Pak Candra yang mendapat kabar bahwa anaknya masuk rumah sakit bergegas pulang,karena dia bekerja di kota A,dia disambut istrinya bu Karina yang sedang menggendong cucu mereka.
"Assalamualaikum buk,wah cucu kakek sudah pintar ya sekarang,udah bisa jalan,"Pak Candra menghampiri cucunya yang sedang bermain di halaman rumah
"Walaikumsalam pak,eh sayang itu kakek pulang,"Bu Karina mencium tangan suaminya.
Bisma langsung minta gendong kakeknya,dia kelihatan gembira karena kakeknya sudah datang.
"Bagaimana kondisi Vera buk?"Tanya pak Candra.
"Kata Wisnu belum sadar pak,ibu mau kerumah sakit tetapi Bisma enggak ada yang menjaga,makanya aku tlf bapak,"Penjelasan Bu Karina.
"Apa yang terjadi bu,sampai Vera masuk rumah sakit?"Tanya pak Candra lalu bu Karina menjelaskan karena saat kejadian bu Karina belum tidur dan mendengar semua pertengkaran putrinya,pak Candra menjadi sangat geram mengetahui anaknya diperlakukan kasar oleh suaminya sendiri.
Siang itu pak Candra mendatangi rumah sakit dan langsung menemui Wisnu,dia meminta penjelasan kepada Wisnu tentang perlakuan dia kepada anaknya.Pak Candra tidak terima jika Wisnu menindas anaknya dia akan membawa anak,istri,juga cucunya tinggal di kota A jika Wisnu masih bersikap kasar kepada Vera.
Sore harinya Vera telah sadar,dia terkejut mendapati sang ayah yang berada disampingnya,dia menahan tangis agar ayahnya tida tahu masalah dalam rumah tangganya.
"Ver,kamu sudah sadar nak?"Pak Candra mengecup kening anaknya.
"Ayah,kapan ayah pulang?"Tanya Vera lirih.
"Tadi pagi nak,kamu mau apa Ver biar ayah ambilkan,"Tawar sang ayah.
"Mas Wisnu mana yah?"Jawab Vera
"Dia pulang,Bisma rewel ibu kamu tidak bisa menenangkanya,"Jawab Pak Candra menahan amarah,dia ingin sekali membawa Vera pergi tetapi dia juga tidak bisa ikut campur urusan rumah tangga anaknya.
"Maafin Vera yah,"Vera menangis teringat kisah rumah tangganya yang tidak bahagia.
"Maaf untuk apa Ver?sudahlah ayah sudah tau,apapun keputusan kamu ayah akan mendukungmu nak,"Memeluk Vera,dia tahu anaknya sedang rapuh saat ini.
Semenjak kejadian itu sikap Wisnu menunjuukan perubahan,dia tidak kasar lagi kepada Vera dan tidak lagi menuntut Vera dalam hal apapun,karena dia juga takut kehilangan Bisma anak laki lakinya.
Hingga pada suatu hari Wisnu mengalami kebangkrutan,perusahaan yang dia kelola ditipu rekan bisnisnya hingga uang milyaran dibawa kabur rekan bisnisnya.Hidupnya seketika berubah tetapi Vera tetap setia memberi dukungan dan menyemangati Wisnu saat dia terpuruk.
Wisnu tak pantang meyerah,dia selalu berusaha mencari kerja demi menghidupi keluarganya,Wisnu memilih hidup terpisah dengan mertuanya sebelum bangkrut Wisnu sempat membeli rumah sederhana untuk keluarga kecilnya.Sebenarnya bu Karina keberatan dengan keputusan anak dan menantunya tetapi dia juga tidak bisa melarangnya karena memang anaknya sudah memiliki keluaarga sendiri.
"Mas kamu sudah pulang?"Tanya Vera melihat kedatangan Wisnu.
"Iya Ver,maaf ya aku belum bisa dapat kerja?"Duduk lesu di samping Vera.
"Enggak apa apa mas,belum rezeki kita kamu yang sabar ya?"Mengelus elus punggung Wisnu.
"Iya,Bisma mana?"Tanya Wisnu.
"Bisma dijemput ibu tadi pagi mas,"Mengambilkan makan untuk Wiisnu.
"Ini mas,makan dulu aku mau kewarung dulu ya,"Menyerahkan piring kepada Wisnu.
Wisnu yang sedang lapar langsung melahap habis makanan yang dibuat istrinya,setelah makan Wisnu membersihkan diri dan berbaring untuk istirahat.
Vera yang berjalan ke warung tanpa melihat kanan kiri hampir saja disrempet motor,untung saja pengendara motor itu tidak sedang mengebut.
Brraaakkkk(Suara motor menabrak pohon).
"Ya Allah,kamu enggak apa apa?maafkan saya ya yang tidak hati hati,"Vera berlari menolong pengendara motor tersebut.
"Mbak,mbak kalau jalan itu dipinggir dong jangan ditengah,mbaknya mau bunuh diri ya?"Kesal pemuda tersebut.
"Iya maafkan saya,saya salah mas mari saya bantu berdiri,"Vera berniat membantu pemuda tersebut.
"Tidak usah mbk,saya tidak apa apa hanya motor saya yang rusak,"Melihat kearah sepeda motornya yang terlihat rusak bagian depan.
"Tapi tangan masnya lecet saya obati dulu ya mas,takut infeksi ini saya bawa plaster,"Vera menunjukkan plaster yang dia bawa.
Tanpa persetujuan laki laki itu Vera memegang tangannya dan mulai membersihkan lukanya dan dibalut plaster yang memang selalu dia bawa kemana mana.Laki laki itu mencuri curi pandang kepada Vera,dalam hatinya dia terpesona dengan dia.
Vera berniat akan mengganti rugi soal kerusakan motornya karena ini memang kesalahan Vera yang berjalan sambil melamun hingga tak sadar ada kendaraan lewat,tetapi pemuda tersebut menolaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Sintya Ashari
ok.... Thor... q akhirnya banyak tahu apa yang salah ....dikarya q....🥰 kayaknya hrs bolak-balik baca nih... berulang 2 ... sampai paham
2025-04-02
0