Bagian 5

Aku mulai melangkahkan kaki ku, mendekati pagar tinggi yang mengelilingi rumah itu.

Pintu pagarnya terbuka otomatis saat aku akan masuk kedalamnya.

Dari luarnya saja sudah kelihatan jika rumah itu sangat mewah, apalagi di bagian dalam nya.

Menghela nafas panjang juga tak lupa membaca "bismillah" aku pun memencet tombol yang ada di dekat pintu masuk setelah aku melewati pagar otomatis yang bisa mendeteksi dan terbuka sendiri jika itu adalah seorang tamu yang diinginkan oleh sang tuan rumah.

Setelah bel itu membunyikan suara khasnya, seorang wanita dengan pakaian seperti pelayan pun keluar dan menyambangi diriku.

Karena dia memberikan senyuman juga rasa hormatnya padaku, aku pun melakukan hal yang sama padanya.

"Selamat malam. Apa anda yang bernama dokter Fia?" tanya pelayan itu yang membuatku tertegun.

Bahkan pelayan nya pun mengenal namaku?

"Iya. Saya dokter Fia".

"Mari silahkan masuk dokter Fia".

"Terima kasih".

Aku pun masuk ke dalam rumah itu dengan mengikuti langkah pelayan yang tadi.

"Silahkan tunggu sebentar di sini dokter Fia, tuan Kenny sedang menjamu makan malam bersama keluarganya".

Aku hanya tersenyum sembari mengangguk kepada pelayan itu.

Aku duduk sendiri di sofa yang sangat besar dan mewah. Aku juga mengamati setiap kiasan dan isi rumah yang sangat mewah bak istana tersebut, semua interiornya di desain dengan sangat apik. Guci guci besar yang indah juga tersedia di setiap sudut ruangannya, ini adalah surga dunia yang sangat menggiurkan. Astaghfirullah haladzim. Aku langsung beristighfar dalam hati sebelum timbul rasa takjub selain dari pada kebesaran Allah subhanahu wa ta'ala.

Satu tanda yang membuat aku menyimpulkan bahwa penghuni rumah ini adalah non muslim. Iya, sebuah papan salip besar menempel di sebuah ruangan paling ujung. Saking besarnya sampai bisa terlihat dari ruang tamu paling depan.

"Permisi tuan. Maaf mengganggu waktunya, di ruang depan sudah ada dokter Fia yang menunggu tuan Kenny". pelayan itu bicara dengan kepalanya yang menunduk sebagai rasa hormat pada majikannya.

"Berikan dia jamuan makan malam seperti yang sudah saya katakan tadi siang, sebentar lagi saya akan ke sana".

"Baik tuan, terima kasih". pelayan itu kembali berjalan mundur meninggalkan majikan nya.

"Dokter siapa yang kau undang Kenny? Apa kau mengundang psikologi dan membayar mahal padanya, sedangkan tugasnya tidak berarti apa-apa".

Kenny tidak menggubris omongan ayahnya, sampai ia selesai makan dan mengabiskan segelas air putihnya.

"Ini urusanku pa. Papa tidak perlu ikut campur. Lagi pula uang yang untuk membayarnya pakai uang ku sendiri, bukan uang papa".

nada bicaranya terdengar ketus seperti tidak ada keakraban pada keduanya. Setelah itu, Kenny pun pergi meninggalkan meja makan lalu menyambangi tamunya yang sudah menunggu.

Aku benar-benar tidak habis pikir, kenapa aku yang hanya sendiri di sini, di hadapkan dengan makanan yang begitu banyak macamnya. Lalu bagaimana cara ku memakannya dan apakah ini adalah makanan halalan thayyibah? Tapi jika dilihat dari makanannya seperti nya ini makanan halal yang biasa ada di restoran Arab cepat saji.

"Silahkan di nikmati dokter Fia, semua ini tersaji khusus untuk mu".

Aku diam tak menjawab, karena aku bingung harus menjawab apa.

"Tenang saja, makanan yang ada di hadapan mu itu sudah terjamin kehalalannya, karena aku sendiri yang langsung memesannya di restoran Arab cepat saji".

Suara laki-laki yang membuat jantungku tiba-tiba berdetak sangat kencang.

Laki-laki dengan tinggi 188 cm itu berdiri tegak tak jauh dari hadapanku. ia memiliki wajah yang sangat tampan, kulit putih dengan hidung runcing yang sangat sempurna. Mataku lekat dengan menatap wajahnya.

Astaghfirullah haladzim, ingat Fia hafalan Qur'an mu. Em kira kira aku tadi murojaahnya sampai mana ya..."Yaaayyuhalladzi na aamanuu tuubuuu ilallahi taubatan nasuuha, a'saarobbukum ayyukaffiro ankumsayyiaatikum wayudkhilakum jannaatin tajriimin tahtihalanhaar......".

Alhamdulillah masih ingat kok. Jangan di lihat lagi Fia, dosa.

Bagaimana mungkin aku sekarang harus dihadapkan oleh seorang laki-laki yang biasa hanya bisa terlihat di televisi dan kini aku sendiri yang melihatnya ada di hadapanku, ya walaupun dia bukanlah seorang aktor yang biasa memerankan drama.

Aku berdiri dari tempat dudukku.

"Maaf tuan Kenny, makanan ini terlalu banyak jika hanya diberikan kepada saya".

"Aku tidak meminta anda untuk menghabiskannya semua, makanlah seberapa anda mau".

Padahal saat itu aku hanya asal saja menyebut namanya. Tapi ternyata benar kalau itu adalah tuan Kenny.

Dia benar benar menyiapkan makan malam untuk tamunya dengan begitu lengkap menunya. Mulai dari makanan pembuka hingga makanan penutupnya.

Ini terlalu berlebihan, lagian dari mana dia tau kalau seorang muslim harus makan makanan yang jelas kehalalannya.

"Jadi anda yang bernama tuan Kenny?"

Lelaki itu hanya diam dengan senyuman tipis di wajahnya.

"Dari mana anda tau nama saya?"

Dia sejenak memalingkan pandangannya.

"Makan lah dulu, Tidak baik jika makanan yang sudah di hidangkan menunggu lama".

Bukan itu jawaban yang ku mau. Aku juga tau jika makanan yang sudah di hidangkan tidak baik kalau menunggu lama.

Yasudah lah, aku pun kembali duduk di tempat ku dan menghadap kembali ke makanan yang tadi.

Bagaimana aku bisa makan dengan nyaman, jika dia saja duduk di hadapan ku sambil memainkan ponselnya. Apa sepeti itu caranya menghormati seorang tamu perempuan.

"Saya datang bersama dengan teman perempuan saya, apa saya bisa mengajaknya makan bersama di sini?"

"Makanan itu sengaja di hidangkan untukmu, bukan teman mu. Jika kau mau, aku akan membelikannya yang baru untuk temanmu".

Jawabnya dengan tatapannya yang masih fokus pada layar ponselnya.

Mendengar setiap jawabannya hanya membuat aku kesal, padahal aku ingin mengajak Mila makan di sini bersama. Tapi dia malah akan membelikan makanan yang baru. Ini saja belum tentu habis tuan Kenny.

Aku menghela nafas dan kembali lagi pada makanan itu.

"Tidak usah sungkan, makan lah dengan tenang. aku tidak akan melihat mu sampai kau selesai makan". Ucapnya dengan wajahnya yang masih dalam posisi yang sama, seakan dia yang sedang menyindirku yang merasa tidak nyaman dengan adanya dirinya di sana.

Saat aku lihat dia masih di posisinya, aku mencoba untuk mengajak pelayan yang dari tadi berdiri di sampingku untuk makan bersama.

Tapi dia hanya menyahuti ku dengan senyuman atau menolaknya dengan cara halus.

Bismillah ya Allah.

Setelah selesai makan, dia mengajak ku ke lantai paling atas rumah nya, atau tepatnya di lantai lima.

"Anda akan membawa saya kemana?"

"Aku meminta mu datang ke rumah ini karena ada yang ingin ku tunjukkan padamu, dokter Fia".

Sebenarnya aku sangat ingin tau dari mana dia tau nama ku dan tentang diriku yang seorang dokter, ya walaupun saat ini aku bekerja di rumah sakitnya, mungkin saja dia bisa tau dari kepala bagian rumah sakit. Tapi kan aku belum pernah bertemu dengan dia selama aku ada di tempat ini. Apa dia bisa mengenali seseorang hanya dengan namanya saja tanpa tau atau bertemu langsung dengan yang punya nama?

Episodes
1 Bagian 1
2 Bagian 2
3 Bagian 3
4 Bagian 4
5 Bagian 5
6 Bagian 6
7 Bagian 7
8 Bagian 8
9 Bagian 9
10 Bagian 10
11 Bagian 11
12 Bagian 12
13 Bagian 13
14 Bagian 14
15 Bagian 15
16 Bagian 16
17 Bagian 17
18 Bagian 18
19 Bagian 19
20 Bagian 20
21 Bagian 21
22 Bagian 22
23 Bagian 23
24 Bagian 24
25 Bagian 25
26 Bagian 26
27 Bagian 27
28 Bagian 28
29 Bagian 29
30 Bagian 30
31 Bagian 31
32 Bagian 32
33 Bagian 33
34 Bagian 34
35 Bagian 35
36 Bagian 36
37 Bagian 37
38 Bagian 38
39 Bagian 39
40 Bagian 40
41 Bagian 41
42 Bagian 42
43 Bagian 43
44 Bagian 44
45 Bagian 45
46 Bagian 46
47 Bagian 47
48 Bagian 48
49 Bagian 49
50 Bagian 50
51 Bagian 51
52 Bagian 52
53 Bagian 53
54 Bagian 54
55 Bagian 55
56 Bagian 56
57 Bagian 57
58 Bagian 58
59 Bagian 59
60 Bagian 60
61 Bagian 61
62 Bagian 62
63 Bagian 63
64 Bagian 64
65 Bagian 65
66 Bagian 66
67 Bagian 67
68 Bagian 68
69 Bagian 69
70 Bagian 70
71 Bagian 71
72 Bagian 72
73 Bagian 73
74 Bagian 74
75 Bagian 75
76 Bagian 76
77 Bagian 77
78 Bagian 78
79 Bagian 79
80 Bagian 80
81 Bagian 81
82 Bagian 82
83 Bagian 83
84 Bagian 84
85 Bagian 85
86 Bagian 86
87 Bagian 87
88 Bagian 88
89 Bagian 89
90 Bagian 90
91 Bagian 91
92 Bagian 92
93 Bagian 93
94 Bagian 94
95 Bagian 95
96 Bagian 96
97 Bagian 97
98 Bagian 98
99 Bagian 99
100 Bagian 100
101 Bagian 101
102 Bagian 102
103 Bagian 103
104 Bagian 104
105 Bagian 105
106 Bagian 106
107 Bagian 107
108 Bagian 108
109 Bagian 109
110 Bagian 110
111 Bagian 111
112 Bagian 112
113 Bagian 113
114 Extra Part
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Bagian 1
2
Bagian 2
3
Bagian 3
4
Bagian 4
5
Bagian 5
6
Bagian 6
7
Bagian 7
8
Bagian 8
9
Bagian 9
10
Bagian 10
11
Bagian 11
12
Bagian 12
13
Bagian 13
14
Bagian 14
15
Bagian 15
16
Bagian 16
17
Bagian 17
18
Bagian 18
19
Bagian 19
20
Bagian 20
21
Bagian 21
22
Bagian 22
23
Bagian 23
24
Bagian 24
25
Bagian 25
26
Bagian 26
27
Bagian 27
28
Bagian 28
29
Bagian 29
30
Bagian 30
31
Bagian 31
32
Bagian 32
33
Bagian 33
34
Bagian 34
35
Bagian 35
36
Bagian 36
37
Bagian 37
38
Bagian 38
39
Bagian 39
40
Bagian 40
41
Bagian 41
42
Bagian 42
43
Bagian 43
44
Bagian 44
45
Bagian 45
46
Bagian 46
47
Bagian 47
48
Bagian 48
49
Bagian 49
50
Bagian 50
51
Bagian 51
52
Bagian 52
53
Bagian 53
54
Bagian 54
55
Bagian 55
56
Bagian 56
57
Bagian 57
58
Bagian 58
59
Bagian 59
60
Bagian 60
61
Bagian 61
62
Bagian 62
63
Bagian 63
64
Bagian 64
65
Bagian 65
66
Bagian 66
67
Bagian 67
68
Bagian 68
69
Bagian 69
70
Bagian 70
71
Bagian 71
72
Bagian 72
73
Bagian 73
74
Bagian 74
75
Bagian 75
76
Bagian 76
77
Bagian 77
78
Bagian 78
79
Bagian 79
80
Bagian 80
81
Bagian 81
82
Bagian 82
83
Bagian 83
84
Bagian 84
85
Bagian 85
86
Bagian 86
87
Bagian 87
88
Bagian 88
89
Bagian 89
90
Bagian 90
91
Bagian 91
92
Bagian 92
93
Bagian 93
94
Bagian 94
95
Bagian 95
96
Bagian 96
97
Bagian 97
98
Bagian 98
99
Bagian 99
100
Bagian 100
101
Bagian 101
102
Bagian 102
103
Bagian 103
104
Bagian 104
105
Bagian 105
106
Bagian 106
107
Bagian 107
108
Bagian 108
109
Bagian 109
110
Bagian 110
111
Bagian 111
112
Bagian 112
113
Bagian 113
114
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!