Aleea yang kini sudah mabuk dan kehilangan kesadarannya, Zico memerintahkan anak buahnya untuk membawa Aleea kekamar yang telah Zico pesan. Sedangkan Zico telah menunggu Aleea disebuah kamar yang masih berada satu lokasi dengan club malam tersebut, disitu memang disediakan kamar yang bisa disewa para tamu untuk menghabiskan malam mereka dengan wanitanya.
Kriss Salah satu anak buah Zico memapah Aleea menuju kamar yang telah dipesan. Namun tiba-tiba Kriss dihadang oleh Barra yang pura-pura mabuk. Dengan tipu dayanya Barra merebut Aleea dari Kriss.
"hey kau, pecundang...sedang apa kau disini?" teriak Barra pada Kriss yang hendak membawa Aleea masuk kekamar yang disewa Zico. Barra sengaja mencari ribut dengan Kriss untuk mengalihkan perhatiannya.
Mendengar suara yang sangat ia kenal Kriss langsung membalikkan badannya dan melihat Barra yang sudah berdiri dihadapannya dengan gaya nya yang telah setengah dalam pengaruh minuman beralkohol.
"ohh..ternyata raja jalanan kita ada disini juga" seringai Kriss sembari menatap Barra penuh kebencian. Kriss yang sedang memapah Aleea pun terpancing untuk meladeni musuh bebuyutan gengnya dan meninggalkan Aleea dibelakangnya. Memang itu rencana Barra, ia mau menolong Aleea gadis yang tak ia kenal sama sekali dari cengkraman Zico, tanpa mereka sadari. Saat Kriss sibuk meladeni Barra, Bagas menarik Aleea pergi dari tempat itu dan membawa Aleea kesebuah kamar yang telah dipesan Barra.
Sementara itu Barra terus saja memancing emosi Kriss.
"raja jalanan? Kedengarannya bagus juga , dari pada kau dan ketua geng mu yang disebut raja pecundang!" seringai Barra sambil tersenyum mengejek, memancing emosi Kriss.
" sialan, Lo mau cari gara-gara Sama gue?" geram Kriss yang emosi nya tersulut oleh perkataan Barra."oke mari kita buktikan siapa yang kau sebut raja pecundang!"sahut Kriss dengan geram dan spontan melayangkan tendangannya tepat di ulu hati Barra.
"Bruukkkhh....aaggh, shitt !!!" Barra mengumpat kesal karena ia tak waspada akan serangan mendadak Kriss, ia jatuh tersungkur, namun ia segera bangkit dan membalas Kriss dengan tendangan yang tak kalah telak tepat mengenai ulu hati Kriss.
"aghhh...!!" Kriss kini jatuh tersungkur, segera Barra menghampiri dan mencengkeram Krah baju Kriss, ia melayangkan tinjunya tepat diwajah Kriss, darah mengucur dari sudut bibir Kriss. Kriss yang tak terima akan serangan Barra secepat kilat ia membalas dengan tinjuannya tepat di wajah Barra, Keduanya terlibat perkelahian sengit, keduanya sama-sama babak belur dan terluka.
Akhirnya perkelahian itu terhenti setelah seluruh anggota geng keduanya datang, mereka pun akhirnya membuat kesepakatan untuk mengakhiri pertikaian itu diarena balap besok malam.
"Barra kita buktikan siapa yang pantas menjadi penguasa jalanan besok!!" teriak Zico penuh emosi karena Kriss anak buahnya telah dibuat babak belur oleh Barra.
"oke, gur akan tunjukkan siapa yang pantas disebut pecundang jalanan, besok!!" sahut Barra dengan senyuman smirknya sembari mengusap darah yang mengucur dari sudut bibirnya, Barra pun juga mengalami luka yang cukup parah, ia juga dibuat babak belur oleh Kriss bukan berarti lebih kuat Kriss daripada Barra, namun karena keadaanya yang setengah mabuk sedangkan Kriss dalam keadaan yang sadar tidak ada pengaruh alkohol sama sekali.
Sedangkan disebuah kamar, Aleea merasakan kepalanya sangat berat dan matanya yang berkunang-kunang, dia melihat sosok yang sangat tampan, hidung mancung kulit putih, dan tubuhnya yang begitu atletis sangat menawan. Mungkin dirinya sedang bermimpi melihat seorang pangeran, atau kah dia dewa penolong yang dikirim untuk melindungi dirinya dari situasi yang ia alami saat ini. Dan tiba-tiba "Hoek..Hoek... "Aleea mengeluarkan seluruh isi perutnya di tubuh pria yang sedang berdiri dihadapannya. Rasanya sungguh lega dan enteng, seakan beban berat yang berada dikepalanya sirna sudah, tubuhnya seketika lemas dan Aleea tak sadarkan diri.
"bruukkkhh..."Aleea jatuh pingsan dipelukan Barra dengan pakaian nya yang kotor oleh isi perutnya yang ia muntahkan tadi.
"astaga...dasar ni cewek, sangat menjijikkan, berani-beraninya dia muntah dipakaianku" gumam Barra kesal, karena seluruh pakaiannya terkena muntahan Aleea.
Barra membopong Aleea kesebuah tempat tidur king size yang telah ia sewa. Lalu dia bergegas pergi kekamar mandi untuk membersihkan dirinya dan mengganti pakaiannya, namun setelah selesai mandi ia baru sadar jika dirinya tidak memiliki baju ganti. Akhirnya ia pun keluar kamar mandi hanya dengan menggunakan anduk yang menutupi setengah badan bagian bawahnya, sedangkan dada dan perut sixpack nya terekspos begitu saja.
Barra berjalan menuju tempat tidur, ia baru sadar jika baju Aleea pun sangat kotor dan bau akibat muntahannya tadi, tak mungkin ia membiarkan Aleea tidur menggunakan pakaian kotor itu, namun ia juga bingung karena tak ada baju ganti untuk Aleea, Barra mengambil handphonenya diatas nakas untuk menghubungi Bagas anak buah sekaligus sahabat dekatnya, ia berniat untuk menyuruh Bagas membelikan baju ganti untuk dirinya dan Aleea dan membawa kannya kekamar yang ia sewa. Namun Barra kembali dibuat kesal saat mendapati handphone nya mati karena kehabisan daya.
"ahhgg..sial, kenapa handphone pake mati segala sih" Barra menggerutu sambil melemparkan benda pipih itu kembali keatas nakas."terus gue harus gimana dong? Masa gue harus telanjang? Dan tuh cewek masak gue biarin pakek pakaian bau dan kotor yang yang sangat menjijikkan itu?" Barra terus menggerutu kesal, akhirnya diapun memutuskan untuk melepaskan pakaina Aleena dan memakaikan handuk mantel yang ada dikamar mandi, yang memang disediakan untuk orang yang menyewa kamar tersebut.
"deggh...!!" jantung Barra berdesir saat ia satu persatu melucuti pakaian Aleea, jiwa kelakiannya tak bisa berbohong bahwa dia sangat tergoda dengan pemandangan indah didepan matanya. Aleea begitu cantik dan menawan kulitnya putih dan halus selembut salju, Barra pun tanpa sadar mengelus lembut kulit Aleea, ia sempat lupa diri saat melihat buah dada yang begitu montok dan menggoda, walau masih tertutupi oleh bra yang berwarna hitam namun terlihat jelas bentuk dua bukit itu nampak menawan mata Barra. Sejenak Barra merasakan sesuatu miliknya mengeras dibawah sana. Namun Barra segera tersadar dan menahan dirinya, walaupun Barra dikenal dengan si cowok Bad boy, namun ia sangat menghormati wanita, ia tak pernah bermain-main dengan wanita apalagi sampai merendahkan harga diri seorang wanita. Karena Barra sangat menyayangi dan menghormati mendiang ibunya. Barra Memang dikenal dengan sicowok kulkas yang arogan namun ia memiliki prinsip yang begitu kuat dalam dirinya. Tak ada satu orang pun yang tau jika ada begitu banyak cinta dan kehangatan dalam tampang dingin Barra. Namun Barra menutupi semua itu dengan sikap arogannya dan kelakuan nakalnya. Dia hanya ingin mencari perhatian ayahnya yang tak pernah memiliki waktu dengannya, sejak ibunya meninggal ayahnya menjadi pribadi yang tertutup dan hanya sibuk bekerja, mengurusi perusahaan peninggalan sang istri yang begitu besar. Andikara group adalah perusahaan terbesar di negara X yang bekerja diberbagai sektor, memiliki ratusan cabang didalam maupun diluar negeri, maka tak heran jika sebagai Presdir, Tuan Genta panji adikara ayah Barra ramadittya adikara ini super sibuk dan tak pernah memiliki waktu untuk sang putra semata wayangnya.
..."ahhgg...siall..gue harus menyelesaikan penegangan ini dengan cara gue sendiri" pekik Barra sembari lari menuju kamar mandi setelah mengganti pakaian Aleena dengan handuk jubah,ia harus menuntaskan sesuatu didalam sana....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 50 Episodes
Comments