5. Kontrak Darah

Ariel sungguh tak menyangka jika gadis di depannya saat ini mengira jika dirinya adalah salah satu spesies keluarga burung.

Karena Ariel belum juga menjawab pertanyaan dari Angel, oleh sebab itu Angel kembali bertanya kepada pria yang ada di hadapannya itu. "Apa kau jenis burung elang? Gagak? Atau perkutut?"

Ariel mengusap wajahnya kasar, baru kali ini ada seseorang yang bicara dengan sangat berani kepadanya. Gadis ini yang terlalu berani atau terlalu bodoh? Ariel belum dapat memastikannya namum bisa jadi jawabannya adalah keduanya. Dirinya yang seorang pangerang dari dunia kegelapan yang mempunyai kedudukan sebagai Jendral yang amat di takuti dan di segani oleh para makhluk kegelapan, bisa-bisanya di samakan dengan burung???!!! Dan burung perkutut???!!! Oh astaga gadis ini.

Di alam kegelapan siapa yang mempunyai kekuatan tinggi maka sejak lahir dia akan mempunyai sepasang sayap, tak banyak makhluk kegelapan yang memiliki sayap di alam kegelapan. Kecuali keluarga kerajaan, tak lebih dari lima puluh makhluk kegelapan yang mempunyai sayap. Lalu bagaimana bisa para makhluk kegelapan yang berkhianat bisa turun ke bumi? Tentu saja dengan bantuan Iblis.

Ariel menghilangkan sayapnya dalam sekejap membuat mata Angel terbelalak begitu juga mulutnya yang menganga lebar karena terkejut.

"Aku bukan makhluk dari jenis burung Angel." Ariel menatap tak suka pada Angel.

"Kau tahu namaku?" Tanya Angel dengan menunjuk kepada dirinya sendiri.

Ariel memutar bola matanya malas. "Aku tahu semua tentang dirimu."

Angel berjengit kaget. Ia langsung menyilangkan kedua tanganya di depan dada. Ini sungguh mengerikan jika ada pria yang tahu semua hal tentang seorang wanita, apa dia seorang psikopat? 

Ariel merasa aneh dengan apa yang di lakukan Angel dengan tangan yang di silangkan di depan dada. "Apa yang sedang kau lakukan?"

"Tentu saja melindungi aset berhargaku, bukankah kau bilang tahu semua tentang diriku? Berarti kau juga tahu ukuran dada ku kan?"

Uhukkk

Ariel sampai tersedak ludahnya sendiri, bagaimana bisa ada gadis mengerikan seperti ini. Ariel ingin pergi saat itu juga namun kakinya tertahan karena hanya Angel lah yang bisa membantunya dalam menyelesaikan tugasnya.

"Jangan bertingkah bodoh dan Mesum Angel!!! " Geram Ariel yang sudah terlihat seperti singa yang hendak mengamuk. "Aku tidak sampai seperti itu."

Angel perlahan menurunkan kedua tanganya merasa terintimidasi oleh aura Ariel yang menakutkan "Lalu sebenarnya siapa kau? Jangan membuatku menebak-nebak, ini bukan kuis."

Wajah Ariel terlihat datar kembali sebelum menjawab pertanyaan Angel. "Kau tidak perlu tahu siapa aku sebenarnya, yang perlu kau tahu sekarang adalah aku akan menawarkan padamu kerjasama."

"Kerjasama?" Kening Angel mengerut.

"Benar, aku bisa memberikanmu kekuatan dan membantumu membalas semua perbuatan orang-orang yang telah menyakitimu. Termasuk mengungkap misteri kebangkrutan dan kematian orang tuamu."

Angel mulai tertarik dengan yang di katakan pria yang berdiri di depannya. "Lalu apa yang harus ku lakukan sebagai penggantinya?"

"Kau harus melakukan perjanjian kontrak darah denganku."

Kaki Angel mundur satu langkah, ia tahu ini tidak baik tapi ia sendiri juga ingin menghukum orang-orang yang telah menindasnya selama ini.

"Apa syarat dari isi kontrak perjanjian tersebut?" Tanya Angel memastikan.

"Kau hanya harus membatuku melakukan tugasku selama di bumi ini dan..... "

"Dan apa?" Angel mulai merasakan firasat buruk.

"Kau harus membayarnya dengan hidupmu, itu artinya kau adalah milikku, kau harus patuh padaku." Ucap Ariel dengan tatapan tajamnya.

Angel bimbang, manakah hal yang harus ia pilih. Pilihan yang sungguh sangat sulit. Disatu sisi ia akan mendapataan kekuatan, dan di sisi lain syarat dari perjanjian itu sungguh berat. Namun jika Angel tidak menerima tawaran ini di samping ia tidak bisa membalas apapun perbuatan orang-orang yang telah menyakitinya, mungkin ia juga takkan bisa selamat dari maut karena tidak ada yang menolongnya.

"Beri aku waktu dua jam untuk memikirkannya." Kata Angel kepada pria yang menurutnya sangat tampan tapi dingin itu.

"Tiga puluh detik." Tolak Ariel.

"Satu jam." Tawar Angel kembali, dia harus mempertimbangkan semua, jika ia balas dendam berarti ia akan menjadi penjahat.

"Tiga puluh detik."

"Tunggu, tiga puluh menit. Aku mohon...." Tawar Angel kembalI dengan wajah memelasnya.

"Tiga puluh detik."

"Baiklah satu menit saja ya? Please...."

"Waktu habis. Apa jawabanmu?"

Sial!!! Pria tampan ini sungguh egois. "Baiklah aku setuju! " Jawab Angel pada akhirnya.

Ariel tersenyum miring. "Bagus."

Ariel mengayunkan tangan kanan lalu muncullah sebuah tulisan yang melayang di udara. Tulisan berwarna merah yang berkobar seperti api di udara, tulisan itu berisi perjanjian kontrak darah antara Angel dengan Ariel.

"Aku membuatnya sesuai bahasa yang kau kuasai Angel, jadi kau bisa membacanya." Ariel memberitahu Angel yang mulat terlihat serius membaca isi perjanjian mereka berdua.

Isi perjanjian tersebut memang persis seperti apa yang tadi sudah Ariel jabarkan padanya. "Bagaimana jika aku berkhianat?"

Dengan mata tajamnya Ariel menatap Angel. "Aku akan membunuhmu."

Glekkk

Angel menelan ludah kasar. "Baiklah aku paham, di mana aku harus menandatanganinya?" Tanya Angel kemudian. "Di sudut bawah sebelah kiri, gunakan darah dari tanganmu."

Angel mengangguk dan mulai menggigit ibu jari tangannya, namun tangan Angel berhenti diudara padahal darah sudah merembes keluar dengan banyak.

Ariel yang melihat Angel kembali ragu mulai khawatir bahwa Angel tidak jadi bekerjasama dengannya.

"Ada apa? Kenapa berhenti?"

Angel menatap Ariel tersenyum serba salah. "Maaf tapi tanda tanganku sejak dulu jelek?"

"Hanya karena itu?!" Tanya Ariel dengan sedikit meninggikan nada bicaranya.

"Iya benar karena itu." Jawab Angel yang sanngat polos.

Tanpa menunggu lama lagi Ariel segera melangkah mendekat dan berdiri di sebelah Angel, lalu meraih tangan Angel sementara ia sendiri juga menggigit ibu jarinya sampai mengeluarkaan darah lalu menyatukan antara Ibu jari Ariel dengan ibu jari Angel yang mengalir darah lalu menempelkan ke dua ibu jari mereka di sudut bawah sebelah kiri, anehnya bagi Angel ibu jarknya seperti menempel pada sebuah kaca yang kasat mata.

"Bukankah ini namanya cap jempol? Bukan tanda tangan?" Protes Angel tapi tidak di hiraukan.

"Terserah!!!"

Tak lama kemudian tulisan perjanjian tersebut lenyap begitu saja dari pandangan Angel.

Ariel kembali menjaga jarak dengan Angel. "Tahukah kau Angel Callista, jika kau tidak menerima tawaran dariku dan bekerja sama denganku tubuhmu di sana sudah menjadi mayat." Ucal Ariel dengan senyum mengejek paada Angel.

"Aku tahu." Seloroh Angel, "karena itu aku mau bekerja sama denganmu."

"Apakah kau sudah siap kembali ke tubuhmu sekarang juga? "

Angel mengangguk gembira. "Tentu, ayo kita kembali ke duniaku sekarang juga. Eh tunggu dulu."

Ariel yang baru saja akan membaca mantra akhirnya tidak jadi dan justru kembali fokus pada Angel. "Aku ingin tahu siapa namamu."

"Namaku Ariel Charles Theodor kau bisa memanggilku Ariel." Jawab Ariel acuh.

"Baiklah Ariel, ayo kita pergi ke duniaku sekarang juga."

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!