Tubuh Angel semakin gerah dan panas, dirinya yang tidak di pegangi lagi membuat Angel menanggalkan kemeja dari tubuhnya dan melempar begitu saja.
"Aaahhh panas aaahhh." Satu tangan Angel mengusap titik inti tubuhnya dan satu tangannya lagi meremas buah dadanya.
Kelima pemuda yang masih setia berdiri dan memandangi apa yang di lakukan Angel sejak tadi langsung berdiri tegak senjata pamungkas mereka.
Sungguh pemandangan yang sangat erotis yang di suguhkan Angel untuk mereka. Kelima pemuda tadi sudah tidak sanggup lagi menahan gairah mereka apalagi desakan dari senjata pamungkas mereka yang sudah semakin sesak di dalam celana jeans yang mereka kenakan.
Angel masih terus mendesah dan memainkan titik sensitifnya sendiri saat kelima pemuda yang ada di sana mengerubunginya, alhasil sepuluh tangan menggerayangi tubuh Angel yang sangat sexy bagi mereka.
Empat jam mereka bermain dengan tubuh Angel hingga Angel sempat tak sadarkan diri beberapa kali, namun kelima pemuda itu seolah tetap tidak mau berhenti dengan aksi bejat mereka padahal Angel sudah pingsan.
Dalam keadaan pingsan tubuh Angel masih saja di nikmati kelima pemuda tersebut tanpa henti.
"Akkhh sakit, sudah! Sakit!" Teriak Angel namun yang keluar hanyalah suaranya yang kecil. Kesadaran Angel sudah pulih sepenuhnya dari efek obat yang di berikan secara paksa kepadanya sehingga kini Angel dengan sisa tenaga yang tak seberapa berusaha lari dari sana atau hanya sekedar menolak dan mendorong tubuh para pria yang menggagahinya.
Namun kelima pemuda tersebut semakin kasar, ada yang menampar berkali-kali wajah Angel hingga sudut bibir Angel berdarah namun ada juga yang sampai membenturkan kepala Angel ke dinding karena Angel sudah mulai berontak tidak seperti di awal karena Angel lah yang seakan menggoda mereka saat masih terpengaruh oleh obat perangsang.
Dalam ruangan yang gelap tubuh Angel di tinggalkan begitu saja seperti sampah, tanpa ada rasa kasihan sedikitpun di hati mereka kepada gadis yang tak memakai pakaian apapun saat ini.
Salah satu dari pemuda tersebut mengambil ponsel milik Gwen yang sejak tadi tidak berhenti merekam semua aktifitas panas mereka di dalam gedung yang tak terpakai ini.
"Mommy.... Daddy.... Tolong Angel, bawa Angel pergi dari sini. Biarkan... Angel ikut bersama.... Kalian" Suara Angel sangat lirih dan terbata karena tidak ada tenaga sedikit pun.
Sungguh hati Angel terasa sangat sakit dengan perbuatan Gwen kepada dirinya, dalam hening hanya air mata Angel yang mengalir deras tanpa ada suara sedikitpun yang mampu keluar dari bibirnya.
Seluruh tubuh Angel dari ujung kepala sampai ujung kaki terasa sakit terlebih area intinya yang di koyak oleh Kelima pemuda tadi tanpa ampun hingga Angel mengalami pendarahan yang hebat.
Kepala Angel pun terasa berdenyut, Angel dapat mencium aroma anyir darah yang merembes keluar dari keningnya membasahi rambut hingga lantai.
Yang ada fikiran Angel kali ini adalah Gwen, ingin rasanya ia membunuh Gwen dengan tangannya sendiri, melemparkan Gwen ke kandang yang berisi para pria yang siap menggempurnya hingga Gwen tewas dengan mengenaskan.
Angel sadar semua itu hanyalah sebuah angan belaka, tapi tak apa karena itu bisa sedikit menghiburnya di saat dirinya tengah sekarat seperti sekarang.
Dinginnya lantai perlahan menusuk hingga ke dalam tulang Angel, tubuh Angel mulai menggigil kedinginan. Ia tahu kemungkinannya kecil sekali ada orang yang menemukannya di sini sekarang.
Jika tidak ada orang yang menemukannya Angel sudah tahu jika ia akan meninggal di tempat yang sangat tidak elit ini dalam keadaan yang mengenaskan. Dan Entah kapan ada orang yang akan menemukan jasadnya.
Air mata Angel masih terus mengalir, semua yang pernah ia lewati di dalam hidupnya kembali berputar di dalam ingatanmya seperti sebuah kaset yang di putar kembali.
Angel kembali teringat kenangan indah bersama orang tuanya. Dulu dia berasal dari keluarga berada dan hidup dengan bahagia sampai akhirnya saat Angel berumur lima bekas tahun tiba-tiba perusahaan ayahnya mengalami collaps dan terancam gulung tikar.
.
.
.
* * *
Flashback
Saat itu Angel dan kedua orang tuanya sedang berada di dalam mobil dalam perjalanan mengantarkan Angel pergi ke sekolah.
Sekertaris ayah Angel memberitahu melalui pesan singkat yang di baca oleh ayah Angel saat sedang mengemudi jika perusahan milik ayah Angel akan bangkrut. Karena kaget dengan berita yang baru saja ia baca membuat ayah Angel terkena serangan jantung hingga menyebabkan kecelakaan yang cukup parah.
Orang tua Angel tidak selamat saat di larikan kerumah sakit, namun sepertinya malaikat maut mash enggan mengambil nyawa Angel saat itu juga.
"Mom..... Dad...... Jangan tinggalkan Angel sendiri." Angel terus menagis histeris di depan jenazah orang tuanya. Ia tidak mempunyai keluarga lain lagi kecuali pamannya, namun sang paman yang bekerja di perusahaan ayah Angel pun enggan untuk mengasuh Angel.
"Mom..... Dad...... Kenapa kalian tega meninggalkan Angel sendiri? Kenapa tidak membawa Angel?"
Sekeras apapun Angel menangis dan mengguncang tubuh orang tuanya tetap saja orang tuanya tak akan pernah bangun kembali dan tertawa bersama Angel.
Angel menjadi gadis yatim piatu yang tiba-tiba menjadi miskin karena harta keluarganya di ambil oleh seketaris ayahnya untuk membayar gaji para karyawan yang nunggak beberapa bulan belum di bayarkan
Bahkan rumah mewah Angel di sita oleh Bank, kini Angel kembali ke rumah kecil dan sederhana peninggalan orang tuanya yang mereka tempati saat Angel masih kecil dan ayahnya masih baru merintis usahanya sebelum sukses.
Mulai dari saat itu Angel hidup sendiri dan perusahaan milik ayahnya kini di ambil alih oleh paman Angel dan anehnya tidak jadi mengamalami kebangkrutan.
.
.
.
* * *
Kembali ke masa sekaranf
Tubuh Angel semakin menggigil kedinginan, ia tahu hidupnya akan berakhir ditempat ini malam ini juga meskipun di sudut hati Angel terselip sebuah doa seandainya ia di beri kesempatan ke dua untuk hidup kembali, ia tak akan mau berteman dengan Gwen yang jahat seperti Iblis.
Angel juga akan membalas perbuatan orang-orang yang telah membuatnya menderita. Jikapun Angel selamat malam ini ia yakin harga dirinya sudah tidak bisa di selamatkan lagi karena Gwen akan menyebarkan video panasnya dengan ke lima pemuda tadi terutama kepada Michael.
Nafas Angel mulai sesak, dadanya semakin sakit saat menghirup nafas hingga Anggel harus tersengal-sengal. Mata Angel mulai redup dan perlahan Angel menutup matanya seiring rasa sakit yang perlahan menghilang dari sekujur tubuhnya.
.
.
.
* * *
Angel membuka matanya, gelap. Semua terlihat gelap namun secara perlahan ada cahaya yang sedikit demi sedikit menerangi tempat itu.
Bukankah aku sudah mati? Lalu ini di mana? Neraka? Atau syurga?
Tidak mungkin ini syurga, dosaku terlalu banyak. Jangankan masuk syurga, mencium bau syurga saja sepertinya aku tidak pantas, dan tempat ini pun sepi tak ada apa-apa kecuali.......
Angel terus berceloteh di dalam hati saat matanya tiba-tiba terpaku oleh sosok pria yang berdiri agak jauh darinya.
Angel buru-buru melihat tampilan tubuhnya, syukurlah dia tidak telanjang. Angel mengenakan dress putih panjang sampai mata kaki dengan bagian atasnya berbentuk kemben.
Ini pakaian siapa yang ku pakai sekarang? Benar-benar tempat yang aneh.
Angel kembali melihat ke arah pria tersebut. Pria itu sangat tampan, pakaiannya sedikit aneh tidak pernah ia lihat sebelumnya, tubuhnya sangat gagah namun ada satu hal yang aneh. Pria itu bersayap?
Perlahan pria dengan sayap hitam berjalan mendekat ke arah Angel. Setelah pria tampan bersayap hitam berdiri tepat di depan Angel, mulut Angel terasa gatal ingin bertanya.
"Apa kau malaikat maut?" Tanya Angel dengan menelisik penampilan pria di hadapannya dari atas sampai bawah.
"Bukan." Jawab pria di hadapan Angel dengan dingin.
"Lalu kau malaikat apa?"
"Aku bukan malaikat."
Otak Angel menjadi kacau, kalau bukan malaikat lalu pria bersayap hitam ini siapa? Angel kembali menelisik penampilan pria tersebut secara intens sampai terfikirkan suatu kemungkinan tentang siapa pria di hadapannya sekarang. "Apa kau termasuk makhluk dalam kategori spesies burung?" Tanya Angel kembali dengan wajah polos.
"Burung???!!!!" Ariel mengerutkan kening menatap tak percaya pada apa yang Angel tanyakan. Dan jangan lupakan wajah Ariel yang seolah siap untuk memakan Angel.
Angel mengangguk dengan lugu.
Sial!!!! Sungut Ariel dalam hati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments