Sambil berlalu pergi menuju kamar mandi Barra mengacak pucuk kepala Aleea yang masih diam terpaku oleh bisikan Barra ditelinganya.
"Hallo, gas tolong bawakan aku pakaian ganti, bawakan juga untuk gadis yang semalam kita tolong dari cengkraman Zico!!!" Barra berhasil menghubungi Bagas setelah handphone nya telah terisi daya.
Diseberang sana Bagas yang menerima telvon dengan malas dan masih bergelung dibawah selimutnya sontak terbelalak saat mendengar Barra menyeruh dia membawakan baju ganti untuk gadis semalam,
"apa Lo bilang? Jangan bilang kalau Lo menyelamatkan gadis semalam dari Zico dan justru menerkamnya sendiri kedalam mulutmu harimaumu itu?"cecar Bagas pada Barra yang dibuat kaget bahwa Barra justru menginap dengan gadis yang mereka tolong semalam.
"shitt..sialan mulut Lo itu yang mulut harimau, cepat bawakan kami pakain ganti, karena dari semalam kita gag pakai baju !!" ucap Barra kesal. Perkataan Barra justru membuat Bagas yang diseberang sana semakin bingung dan berpikir yang tidak-tidak.
"Dasar raja jalanan, sejak kapan si cowok kulkas itu bisa mencair dan mau berhubungan dengan seorang gadis?" apa dia salah minum obat ya??" Bagas terus bertanya-tanya heran pada dirinya sendiri.
Karena memang Barra yang dikenal sicowok kulkas, dia seolah tak tersentuh oleh siapapun , selama ini ia selalu memasang wajah dingin yang begitu menyeramkan walau dengan itu sama sekali tak melunturkan ketampanannya dan justru semakin banyak wanita yang terpikat oleh ketampanan si cowok dingin itu. Bukan hanya dijalan saja Barra menjadi raja, di kampusnya pun Barra menjadi idola dan dikejar oleh banyak wanita cantik, namun tak satupun yang ia hiraukan. Hal itu yang membuat Barra dan Zico yang notabennya sama-sama cowok ganteng, menjadi musuh bebuyutan. Karena Zico selalu berada dibawah bayang-bayang Barra, dalam hal apapun Barra selalu satu langkah didepan Zico, meski keduanya sama-sama tampan dan sama-sama pewaris tunggal dari sebuah perusahaan besar. Namun Zico selalu satu langkah dibelakang Barra sejak mereka duduk di bangku SMA. Zico sangat berambisi untuk bisa mengalahkan Barra dalam hal apapun.
..."tok..tok..tok !!" Bagas mengetuk kamar yang Barra sewa semalam, sembari menenteng paper bag yang berisi pakaian ganti untuk Barra dan Aleea....
"ceklek..." Barra yang hanya mengenakan handuk yang ia lilitkan dibagian bawah tubuhnya membuka pintu untuk Bagas.
Sedangkan Bagas yang baru saja masuk, dibuat tidak percaya melihat pemandangan yan ada didepannya, ia melihat seorang gadis cantik yan berkulit putih dengan rambut lurus hitam legam yang tergerai begitu saja hanya berbalutkan selimut tebal pada tubuhnya, ia duduk memojok di sofa yang ada dikamar itu.
Bagas memandang gadis itu dengan heran dari ujung kakinya yang terlihat jenjang dan putih mulus, sampai keatas hingga pandangan mereka bertemu. Bagas semakin dibuat terkejut saat melihat pakaian Barra dan Aleea teronggok begitu saja dilantai. Barra yang menyadari Bagas menatap Aleea dengan tatapan kagum seketika membuyarkannya.
"sini berikan pakaianku..!!" dengan kasar Barra merebut paper bag dari tangan Bagas, ia tak tau kenapa ia kesal ada yang menatap kagum pada gadis yang ia anggap sebagai mainan barunya.
Bagas yang masih terpaku menatap Aleea pun segera tersadar dan memberikan paper bag pada Barra.
"apa yang kalian lakukan semalam??" apa kalian semalam menghabiskan malam berdua disini??" cecar Bagas pada Barra yang hendak masuk kekamar mandi untuk memakai pakaiannya tanpa menghiraukan pertanyaan Bagas.
"Deghh.." hati Aleea teras begitu sakit saat mendengar pertanyaan Bagas, benarkah dia telah menghabiskan malam berdua dengan laki-laki yang tidak ia kenal sama sekali. Apakah dia sudah benar-benar kehilangan kesuciannya, apakah saat ini dia telah menjadi gadis yang tidak gadis lagi?
Pertanyaan sama tersus menghantui pikiran Aleea sedari pagi.
"Hikkkss...hiksss... hiksss ..." Aleea kembali menangis sejadi-jadinya, dia memang gadis lembut yang begitu polos, dalam keadaan seperti ini pun dia tidak bisa berteriak marah pada Barra lelaki yang ia anggap telah merenggut kesuciannya. Ia hanya bisa menangis dan meratapi nasibnya sendiri.
Bagas yang melihat Aleea menangis menjadi sedikit panik dan menghampirinya, Bagas bermaksut ingin menenangkannya , saat Bagas mendekat pada Aleea dan hendak menenangkan kan gadis cantik itu. Sedangkan Barra yang baru keluar dari kamar mandi terlihat begitu menawan dengan mengenakan pakaian kasual atasan kaos putih polos dan celana jeans yang dibawakan Bagas tak membuat pesonanya luntur.
Barra begitu tidak suka melihat Bagas yang duduk didekat Aleea yang sedang menangis, entah perasaan cemburu atau hanya sekedar tidak suka Barra belum menyadarinya.
"hey menjauhlah...kenapa kau buat mainanku menangis !!! ucap Barra kesal sambil melemparkan bantal tepat mengenai wajah Bagas.
" sialan...!!" Bagas menangkap bantal yang dilempar kan Barra dan kembali melemparkan nya kearah Barra." tega sekali kau menjadikan peri kecil yang imut ini sebagai mainanmu" ucap Bagas terkekeh, sepertinya Bagas menyadari ada sesuatu yang istimewa sehingga menarik perhatian Barra yang sedingin kulkas itu untuk mau bermain-main dengan seorang gadis.
Bahkan gadis yang baru semalam mereka temui dan namanya pun Barra belum tau. Ini sungguh hal luar biasa bagi Bagas yang selama ini mengenal baik Barra sejak kanak-kanak. Bahkan Evelyn yang notabennya adalah seorang model internasional yang sedari mereka duduk di bangku SMP mengejarnya pun tak pernah Barra hiraukan. Hari ini Bagas sungguh dibuat heran melihat perubahan Barra yang begitu besar terhadap seorang gadis.
" nona.. pakailah pakaian mu dan segera makan sarapan mu untuk memulihkan tenaga yang kau berikan padaku semalam !!" bisik lembut Barra yang disertai nada menggoda ditelinga Aleea,
"aku akan kembali lagi nanti malam, kau bekerja di club ini kan? ingat jangan temani siapapun minum selain diriku !!" ucap Barra sembari melangkah pergi keluar dengan diikuti Bagas.
...Aleea hanya bisa pasrah menerima nasibnya karena dirinya belum sepenuhnya bisa menerima semua yang telah terjadi semalam....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments