Jauh di sana ada sebuah alam lain yang tidak akan pernah bisa di masuki oleh bangsa manusia, namun para penghuni di alam sana sudah banyak yang turun ke bumi masuk dan berbaur dengan bangsa manusia untuk membuat para manusia tersesat dan berbuat onar di bumi. Itulah Alam Kegelapan.
Kerajaan kegelapan memiliki istana yang luar biasa mewah, dengan menara-menara bangunannya yang tinggi membuat istana tersebut terlihat megah.
"Putraku, Ariel Charles Theodor. Aku perintahkan padamu turun ke bumi, musnahkan bangsa kita yang berkhianat dan mengganggu manusia." Perintah Raja kegelapan, Arthur Barnes Theodor kepada putra bungsunya.
Ariel berlutut di depan Raja Kegelapan yang tak lain adalah Ayah kandungnya dengan satu lutut yang menyentuh lantai dan satu kakinya lagi sebagai tumpuan siku tangannya.
"Saya menerimanya Paduka Raja." Jawab Ariel dengan posisi kepala yang masih tertunduk ke bawah. Setelah itu Ariel memberikan hormat lalu kembali ke tempat duduknya.
Pagi ini memang tengah diadakan rapat kerajaan yang biasa di laksanakan setiap pagi guna para menteri kerajaan melaporkan hal-hal yang berkaitan dengan Kerajaan Kegelapan.
"Ada berapa jumlah rakyat bangsa kegelapan nyang berkhianat sejauh ini?" Tanya Raja kegelapan dari atas singgasananya.
"Kurang lebih ada sekitar dua ratus rakyat bangsa kegelapan yang berkhianat paduka Raja." Jawab Ariel yang memang sejak awal bertugas menyelidiki dan memburu para pengkhianat bangsa kegelapan.
"Jumlah yang sangat banyak." Guman Raja Kegelapan.
Para menteri yang ada di sana setuju dengan apa yang di katakan oleh Raja mereka, itu memang jumlah yang sangat banyak.
"Apa ada alasan yang membuat mereka berkhianat?" Tanya Raja Kegelapan lagi.
"Para rakyat bangsa Kegelapan di janjikan kekuatan oleh Bangsa Iblis jika mau berkhianat dan membantu Bangsa Iblis merusak manusia." Kali ini yang menjawab pertanyaan Raja Arthur adalah putra tertuanya, Daniel Garvin Theodor.
Raja Arthur terlihat marah dengan tangannya yang mengepal erat. "Rupanya Bangsa Iblis kembali berulah dengan Bangsa Kegelapan."
Raja Arthur menghembuskan nafas panjang, ia benar-benar geram dengan Bangsa Iblis yang kembali memancing keributan dengan Bangsa Kegelapan setelah seribu tahun yang lalu.
"Mohon ampun Raja, ada yang ingin saya sampaikan." Ariel menunduk hormat.
"Katakanlah Pangeran Ariel." Kata Raja Arthur mempersilahkan.
"Saya akan turun ke bumi secepatnya dan tidak akan membawa pasukan. Saya hanya akan turun sendiri dan menyerahkan tanggung jawab saya di sini kepada panglima Aaron. Semua wilayah Bangsa Kegelapan akan saya beri lapisan pelindung agar tidak dapat di terobos dengan mudah oleh orang dari dalam atau dari luar alam kegelapan kecuali yang memiliki kekuatan tingkat tinggi."
Raja Arthur sangat terkesan dengan keputusan putra bungsunya Ariel Charless Theodor. Ariel memang lebih kuat dan mempunyai kekuatan yang besar di banding anak-anak Raja Arthur yang lainnya. Oleh karena itu Ariel di beri ke dudukan sebagai Jendral yang mempunyai tugas berat yaitu melindungi alam kegelapan dari kekacauan dan dari para musuh.
Raja Arthur mempunyai dua orang putra dan satu orang putri. Putrinya bernama Alice Theodor adik dari Daniel sedangkan Ariel adalah anak bungsu Raja Arthur.
"Baiklah Pangeran Ariel, aku menyetujuinya. Aku harap kau dapat segera kembali kemari dengan hasil yang baik dan memuaskan dan pastikan kau kembali dalam keadaan tidak kurang dari satu apapun."
"Terimakasih Raja." Ucap Ariel merasa senang karena telah disetujui oleh Ayahnya.
.
.
* * *
"Kau serius akan turun ke bumi seorang diri?" Tangan Alice kepada adiknya, tentu saja setelah mendapatkan kabar tersebut Alice menjadi begitu khawatir dengan keputusan sang adik.
"Tentu saja aku sangat serius." Jawab Ariel yang masih sibuk mengayunkan pedangnya karena saat ini sedang berlatih pedang di halaman belakang istana.
Karena kesal diabaikan oleh adiknya, Alice melakukan teleportasi dan muncul di hadapan adiknya menahan pedang Ariel yang sedang di ayunkan dengan pedang milik Alice.
Trang
"Jangan mengangguku Alice!!!" Ariel geram dengan tindakan kakak perempuannya.
Alice menatap tajam Ariel. "Kau pergi ke bumi karena ingin menjauh dari Leona juga kan?"
Deg
Ariel membuang pandangannya dan menurunkan pedangnya. Ia berbalik dan mulai berjalan meninggalkan Alice.
"Ariel!!! Aku belum selesai berbicara." Alice mencoba mengejar Ariel namun Ariel menghilang begitu saja melakukan teleportasi.
"Sial! Dasar adik tidak tahu diri." Sungut Alice.
Sesungguhnya Alice sangat khawatir dengan adiknya tersebut, Ariel termasuk orang yang tertutup dan tidak akan membagi masalahnya dengan siapapun.
Alice tahu Ariel menyukai Leona salah satu putri seorang Menteri yang ada di kerajaannya. Mereka berempat, Daniel, Alice, Ariel dan Leona adalah teman bermain sejak kecil. Ariel menyukai Leona namun perasaannya tidak pernah ia ungkapkan karena Ariel tahu Leona menyukai kakak laki-lakinya, Daniel.
Leona telah mengungkapkan perasaannya kepada Daniel dan Daniel menerima itu, tentu saja itu membuat hati Ariel menjadi sakit.
Awalnya Alice berfikir jika Leona akan menyukai Ariel karena selama ini yang lebih dekat dengan Leona adalah Ariel. Ariel lebih sering berada di sisi Leona jika gadis itu sedang dalam masalah atau sedang sakit.
"Aku sungguh kasihan padamu Ariel. Sebenarnya aku merasa Leona tidak cocok denganmu. " Ucap Alice pada akhirnya dengan lirih.
Ariel melakukan teleportasi ke perpustakan kerajaan, ia ingin lebih banyak lagi membaca tentang buku tentang bangsa Iblis yang akan ia hadapi.
Ariel mengambil tiga buku tebal yang menarik perhatiannya dan ia membawa buku tersebut ke tempat baca. Ariel duduk dikursi paling ujung dekat dengan jendela besar yang di buka membuat angin segar berhembus masuk ke dalam perpustakaan.
Ariel dengan serius membaca hampir dua jam saat tiba-tiba telinganya mendengar sebuah suara yang sangat ia kenal, suara seorang gadis yang selalu mengisi hatinya.
Kepala Ariel menoleh melihat keluar jendela dan dapat ia lihat di luar gedung perpustakaan Daniel sedang duduk di bawah pohon sambil membaca buku dan Leona sedang berjalan mendekat ke arah Daniel.
Leona ikut duduk di samping Daniel dan langsung mencium pipi Daniel membuat Daniel tersentak kaget.
Ariel memalingkan wajah tidak ingin melihat lebih lama pemandangan yang membuat hatinya sakit dan ngilu. Tatapan Ariel kembali fokus pada buku yang ada ditangannya, ia kembali membaca artikel tentang kekuatan bangsa Iblis.
Kembali pada Daniel yang kaget karena pipinya di cium oleh Leona. Daniel menatap tidak suka pada Leona yang bersikap seperti itu, namun Leona justru tersenyum ceria dan mengalungkan tangannya di lengan Daniel bahkan Leona menyandarkan kepalanya di bahu Daniel.
Daniel tidak menyukai interaksi seperti ini, katakanlah dia adalah pria yang kaku dan tidak romantis,hanya saja entah mengapa hati Daniel terasa berat melakukan kontak fisik dengan Leona.
"Maaf Leona aku sedang sibuk. Aku akan menemuimu nanti." Kata Daniel dengan lembut dan berusaha melepaskan tangan Leona dari lengannya.
"Aku merindukanmu Daniel." Ucap Leona dengan manja. Bahkan hari ini Leona sengaja memakai gaun yang bagian atasnya terbuka dengan belahan dada yang rendah, Leona hanya ingin Daniel memperhatikannya.
Leona menggesek-gesekkan dadanya di lengan Daniel agar Daniel merasa senang. Namun yang terjadi sebaliknya, Daniel melepaskan tangan Leona dengan paksa dan Daniel pun melepaskan jubahnya lalu memakaikan di tubuh Leona.
"Tidak baik memakai pakaian seperti ini saat keluar rumah Leona, pulanglah. Aku akan menemuimu nanti malam di rumahmu."
"Pengawal." Teriak Daniel memanggil salah satu pengawal yang berdiri tidak jauh darinya.
Seorang pengawal berlari mendekati sang putra mahkota, siap menerima tugas yang akan di berikan kepadanya.
"Antarkan nona Leona kembali ke kediamannya dengan selamat. Kau bisa memakai kereta kerajaan." Perintah Daniel kepada pengawal tersebut.
"Baik pangeran." Jawab sang pengawal dengan patuh.
Setelah mempercayakan Leona kepada pengawal tersebut, Daniel menatap Leona yang terlihat tidak senang dengan apa yang ia lakukan. Daniel mengusap pucuk kepala Leona. "Pulanglah sekarang, banyak yang sedang aku urus. Aku akan menemuimu nanti."
Dengan terpaksa Leona berdiri dan berjalan untuk pulang ke rumahnya diikuti pengawal berjalan di belakangnya.
Daniel menggelengkan kepala melihat tingkah Leona, padahal sebelum Leona mengungkapkan perasaan kepadanya Leona adalah gadis cantik yang sopan dan lemah lembut. Namun akhir-akhir ini Leona semakin berubah lebih berani dan agresif kepadanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments