Ketukan pintu dan Teriakan yang sangat keras terdengar hingga kedalam kamar.Ara membangunkan anak lelaki nya pagi-pagi sekali.
Sampai di rumah lewat tengah malam dalam keadaan sedikit mabuk karena bertemu teman-teman nya di kafe.
Berita Putra kebanggaan keluarga Brahmana cepat sekali menyebar di media sosial.Terpampang di beranda utama foto Hafi dengan Seorang Wanita,dengan caption diduga merebutkan seorang perempuan dengan anak pengusaha yang baru merintis.
Berita itu tersebar hanya hitungan menit saja.Ara dan Fandi baru mendengar pagi ini lewat orang yang dia anggap seperti orang tua nya sendiri yaitu Om Petra,Papah dari Allan.
"Hafi!!! Buka pintunya! Mamah ingin bicara!"
"Hafi!!!"
Seseorang di dalam sana semakin menutup wajahnya dengan selimut,semakin kencang pula mamah nya berteriak.
Tanpa melihat,Hafi membuka kunci pintu lewat tombol automatis di sebelah lampu tidur nya.
Pintu pun terbuka.Ara langsung masuk dan menarik selimut Hafi.
"Astaga!" Pemandangan yang tidak enak, Hafi tertidur hanya menggunakan boxer saja.
"Hafi,kau sudah melihat media sosial?Jelaskan pada mamah.Siapa perempuan itu,apa hubungannya dengan mu?!"
Hafi menarik selimut kembali "Bukan siapa-siapa dan tidak ada hubungan apapun dengan ku mah!"
Ara duduk di pinggiran ranjang "Hafi tolong bangun,mamah punya banyak pertanyaan untuk mu.Ayolah bangun!"
Tubuh Hafi memang jauh lebih besar dari tubuh Mamah nya.Tapi Ara sekuat tenaga membangunkan anak nya.
"Dengarkan mamah!Bawa perempuan itu ke rumah jika tidak Papah mu yang akan mencari nya!"
Hafi langsung melebarkan mata.
"Jangan!"
Ara tersenyum tipis "Kau kenal kan?mana mungkin seorang brahmana mencium wanita sembarangan!"
Hafi menggaruk kepala nya yang tidak gatal.Bagaimana mengenal nya,tanya siapa nama nya saja Hafi lupa.
Andai saja Mamah nya tahu tentang ini pasti sudah marah dan bertanya macam-macam.
"Dia perempuan yang kau maksud Fi?"
"Perempuan apa mah?"
"Perempuan yang kau bicarakan,dia yang akan langsung kau nikahi?"
"Tidak tahu mah,aku pusing!" Hafi beranjak dari ranjang masuk ke toilet meninggal kan Ara sendiri di sana.
Mamah nya pun menghembuskan nafas kesal
tok..tok..
"Jangan lupa,bawa dia ke rumah!" suara Ara berseru lantang di depan pintu.
Hafi pun menyahutinya hanya dengan "Ya!!"
.
.
Duduk bersandar di kursi kebesaran nya.Hafi berfikir tentang kejadian semalam.Maksud hati ingin menagih tapi dia sendiri yang menyelam terlalu dalam.
Perempuan itu terlalu pintar dan cerdik,bahkan semua yang Hafi utarakan di putar balikan.
Bukan hanya itu,sepintas dia teringat ciuman yang mereka lakukan.Tangan nya meraba bibir.Masih terasa ketika bibir nya saling bersentuhan.
Hafi cepat-cepat menggeleng, membuyarkan pikir ran yang sekelebat sering mengganggu nya.
Siang ini diri nya akan pergi ke Candra Corpuration untuk mencari wanita yang selalu mempersulit hidup nya.Yang membuat Hafi bodoh adalah,dua kali bertemu dua kali berciuman dan dua kali rugi besar tapi masih saja belum tahu namanya.
Panggilan cepat pun di lakukan lewat wairless yang ada di meja nya.
"Sinta masuklah ke ruangan ku sekarang!"
Tak menunggu lama, Sinta sekretaris Hafi masuk.
"Iya Pak,ada yang bisa saya bantu?"
Ehekkmmm... Hafi berdehem untuk membuang rasa canggungnya.
"Kamu tahu kan berita ku di sosial media?"
Sinta mengangguk.
"Tolong cari tahu siapa nama gadis itu,latar belakang,dan apa posisi nya di Candra Corpuration!"
Sinta mendengar kan bos nya bicara dan masih mematung di sana.Lalu bibirnya tersenyum tipis.
"Kenapa kau masih di sana dan hanya tersenyum?"
"Maaf sebelum nya Pak,Bos besar juga pasti tahu siapa nama gadis itu.Saya pun tahu"
Hafi mengerutkan keningnya.
"Paramita Berliana, sekretaris Pak Ameer dari Candra Corpuration.Dia bekerja di belakang dan jarang mengikuti meeting bersama Pak Ameer dan Dion.Namun beberapa waktu lalu saya pernah bertemu dengan nya ketika Pak Dion atau Pak Ameer berhalangan hadir"
Mendengar itu Hafi tersenyum tipis.
"Paramita Berliana?"
Sinta pun mengangguk "Kita biasa memanggil nya Mita"
Hafi hanya diam mendengar nya.Benar saja,semua tamu undangan di gala dinner tidaklah mungkin tamu biasa.Mereka berasal dari orang ternama tentu nya.Tapi Hafi masih saja kurang untuk memahami nya.Terlalu fokus dengan target saat melihat nya kemarin membuat keinginan nya menggebu untuk menyergap dan menagih pertanggung jawaban nya.
.
.
Keluar dari area parkir dan melajukan mobilnya.Hafi segera menemui Mita di perusahaan nya,tanpa alasan apapun,biasanya dia mendatangi perusahaan lain untuk kerja sama kontrak atau meeting.Ini lain dari pada yang lain.
Yang dia datangi bukan untuk kepentingan dengan perusahaan nya melainkan menemui sekretaris nya untuk bekerja sama karena ulah yang mereka lakukan.
"Selamat siang,ada yang bisa dibantu?" Hafi mendekati bagian receptionis.
"Paramita Berliana,saya ingin bertemu dengan nya.Apa dia ada?"
"Maaf, sebelumnya sudah membuat janji?"
"Sudah"
Wanita itu sadar dengan pria di depan nya,dia melirik ke layar ponsel di meja kerja nya.Mata nya membulat seketika.Ternyata benar pemberitaan itu.Alangkah bahagia nya Mita bisa berdekatan dengan keturunan Brahmana dan yang merebutkan nya adalah dia dan Marvin,anak konglomerat yang namanya sedang melecit.
"Sebentar Pak!" wanita itu meraih gagang telfon.
.
.
Suara langkah kaki berjalan sangat nyaring terdengar.Rambut hitam bergelombang, blouse coklat tua dan rok mini selutut berwarna hitam.Keluar dari lift dan berjalan untuk keluar.
Mata Hafi tak sengaja melirik ke arah suara itu,dan benar saja.Dewi Fortuna sedang berpihak pada nya.Orang yang dia cari muncul tanpa harus Hafi menunggu lama.
Hafi mengikuti langkah Mita.Ya orang yang keluar dari lift adalah Mita.Mita yang akan mengambil makan siang nya di pos security,memesan lewat aplikasi dan kurir menitipkan nya disana.
Lagi-lagi Hafi harus menarik lengan nya dan membawa ke basemant parkiran mobil.
Awalnya Mita terkejut,tapi setelah tahu dia adalah pria yang semalam,wajahnya berubah menjadi biasa saja.
Hafi membuka pintu mobil bagian belakang,kedua nya masuk kedalam.
"Kita bertemu lagi Nona?!"
Mita tersenyum tipis.Dia sudah menduga nya hal ini akan terjadi,Sebelum berangkat bekerja Mita melihat media sosial nya.Berita tentang dia dan anak Brahmana ternyata secepat itu menyebar.
"Tuan Hafidan Daffara Brahmana.. Itu bukan nama mu?"
Hafi tersenyum,tak menyangka gadis di depan nya secepat itu mengetahui siapa diri nya.
"Kau tahu aku?Atau kau sengaja memeras ku?"
"Aku baru tahu kau anak Brahmana saja tadi pagi.Ternyata sepopuler itu dirimu!Katakan lah,apa yang harus aku lakukan?"
Hafi tertawa sumbang "Terlalu percaya diri sekali kau Nona?"
"Tentu... Tentu kau akan membutuhkan ku,berita mu ada di manapun media sosial.Tapi terimakasih karena mu aku juga ikut terseret!"
"Mamah dan Papah ku mengetahui tentang berita itu.Aku minta kau berpura-pura di depan mereka,karena mereka ingin kau datang ke rumah!"
"Sampai kapan?"
Hafi mengedikan bahunya.Sudah terlalu jatuh harga dirinya di depan gadis yang sama sekali tidak dia kenal.
"Semua ada tarif nya,Tapi jika kau menginginkan yang lebih intim dariku dengan uang mu yang puluhan juta itu,aku katakan jangan pernah berharap dan jangan pernah bermimpi aku akan memberikan nya!"
"Aku hanya ingin kau datang ke rumah saja,jangan bicara panjang lebar.Cukup datang saja!"
"Ok.Dimana rumah mu?"
Hafi memberikan secarik kertas berbentuk kotak.Di sana tercatat nama,nomor ponsel,dan alamat Hafi.
Mita keluar dari mobil "Sampai jumpa nanti!"
Blammm!!! Mita menutup pintu mobil dengan keras hingga Hafi terperanjat.
.
.
.
go be continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
mencari, menemukan & membuat kesepakatan baru
2023-07-23
1
Cucu hayati
cerita nya menarik.. tapi KO msih sepi ya
2023-07-16
2