Setelah menyelesaikan hajatnya dan berhasil mengeluarkan benih-benih nya Barra keluar dari kamar mandi dengan perasaan lega, karena dirinya merasakan pusing akibat pengaruh minuman keras dan badannya terasa sakit akibat perkelahian nya dengan Kriss tadi membuat Barra begitu saja tenggelam dalam tidurnya yang sangat nyenyak, tanpa sehelai pakaian pun menutupi badannya, hanya selembar handuk kecil yang kini kaitannya pun sudah terlepas dari tubuh Barra didalam gelungan selimut tebal. Aleea dan Barra kini tidur saling berpelukan dalam satu selimut tanpa sehelai pakaian, karena memang cuaca diluar yang dingin dan ditambah dengan temperatur AC didalam kamar tersebut membuat keduanya saling mencari kehangatan dengan saling berpelukan, walau pun tanpa mereka sadari.
...Pagi ini terasa sangat cerah, kicauan burung terdengar samar-samar dengan cahaya matahari pagi yang memaksa menerobos masuk celah-celah jendela kaca yang masih tertutup rapat dengan gorden tebalnya....
Aleea merasakan tidurnya sangat nyenyak, tubuhnya terasa lebih ringan setelah semalam ia merasakan berat dan pusing pada kepalanya akibat minuman beralkohol.
Dia menggeliat malas dan lekas membuka matanya yang masih terasa berat seakan enggan terbuka, samar-samar Aleea melihat sosok yang begitu menawan dia seperti dewa penolong yang ia lihat dalam mimpinya tadi malam, saat Aleea mulai tersadar ada tangan besar yang melingkar diperutnya, dan mendekapnya semakin masuk kedalam dada bidang itu, spontan Aleea tersadar bahwa dirinya tidak sedang bermimpi, ia pun berteriak histeris saat mendapati tubuhnya yang hanya memakai handuk mantel yang bagian depannya terbuka begitu saja memperlihatkan kedua bukit dan bagian inti tubuhnya walaupun masih tertutupi kain berbentuk segitiga miliknya.
..."AAAA.....!!!" Aleea yang syok berteriak sangat kencang hingga Barra yang masih terlelap dalam tidurnya terbangun dengan wajah yang tak kalah syoknya, namun Barra langsung bisa mengendalikan dirinya, dan tetap terlihat tenang karena ia memang tak melakukan apapun terhadap Aleea, dan hanya tidur berdua tanpa adanya penyatuan....
Saat mendapati tubuh Barra yang tanpa sehelai kainpun menutupinya Aleea dibuat semakin terkejut Bahkan ia dapat melihat pedang milik Barra yang menegang dengan sangat jelas, karena memang sebagai laki-laki normal dan sehat miliknya akan selalu bangun dan menegang dipagi hari tanpa sebuah rangsangan.
"Hiksas...hikss...kamu jahat, kenapa kamu tega melakukannya, apa salahku padamu!!" tangis histeris Aleea pecah, sembari mengikatkan tali handuk mantel yang ia pakai, Aleea menjauhkan dirinya dari Barra yang sedari tadi masih duduk disampingnya dengan muka tenangnya dan tak ada sedikitpun raut wajah bersalah yang ia tunjukkan.
Melihat Aleea yang begitu syok dan histeris senyum seringai Barra muncul disudut bibirnya, ia berniat menggoda Aleea dan berpura-pura telah melakukannya pada Aleea. Entah kenapa hati kecil Barra sangat terpikat dengan gadis cantik dan lugu yang ada dihadapannya ini.
"Tenang sayang...!! Bukankah kamu menikmatinya semalam??" sahut Barra menggoda Aleea yang masih histeris dengan suara berat dan seraknya tanpa ada beban sama sekali.
Mendengar jawaban Barra Aleea menangis semakin histeris, dalam benaknya muncul banyak pertanyaan apakah mungkin ini semua terjadi padanya, apakah mungkin mahkota yang selama ini ia jaga telah terenggut oleh lelaki yang tak ia kenal sama sekali, bagaimana setelah ini ia akan menghadapi hidupnya, dan bagaimana kalau ibunya tau akan hal ini, bahkan ia bekerja di club malam ini tanpa sepengetahuan ibunya. Begitu banyak pertanyaan dalam benaknya, sejenak tenggelam dalam lamunannya dan segera tersadar saat Barra mendekat dan berbisik lembut ditelinganya.
"bukankah kau bilang semalam milikku sangat luar biasa? Apa kau ingin aku mengulangi pergulatan semalam sekali lagi??" bisik Barra lembut pada Aleea, nafasnya terasa begitu hangat ditelinganya, tanpa sadar jantung Aleea berdesir, ada sesuatu yang bergetar pada pada diri Aleea, seketika pipinya memerah bagai buah tomat.
Barra yang menyadari hal itu tertawa tergelak, ia sangat menikmati menggoda gadis polos ini. Mungkin Barra tak akan melepaskannya begitu saja setelah ini, walaupun Barra belum menyadari perasaan cinta pada pandangan pertama pada Aleea, namun ia sangat terhibur dan merasa ada perasaan bahagia saat menggoda gadis yang belum ia kenal ini, mungkin untuk mengisi ruang yang kosong dalam hatinya Barra akan menjadikan Aleea sebagai mainannya, atau nanti Barra sendiri yang akan dipermainkan oleh perasaannya sendiri. Entahlah kita tunggu takdir Aleea dan Barra.
Bersambung
Happy reading 😍
Mohon dukungannya dengan tinggalkan jejak like komen dan votenya terimakasih 🙏♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments