Episode 4 Bahaya

Mereka terus mendayung hingga waktu sudah hampir fajar, cahaya bulan masih tampak menerangi perjalan mereka, bantaran hutan lebat di sepanjang pinggir sungai. Tidak tampak rumah penduduk sejauh ini, hanya ada beberapa ikan yang jelas terlihat berenang, gadis itu hanya tersenyum melihatnya.

Keadaan kini semua berubah seratus delapan puluh derajat dari dunia nyata, Anna masih berpikir ini mimpi dan berharap secepatnya terbangun.

Gadis itu mengalikan pandangan matanya ke arah berlawanan, melihat tepat di samping kanan perahu mereka ada kayu berwarnah hitam sedang mengapung hampir seukuran perahu yang mereka naiki, tepatnya lebih besar dari perahu itu, semakin jelas ia menatap benda seperti kayu itu.

Betapa terkejutnya Anna saat sosok di samping perahu tersebut membuka matanya, kayu itu memiliki mata yang berwarnah coklat.

Anna mencoba mundur mendekati Jack berusaha memberitahunya, ternyata Jack juga menyadari itu bukan kayu tapi sesuatu yang nakutkan.

“Jangan membuat gerakan yang menumbulkan suara kejutan.” Bisil Jack. Gadis itu mengangguk tanda paham. Anna berusaha tenang dan mengambil pisau yang ada di dalam tasnya walau tampak jelas ia sendiri sangat ketakutan.

Jack juga mengeluarkan pisau tapi itu lebih tepat seperti parang atau padang yang berukuran tidak terlalu panjang. Anna berusaha bernapas dengan tenang walau bibirnya bergetar, tiba-tiba benda itu menghilang dari samping perahu mereka

“Akhirnya aku bisa bernapas legah.” pikir Anna.

***

Duark...

Perahu mereka membentur sesuatu, Anna dan Jack berpenangan erat pada pinggir perahu berusaha menjaga keseimbangan.

“Buaya... Berhati-hatilah, kita sudah dekat!” Teriak Jack.

Gadis itu benar-benar berpikir “Aku akan mati di makan buaya sekarang, sunggu kasian jasatku akan di cabik-cabik buaya demi memenuhi hasrat lapar makhluk menyeramkan itu.”

Duark...

Benturan keduapun terjadi kali ini lebih keras hingga Jack terjatuh dan Anna berteriak sekuat tenaga.

“Ahhhkk...Jack kau dimana?!” tapi tidak tampak tubuh pria itu, membuat Anna semakin ketakutan “Jack aku takut, apakau sudah dimakan buaya?” suara Anna lirih, gadis itu menangis “Aku benar-benar ketakutan sekarang. Jack, kau berjanji melindungi.” gumanya pelan.

Duark...

Dan terjadi benturan ketiga kalinya, membuat Anna terjatuh ke dalam sungai, ia melihat buaya yang besar tepat di hadapanya, dengan mulut yang besar di sertai gigi yang runcing-runcing, siap mencabik tubuh mungilnya. Saat jarak mereka sekitar dua meter gadis itu berusaha berenang menaikin perahu, tapi yang terjadi adalah sebaliknya. Ia berubah pikiran, gadis itu malah berenang kearah dasar sungai, buaya itu berenang mendekat, saat mulut buaya tepat di hadapanya seakan ingin melahap Anna.

Gadis itu memejamkan mata, ia hanya mengarahkan pisau ke mata buaya itu, tiba-tiba buaya itu berputar dan ekornya hampir mengenai tubuh Anna.

Jack mengarahkan pedang tepat kearah dada buaya itu. Air yang tadinya bening berubah jadi merah.

Secepat mungkin Anna berusaha naik ke permukaan “Aku akan mati kehabisan oksigen, bukan dimakan buaya.” pikirnya.

Gadis itu menemukan perahu mereka terbalik di permukaan air, Anna berteriak memanggil Jack sambil menangis, tidak berapa lama pria itu muncul kepermukaan di hadapannya.

“Kita harus ke tepi,“ Mereka mendorong perahu sambil berenang.

“Cepat keluar dari air, Buaya lain akan datang memakanku.” kalimat itu terus berputar di kepala Anna, seumur hidupnya ia tidak perna melihat buaya secara langsung hanya di televisi atau gambar saja , ini merupakan pengalaman pertanya dan hampir saja ia mati karena itu.

“Ahk!” Gadis itu berteriak saat pertamakali menginjak dasar sungai, Anna berpikir semua tempat di sungai adalah sarang buaya sunguh konyol memang.

“Tenang, kau sekarang menginjak lumpur.” Jack berusaha menenangkan. Anna langsung naik ketepian, tanpa memperdulikan perahu yang tadinya mereka bawah. Terdapat banyak semak belukar di sana sesekali terdengar suarah jangkit yang sedang menyanyi atau mengejek Anna tepatnya.

Jack berusaha membalikan perahunya dan mengosongkan air yang memenuhi perahu itu. tampak jelas bekas benturan di bagian depan perahu itu, hingga tampak sedikit ratak.

“Cepat naik, nanti ada buaya!” Anna memperingakan.

“Sudah tidak ada lagi.” jawab Jack santai.

“Tidak! pasti ada teman-teman buaya yang tadi, mereka akan balas dendam.”

Balas dendam? Memang terdengar konyol, tapi itu yang sering ia saksikan di sinetron-sinetron. Dengan suara bergetar gadis itu tampak mengigil, semua pakaiannya basah begitupun tas beserta isinya yang dari tadi menempel pada tubuhnya.

“Tidak, itu yang terakhir.” Jack menjawab mantap.

“Dari mana kamu tahu, kalau itu buaya terakhir?“Anna tampak binggung, ya semua yang ada dalam mimpi ini membingungkan.

“Tadi aku sempat berbicara padanya saat aku terjatuh, buaya itu adalah utusan salah satu penyihir untuk merebut kalungmu, tapi sepertinya buaya itu juga ingin kebenaran,” jelasnya. Anna menganggah sesaat mendengarnya.

“Kau, bisa bahasa buaya?” Anna menatapnya tajam pada Jack, gadis itu masih tidak percaya apa yang ia dengar.“Jangan-jangan, ka-kau juga buaya jadi-jadian, kau juga ingin, ingin memakanku?”Anna mengarahkan pisau dengan gemetar pada Jack. Bisa di bilang gadis ini adalah korban sinetron.

“Jangan konyol, aku juga hampir dimakan buaya tadi.” Jack cekikikan ia merasa geli dengan apa yang Anna lontarkan.

“Terus bagaimana kau bisa bahasa buaya? Cepat jawab ha?!” gadis itu masih mengarahkan pisaunya pada Jack.

“Sihir.” Jawab Jack singkat.

“Sihir? Kamu seorang penyihir?”

“Ia, aku seorang penyihir, yang di tugaskan melindungimu.” Jack meraih pisau Anna dan memasukannya dalam tas.

Jack duduk tepat di samping Anna yang masih berdiri “Kedua orang tua ku telah tewas terbunuh, karena berusaha melindungi batu itu dan berusaha mencari kebenaran.” Jack menarik napas dalam. “Hampir semua penyihir di bunuh raja. Hanya tersisa beberapa orang yang menyamar sebagai orang biasa dan berusaha melupakan sihirnya, agar mereka bisa hidup dengan damai. Disini sihir sangat dilarang hanya penyihir yang berpihak pada raja negeri ini yang bisa mengunakan sihirnya, untuk membantu raja Reaves yang kejam. Tidak ada yang boleh membantahnya semua akan mati.” raut mata Jack jelas tampak sedih.

“Dari kecil aku di besarkan guruhku.” Jack mencobah tersenyum terlihat senyum yang di paksakan.

“Dimana rumah gurumu?”Anna menatap wajah pria itu dengan kasihan,

“Kita harus menaikin perahu sekitar satu jam lagi, kita akan sampai sebelum hari siang.” Jack kemudian menarik tangan Anna menuju perahu, gadis itu hanya menurut.

“Siang? tapi ini saja belum pajar dan kau bilang sebelum siang, apa maksudmu Jack?”

Jack menatap Anna kemudian menaiki keperahu “Kita akan mendayung selama satu jam, kemudian kita harus berjalan ke tengah hutan sejauh sekitar sepuluh kilometer, setelah itu kita sampai.“ kali ini Jack tersenyum tulus, senyum yang sangat menawan Anna metatap wajah Jack.

Pria ini memiliki alisnya tebal, hidungnya pancung, rahang yang tegas, rambutnya berwarnah coklat, dan matanya berwarna coklat, serta terlihat jelas bibirnya berwarnah merah “Tanpan bila sedang tersenyum seperti ini, bukan senyum yang di paksakan.”gumam Anna dalam hati.

“Anna kau tidaak apa-apa?” Jack menatap binggung gadis di hadapanya yang tiba-tiba tersenyum sendiri.

“Iya, iya aku baik, hem... ba-baikla.” Anna mencobah menghilangkan kegugupanya.

Anna dan Jack mendayung cukup lama “Aku tidak tau ini sudah satu jam atau bahkan lebih, aku benar-benar lelah mendayung, aku ingin segera mengakhiri ini semua, dan secepatnya pulang ke rumah agar bisamenyelesaikan skripsiku. Aku bahkan belum membaca novel baruku dan menamatkan komik tadi.”

Terpopuler

Comments

Ree.Pand

Ree.Pand

anna masih kepikiran baca komik sampai tamat.. duh kocak

2020-07-11

1

Alya_Kalyarha

Alya_Kalyarha

semangat nulisnya kk, udah aku like ya
kalau sempat mampir baliklah ke karyaku "sahabat atau cinta" dan "berani baca" tinggalkan like dan komen ya makasih

2020-06-01

1

Nurul Septieaningrum

Nurul Septieaningrum

masih sempet inget punya novel & komik baru

2020-05-04

3

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!