Bagian 3

Memasuki musim semi di kota Seoul, semua terlihat begitu indah, dahan yang tadinya kering tanpa daun kini terlihat segar dengan daun baru yang berwarna-warni.

Udaranya sejuk, mentari terbit dengan cahayanya yang indah.

Suasana kotanya juga ramah, sangat mudah di temui para pejalan kaki di kota ini.

Ya, penduduk Korea memang ramah lingkungan.

Mereka lebih senang berjalan kaki apalagi di musim semi sepeti ini. Indah sekali.

Korea Selatan, siapa yang tidak mengenal negara satu ini.

Negara yang dijuluki sebagai negeri ginseng juga drama dan k-popnya yang mendunia.

Memiliki penduduk yang berwajah tampan dan indah, dengan kulit putih dan mata yang kecil, serta tinggi badan yang menjulang.

Sangat perfeck walaupun tidak semuanya asli DNA.

Negara ini banyak di minati oleh para kalangan muda karena drama nya yang romantis dan musik k pop nya yang mendunia.

Dan itu yang membuat minat banyak orang untuk berlibur di negara ini dengan banyak spot romantis di dalam nya.

Namun pada nyatanya, ada sisi buruk dari kehidupan di negara ini sendiri.

Kehidupan asli mereka tidak lah semuanya semanis dan seromantis dramanya.

Tercatat banyak sekali penduduk negara ini yang mengakhiri hidup mereka dengan bunuh diri.

Depresi karena beratnya tekanan kerja adalah salah satu penyebabnya.

Angka kelahiran di negara ini cukup sedikit di banding dengan angka kematian, keadaan itu sendiri membuat negara ini menjadi kekurangan penduduk atau minimum.

Maka berlakulah wamil atau wajib militer yang telah di tetapkan oleh pemerintahnya kepada para pemuda Korea Selatan yang usia mereka sudah di atas 25 tahun.

Ya, sudah satu Minggu aku bekerja di rumah sakit swasta milik seorang direktur ternama yang ada di kota ini.

Banyak sekali perbedaan saat aku mulai bekerja di sini.

Terutama perbedaan agama dengan para dokter ataupun perawat dan pekerja lainnya yang ada di rumah sakit ini.

Negara ini memang minim dengan penduduk muslimnya, bahkan hanya ada 0,1 persen dari jumlah penduduknya yang beragama muslim dan bermukim disini.

Kebanyakan mereka bukan lah warga asli, melainkan para transmigran yang berasal dari Asia Selatan.

Masya Allah, minim sekali ya, semoga selanjutnya akan banyak warganya yang mendapat hidayah nya Allah. Aamiin.

Hanya ada 3 dokter muslim yang ada di rumah sakit itu, dan itu adalah aku bersama dengan kedua teman ku. Dokter Mila juga dokter Angga.

Memang cukup sulit untuk ku berbaur dengan mereka yang tak seiman dengan ku.

Apalagi saat itu hanya aku dokter muslim yang berhijab.

Sepertinya, ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi ku. Semoga Allah selalu melimpahkan kasih sayangnya kepada kami. Aamiin.

Menyesuaikan diri tinggal di negara yang mempunyai empat musim seperti Korea Selatan tidaklah mudah bagiku, baru satu hari tiba di kota Seoul saja aku sudah mengalami demam tinggi, flu dan batuk ketika memasuki akhir musim dingin.

Namun ini bukanlah yang pertama kali nya aku tinggal di luar negri.

Sebelumnya aku juga pernah tinggal di Jerman untuk menyelesaikan studi dokter bedah.

Jadi aku sudah ada pengalaman untuk tinggal di negri orang dengan suasana yang sangat berbeda dengan negri sendiri.

Siang itu adalah jam istirahatnya para pekerja rumah sakit, termasuk pula para dokternya.

Aku makan siang bersama dengan rekan dekatku yaitu dokter Mila, kami makan siang di kantin yang ada di rumah sakit itu dengan makanan yang telah kami bawa sendiri dari apartemen.

Sebagai seorang muslim, berhati hati dan menjaga makan di tempat yang kebanyakan non Muslim adalah hal yang sangat penting, meskipun di kantin itu tersedia makanan halal .

Aku sudah membiasakan hidup seperti ini sejak masih tinggal di Jerman.

Selaku membawa bekal makanan sendiri kemanapun aku pergi dengan olahan makanan yang aku buat sendiri.

Sampai aku benar benar menemukan restoran halal dengan para chef nya yang muslim.

Memasuki jam istirahat, seorang CEO muda yang tak lain adalah putra dari sang pemilik rumah sakit sedang berjalan menyusuri bagian rumah sakit bersama dengan satu asisten nya.

Langkahnya terlihat cepat, sang asisten juga memperhatikan ke sekelilingnya saat berjalan. Sedangkan laki laki yang seorang CEO itu berjalan dengan lagaknya seorang bos besar.

Wajah keduanya sama sama tampan, layaknya aktor drama ternama Korea yang lebih menonjol pada sang bos.

"Apa anda serius akan mengundang dokter itu ke rumah anda malam ini juga tuan?"

Pertanyaan itu tidak di jawab olehnya. Ia malah tiba tiba menghentikan langkahnya saat berada di hadapan kantin.

Kaca mata hitam yang menutupi kedua matanya seketika ia buka saat tatapannya tertuju pada seseorang.

Sang asisten pun mengikuti arah tatapan atasannya.

Dan dia tau siapa seseorang yang ada di sana.

"Dokter Fia". kata asisten nya yang tanpa sengaja berucap.

Laki laki yang memiliki nama lengkap Kim Kenny William itu pun menatap wajah asistennya.

"Apa dokter itu yang akan kau undang ke rumah mu nanti malam?"

"Iya".

"Aku ingin kau menemuinya dan beritahu padanya jika aku menunggunya di rumah ku nanti malam. Dokter yang memakai penutup di kepalanya itu".

"Tapi dia adalah dokter bedah. Bukan ahli psikologi. Apa kau tidak salah jika mengundangnya tuan. Bagaimana jika dia nanti melakukan pembedahan di rumah mu ?"

"Tuan Kenny, lebih baik kita cari dokter yang lain saja, aku akan mencarikan ahli psikologi yang handal untukmu".

"Coba kau pikirkan baik baik".

"Tidak perlu! Jika kau masih menginginkan pekerjaan mu, maka lakukanlah apa yang kukatakan. Jika tidak, biar aku yang melakukannya sendiri".

Kata tn Kenny dengan tegas sembari melangkahkan kaki kanannya.

Namun dengan sigap lelaki yang menjadi asisten nya itu pun mencegah langkahnya, karena ia tidak ingin kehilangan pekerjaan nya yang sekarang.

"Eits... tunggu dulu tuan Kenny. Tidak perlu terburu buru, biar aku saja yang melakukannya karena ini adalah tugas pribadi ku".

Wajah tampannya itu menguraikan senyuman tipis kepada asistennya.

Karena tidak ingin di kenali oleh banyak orang, tuan Kenny pun kembali memakai kaca mata hitamnya lalu duduk di salah satu bangku dan membelakangi mereka.

"Selamat siang dokter".

Saat itu aku dan Mila sedang asyik memakan hidangan makan siang kami. Kami saling bertatap wajah ketika mendengar seseorang yang menyapa kami dengan tiba tiba.

"Siang pak".

Lelaki itu tersenyum kepada kami berdua.

Pakaiannya sangat rapi, layaknya sebagai asisten pribadi dengan jas hitam juga kemeja putihnya.

"Maaf saya mengganggu waktunya sebentar. Busa kah saya bicara dengan dokter Fia".

Mila menyenggol bahuku saat mendengar namaku di sebut oleh orang itu.

"Iya, saya sendiri". kata ku yang menunjukkan diri ku sendiri.

"Em... dokter Fia, seseorang mengundang anda untuk datang kerumahnya nanti malam".

Perasaan aku masih satu Minggu berada di sini dan aku belum mengenal betul orang orang di sini kecuali rekan kerja ku.

Apakah yang di maksud oleh orang ini adalah salah satu dari mereka.

"Seseorang? Siapa?"

"Namanya tuan Kenny". jawab orang itu.

Tuan Kenny? sepertinya pekerja di rumah sakit ini tidak ada yang bernama Kenny, apalagi di panggil dengan sebutan tuan.

Aku rasa orang ini salah ngomong.

"Maaf pak sepertinya anda salah orang".

"Saya tidak pernah mengenal orang yang tadi anda sebutkan namanya".

"Tapi tuan Kenny mengenal anda dan dia meminta anda untuk menemuinya nanti malam".

Aneh tapi nyata, sepertinya itu adalah ungkapan yang pas untuk orang ini.

Aku bingung, sejak kapan ya aku bertemu dengan tuan Kenny yang dia maksud.

Lalu apa maksudnya sampai dia mengundang ku untuk datang di rumahnya nanti malam?

Apa dia adalah salah satu pasien ku?

"Apa anda bisa memberi tahu saya siapa dia sebenarnya?"

Episodes
1 Bagian 1
2 Bagian 2
3 Bagian 3
4 Bagian 4
5 Bagian 5
6 Bagian 6
7 Bagian 7
8 Bagian 8
9 Bagian 9
10 Bagian 10
11 Bagian 11
12 Bagian 12
13 Bagian 13
14 Bagian 14
15 Bagian 15
16 Bagian 16
17 Bagian 17
18 Bagian 18
19 Bagian 19
20 Bagian 20
21 Bagian 21
22 Bagian 22
23 Bagian 23
24 Bagian 24
25 Bagian 25
26 Bagian 26
27 Bagian 27
28 Bagian 28
29 Bagian 29
30 Bagian 30
31 Bagian 31
32 Bagian 32
33 Bagian 33
34 Bagian 34
35 Bagian 35
36 Bagian 36
37 Bagian 37
38 Bagian 38
39 Bagian 39
40 Bagian 40
41 Bagian 41
42 Bagian 42
43 Bagian 43
44 Bagian 44
45 Bagian 45
46 Bagian 46
47 Bagian 47
48 Bagian 48
49 Bagian 49
50 Bagian 50
51 Bagian 51
52 Bagian 52
53 Bagian 53
54 Bagian 54
55 Bagian 55
56 Bagian 56
57 Bagian 57
58 Bagian 58
59 Bagian 59
60 Bagian 60
61 Bagian 61
62 Bagian 62
63 Bagian 63
64 Bagian 64
65 Bagian 65
66 Bagian 66
67 Bagian 67
68 Bagian 68
69 Bagian 69
70 Bagian 70
71 Bagian 71
72 Bagian 72
73 Bagian 73
74 Bagian 74
75 Bagian 75
76 Bagian 76
77 Bagian 77
78 Bagian 78
79 Bagian 79
80 Bagian 80
81 Bagian 81
82 Bagian 82
83 Bagian 83
84 Bagian 84
85 Bagian 85
86 Bagian 86
87 Bagian 87
88 Bagian 88
89 Bagian 89
90 Bagian 90
91 Bagian 91
92 Bagian 92
93 Bagian 93
94 Bagian 94
95 Bagian 95
96 Bagian 96
97 Bagian 97
98 Bagian 98
99 Bagian 99
100 Bagian 100
101 Bagian 101
102 Bagian 102
103 Bagian 103
104 Bagian 104
105 Bagian 105
106 Bagian 106
107 Bagian 107
108 Bagian 108
109 Bagian 109
110 Bagian 110
111 Bagian 111
112 Bagian 112
113 Bagian 113
114 Extra Part
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Bagian 1
2
Bagian 2
3
Bagian 3
4
Bagian 4
5
Bagian 5
6
Bagian 6
7
Bagian 7
8
Bagian 8
9
Bagian 9
10
Bagian 10
11
Bagian 11
12
Bagian 12
13
Bagian 13
14
Bagian 14
15
Bagian 15
16
Bagian 16
17
Bagian 17
18
Bagian 18
19
Bagian 19
20
Bagian 20
21
Bagian 21
22
Bagian 22
23
Bagian 23
24
Bagian 24
25
Bagian 25
26
Bagian 26
27
Bagian 27
28
Bagian 28
29
Bagian 29
30
Bagian 30
31
Bagian 31
32
Bagian 32
33
Bagian 33
34
Bagian 34
35
Bagian 35
36
Bagian 36
37
Bagian 37
38
Bagian 38
39
Bagian 39
40
Bagian 40
41
Bagian 41
42
Bagian 42
43
Bagian 43
44
Bagian 44
45
Bagian 45
46
Bagian 46
47
Bagian 47
48
Bagian 48
49
Bagian 49
50
Bagian 50
51
Bagian 51
52
Bagian 52
53
Bagian 53
54
Bagian 54
55
Bagian 55
56
Bagian 56
57
Bagian 57
58
Bagian 58
59
Bagian 59
60
Bagian 60
61
Bagian 61
62
Bagian 62
63
Bagian 63
64
Bagian 64
65
Bagian 65
66
Bagian 66
67
Bagian 67
68
Bagian 68
69
Bagian 69
70
Bagian 70
71
Bagian 71
72
Bagian 72
73
Bagian 73
74
Bagian 74
75
Bagian 75
76
Bagian 76
77
Bagian 77
78
Bagian 78
79
Bagian 79
80
Bagian 80
81
Bagian 81
82
Bagian 82
83
Bagian 83
84
Bagian 84
85
Bagian 85
86
Bagian 86
87
Bagian 87
88
Bagian 88
89
Bagian 89
90
Bagian 90
91
Bagian 91
92
Bagian 92
93
Bagian 93
94
Bagian 94
95
Bagian 95
96
Bagian 96
97
Bagian 97
98
Bagian 98
99
Bagian 99
100
Bagian 100
101
Bagian 101
102
Bagian 102
103
Bagian 103
104
Bagian 104
105
Bagian 105
106
Bagian 106
107
Bagian 107
108
Bagian 108
109
Bagian 109
110
Bagian 110
111
Bagian 111
112
Bagian 112
113
Bagian 113
114
Extra Part

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!