bab 3. salah paham

Setelah menyelesaikan hajatnya dan berhasil mengeluarkan benih-benih nya Barra keluar dari kamar mandi dengan perasaan lega, karena dirinya merasakan pusing akibat pengaruh minuman keras dan badannya terasa sakit akibat perkelahian nya dengan Kriss tadi membuat Barra begitu saja tenggelam dalam tidurnya yang sangat nyenyak, tanpa sehelai pakaian pun menutupi badannya, hanya selembar handuk kecil yang kini kaitannya pun sudah terlepas dari tubuh Barra didalam gelungan selimut tebal. Aleea dan Barra kini tidur saling berpelukan dalam satu selimut tanpa sehelai pakaian, karena memang cuaca diluar yang dingin dan ditambah dengan temperatur AC didalam kamar tersebut membuat keduanya saling mencari kehangatan dengan saling berpelukan, walau pun tanpa mereka sadari.

...Pagi ini terasa sangat cerah, kicauan burung terdengar samar-samar dengan cahaya matahari pagi yang memaksa menerobos masuk celah-celah jendela kaca yang masih tertutup rapat dengan gorden tebalnya....

Aleea merasakan tidurnya sangat nyenyak, tubuhnya terasa lebih ringan setelah semalam ia merasakan berat dan pusing pada kepalanya akibat minuman beralkohol.

Dia menggeliat malas dan lekas membuka matanya yang masih terasa berat seakan enggan terbuka, samar-samar Aleea melihat sosok yang begitu menawan dia seperti dewa penolong yang ia lihat dalam mimpinya tadi malam, saat Aleea mulai tersadar ada tangan besar yang melingkar diperutnya, dan mendekapnya semakin masuk kedalam dada bidang itu, spontan Aleea tersadar bahwa dirinya tidak sedang bermimpi, ia pun berteriak histeris saat mendapati tubuhnya yang hanya memakai handuk mantel yang bagian depannya terbuka begitu saja memperlihatkan kedua bukit dan bagian inti tubuhnya walaupun masih tertutupi kain berbentuk segitiga miliknya.

..."AAAA.....!!!" Aleea yang syok berteriak sangat kencang hingga Barra yang masih terlelap dalam tidurnya terbangun dengan wajah yang tak kalah syoknya, namun Barra langsung bisa mengendalikan dirinya, dan tetap terlihat tenang karena ia memang tak melakukan apapun terhadap Aleea, dan hanya tidur berdua tanpa adanya penyatuan....

Saat mendapati tubuh Barra yang tanpa sehelai kainpun menutupinya Aleea dibuat semakin terkejut Bahkan ia dapat melihat pedang milik Barra yang menegang dengan sangat jelas, karena memang sebagai laki-laki normal dan sehat miliknya akan selalu bangun dan menegang dipagi hari tanpa sebuah rangsangan.

"Hiksas...hikss...kamu jahat, kenapa kamu tega melakukannya, apa salahku padamu!!" tangis histeris Aleea pecah, sembari mengikatkan tali handuk mantel yang ia pakai, Aleea menjauhkan dirinya dari Barra yang sedari tadi masih duduk disampingnya dengan muka tenangnya dan tak ada sedikitpun raut wajah bersalah yang ia tunjukkan.

Melihat Aleea yang begitu syok dan histeris senyum seringai Barra muncul disudut bibirnya, ia berniat menggoda Aleea dan berpura-pura telah melakukannya pada Aleea. Entah kenapa hati kecil Barra sangat terpikat dengan gadis cantik dan lugu yang ada dihadapannya ini.

"Tenang sayang...!! Bukankah kamu menikmatinya semalam??" sahut Barra menggoda Aleea yang masih histeris dengan suara berat dan seraknya tanpa ada beban sama sekali.

Mendengar jawaban Barra Aleea menangis semakin histeris, dalam benaknya muncul banyak pertanyaan apakah mungkin ini semua terjadi padanya, apakah mungkin mahkota yang selama ini ia jaga telah terenggut oleh lelaki yang tak ia kenal sama sekali, bagaimana setelah ini ia akan menghadapi hidupnya, dan bagaimana kalau ibunya tau akan hal ini, bahkan ia bekerja di club malam ini tanpa sepengetahuan ibunya. Begitu banyak pertanyaan dalam benaknya, sejenak tenggelam dalam lamunannya dan segera tersadar saat Barra mendekat dan berbisik lembut ditelinganya.

"bukankah kau bilang semalam milikku sangat luar biasa? Apa kau ingin aku mengulangi pergulatan semalam sekali lagi??" bisik Barra lembut pada Aleea, nafasnya terasa begitu hangat ditelinganya, tanpa sadar jantung Aleea berdesir, ada sesuatu yang bergetar pada pada diri Aleea, seketika pipinya memerah bagai buah tomat.

Barra yang menyadari hal itu tertawa tergelak, ia sangat menikmati menggoda gadis polos ini. Mungkin Barra tak akan melepaskannya begitu saja setelah ini, walaupun Barra belum menyadari perasaan cinta pada pandangan pertama pada Aleea, namun ia sangat terhibur dan merasa ada perasaan bahagia saat menggoda gadis yang belum ia kenal ini, mungkin untuk mengisi ruang yang kosong dalam hatinya Barra akan menjadikan Aleea sebagai mainannya, atau nanti Barra sendiri yang akan dipermainkan oleh perasaannya sendiri. Entahlah kita tunggu takdir Aleea dan Barra.

Bersambung

Happy reading 😍

Mohon dukungannya dengan tinggalkan jejak like komen dan votenya terimakasih 🙏♥️

Episodes
1 Bab 1. pelayan club
2 bab 2. dewa pelindung
3 bab 3. salah paham
4 bab 4. mendapat mainan baru
5 bab 5. most wantednya kampus
6 Bab 6. devil
7 bab 7. hari pertama menjalani kesepakatan
8 bab 8. masak bersama
9 bab 9. debaran jantungnya
10 bab 10. tak terduga
11 bab 11. Candu
12 bab 12. cemburu
13 bab 13. sisi lain Barra
14 bab 14. nonton konser
15 bab 15. perasaan Mike
16 bab 16. perasaan Aleea
17 bab 17. kabar mengejutkan
18 Bab 18. yang ditakutkan menjadi kenyataan
19 bab 19. makan malam
20 Bab 20. katakan dengan jujur
21 Bab 21. pengakuan Barra
22 Bab 22. Kecemasan Mike
23 Bab.23 saudara yang berbahaya
24 Bab 24. Evelyn
25 Bab 25. Aleea merajuk
26 Bab 26. Sudah mahir
27 Bab 27 Gadis keras kepala
28 Bab 28. berakhir tapi terasa lega
29 Bab 29. Acuhnya Barra
30 Bab 30. Rindu
31 Bab 31. aku sangat mencintaimu
32 Bab 32. pernikahan
33 Bab 33. tidur bersama
34 Bab 34. tinggal satu atap
35 Bab 35. genggam tanganku
36 Bab 36. Aku dan kakak tiriku, kami saling mencintai
37 Bab 37. bola basket
38 Bab 38. Ramyeon
39 Bab 39. wanitaku
40 Bab 40. bayi kita
41 Bab 41. semua akan baik-baik saja
42 Bab 42. Hampir gila karena mu
43 Bab 43. Rembulan dan matahari
44 Bab. 44.sepucuk surat
45 Bab. 45. berseri-seri
46 Bab 46. jangan pergi
47 Bab 47. menjadi aktris
48 Bab 49. peluru
49 Bab 50. Kritis
50 Bab 51. Rindu aroma tubuh mu
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Bab 1. pelayan club
2
bab 2. dewa pelindung
3
bab 3. salah paham
4
bab 4. mendapat mainan baru
5
bab 5. most wantednya kampus
6
Bab 6. devil
7
bab 7. hari pertama menjalani kesepakatan
8
bab 8. masak bersama
9
bab 9. debaran jantungnya
10
bab 10. tak terduga
11
bab 11. Candu
12
bab 12. cemburu
13
bab 13. sisi lain Barra
14
bab 14. nonton konser
15
bab 15. perasaan Mike
16
bab 16. perasaan Aleea
17
bab 17. kabar mengejutkan
18
Bab 18. yang ditakutkan menjadi kenyataan
19
bab 19. makan malam
20
Bab 20. katakan dengan jujur
21
Bab 21. pengakuan Barra
22
Bab 22. Kecemasan Mike
23
Bab.23 saudara yang berbahaya
24
Bab 24. Evelyn
25
Bab 25. Aleea merajuk
26
Bab 26. Sudah mahir
27
Bab 27 Gadis keras kepala
28
Bab 28. berakhir tapi terasa lega
29
Bab 29. Acuhnya Barra
30
Bab 30. Rindu
31
Bab 31. aku sangat mencintaimu
32
Bab 32. pernikahan
33
Bab 33. tidur bersama
34
Bab 34. tinggal satu atap
35
Bab 35. genggam tanganku
36
Bab 36. Aku dan kakak tiriku, kami saling mencintai
37
Bab 37. bola basket
38
Bab 38. Ramyeon
39
Bab 39. wanitaku
40
Bab 40. bayi kita
41
Bab 41. semua akan baik-baik saja
42
Bab 42. Hampir gila karena mu
43
Bab 43. Rembulan dan matahari
44
Bab. 44.sepucuk surat
45
Bab. 45. berseri-seri
46
Bab 46. jangan pergi
47
Bab 47. menjadi aktris
48
Bab 49. peluru
49
Bab 50. Kritis
50
Bab 51. Rindu aroma tubuh mu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!