ALYANA
Alyana keisya, gadis dengan senyum indah namun juga dengan sejuta luka. Gadis yang selalu mendapat perlakuan buruk dari ayahnya. Ditampar, dicaci maki, dibandingkan merupakan makanan sehari - hari alya dikeluarga tersebut.
"Papa.. Alya dapat juara satu lomba sains"
"Papa, hari ini alya ulang tahun"
"Papa, alya sakit.."
"Papa. Alya juga pengen disayang"
"Papa, alya dapat juara pertama pararel dikelas"
"Papa.. Maafin alya. Alya udah nyerah untuk bujuk papa biar bisa sayang sama alya."
Segala hal telah dilakukan alya untuk meluluhkan hati kevano. Namun tetap saja hal tersebut tak mengetuk pintu hatinya.
"Saya tidak sudi melihat kamu ada disini. Baguslah kamu pergi dari rumah ini" Kevano menampar pipi alya cukup keras hingga bunyi tamparan tersebut menggema diseluruh penjuru ruangan.
"Jangan dekati saya lagi, saya jijik dengan kamu" Setelah mengatakan hal tersebut kevano melangkah pergi keluar rumah dan meninggalkan alya yang masih terdiam ditempat.
"Papa begitu nggak sayangnya ya ke alya?" Bulir bening menetes membasahi pipi alya yang berwarna agak kemerahan karena bekas tamparan.
"Kalo papa pengen alya pergi, alya akan pergi. Tapi selagi papa belum nyuruh alya buat pergi dari sini, alya nggak akan pergi dari papa" Sedangkan disisi lain ada vania, putri kedua dari kevano dan ardila ibu tiri alya yang begitu kevano sayangi dan banggakan. Vania berada dibalik pintu kamarnya menyeringai menatap kakak tirinya yang tengah dipukul dan dihina oleh ayahnya.
"Nggak akan gue biarin lo disayang sama papa kak, papa itu punya gue. Cuma punya gue!!"
...****...
Alyana adalah gadis yang dikenal dengan senyuman indahnya, tawanya yang begitu menawan. Namun siapa sangka seorang yang memiliki sejuta cara untuk membuat orang lain bahagia justru dirinya lah yang tak pernah bisa bahagia.
"Kalo emang tuhan sejahat itu.. Lo nggak akan pernah ada dihidup gue sa"
"Gue mungkin kuat dijauhin oleh semua orang, tapi jangan lo."
"Semua orang nggak jahat, cuma gue aja yang naif"
"Lo harus bisa hidup tanpa gue. Karena gue nggak akan bisa selalu ada buat lo"
"Nggak ada yang salah. Disini gue lah yang salah"
"Jangan kayak gitu. Semua orang punya keluarga tapi nggak semua orang bisa merasakan sebuah keharmonisan dari keluarga."
...****...
"Kalo tuhan ngasih gue satu permintaan, gue pengen lo balik lagi na"
"Maaf ya belum bisa jadi yang terbaik"
"Gue akan selalu ada buat lo, selalu jagain lo, selalu dengerin cerita dan keluh kesah lo. Tapi gue mohon jangan pergi dari gue na"
"Dibalik senyuman indah lo ternyata juga terdapat sebuah luka yang cukup dalam"
"Maka dari itu gue akan pergi dari lo"
"Cukup.. Gue nggak mau lo balik dihidup gue na"
"Maafin gue.. Gue tau gue salah"
...****...
Pemakaman berjalan dengan lancar, kini semua orang telah kembali. Namun, tidak dengan kaisar yang masih setia berada disamping makam alya.
Rintik hujan menemani kepergian alya sore ini. Ya, alyana keysa telah berpulang ke pangkuan tuhan hari ini. Alyana yang sangat kaisar sayangi kini telah pergi.
"Janji lo mana selama ini? Katanya nggak bakal pergi dari gue"
...****...
"Hai cantiknya kaisar. Aku bawa bunga anyelir warna putih buat kamu" Kaisar meletakan buket bunga tersebut digundukan tanah yang masih basah. Dengan batu nisan bertuliskan nama kekasih yang sangat ia sayangi.
Kaisar Alandra, Orang yang terkenal dingin namun tidak dengan alya. Sifatnya yang sering berubah ubah membuat semua orang disekitarnya menganggap lucu. Ia merupakan kapten basket dari SMA 03 Nusa Bhakti. Ya, dia merupakan anak dari pemilik sekolah tersebut.
...ALYANA KEYSA...
...LAHIR: 13 November 2003...
...WAFAT: 15 April 2021...
Tangannya mengusap pelan batu nisan tersebut.
"Nggak kangen gue apa?" Dengan tangan yang masih mengusap pelan batu nisan alya. Tangan lainnya juga mencabut rumput yang bertengger digundukan tanah tersebut.
"Gue kangen na. Kangen banget sama lo, pengen peluk lo lagi, pengen dengerin cerita lo.. Gue kangen semua tentang lo disini" Ucap kaisar dengan kekehan diakhir kalimatnya, mengingat masa - masa ketika bersama alyana benar benar membuatnya rindu untuk sekarang ini.
...****...
"Na, nggak kangen gue ya? Padahal gue disini mati - matian buat nggak nangis tiap keinget sama lo" Hari ini adalah hari dimana seharusnya mereka berbahagia bersama, namun kali ini berbeda karena alya sudah tak ada disamping kaisar.
"Happy aniv ya na. Gue sayang sama lo. Maaf na gue nggak bisa lama - lama disini soalnya mau hujan nih. See you cantiknya kaisar" Kaisar mencium batu nisan alyana.
...****...
Bughh
"Buta ya mata lo?" Kaisar menatap tajam seorang gadis yang baru saja menabraknya.
"Liat gue anjing. Udah salah kagak minta maaf juga." Kaisar terus saja memarahi gadis yang ada didepannya padahal kaisar tau jika badan dari gadis tersebut sudah bergetar ketakutan. Perlahan namun pasti alya mendongak menatap manik mata kaisar yang berwarna biru langit. Ia kembali menunduk.
"Dih, minggir lo. Ngehalangin jalan gue tau nggak" Kaisar mendorong kasar tubuh alya hingga terdorong kesamping beberapa meter.
"Lain kali ketemu gue lo harus ngomong maaf. Awas aja lo" Kaisar dengan langkah lebarnya menjauh dari hadapan alya. Sedangkan alya kini mendongak menatap dimana keberadaan kaisar
"Ah udah nggak ada. Maaf tadi alya buru - buru, eh-" Alya menepuk pelan jidatnya. Ia lupa bahwa tadi bu menik menyuruhnya keruang lab.kimia.
"Mampus gue habis ini kena marah bu menik" Alya berlari menuju ruangan lab yang sudah berada tak jauh dari posisinya sekarang.
...****...
"Woi nggak gitu juga dong" Kaisar menatap kesal alya yang justru memperlihatkan deretan giginya.
"Tau ah" Kaisar melangkah pergi menjauhi rooftop yang kini menjadi tempatnya berdua bersama alya.
"Yah jangan ngambek dong sa" Alya mengekori kaisar yang sudah dulu turun ke bawah.
...****...
"Kalo kamu memang tidak bisa menjaga vania, bilang saja ke saya. Saya juga tidak akan membiarkan anak saya dirawat oleh anak dari seorang jalang" Kevano menatap alya nyalang. Berusaha untuk tidak memukul alya.
"Pa, gimana ini darahnya nggak berhenti juga hiks" Ardila menatap anaknya yang sudah terlentang tak berdaya dengan darah yang terus keluar.
"Pa, udah. Nggak usah urusin dia"
...****...
"Papa, alya dapat juara satu lagi waktu lomba pa. Papa mau kan ambilin raport alya semester depan?" Kevano hanya menatap alya sekilas kemudian beralih menatap vania hangat dan tersenyum.
"Saya nggak bisa, saya ambil raport vania" Alya yang mendengarnya hanya tersenyum getir kemudian melangkah pergi menjauh dari ruang makan. Harapannya pupus ketika mendengar tolakan dari kevano.
...****...
"Pa alya mohon sekali ini aja.. Alya cuma mau dipeluk papa" Tangis alya pecah ketika didepan papanya.
"Nggak bisa" Putus kevano dengan cepat diiringi nada yang ketus dan dingin
"Kenapa pa? Apa sesulit itu untuk sayang sama alya ya pa?" Lirih alya dengan isak tangisnya.
"Karena kamu itu pembawa sial" Kevano berbalik dan meninggalkan alya sendiri diruang tengah yang serba megah itu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 32 Episodes
Comments
Syifaa
alyana meninggal aku ikut sedih jangan lupa mampir ya kak🥹🙏🏻🙏🏻
2023-12-23
0