Cinta Untuk Adita 2

" Apa kamu sudah memergoki Dani bersama perempuan lain?" Selidik papi.

Aku kembali mengangguk.

" Apa kamu mengenalinya?" Selidik papi.

" Ya, aku mengenalnya pi. Bahkan beliau adalah..." Tangisku pecah.

Papi memelukku, mencoba menenangkan ku.

" Bilang sama papi siapa wanita itu!" Ucap papi mulai emosi.

" Dia..."

" Dia siapa?" Suara papi mulai meninggi.

Hati orang tua mana yang tidak sakit jika mendengar putri kesayangannya di khianati oleh menantu yang sudah di percaya untuk menjadi pelindung putrinya setelah beliau tidak ada di dunia ini.

" Jangan takut, Adita. Papi janji akan membantumu dalam segala hal. Bila perlu papi sendiri yang akan menemui Dani."

" Papi janji akan baik-baik saja kan setelah tahu wanita itu?"

Papi mengangguk,

" Pi, mas Dani berselingkuh dengan mami." Ucapku melemah. Tanganku mengangsurkan sebuah ponsel milikku pada papi.

Sebelum menggerebek mami dan mas Dani, aku sempat memasang ponsel ku di tripod, tak lupa video ku nyalakan

Aku tidak ingin mereka mengelak dan balik menyerangku karena aku tidak punya bukti yang cukup kuat.

Wajah papi berubah pias, tangannya gemetar memegang ponselku.

Satu persatu air mata jatuh di wajah tuanya.

" Astaghfirullah... Allahuakbar.." hanya kata itu yang keluar dari mulut papi.

Beliau tampak syok.

Di luar dugaanku, papi menangis tersedu-sedu. Terpukulkah papi dengan penghianatan mami?

" Ke- kenapa harus mami? Kenapa harus mami, Dit?" Ucap papi parau.

Kami menangis sesenggukan berdua.

" Dit, papi kurang apa?"

" Papi sempurna. Papi adalah terbaik."

Aku mencoba memberi semangat pada papi meski sebenarnya hatiku pin sedang porak poranda.

" Papi tidak tahu harus bagaimana Dit. Papi tidak tahu harus marah sama mami. Papi begitu menyayangi mami, Dit." Ucap papi lagi.

" Pi, Dita tidak memaksa papi untuk melakukan hal yang sama seperti Dita. Semu keputusan ada di tangan papi. Jika papi sangat menyayangi mami dan tidak bisa hidup tanpa mami, tetaplah berdiri disamping mami sebagai suami mami. Namun.. Dita akan tetap mengajukan perceraian. Dita tidak bisa hidup dibayang-bayangi oleh masa lalu mas Dani yang pernah tidur bersama wanita lain. Apa lagi wanita itu mami. Dan Dita harap papi tidak sakit hati jika nantinya setelah ini hubungan Dita dan mami akan renggang dan tidak seharmonis dulu. Dita belum bisa memaafkan mereka, pi." Ucapku panjang lebar.

Papi mengusap rambutku, " bagaimana pun terlukanya kamu, jangan sampai kamu melakukan hal bodoh. Apalagi sampai bunuh diri."

Aku tertegun mendengar ucapan papi.

Sejauh itu papi memikirkan nasibku.

" Cuma kamu teman papi sekarang." Ucap papi sambil menggenggam tanganku.

Aku pamit pulang pada papi. Badan dan pikiranku terasa lelah, sepertinya aku butuh istirahat.

Jalanan ibu kota semakin padat dan macet karena banyak pekerja yang mulai pulang kerumahnya masing-masing.

Setelah menempuh perjalanan sekitar tiga puluh menit akhirnya aku sampai di depan rumah. Ada mbok Ni yang menyambut ku dengan senyum ramah.

" Non Dita mau mandi atau makan dulu biar mbok siapin." Tawarnya padaku.

" Aku mau mandi dulu mbok, oh iya apa ada Tuan sudah pulang?" Tanyaku penuh selidik.

" Belum non." Jawab mbok Ni sambil menutup pintu.

Aku masuk kedalam kamar, merebahkan tubuhku di atas ranjang.

Pikiranku melayang pada kejadian tadi di rumah mami. Bayangan mas Dani dan mami sedang bercumbu berputar-putar memenuhi kepalaku.

Aku menatap foto pernikahan ku dengan mas Dani yang terpampang rapi di dinding. Foto pernikahan bak raja dan ratu yang ku agung-agungkan akan bertahan hingga maut nyatanya hanya seumur jagung. Bahkan cumbuan mas Dani tadi malam masih terasa hangat kurasa.

" Apa yang menyebabkan kamu berubah mas?" Ucapku lirih.

*

Dua tahun yang lalu, aku mengenalnya tidak sengaja di sebuah tempat wisata. Saat itu aku sedang sendiri dan baru saja patah hati karena pacarku ternyata bermain api di belakangku. Aku galau sehingga mencoba menenangkan diri pergi kesebuah pantai. Ternyata mas Dani pun baru saja putus dengan kekasihnya karena kekasihnya harus pergi melanjutkan sekolahnya keluar negeri.

Saat berkenalan dengan mas Dani, entah mengapa aku begitu terkesan dengan pandangan pertama. Hingga perkenalan kami tak berhenti sampai di situ, ia meminta nomor ponselku, dan akhirnya iami sering bertemu. Tidak butuh waktu lama untuk kami saling mengenal, hingga suatu hari mas Dani datang kerumah membawa serta kedua orang tuanya. Ya. Mas Dani ingin melamarku.

Hati wanita mana yang tidak meleleh menerima keseriusan dari lelaki pujaannya.

Aku kembali mengingat momen-momen manis itu. Tidak ada yang janggal antara mami dan mas Dani, mereka terlihat bak anak dan mertua. Lalu kapan tepatnya mas Dani mulai bermain api?

Argggggh. Aku meremas rambutku. Merasa bodoh karena terpedaya oleh mas Dani dan mami.

Papi, apa yang sedang papi lakukan sekarang? Apa papi sudah bertemu dengan mami?

Aku mengusap sudut mataku yang berair lagi. Jika mengingat papi, aku terlalu mellow. Seharusnya papi dan mami mulai menikmati masa tua dengan bahagia, bukan dengan seperti ini.

Aku menarik selimut, menutup tubuhku yang mulai kedinginan. Biasanya ada mas Dani yang memelukku, memberi kehangatan padaku. Apakah aku bisa hidup tanpa mas Dani? Dimana dia sekarang? Apa dia sedang bersama mami? Api-api kecemburuan kembali membara.

" Tidak... Aku tidak boleh cemburu pada lelaki penghianat itu. Aku tidak boleh lemah, aku tidak boleh memaafkan lelaki itu lagi. Tidak.. tidak akan pernah. Ayolah Adita...bangkit! Lelaki seperti Dani tidak pantas untuk mendapatkan mu lagi. Dani hanya lelaki sampah!" Ratapku sendiri.

Lalu jika Dani sampah? Apa mami sampah juga? Bahkan aku sendiri tidak berani memaki mami, karena bagiku mami adalah ibu peri. Ia selalu lembut padaku.

" Mami.. kenapa mami tega membuat luka di hatiku?" Aku menangis sesenggukan mengenang mami.

Bagaimana pun mami adalah orang yang spesial bagiku.

Apa aku bisa hidup tanpa mami?

Karena terlalu lelah, akhirnya mataku mulai mengantuk. Aku terlelap bersama ribuan luka yang di ciptakan oleh mami dan suamiku sendiri.

*

Tring.. tring..tring..

Nyanyian alarm di ponselku berbunyi. Ini tandanya sudah pukul lima. Waktunya menemui Tuhanku, mengadu padanya tentang semua keresahan ku.

Ku basuh wajahku dengan air wudhu. Seberat apa pun masalahmu, tetaplah kembali pada Tuhan, dan tetaplah salat. Karena salat akan memperkuat iman mu sehingga iblis tidak bisa menghasutmu untuk mencari jalan pintas dalam menyelesaikan semua permasalahan yang sedang kuhadapi.

Tenang! Itu yang kurasa setelah mengadu pada Tuhan ku. Biasanya setelah salat aku akan bergegas ke dapur untuk menyiapkan sarapan pagi mas Dani. Untuk urusan perut, aku memegang kendali dirumah ini. Mbok Ni hanya membantuku membereskan rumah dan menyetrika pakaian. Tapi hari ini... Kegiatan itu tidak akan pernah terulang kembali. Tidak akan.

Aku duduk termangu didepan televisi. Ku biarkan televisi itu menyala. Biasanya setiap pagi mas Dani akan duduk didepan televisi menonton berita sambil menunggu sarapan selesai ku masak. Kami akan makan berdua di depan televisi sambil menonton berita. Mas Dani jarang mau makan dei meja makan. Aneh! Tapi aku suka dengan kebiasaan mas Dani. Dan aku tidak pernah melarang semua hal yang di sukai oleh mas Dani. Dan itulah yang selalu mami pesankan untukku.

" Adita, setelah menikah dan punya suami , jangan terlalu mengekang suami ini itu, jangan pernah melarang suami mu untuk melakukan hal yang ia sukai. Dan satu lagi, buat suami mu nyaman dalam urusan perut dan kasurnya." Pesan mami selalu terngiang-ngiang di telingaku.

Bahkan aku tidak pernah menolak berhubungan intim ketika mas Dani menginginkannya. Aku siap kapan pun mas Dani mau.

Kurang bahagia apa lagi kamu, mas?

Terpopuler

Comments

Tati Suwarsih

Tati Suwarsih

Naudzubillah...perzinnahan antara mertua dan mantu,Allah akan murka

2023-10-23

0

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

Maaf, Mbak..
sepertinya tdk perlu ditulis lg judul covernya di tiap BAB...
mgkn bs ditulis, Chapt 3 or disingkat aj CUA 3...ato judul per BAB nya bukan judul covernya... ☺🙏

2023-07-24

2

Mukmini Salasiyanti

Mukmini Salasiyanti

🤣🤣
kata Dani...
Kurang banyak. ngasinya, Dit

2023-07-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!