengan istri saya di rumah, dan terimakasih telah memberikan kesempatan pada saya untuk bekerja." ucap Ayahnya Rey sambil menundukkan kepalanya.
"Tidak-tidak, justru kamilah yang seharusnya mengucapkan terimakasih, dan besar harapan kami anda menerimanya tentunya dengan diberikan ijin dari istri anda." tanggap ayahnya Vio sambil menjabat tangannya.
"Kapanpun anda bisa datang ke alamat yang tertera itu, tentunya kami akan menyambut kedatangan anda." sambung ibunya Vio sambil berharap kalau ayahnya Rey datang dengan cepat.
Tak lama setelah itu, mereka semua saling berpamitan dikarenakan hari mulai malam. Dalam hal ini Vio sangat berharap untuk terus bertemu dengannya dan bermain seharian di rumahnya ataupun di tempat yang ingin dikunjungi olehnya.
"Ahh, papa, mama... Tunggu sebentar!" pinta Vio sambil bergegas turun dari mobilnya, lalu berlari ke arah Rey. Melihat hal itu, kedua orang tuanya tidak mengetahui apa yang ingin dilakukan oleh putrinya, dan tak lama dia kembali masuk ke dalam mobil.
"Sampai bertemu kembali di lain waktu Rey!" teriak Vio dari dalam mobil sambil melambaikan tangannya, dan Rey juga melakukan hal sama seperti dirinya. Karena sangat penasaran akan apa yang dilakukan oleh anaknya, ibunya bertanya pada putrinya itu.
"Vio, apa yang baru saja kamu bicarakan dengannya?" tanya ibunya dengan rasa ingin tahu.
"Hmmm... Tehhee..." tanggap Vio dengan tersenyum sambil memperlihatkan catatan kecil yang berupa alamatnya tinggal.
Melihat hal itu, kedua orang tuanya sangat terkejut dan mereka juga memberitahu akan kedatangannya nanti ke perusahaan, lalu disaat itu juga pasti ketahuan akan dimana tempat tinggalnya berada.
"Ini untuk jaga-jaga apabila, ayahnya tidak datang ke perusahaan kita. Selain itu juga, aku bisa berkunjung ke rumahnya di waktu libur sekolah atau di tanggal merah." tanggap Vio sambil melihat alamat yang diberikan Rey tanpa henti.
"Baiklah, sekalian saja kami mengandalkan mu Vio untuk membujuknya apabila ayahnya itu tidak datang ke perusahaan." ucap ayahnya dengan memberikan ijin sambil berharap kalau putrinya itu bisa mewujudkan harapannya.
Sesampainya di kediamannya itu, kedatangan Vio sudah ditunggu oleh kakek serta neneknya, dan juga ketiga kakaknya yang sangat mengkhawatirkannya. Bersamaan dengan itu, dia juga menceritakan apa yang terjadi pada mereka semua, dan lebih lengkapnya ayah serta ibunya menjelaskan pada kakek neneknya.
"Rey? Aku sangat penasaran seperti apa dia itu dan sampai-sampai membuat cucuku terlihat seperti ini sekarang!" ucap kakek nya dengan sedikit kesal karena tak mau cucunya yang manis tersebut didekati anak sembarangan.
"Sudahlah jangan berpikir yang berlebihan seperti itu, yang paling penting Vio telah kembali dengan keceriaan yang sudah lama tidak diperlihatkan pada kita semua." tanggap neneknya sambil mengelus kepala cucunya.
"Rey, bila bertemu di suatu saat nanti akan kucari lebih dalam mengenai tentangnya." gumam Yoga dalam hatinya yang merupakan kakak tertua dari mereka bertiga.
"Syukurlah kamu telah kembali dengan selamat adikku yang manis." ucap Annisa yang merupakan kakak ke 2 darinya sambil memeluknya dengan erat.
"Kapan-kapan ajak aku melihat anak yang menolong mu itu!" pinta Erwin yang merupakan kakak ke tiga darinya dengan berharap dipertemukan.
Tak lama setelah itu, mereka semua masuk ke dalam sambil makan malam bersama, dan sebelumnya membersihkan badan terlebih dulu sebelum berkumpul di ruang makan.
Disisi lain...
Rey dan ayahnya sudah tiba di rumah, dan seperti biasa ibunya menyiapkan beberapa makanan di atas meja. Sebelumnya mereka berdua istirahat sejenak, lalu mandi terlebih dulu sebelum berkumpul makan bersama.
Setelah selesai, mereka semua berkumpul sambil menyantap makanan yang tersedia, lalu dalam sela-sela itu Rey menceritakan pada ibunya kalau dirinya mendapatkan teman baru yang tak sengaja bertemu di perjalanan tadi. Untuk lebih jelasnya ayahnya itu menceritakan apa yang terjadi dengan rinci pada istrinya.
Singkat cerita, istrinya itu memahami kejadian tersebut dan meminta waktu untuk berpikir mengenai pemberian ijin pada suaminya yang akan bekerja di tempat jauh, terlebih lagi di perusahaan besar yang terbilang dapat menjamin kehidupan mereka.
Berbagai pertimbangan terus dipikirkan oleh mereka berdua, terlebih lagi ijazah yang dimiliki ayahnya itu hanya tamatan SD. Ada kemungkinan tidak lolos dalam tes yang biasa dilakukan oleh setiap perusahaan, namun hal ini belum bisa ditentukan sebelum dicoba.
"Untuk sementara kita cukupkan bicaranya sampai disini dulu, karena kita harus memindahkan anak-anak ke tempat tidur." pinta ayahnya sambil melihat Rey dan adiknya tertidur lelap.
"Ahh ya, aku tidak menyadarinya kalau ini sudah larut malam." tanggap istrinya sambil membawa Rasya sedangkan suaminya membawa Rey.
Keesokan harinya...
Seperti biasa Rey berpamitan pada kedua orang tuanya serta adiknya yang berada di pangkuan ibunya. Dalam momen ini, adiknya itu mulai belajar apa yang diajarkan oleh orang tuanya, dan berusaha memanggil nama Rey dengan sebutan kakak.
Pertama kalinya mendengar perkataan itu, Rey sangat senang serta semangatnya meningkat untuk terus belajar dan memberikan hasil terbaik di masa depan nanti. Dalam hal ini Rey meyakinkan diri kalau suatu saat nanti akan menjadi orang sukses yang dapat membahagiakan keluarganya itu, tentunya tetap bersekolah dengan biaya hasil dari pekerjaannya meski sebagai seorang pemulung barang bekas.
...Bersambung......
...{Pemberitahuan Update}...
...20.00 WIB...
...Terimakasih...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments
₦⑂. Ⓙυ☂€✘
Aku hampir lupa kalau Rey msh TK. Berasa ada drama ank SMA, wkwkwk
2023-07-12
0