Ervan keluar dari ruangan perawatan kakeknya karena ia menginginkan jika kakeknya beristirahat. Dan beberapa menit yang lalu Ervan sudah berjanji akan memperkenalkan kekasihnya itu dengan kakek dan keluarganya yang mana Ervan akan membujuk Sesil supaya mau pulang dulu ke Jakarta dan tentang pekerjaan Sesilia, Ervan akan merahasiakan dulu, baru nanti setelah kondisi kakeknya membaik, Ervan akan menceritakan jika Sesilia merupakan seorang model.
Dengan wajah bingung, Ervan keluar dari rumah sakit.. ia meminta Denis untuk menuju ke cafe di mana beberapa saat yang lalu ia sudah menghubungi Arlan, sahabatnya yang mana ia harus menceritakan semua ny ini, siapa tahu Arlan sudah mempunyai solusi tentang apa yang menimpanya.
"Sebaiknya Bos memang mengikuti apa kemauan Tuan Wira sebelum Bos sendiri menyesal."
Ucap Denis tiba-tiba yang mana ia memang dari tadi berada di ruang perawatan Tuan Wira, karena bukan hanya Denis sebagai asisten pribadi Ervan tetapi Denis sudah dianggap sebagai bagian dari keluarga Prawira karena ia sudah dari dulu bekerja di perusahaan Ervan.
"Ini yang masih aku pikir kan Nis, bagaimana mungkin aku memperkenalkan Sesilia, sedangkan kamu tahu sendiri Sesilia susah dihubungi bahkan dia juga tidak mau menikah dalam waktu dekat ini apalagi untuk mereka bahkan untuk bertemu dengan keluarga aku saja, Sesilia tidak mau lalu apa yang harus aku lakukan."
"Kalau bos tidak mau kehilangan Tuan Wira, Bos masih mengingatkan beberapa tahun lalu di mana Aku kehilangan kakekku dan saat itu aku menyesal sekali karena tidak bisa memenuhi apa keinginan kakekku untuk terakhir kalinya, dan aku harap supaya Bos tidak akan menyesal nantinya."
"Sialan kamu Nis!! kamu membuat aku makin terpuruk saja!!"
Bukannya ia tidak mengindahkan apa yang diucapkan Dennis tetapi memang kenyataan seperti itu, terlebih lagi ia baru saja mendengar informasi dari dokter tentang kondisi kakeknya yang akhir-akhir ini menurun dan sudah dipastikan jika permintaannya tidak dituruti maka kakeknya akan semakin drop dan itu yang membuat Ervan tidak mau menentang ucapan dari kakeknya.
Beberapa menit kemudian, mobil yang dikemudikan oleh Denis sudah sampai di cafe di mana Ervan sudah janjian dengan Arlan sahabatnya.
"Kamu langsung pulang ke rumah saja, nanti aku gampang .. bisa diantar sama Arlan."
Setelah mengatakan itu kepada Dennis, Ervan langsung saja masuk ke cafe di mana ia sudah melihat mobil Arlan terparkir di sana.
"Sorry bro lama.."
"Tidak masalah, kebetulan aku juga berada di sekitar tempat ini btw bagaimana kondisi kakek?"
Ervan menggelengkan kepalanya dan itu berarti tanpa Ervan bercerita, Arlan pun tahu bagaimana kondisi kakeknya saat ini.
"Aku turut prihatin, duduk dulu.. sudah aku pesankan kopi kesukaan kamu."
Ervan menyeruput kopi yang masih hangat itu, kemudian ia berpikir sejenak tentang apa yang diucapkan oleh kakeknya di mana kakeknya meminta untuk dirinya segera menikah atau mungkin memperkenalkan kekasihnya kepada kakeknya terlebih dahulu, namun sayang sekali semuanya hanya angan-angan belaka karena pastinya Ervan tidak bisa memenuhi permintaan kakeknya itu.
"Ada masalah, sepertinya aku merasa jika kamu tidak hanya memikirkan kondisi kakek saja."
"Kakek meminta untuk aku segera menikah."
"Bagus itu, aku sependapat dengan kakek, lagi pula umur kamu sudah 30 tahun dan memang sudah waktunya untuk menikah."
"Hufhh.. kamu tahu sendiri kondisi aku bagaimana, bukannya aku tidak mau menikah tetapi Sesilia yang tidak mau menikah. Kamu paham betul bagaimana cerita hubungan kami, bahkan Sesilia juga meminta untuk merahasiakan hubungan kami ini dan Sesilia juga tidak mau diperkenalkan dengan keluargaku, sementara kakek meminta aku untuk segera menikah atau mungkin memperkenalkan kekasih aku kepada kakek terlebih dahulu."
"Hahaha kasihan sekali kamu, Van. Mempunyai pacar tetapi tidak mau dikenalkan kepada keluargamu, pacar macam apa itu? jangan-jangan Sesilia di sana mempunyai laki-laki lain yang tentunya lebih kaya dari kamu."
Ervan mengeryitkan alisnya, ia juga melototkan matanya ke arah Arlan di mana sahabatnya itu malahan berkata yang tidak tidak dan membuat seketika Ervan mengambil ponselnya dan menghubungi Sesilia.
"Tidak perlu kamu menghubungi nya, pasti Sesilia tidak akan pernah mengangkat telponmu karena dia sibuk, itu kan alasan yang sering dia ucapkan pada kamu?"
Tanpa Ervan bercerita, Arlan paham dengan kondisi sahabatnya itu di mana Sesilia, pacar dari Ervan itu tidak pernah bisa dihubungi dan pastinya itu ada satu alasan selain kesibukannya.
Tidak mungkin tidak mungkin Sesilia mengkhianatiku, aku sangat mencintainya begitupun juga dia yang sangat mencintaiku...
"Lalu aku harus bagaimana? beberapa hari ini Sesilia memang tidak bisa dihubungi."
"Gampang, kamu cari saja perempuan lain yang bisa dijadikan kekasih kontrakmu, ya hanya kontrak saja dan itupun dengan syarat-syarat dan ketentuan yang berlaku."
"Maksud kamu bagaimana?"
"Kamu cari perempuan yang sesuai dengan kriteria kakekmu, aku tahu jika kakek dan keluargamu tidak menginginkan seorang perempuan yang pekerjaannya model dan pastikan supaya perempuan itu berasal dari keluarga baik-baik, kalau bisa yang sederhana dan meminta supaya dia mau menjadi kekasih kontrakmu. Kamu perkenalkan dia kepada kakek dan keluargamu dan melakukan pendekatan dengan kakek, yang mana itu akan membuat kondisi kakek berangsur-angsur pulih dan setelah semuanya normal, kamu bisa memutuskan perjanjian kontrakmu dengan perempuan itu."
Bagaimana mungkin Ervan bisa melakukan itu, sementara hatinya masih terpaut dengan Sesilia dan ia juga tidak mau menghianati Sesilia, tetapi Ervan juga tidak mau kalau terjadi apa apa dengan kakeknya.
"Tidak bisa, aku tidak mungkin berbohong kepada kakek dan aku juga tidak mau mengkhianati Cecilia!!"
"Dasar bodoh!! hanya itu jalan satu-satunya supaya Kakak kamu cepat sembuh, kamu tahu sendiri kan bagaimana kondisi kakek Wira dan jika kamu tidak mengabulkan permintaannya, pastinya kamu akan menyesal. Sorry, aku bukannya ingin mendoakan kakek yang tidak baik tetapi menurut cerita dari kamu, keadaan kakek saat ini tidak baik-baik saja dan mungkin saja jika kamu memperkenalkan seorang perempuan baik-baik ke depan kakek, kondisi kakek akan cepat boleh. Ya, hanya sementara saja Van, sebagai kekasih kontrak .. tidak lebih dari itu, bahkan kamu bisa memberikan perjanjian itu kepada kekasih kontrakmu dengan syarat dan aturan yang sudah kamu tetapkan sebelumnya. Dan pastinya kamu juga tidak menghianati Sesil, karena itu hanya pura-pura saja."
Dan semoga kamu beneran jatuh cinta dengan perempuan itu dan meninggalkan Sesil, karena aku tidak senang melihat kamu berhubungan dengan wanita itu yang mana sepertinya gelagatnya tidak aneh dan aku berharap jika kakek dan kedua orang tuamu menyukai perempuan .. yang entahlah siapapun dia.
Ervan memikirkan terlebih dahulu, apa memang benar ide dari Arlan itu bisa membuat kakeknya sembuh dan pastinya jika memang itu adalah jalan satu-satunya, Ervan akan melakukannya toh juga dirinya tidak salah karena Sesil tidak ingin dikenalkan dulu dengan keluarganya, bahkan beberapa hari ini ponselnya juga tidak bisa dihubungi.
"Oke, aku akan terima ide kamu dan aku juga minta tolong untuk mencarikan perempuan itu di mana yang sesuai dengan kriteria yang keluargaku inginkan."
Arlan tersenyum, ia pun menganggukkan kepalanya dan berusaha akan mencarikan perempuan yang sesuai dengan kriteria keluarga Prawira.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 35 Episodes
Comments
d'she wu
yeah ada benernya ucapan arlan ttg sesilia, van kau kudu buka mata buka telinga klo perlu sewa orang tuk memata-matai sesilia 🙄 apaan tuh ngaku pacar tp gak mau diekspose sama aja boong
2023-06-29
2