2 Miliar

"Sayank, bisakah pulang sebentar? keluargaku ingin bertemu dengan kamu tentu saja mereka hanya ingin berkenalan."

Ervan menelpon kekasihnya dan meminta Sesilia untuk pulang ke Jakarta barang sebentar saja, tentu saja hanya ingin berkenalan dan untuk masalah menikah, Ervan nantinya bisa mengatur rencana supaya tidak menikah secepat ini karena ia tahu Sesilia pastinya tidak mau menikah dulu, ingin menitik karirnya sebagai model di negara lain.

"Maaf sayank, tetapi minggu ini pekerjaanku sangat banyak dan aku tidak mungkin meninggalkannya, kamu tahu sendiri kan menjadi model itu adalah impianku dan pastinya aku tidak mau kehilangan mimpiku begitu saja, please.. aku...mohon kamu tahu kan aku sangat mencintai kamu dan aku harap kamu mengerti dengan apa yang aku lakukan."

Klik

Mendengar jawaban dari Sesilia, Ervan langsung saja menutup teleponnya, laki-laki itu memijat keningnya yang terasa pusing.

Sudah 3 hari ini ia memikirkan tentang bagaimana cara supaya membuat kakeknya cepat sembuh dan tentu saja ia tidak ingin perempuan lain yang menjadi kekasihnya, dan dikenalkan kepada keluarganya. Hanya Sesilia yang ia mau, hingga akhirnya beberapa jam yang lalu Ervan bisa menghubungi ponsel Sesilia, tetapi sayang sekali sudah beberapa kali ia meminta pada kekasihnya itu untuk pulang bareng sebentar saja, tetapi Sesilia tidak mau dengan alasan pekerjaannya yang masih banyak yang tidak mungkin meninggalkannya.

Ceklek 

"Sudah aku bilang, kamu harus mencari perempuan yang bisa kamu ajakin bekerja sama dan tentu saja hanya sebagai kekasih kontrak, sembari menunggu Sesilia pulang .. tetapi aku tidak yakin jika kekasihmu itu akan pulang dalam waktu dekat ini dan tentu saja jika kamu tidak ingin mengorbankan nyawa kakekmu, maka kamu harus melakukan ini Van, aku tahu kamu berat melakukan ini tetapi demi kesembuhan kakek, kamu harus bisa melakukannya."

Arlan yang tiba-tiba masuk ke ruangannya dan melihat jika Ervan sedang berpikir, ia tahu jika sahabatnya itu pastinya memikirkan tentang bagaimana cara membujuk Sesilia supaya pulang ke Indonesia dan berkenalan dengan keluarganya, tetapi Arlan juga yakin jika perempuan seperti Sesilia itu tidak mudah dirayu, bahkan suka menguasai Ervan hingga akhirnya Ervan tunduk terhadap Sesilia.

"Apa kamu sudah menemukan perempuan itu?"

"Banyak perempuan yang cantik di kota ini tetapi sayang sekali yang sesuai dengan kriteria dari kakek aku belum menemukannya, mungkin saja kamu bisa mencarinya sendiri mulai dari sekarang."

Arlan bukannya tidak mau untuk mencarikan perempuan itu tetapi memang sangat sulit sekali karena ia tahu pastinya kriteria dari kakeknya itu perempuan yang dari kalangan biasa-biasa saja, tidak mewah tidak menor dan juga tidak kaya raya, yang penting hati dan ketulusannya, namun kebanyakan perempuan sekarang ini tidak seperti itu.

"Sudahlah.. itu PR buat kamu, Aku mau pergi ke rumah sakit dulu menjenguk Kakek, siapa tahu Kakek juga bisa lebih baik dan bisa diajak pulang."

"Ingat kata-kata aku, segeralah perkenalkan seorang perempuan kepada kakekmu jika kamu tidak ingin menyesal nanti!!"

Ervan hanya mengembangkan senyumannya, kemudian keluar dari ruangannya dan berniat untuk ke rumah sakit. Pikirannya tidak tenang saat kakek tersayangnya itu masuk ke rumah sakit.

Sementara di tempat yang lain, Radinka yang hari ini tidak ada jadwal kuliah, ia menyibukkan diri dengan bekerja paruh waktu di cafe yang mana memang keseharian Dinka kerja di sana setelah ia selesai kuliah.

"Astagfirullah ibu..."

Dinka baru saja mendapatkan pesan dari salah seorang perawat yang di sana dan mengabarkan jika kondisi ibunya sedang ngedrop saat ini dan meminta Dinka untuk buru-buru ke rumah sakit.

Gadis cantik itu sudah minta izin kepada bosnya dan langsung saja beranjak dari cafe untuk menuju ke rumah sakit yang kebetulan tidak jauh dari tempatnya ia bekerja.

Brakk

Saking buru-burunya, Dinka tidak sengaja menabrak bagian belakang mobil mewah yang berwarna hitam hingga membuat Dinka menghentikan motornya sejenak.

"Astaga .. apa yang harus aku lakukan, aku sedang buru-buru dan tentu saja pastinya pemilik mobil itu tidak mau tahu dan meminta aku bertanggung jawab."

Dan benar saja, Ervanda yang pemilik mobil itu keluar dari mobilnya dan melihat siapa yang baru saja menabrak mobilnya tersebut, hingga ia melihat ada seorang gadis cantik yang berpenampilan biasa saja sedang menundukkan kepalanya, Ervan tahu jika gadis itulah yang barusan menabrak mobilnya.

Cantik?? Dan sepertinya dia berasal dari keluarga biasa biasa saja...dan bisa aku manfaatkan gadis itu.

"Lo gila apa? Mata lo di mana dan Lo harus tanggung jawab dengan semuanya ini, gue tidak mau ya .. ini mobil mewah dan pastinya kerusakannya sangat banyak!!"

Ketika ia melihat mobilnya yang sudah tidak seperti semula, meskipun ia tahu mungkin saja itu hanya tergores dan tidak begitu parah tetapi melihat Dinka yang sepertinya ketakutan membuat Ervan ingin memanfaatkan kesempatan ini

"Setan!!!"

"Setan teriak setan!! Siang-siang begini jalan tidak lihat-lihat, malahan nabrak mobil gue. Lo tau nggak kerusakan mobil gue ini sangat parah dan lo harus menggantinya dengan 2 miliar!!"

"Apa? 2 miliar ... lo gila!! apa mungkin hanya lecet begini menghabiskan uang sebanyak 2 miliar."

Sudah Ervanda duga jika gadis yang ada di depannya itu pastinya kaget ketika menyebutkan nominal yang harus ganti rugi sebanyak 2 miliar, Ervan tahu jika gadis di depannya itu tidak mempunyai uang sama sekali untuk mengganti rugi biaya kerusakan mobilnya.

"Lo gak lihat jika mobil gue ini sangat mahal dan tentu saja biaya perawatannya pasti juga sangat mahal."

Dinka memang tidak mengetahui beberapa jenis mobil saat ini tetapi melihat bentuk dan juga modelnya, dan Dinka yakin jika apa yang dikatakan Ervan itu memang benar.

"Ganti rugi dua miliar atau lo jadi kekasih kontrak gue!!"

Ya kesempatan dalam kesempitan, itulah yang ada di dalam pikiran Ervan saat ini di mana ia langsung saja mengatakan itu kepada Dinka dan berharap jika Dinka mau menerima tawarannya karena Ervan melihat jika Ervan saat ini sesuai dengan kriteria yang kakeknya inginkan.

"Lo gila!! apa-apaan.. gue tidak mau!!"

Jelas aja Dinka menolak semuanya, di samping ia memang tidak mempunyai uang 2 miliar, ia juga sudah mempunyai kekasih dan pastinya tidak mungkin ia menerima tawaran Ervan meskipun itu hanya kekasih kontrak saja.

"Ya sudah kalau begitu, kalau lo tidak mau dua-duanya, ikut gue ke kantor polisi dan lo harus dipenjara!?"

What?? Apalagi ini, bagaimana mungkin aku harus mendekam di penjara apalagi ibu sedang sakit di rumah sakit dan tentu saja jika aku harus membayar uang sebanyak 2 miliar itu juga tidak mungkin, karena kondisi keuanganku juga sangat menipis, jangankan uang dua miliar .. biaya rumah sakit ibu saja belum Aku bayarkan.

Dinka diam sejenak perempuan cantik itu sedang berpikir, tidak ada pilihan yang terbaik bagi dirinya semuanya menyudutkannya dan memang Dink akui ia salah karena sudah menabrak mobil bagian belakang Ervan, tapi tidak sampai menghabiskan uang 2 miliar untuk mengganti kerusakannya namun apa boleh buat, memang semua ini kesalahannya.

"Tidak ada waktu lagi gue minta keputusannya sekarang!!"

Kring....

Disaat Dinka sedang terdiam memikirkan bagaimana keputusannya, tiba tiba ponselnya berbunyi dan Dinka tau yang menghubunginya adalah pihak dari rumah sakit. Tentu saja ia bergegas untuk menjawab teleponnya itu.

"Astaghfirullahaladzim, iya saya segera ke sana sekarang, tolong jaga ibu saya dulu mbak."

Dinka menggelengkan kepalanya, di situasi yang sudah seperti ini ia masih dihadapkan dengan pilihan benar-benar membuatnya pusing dan juga harus segera ke rumah sakit karena kondisi ibunya semakin mengkhawatirkan dan perlu dilakukan tindakan segera.

"Bagaimana caranya lagi aku bisa mendapatkan uang itu?" gerutu Dinka tetapi dapat di dengar oleh Ervan, yang membuat Ervan tersenyum tipis, karena ia mendapatkan senjata untuk menjerat Dinka.

Ervan tersenyum senang melihat Dinka dalam kesusahan dan sepertinya sedang membutuhkan bantuan. Ia tahu gadis yang ada di depannya itu sedang ada masalah meskipun Ervan sendiri belum menanyakan apa yang terjadi dengan semuanya ini.

"Maaf, gue harus buru-buru ke rumah sakit, ibu gue mendadak kritis dan harus segera dioperasi sekarang."

Tidak mau gegabah dalam mengambil keputusan Dinka akhir nya mendiamkan saja tentang tiga pilihan yang harus ia jawab. Dan Dinka segera meninggalkan Ervan yang saat ini masih mematung di tempatnya.

"Jika Lo mau jadi kekasih kontrak gue, gue akan membayar semua biaya operasi ibu lo."

Ucap Ervan kepada Dinka yang saat ini melihat Dinka ingin buru-buru pergi dari sana. Ervan tau jika Dinka pastinya kesulitan untuk membayar biaya operasi ibunya.

Dinka tidak jadi melajukan motornya, ia malahan melihat ke arah Ervan yang saat ini juga menatapnya.

"Ke Rumah Sakit sekarang, ibu gue butuh bantuan, dan gue akan turutin permintaan Lo."

Dengan berat hati Dinka akhirnya menerima tawaran Ervan, ia tidak mempunyai pilihan lain lagi selain itu, yang mana Dinka memang butuh bantuan untuk biaya operasi ibunya.

Rafa.. maafkan aku..bukan maksud aku untuk menduakan kamu... tetapi ini hanya sementara, dan tidak dengan hati...hanya kekasih kontrak saja.

Terpopuler

Comments

Cha Cha

Cha Cha

disaat seperti ini to mau gimana LG nyawa ibu juga juga lebih penting

2024-11-13

0

Cha Cha

Cha Cha

kasihan bgt ya

2024-11-13

0

Makiyah

Makiyah

kasian raka

2023-07-05

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!