Vera telah sampai di pasar,dia memulai menjajakkan kuenya di meja yang telah disediakan Bisma dia tempatkan di kursi yang Vera biasa duduki,satu persatu pembeli datang untuk membeli kue Vera tak terkecuali Satrio.
"Mbak kuenya saya mau beli sepuluh,"Satria menghampiri Vera yang telah selesai melayani pembeli para ibu ibu.
"Iya mas,sebentar anak saya minta susu saya akan membuatkan susu terlebih dahulu ya mas,"Vera menunjukkan botol susu yang kosong.
"Iya mbak silahkan,kenapa anaknya dibawa jualan mbak kan kasihan panas panasan,"Tanya Satria penasaran.
"Iya mas,dirumah tidak ada yang menjaga jadi saya bawa jualan,"Jawab Vera sambil menyerahkan dot kepada Bisma dan Bisma duduk anteng kembali.
"Suami mbak kemana?"Tanya Satria lagi.
"Eemm dia sedang kurang enak badan mas,"Jawab Vera dengan sedih teringat tentang kisah rumah tangganya.
"Ini mas kuenya,"Menyerahkan kresek kue Satrio.
"Terima kasih mbak,ini kuenya laen kali kalau sedang ada masalah lebih baek istirahat dulu mbak,"Satria menerima kue dari Vera dan menyerahkan uang pembayaran kue yang ia beli.
"Sama sama mas,saya yang berterima kasih sudah diborong kuenya jadi bisa cepat pulang mas,"Vera membereskan meja nya tanpa menjawab apa yang dibicarakan Satria tadi.
"Saya permisi mbak,dadah adek ganteng,"Satria menoel pipi Bisma dan membuat Bisma tersenyum menatap Satria.
"Nda,pa pa,"Oceh Bisma
"Dia om Satria sayang,pelanggan kue bunda kita pulang yuk sayang kue Bunda sudah habis,"Lalu Vera menggendong Bisma sambil menenteng bekas keranjang kue.
Satria terus menatap Vera dan anaknya hingga mereka tak terlihat lagi,Satria merasa iba pada Vera sudah berjualan panas panasan masih mengurus anak juga,Satria bisa melihat ada kesedihan dimata Vera.
Vera tiba dirumah dengan lesu karena dia sempat berjalan kaki untuk sampai ke pangkalan ojek.Dia tidak mendapati suaminya dirumah entah pergi kemana suaminya.Hingga malam tiba Wisnu baru tiba dirumahnya.
"Ver,kamu dimana kenapa lampu tidak kamu nyalakan,"Teriak Wisnu dia meraba raba saklar lampu untuk menyalakan lampu.
Lampu menyala dan Wisnu terkejut mendapati Vera duduk di depan TV tanpa menyalakan lampu.
"Ver kamu ini apa apaan,kenapa lampu tidak kamu nyalakan?"Tanya Wisnu dan menghampiri Vera.
"Masih ingat pulang mas,"Vera balik bertanya.
"Maaf tadi aku mendapat tlf dari Gio(mantan asisten Wisnu)disuruh datang kerumahnya,"Jawab Wisnu lalu duduk disamping istrinya.
"Untuk apa Gio tlf kamu?apa dia menawari kamu kerjaan,"jawab Vera ketus.
"Ver kamu masih marah sama aku,oke aku minya maaf sudah bohong sama kamu tentang Nindi,aku memang bertemu dan makan bersama dia di kafe tapi itu hanya kebetulan,"Wisnu memegang tangan Vera.
"Aku tahu kamu masih mencintai dia mas,saat kamu bersama dia kamu terlihat bahagia,kamu asik bercanda dan selalu tersenyum ke dia,beda saat sama aku,kamu selalu cuek sama aku dan Bismaa,"Vera mengeluarkan semua yang dia pendam selama ini.
"Cukup Ver,aku sudah menjelaskan kepada kamu silahkan kamu percaya atau tidak,"Bentak Wisnu.
"Apa yang aku omongin benar kan mas,kamu selalu menghindar jika aku membahas masalah mantan kamu itu,"Jawab Vera tak mau kalah.
"Terserah kamu aku capek mau istirahat justru kamu yamg ngajak ribut lebih baek aku tidur dirumah ibu nyaman,"Jawab Wisnu lalu beranjak ke kamarnya.
Vera masih diam dengan menutup wajahnya menutupi tangis dia,entah bagaimana dia akan menyelesaikan masalah rumah tangganya jika suaminya selalu menolak diajak bicara baek baek.
Malam itu Wisnu nekat pergi dari rumah dia keluar dengan membawa tas yang kemungkinan berisi baju baju dia,tanpa berpamitan dengan Vera ,Wisnu melangkah keluar rumah,Vera masih tetap diam dengan memandang kepergian suaminya.
Keesokan harinya dia tetap berjualan dengan membawa serta anaknya,dia tidak mau menitipkan kepada ibunya karena Vera terlihat kacau,mata bengkak dan terlihat seperti mata panda karena semalaman dia tidak bisa tidur dan hanya menangis meratapi kehidupan rumah tangganya yang tak seindah bayangan dia.
Sampai dipasar Vera lalu menata kue kuenya dimeja,Satria yang kebetulan lewat menatap Vera sedikit heran tak biasaanya Vera datang terlambat.
"Mbak kenapa baru datang?pelanggan kamu sudah pada pulang tadi menunggu kamu tidak datang datang,"Satria membantu menata kue Vera.
"Iya mas,aku bangun kesiangan jadi terlambat membuat kue,"Jawab Vera sambil meletakkan kue kue dimejanya.
"Bisma ikut lagi kamu kalau ada masalah lebih baek istirahatlah jangan nekat berjualan,nanti yang ada nakut nakutin anak anak,"Satria melihat ke arah Vera.
"Maksut kamu apa mas?"Vera tampak bingung dengan omongan Satria.
"Itu mata kamu sudah kaya mata panda saja,sini Bisma ikut om kita beli mainan yuk,"Satria menghampiri Bisma dan Bisma pun nampak senang mendengar kata mainan.
"Enggak usah mas,biar Bisma sama aku lagian kamu kan juga kerja,"Vera akan menarik tangan Bisma tetapi dihalangi Satria.
"Aku libur sudah kamu berjualan saja,aku akan ajak Bisma tenang saja nanti aku bawa kesini lagi,enggak aku culik kok,"Jawab Satria dengan sedikit candaan.
"Baiklah kalau begitu,terima kasih mas,"Jawab Vera dan Satria hanya mengangguk lalu menggendong Bisma membawanya pergi dari pasar.
Vera bisa menjajakkan kuenya dengan berkeliling ke dalam pasar mumpung Bisma diajak Satria,dia lalu memasuukan kue kuenya kedalam keranjang dan dibawa keliling kedalam pasar.Tak butuh waktu lama kue Vera sudah habis lalu dia kembali ke tempat lapak tadi tetapi Bisma dan Satria belum kembali.
Setelah seminggu Wisnu pulang dan seolah olah tidak terjadi apa apa,Vera juga hanya diam karena percuma bertanya jika Wisnu selalu mengindar dari kenyataan.Hari hari dilalui Vera dengan tangisan,tetapi demi anak mereka Vera tetap bertahan hidup bersama Wisnu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
martina melati
jd wanita yg mandiri dan tegar... jika sdh tdk merasa dcintai ato dsayangi mending hidup bersama anak dan ortu saja.
2025-01-24
0
Syafa Aprilia
Kayaknya aku lebih suka Vera sama Satria deh, daripada Vera sama suaminya yang egois itu
2023-10-21
1