Berbagai model gown sudah di coba oleh Mita,hasilnya sangat pas dan cantik,hanya satu hal yang membuat dia begitu tidak pantas.
Gadis itu terkena krisis percaya diri.Merasa tidak layak dan tidak pantas menggunakan gown yang harga nya jutaan rupiah.
Semua fasilitas kali ini di danai oleh bos nya,Bukan hanya Mita bahkan Dion pun bebas memilih setelan toxedo.
"Cepat lah Mitaa,acaranya dua jam lagi.Kau bahkan belum menemukan baju yang kau inginkan!"
Mita mendesis kesal pada rekan kerja nya itu,Dion sungguh tak sabar menunggu nya.
"Sabar!!"
"Kenapa kau begitu bodoh nya!Semua yang kau coba cantik jika kau yang mengenakan.Hanya saja kau tak percaya diri.Itulah kelemahan mu"
Mita mengerucutkan bibirnya.Dari dulu jika berbicara dengan nya Dion tak berfikir dulu,asal ceplas ceplos saja.
Hingga Mita memutuskan memakai Dress berwarna pastel dengan model dada terbuka,namun dia tutupi menggunakan bolero bulu berwarna coklat.Rambutnya hanya setengah yang di ikat ke belakang.
Kaki jenjang nya yang sangat indah memakai high heels berwarna senada.Tak lupa clutch bag yang dia dapat beberapa bulan lalu dengan jerih payah nya.
Dion melihat gadis di depan nya merasa kagum dengan kesempurnaan dan kecantikan Mita.
"Cantik!"
Gumaman nya terdengar oleh Mita,gadis itu pun tertawa terbahak.
"Dari dulu Ion!"
Dada Dion di pukul menggunakan tas tangan milik Mita.
"Ah sudahlah,Ayoo kita berangkat.Jalanan macet bisa-bisa kita terlambat dan Ameer akan menegurku!"
Ya.. Kedua nya adalah asisten dan sekretaris Ameer,Perusahaan Candra Corpuration milik kakek Candra,kakek nya Ameer.
Mewakili Ameer karena dia berhalangan hadir di gala dinner petinggi perusahaan ternama.Istrinya sedang sakit karena mengidam parah dan tidak bisa di tinggal.
Ameer menyerahkan semua nya kepada Dion dan Mita.
.
.
Di lain tempat,Hafi yang sudah bersiap dengan di dampingi oleh Mamah dan Papah nya menghadiri gala dinner.
Sekaligus Fandi ingin mengenalkan pewaris kerajaan Brahmana Group pada khayalak umum.
Terlihat di sebelah mobil Ara membenarkan jas yang digunakan anaknya.Mereka berdua menunggu Fandi yang beberapa saat lalu menerima telfon dari kerabat jauh.
"Sudah Fi,kau sangat tampan!" Ara menyapu sedikit debu yang menempel di jas bagian bahu.
"Papah lama sekali mah!"
"Papah mu memang seperti itu jika sudah mengobrol!"
"Mamah masuklah dulu ke mobil,angin nya sangat kencang dan dingin!"
Ara hanya menurut saja dengan perintah anaknya.
Tak berselang lama nampak Fandi berlari tergesa mendekat.
"Ayoo Fi,nanti kita terlambat!"
Fandi langsung masuk ke dalam mobil.Hafi yang menunggu nya dari tadi di buat sedikit kesal.Padahal Papah nya sendiri yang membuat telat,tapi datang-datang langsung menyalahkan Hafi.
Mereka bertiga menaikki mobil menuju Hotel Garden house.Di sopir ri oleh Pak Ben,lelaki tua itu juga tak kalah rapih nya.
"Punya calon makanya Den,biar ga di temani Tuan dan Nyonya terus!"
Sudah tidak heran lagi jika Pak Ben sering berkata seperti tadi kepada nya,bukan hanya Hafi,Riza pun kadang seperti itu.
"Hemm..Nanti akan aku kenalkan kepada semuanya,bila perlu langsung menikah saja!"
Ara yang mendengar pun menutup mulut,tidak percaya dengan jawaban anaknya.
"Benar Fi,kau benar sudah punya calon?"
Hafi mulai tidak nyaman dengan duduk nya.Gara-gara Pak Ben, mamah nya ikut saja berkata yang tidak-tidak.
"Hemm... tunggu saja nanti mah!"
Fandi yang tahu itu hanya alasan anaknya saja hanya melirik pada Hafi.
Plak!! Sebuah tepukan tangan yang cukup kencang mendarat di bahu Fandi.Sudah menjadi tabiat nya jika meluapkan sesuatu kegembiraan.
"Pah,bentar lagi kita akan punya menantu!"
Fandi pun menoleh dan tangan nya bergerak sedikit di bahu yang di serang oleh Ara.
"Iya... kita tunggu saja anak kita mengenalkan nya!"
.
.
Tak memakan waktu lama,mobil pun memasuki kawasan hotel dan terparkir,Di sana sudah banyak mobil dengan merk ternama berderet terparkir rapih.
Acara belum dimulai,para tamu sudah mulai memenuhi ball room Hotel Garden house.
Sudah tidak heran dengan keluarga konglomerat,kaum jenset semua yang menghadiri acara itu.
Ada yang berbincang membicarakan bisnis,usaha,dan ada juga yang berbincang hanya membicarakan kekayaan.Tak sedikit pula yang hanya ingin pamer tas atau semua yang di kenakan bermerk.
Hafi sudah tak heran lagi.Papah nya sudah mengenalkan Hafi ke beberapa rekan bisnis,tak jarang pula yang sudah tahu karena mereka terlibat saham di dalam nya.
Hafi dan Riza sangat di gandrungi pebisnis yang mempunyai anak gadis,beberapa dari mereka sering berkunjung ke kantor dan sengaja membawa anak gadis nya hanya untuk mendekati.
Namun sayang,meski Hafi sangat ramah dibandingkan dengan Riza yang sangat dingin.Hafi tetap menjaga jarak jika dia tidak ingin.Terlebih lagi dia tidak akan pernah memberikan harapan apapun kepada siapapun.
"Papah tinggal dulu,silahkan lanjut berbincang dengan yang lain!"
Fandi melihat istrinya yang terlepas dari pandangan nya,dan dia mencoba mencarinya.Meninggalkan Hafi sendiri untuk berbincang dengan yang lain.
.
.
Mobil Dion masuk dan terparkir di sana.Keduanya turun dan melangkah bersama menuju pintu masuk ball room.
Bibir Mita tersenyum merekah kepada setiap orang yang menyapanya.Bukan Mita,lebih tepat nya Dion yang mencuri perhatian orang yang berpapasan dengan nya.
Terkenal dengan pengabdi jomblo,dan tidak pernah membawa perempuan sebagai kekasih nya atau teman dekat nya.Kali ini lain,dia bahkan membawa gadis cantik bak bidadari.
Mau tidak mau Mita menggandeng lengan Dion,karena semua mata tertuju pada nya.
"Kau mencuri perhatian mereka Mita!"
Mita tertawa masam "Aku malu,mata mereka benar-benar tertuju padaku.Apakah orang kaya semua nya seperti ini?"
Dion hanya tersenyum tipis mendengar ucapan Mita.
Mereka terlibat obrolan yang sangat pelan terkesan berbisik lirih,tak terdengar.
Hingga Mita di kejutkan oleh seseorang.Langkah nya berhenti mendadak terhalang oleh seorang pria yang berdiri di depan nya.
"Hemmm...Selamat malam nona Lian?" Pria itu tersenyum getir kepada Mita.
Mita sangat paham siapa lelaki di hadapan nya.Wajah Mita mendadak pucat.
Inilah yang paling tidak dia sukai jika berada di keramaian.Bertemu dengan orang-orang yang pernah menyewa jasa nya.Menjadi pacar sewaan adalah profesi lain selain menjadi sekretaris Ameer.
Dion yang mengetahui situasi itu,menatap Mita dan lelaki di depan nya bergantian.
"Senang bertemu dengan mu di sini.Ternyata target mu sekarang bukan lah bos melainkan Asisten"
Lelaki itu pun terbahak.Mendadak suasana hening dan perhatian semua orang tertuju pada nya.
Lelaki itu mendekat,semakin mendekat.Mita yang berdiri mematung di sana sudah sangat kencang degup jantungnya.
Hingga seseorang menyeret lengan Mita dan membalikan tubuhnya berhadapan.
......................
.
.
.
to be continue
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 122 Episodes
Comments
@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸
mita ditarik hafi?
2023-07-21
1