Bab 3. Tugas yang Dibebankan

Matahari mulai terbit pagi itu.

Di kediaman utama milik Aragaki, dirinya sudah bangun lebih dulu dari yang lain. Dengan pakaian rapi dan ekornya yang besar, Aragaki duduk bersimpuh di meja kerjanya sambil melihat gulungan kertas yang menumpuk di sampingnya.

Pintu kayu tradisional di ruangan itu terbuka dan langsung memperlihatkan pemandangan taman dan bunga sakura yang bermekaran. Pemandangan itulah yang menjadi teman Aragaki di pagi hari.

Dari engawa luar, Ryuunosuke berlari dengan terburu-buru.

“Aragaki-sama, Aragaki-sama!”

Aragaki yang sedang membaca kemudian meletakkan kembali gulungan kertasnya.

“Ryuunosuke, selamat pagi. Ada apa terburu-buru?”

“Aragaki-sama, gawat! Aku…aku tidak boleh masuk ke dapur untuk menyiapkan sarapan!”

“Kenapa tidak boleh? Siapa yang melarangmu?”

“Na–Nagi-sama yang melarangnya.”

“Nagi melakukannya? Kenapa?”

“Aku…aku pergi ke dapur pagi-pagi buta untuk memasak nasi dan lauk agar Reda-sama bisa makan dan–”

“Reda? Siapa itu Reda?”

Aragaki yang awalnya terlihat ramah mendengarkan cerita pelayang kecilnya itu mendadak berubah serius. Dia merasa tidak mengenal nama itu dan menjadi sedikit aneh.

Dengan ekor dan telinga rubah Ryuunosuke yang turun karena takut, dia menjawab.

“Itu…nama dari calon ‘pengantin’ Aragaki-sama. Gadis semalam itu bernama Reda-sama.”

Sekarang, mata Aragaki berubah. Ekspresi wajahnya terlihat penuh dengan kebencian dan tangannya mengepal kuat menandakan bukti ketidaksukaannya pada gadis itu.

“Aku ingin membawakan pakaian ganti dan sarapan untuk Reda-sama, tapi Nagi-sama menghalangiku untuk masuk dapur. Nagi-sama berkata bahwa aku tidak boleh membawakan makanan untuk Reda-sama. Aragaki-sama, tolong katakan pada Nagi-sama untuk–”

“Ryuunosuke…”

“I–iya?”

“Aku tidak mau memberi makan manusia.”

“Eh?”

Sebuah tatapan kemarahan dan kebencian terlihat. Ryuunosuke menjadi semakin takut. Ucapan dingin di pagi hari yang cerah itu seperti sebuah tanda kesialan. Apalagi, hal itu dikatakan langsung oleh penguasa Higashi no Mori.

“A–Aragaki-sama, tapi–”

“Aku tidak mau memberi makan manusia. Apa yang dilakukan Nagi sudah benar. Seharusnya, memang itulah yang dilakukan oleh semua orang di tempat ini. Kenapa hanya Ryuunosuke sendiri yang begitu terobsesi dengan manusia?”

“Aragaki-sama, jangan bicara begitu! Reda-sama adalah orang baik! Berbeda dengan gadis manusia sebelum ini, aku yakin kalau Reda-sama bisa membuat–”

“Manusia itu semua sama!” Aragaki membentak Ryuunosuke. Suara itu terdengar sampai keluar. Membuat beberapa siluman yang berjaga di sekitar taman mendengarnya.

“Aragaki…-sama” Ryuunosuke terkejut

“Manusia itu semua sama! Mereka perusak, pembohong, pengkhianat! Sebaik apapun kita pada mereka, pada akhirnya mereka akan selalu mengingkari apa yang telah mereka janjikan. Aku tidak akan pernah melupakan kebencianku pada mereka!”

Kemarahan Aragaki membuatnya tidak bisa mengendalikan tiap kuku di jarinya yang tumbuh. Terlihat tanda merah di atas kening Aragaki dan ekornya yang besar menjadi semakin besar.

Aura pembunuh mulai keluar setiap dia mengatakan alasan demi alasan kenapa dia begitu membenci manusia.

“Aku tidak akan mengulangi kalimat ini untuk ketiga kalinya, Ryuunosuke. Aku tidak memberi makan manusia. Jika kamu tetap bersikeras, maka kamu harus berusaha sendiri untuk memberinya makan. Bahkan jika siang ini dia datang ke tempat ini, hal pertama yang akan aku lakukan adalah melemparnya kembali seperti yang aku lakukan semalam.”

Ryuunosuke semakin gemetar. Dia mulai mengeluarkan air matanya dan menangis. Melihat pelayan kecilnya ketakutan, Aragaki langsung berubah tenang. Aura menakutkan dan tanda di keningnya menghilang, ekor besanya kembali ke ukuran semula. Dia kembali terlihat seperti sosoknya semula.

“Aku minta maaf sudah menakutimu di pagi hari, Ryuunosuke. Sekarang pergilah dan lakukan tugasmu. Masih banyak hal yang harus aku lakukan setelah ini. Siang ini, Ryuunosuke bisa menemuiku setelah makan siang.”

“Ba–baik” Ryuunosuke pergi dengan wajah sedih dan air mata yang masih keluar. Dia gagal meminta bantuan tuannya.

Sekarang, dia harus bisa berpikir untuk mendapatkan setidaknya beras agar bisa dimasak untuk gadis malang itu di hutan.

**

Di dalam gubuk tua di hutan, Reda baru saja membuka matanya. Tubuhnya masih belum bisa digerakkan lantaran sakit yang amat terasa akibat terlempar jauh semalam.

“Sakitnya…”

Reda perlahan bangun dan melihat sekeliling. Ada perasaan aneh yang dia rasakan.

“Ini bukan mimpi. Aku benar-benar tidur di tempat ini. Entah kenapa rasanya senang sekali.”

Meskipun sakit di tubuhnya masih terasa, namun dia masih menyempatkan diri untuk tersenyum. Di dalam pikirannya, bisa hidup setelah mengira semalam adalah malam terakhirnya hidup adalah anugerah Dewa baginya.

Setelah memaksakan diri untuk berdiri, dia pergi untuk membasuh tubuh serta wajahnya.

Di hutan, Ryuunosuke berjalan dengan membawa dua timun, dua tomat bulat dan dua kentang di keranjang. Di pundaknya, terdapat kain lain yang merupakan pakaian untuk gadis itu.

“Hanya ini yang bisa aku ambil di kebun. Kalau terlalu banyak, nanti yang lain pasti akan menyadari bahwa ada yang mengambilnya.” Rubah kecil itu tampak begitu murung. Setelah sampai di gubuk, Ryuunosuke mendapati gadis yang lusuh dan kotor itu dengan kondisi berbeda.

“Ah, selamat pagi rubah kecil.” sapa Reda

Ryuunosuke menjatuhkan semua sayur di keranjang dan terlihat memerah.

“Ka–ka–ka–kamu…Reda-sama?”

“Iya. Memang kenapa? Apa wajahku penuh dengan gigitan nyamuk?” Reda terlihat bingung. Reaksi rubah kecil itu membuatnya heran.

Dalam hati, Ryuunosuke seperti sedang memujinya.

“Cantiknya. Dari semua gadis yang datang, ini yang tercantik. Aku yakin kalau gadis ini pasti bisa membuat Aragaki sama mau menyukai manusia lagi! Aku yakin! Insting pelayanku bergetar melihatnya! Pasti tidak akan salah!”

“Rubah kecil? Ryuunosuke?”

“Ah! Maaf! Ini, aku membawakan pakaian dan… Waa! Maafkan aku, sayurnya jatuh semua!”

Reda hanya tersenyum melihatnya.

Ryuunosuke mengambil kembali sayuran tersebut dan memberikannya pada Reda. Mereka duduk bersama di tatami.

“Maafkan aku. Aku ingin membawakan sarapan pagi ini, tapi Aragaki-sama bilang beliau tidak mau memberi makan manusia jadi aku tidak bisa membawakan sarapan untukmu. Aku terpaksa mencuri ini semua agar kamu bisa makan, Reda-sama. Tapi semua ini masih mentah.”

Ryuunosuke terlihat begitu sedih. Melihat hal itu, Reda mengusap-usap kepala rubah kecil itu dengan lembut.

“Tidak apa-apa, ini saja sudah membuatku senang. Aku yang biasa memakan sisa makanan yang dibuang ke jalan oleh penduduk desa begitu bersyukur dapat makan sayuran segar ini. Terima kasih banyak.”

“Reda-sama…”

Reda mengambil keranjang dan mencuci sayuran tersebut. Dengan memanfaatkan benda yang ada di sana, Reda memotong kentang menjadi bagian kecil-kecil lalu mengukusnya sebentar, sementara tomat dan timun dipotong kecil-kecil menggunakan pisau berkarat yang telah dicuci sebelumnya.

Setelah kukusan kentangnya matang, Reda menyuguhkannya di atas sebuah piring retak yang ada di tempat itu.

“Ryuunosuke juga harus sarapan. Aku minta maaf karena tidak bisa membuat yang lain. Tidak ada bumbu apapun di sini.”

“Tidak! Akulah yang harusnya minta maaf karena tidak bisa membawakan sarapan untuk Reda-sama!”

“Tidak apa-apa. Ayo makan juga.”

“Ryuunosuke…sudah makan sebelumnya, jadi sebaiknya Reda-sama yang memakannya.”

“Baiklah. Aku makan ya.”

Reda menikmati setiap kentang kukus, tomat dan timun itu. Rasanya ada kebahagiaan sendiri untuknya yang selama ini hanya makan makanan sisa di jalan. Keberuntungan besar, itulah yang dipikirkannya.

Ryuunosuke hanya menatap gadis itu dengan tenang sambil menggoyang-goyangkan ekor rubahnya.

“Aku yakin dia orang yang tepat untuk Aragaki-sama! Aku yakin itu!”

Selesai sarapan, Ryuunosukue menjelaskan sedikit apa yang harus dilakukan oleh Reda selama ada di Higashi no Mori.

“Reda-sama, selama tiga bulan ini kamu harus melayani Aragaki-sama sebagai pelayan di Higashi no Mori.”

“Melayani? Apa itu ada hubungannya dengan calon ‘pengantin’?”

“Calon ‘pengantin’ itu adalah sebutan untuk gadis yang diberikan untuk Aragaki-sama. Hal ini dilakukan karena tradisi sejak 200 tahun lalu karena sebuah masalah serius.”

“Masalah serius?”

“Benar. Gadis yang disebut calon ‘pengantin’ di sini memiliki tugas untuk melayani Aragaki-sama seperti pelayan lainnya, mulai dari memasak, mengepel dan menyiapkan segala kebutuhan Aragaki-sama setiap hari.”

“Begitu. Artinya perintah Aragaki-sama itu harus dipatuhi ya.”

“Benar.”

“Lalu, apakah ada maksud lain dengan kata calon ‘pengantin’ itu? Aku pikir itu artinya menikahi Aragaki-sama.”

“Itu tidak mungkin. Aragaki-sama tidak akan menikahi manusia.”

“Kenapa?”

“Beliau…beliau begitu membenci manusia. Ada maksud kenapa hanya gadis di desa itu yang dikorbankan. Hal itu…aku rasa aku belum bisa mengatakannya. Yang jelas nanti siang, Reda-sama akan bertemu dengan Aragaki-sama.”

Reda hanya mengangguk. Yang dia tau sekarang, menjadi pengorbanan artinya dia melayani Aragaki. Gadis itu masih belum mengetahui ada tugas lain yang dibebankan padanya.

“Aku harus menjadi pelayan yang baik untuk Aragaki-sama agar aku tidak dilempar seperti semalam. Jika dengan melayaninya aku masih bisa makan dan tidur di tempat ini, aku harus berjuang.”

Ryuunosuke melihat senyum polos dari gadis cantik itu. Rasa bersalah mulai menyelimutinya.

“Aku tidak bisa mengatakannya. Aku tidak bisa mengatakan bahwa gadis ini hanya memiliki kesempatan 3 bulan untuk membuat Aragaki-sama mau menerimanya dengan melayani semua kebutuhan Aragaki-sama.”

“Jika gagal, gadis ini akan dibunuh oleh Aragaki-sama sendiri seperti yang lainnya. Bagaimana aku bisa merenggut senyuman yang lugu itu.”

****

Terpopuler

Comments

Kav

Kav

Aku kasian sama heroine dan rubah kecilnya.
Rubahnya ngomong-ngomong pasti lucu

2023-10-11

1

Rum Rigel

Rum Rigel

aduhai, siapa yang telah menyakiti hatimu bang

2023-09-11

1

🏠⃟ᵐᵒᵐરuyzz🤎𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ🍁🥑⃟❣️

🏠⃟ᵐᵒᵐરuyzz🤎𝐀⃝🥀ˢ⍣⃟ₛ🍁🥑⃟❣️

wahhh pasti bidadari.... iya Kan... Aku dpt bygkan.... 🤩🤩🤩🤩🤩

2023-09-06

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pertemuan yang Menyakitkan
2 Bab 2. Tidur Seorang Diri di dalam Hutan
3 Bab 3. Tugas yang Dibebankan
4 Bab 4. Mengenal Aragaki-sama dan Arti Calon Pengantin
5 Bab 5. Pertemuan Formal Pertama
6 Bab 6. Kebencian Aragaki-sama
7 Bab 7. Keinginan Reda untuk Aragaki-sama
8 Bab 8. Sebelum Tugas Dimulai
9 Bab 9. Masakan yang Ditolak
10 Bab 10. Tanda Penolakan
11 Bab 11. Air Mata si Rubah Kecil
12 Bab 12. Tugas Berat dan Sebuah Apel di Siang Hari
13 Bab 13. Perjuangan Hari Pertama yang Penuh Air Mata
14 Bab 14. Rasa Penasaran dari Mereka yang Setia Pada Aragaki
15 Bab 15. Makanan Sisa Penuh Rasa Cinta
16 Bab 16. Sebuah Perubahan dalam Semalam
17 Bab 17. Menatapnya dari Jauh dengan Seribu Doa
18 Bab 18. Rasa Lezat yang Menjadi Kesukaan Semuanya
19 Bab 19. Memasak untuk Aragaki-sama Secara Diam-Diam
20 Bab 20. Kehangatan untuk Dewa Pelindung
21 Bab 21. Rencana Kejutan untuk Aragaki-sama
22 Bab 22. Usaha dan Perasaan Reda
23 Bab 23. Penolakan yang Berujung pada Rasa Sakit
24 Bab 24. Makanan yang Diinginkan Aragaki
25 Bab 25. Sebuah Kebahagiaan Kecil untuk Reda
26 Bab 26. Aragaki dan Semua Hal yang Dilakukan Reda
27 Bab 27. Hadiah dari Rubah Kecil
28 Bab 28. Rasa Penasaran yang Terjawab
29 Bab 29. Apresiasi dari Mereka yang Setia pada Aragaki untuk Calon Pengantin
30 Bab 30. Terima Kasih Karena Mau Menerimaku
31 Bab 31. Aku Tidak Akan Pernah Mengakuinya
32 Bab 32. Restu dari Langit
33 Bab 33. Berita Buruk di Pasar
34 Bab 34. Restu dari Para Rubah yang Setia
35 Bab 35. Untuk Calon Pengantin Terbaik
36 Bab 36. Awal Kecurigaan Aragaki
37 Bab 37. Hampir Diketahui oleh Aragaki
38 Bab 38. Biarkan Aku Mencintaimu dalam Diam
39 Bab 39. Kesempatan untuk Mendengar Suara Lembutnya
40 Bab 40. Memandangnya dari Dekat bag. 1
41 Bab 41. Memandangnya dari Dekat bag. 2
42 Bab 42. Memandangnya dari Dekat bag. 3
43 Bab 43. Mulai Sedikit Memperhatikan
44 Bab 44. Rasa Penasaran yang Menjadi Awal Rahasia Terbongkar
45 Bab 45. Hati yang Hancur dan Perasaan Dikhianati oleh yang Tercinta
46 Bab 46. Perasaan Suci yang Penuh Air Mata
47 Bab 47. Memulai Kembali dari Awal
48 Bab 48. Bunga Penyejuk Untuk Aragaki
49 Bab 49. Dua Penjaga yang Begitu Perhatian bag. 1
50 Bab 50. Dua Penjaga yang Begitu Perhatian bag. 2
51 Bab 51. Membuat Hadiah Untuk Aragaki-sama
52 Bab 52. Hadiah dan Reaksi Aragaki-sama
53 Bab 53. Demi Senyumanmu, Aragaki-sama
54 Bab 54. Bentuk Sebuah Perhatian yang Disebut Pengkhianatan
55 Bab 55. Perasaan yang Mulai Tersampaikan
56 Bab 56. Kuncup Bunga Hati yang Mulai Tumbuh
57 Bab 57. Mulai Melihatnya Lebih Dekat
58 Bab 58. Semakin Dekat, Semakin Ingin Melihatnya
59 Bab 59. Mencari Alasan untuk Memberikan Perhatian
60 Bab 60. Mengajaknya Makan Bersama
61 Bab 61. Apa yang Harus Dilakukan untuk Melihatnya Lebih Dekat?
62 Bab 62. Aroma Lembut dan Keinginan untuk Melihatnya dari Dekat
63 Bab 63. Senyuman yang Membuatku Jatuh Cinta
64 Bab 64. Warna Baru dari Keindahan Senyumnya
65 Bab 65. Perasaan Murni Calon Pengantin untuk Dewa Pelindung
66 Bab 66. Mencari Alasan Hanya Untuk Bersamanya
67 Bab 67. Kencan Pertama bag. 1
68 Bab 68. Kencan Pertama bag. 2
69 Bab 69. Kencan Pertama bag. 3
70 Bab 70. Selamat Tinggal, Tempat Indah Pertama
71 Bab 71. Malam yang Indah
72 Bab 72. Momen Manis Saat di Hutan bag. 1
73 Bab 73. Momen Manis Saat di Hutan bag. 2
74 Bab 74. Momen Manis Saat di Hutan bag. 3
75 Bab 75. Godaan Cinta untuk Aragaki
76 Bab 76. Aku Ingin Memberinya Hadiah
77 Bab 77. Tanda Cinta dalam Sebuah Hadiah dan Perhatian
78 Bab 78. Aku Ingin Semua yang Terbaik Untuknya
79 Bab 79. Kencan Sempurna bag. 1
80 Bab 80. Kencan Sempurna bag. 2
81 Bab 81. Kencan Sempurna bag. 3
82 Bab 82. Lebih Banyak Hadiah Indah Untuknya
83 Bab 83. Satu Hari yang Paling Indah
84 Bab 84. Cinta Milik Gadis Desa yang Lugu
85 Bab 85. Meminta Masakan Lezat Buatannya
86 Bab 86. Kamu Sangat Cantik
87 Bab 87. Beginikah Rasanya Dicintai oleh Aragaki-sama?
88 Bab 88. Penampilan Baru Reda
89 Bab 89. Sosok yang Mengawasi dari Jauh
90 Bab 90. Seseorang yang Mengincar Calon Pengantin
91 Bab 91. Rasa Khawatir
92 Bab 92. Aku Mencemaskanmu
93 Bab 93. Rasa Khawatir dan Menolak untuk Menyesal
94 Bab 94. Angin Hitam yang Mendekat
95 Bab 95. Sumber Berita Buruk di Pasar bag. 1
96 Bab 96. Sumber Berita Buruk di Pasar bag. 2
97 Bab 97. Memastikan Kamu Selalu Aman Mulai Sekarang
98 Bab 98. Romansa Indah Tanpa Belenggu
99 Bab 99. Sosok Angin Hitam yang Mengincar Calon Pengantin bag. 1
100 Bab 100. Sosok Angin Hitam yang Mengincar Calon Pengantin bag. 2
101 Bab 101. Kemarahan Aragaki yang Terulang Kembali
102 Bab 102. Memandanginya Saat Tidur dengan Penuh Cinta
103 Bab 103. Hari yang Baru Setelah Malam Berakhir
104 Bab 104. Janji di Bawah Bunga Sakura
105 Bab 105. Rahasia Pelindung yang Telah Diketahui
106 Bab 106. Perhatian kepada Rubah Kecil
107 Bab 107. Kebahagiaan Sebelum Badai
108 Bab 108. Calon Pengantin yang Diakui
109 Bab 109. Penculikan Calon Pengantin Aragaki
110 Bab 110. Perburuan Ara-mitama
111 Bab 111. Aku Datang untuk Menjemput Calon Pengantiku
112 Bab 112. Sakura Seribu Harapan untuk Calon Pengantin
113 Bab 113. Terima Kasih Telah Menjaga Anakku
114 Bab 114. Melawan Sang Iblis
115 Bab 115. Kematian Sang Iblis dan Menjemputmu Pulang
116 Bab 116. Awal Kebahagiaan Sang Calon Pengantin
117 Bab 117. Berada di Sampingmu adalah Keinginanku Sendiri
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab 1. Pertemuan yang Menyakitkan
2
Bab 2. Tidur Seorang Diri di dalam Hutan
3
Bab 3. Tugas yang Dibebankan
4
Bab 4. Mengenal Aragaki-sama dan Arti Calon Pengantin
5
Bab 5. Pertemuan Formal Pertama
6
Bab 6. Kebencian Aragaki-sama
7
Bab 7. Keinginan Reda untuk Aragaki-sama
8
Bab 8. Sebelum Tugas Dimulai
9
Bab 9. Masakan yang Ditolak
10
Bab 10. Tanda Penolakan
11
Bab 11. Air Mata si Rubah Kecil
12
Bab 12. Tugas Berat dan Sebuah Apel di Siang Hari
13
Bab 13. Perjuangan Hari Pertama yang Penuh Air Mata
14
Bab 14. Rasa Penasaran dari Mereka yang Setia Pada Aragaki
15
Bab 15. Makanan Sisa Penuh Rasa Cinta
16
Bab 16. Sebuah Perubahan dalam Semalam
17
Bab 17. Menatapnya dari Jauh dengan Seribu Doa
18
Bab 18. Rasa Lezat yang Menjadi Kesukaan Semuanya
19
Bab 19. Memasak untuk Aragaki-sama Secara Diam-Diam
20
Bab 20. Kehangatan untuk Dewa Pelindung
21
Bab 21. Rencana Kejutan untuk Aragaki-sama
22
Bab 22. Usaha dan Perasaan Reda
23
Bab 23. Penolakan yang Berujung pada Rasa Sakit
24
Bab 24. Makanan yang Diinginkan Aragaki
25
Bab 25. Sebuah Kebahagiaan Kecil untuk Reda
26
Bab 26. Aragaki dan Semua Hal yang Dilakukan Reda
27
Bab 27. Hadiah dari Rubah Kecil
28
Bab 28. Rasa Penasaran yang Terjawab
29
Bab 29. Apresiasi dari Mereka yang Setia pada Aragaki untuk Calon Pengantin
30
Bab 30. Terima Kasih Karena Mau Menerimaku
31
Bab 31. Aku Tidak Akan Pernah Mengakuinya
32
Bab 32. Restu dari Langit
33
Bab 33. Berita Buruk di Pasar
34
Bab 34. Restu dari Para Rubah yang Setia
35
Bab 35. Untuk Calon Pengantin Terbaik
36
Bab 36. Awal Kecurigaan Aragaki
37
Bab 37. Hampir Diketahui oleh Aragaki
38
Bab 38. Biarkan Aku Mencintaimu dalam Diam
39
Bab 39. Kesempatan untuk Mendengar Suara Lembutnya
40
Bab 40. Memandangnya dari Dekat bag. 1
41
Bab 41. Memandangnya dari Dekat bag. 2
42
Bab 42. Memandangnya dari Dekat bag. 3
43
Bab 43. Mulai Sedikit Memperhatikan
44
Bab 44. Rasa Penasaran yang Menjadi Awal Rahasia Terbongkar
45
Bab 45. Hati yang Hancur dan Perasaan Dikhianati oleh yang Tercinta
46
Bab 46. Perasaan Suci yang Penuh Air Mata
47
Bab 47. Memulai Kembali dari Awal
48
Bab 48. Bunga Penyejuk Untuk Aragaki
49
Bab 49. Dua Penjaga yang Begitu Perhatian bag. 1
50
Bab 50. Dua Penjaga yang Begitu Perhatian bag. 2
51
Bab 51. Membuat Hadiah Untuk Aragaki-sama
52
Bab 52. Hadiah dan Reaksi Aragaki-sama
53
Bab 53. Demi Senyumanmu, Aragaki-sama
54
Bab 54. Bentuk Sebuah Perhatian yang Disebut Pengkhianatan
55
Bab 55. Perasaan yang Mulai Tersampaikan
56
Bab 56. Kuncup Bunga Hati yang Mulai Tumbuh
57
Bab 57. Mulai Melihatnya Lebih Dekat
58
Bab 58. Semakin Dekat, Semakin Ingin Melihatnya
59
Bab 59. Mencari Alasan untuk Memberikan Perhatian
60
Bab 60. Mengajaknya Makan Bersama
61
Bab 61. Apa yang Harus Dilakukan untuk Melihatnya Lebih Dekat?
62
Bab 62. Aroma Lembut dan Keinginan untuk Melihatnya dari Dekat
63
Bab 63. Senyuman yang Membuatku Jatuh Cinta
64
Bab 64. Warna Baru dari Keindahan Senyumnya
65
Bab 65. Perasaan Murni Calon Pengantin untuk Dewa Pelindung
66
Bab 66. Mencari Alasan Hanya Untuk Bersamanya
67
Bab 67. Kencan Pertama bag. 1
68
Bab 68. Kencan Pertama bag. 2
69
Bab 69. Kencan Pertama bag. 3
70
Bab 70. Selamat Tinggal, Tempat Indah Pertama
71
Bab 71. Malam yang Indah
72
Bab 72. Momen Manis Saat di Hutan bag. 1
73
Bab 73. Momen Manis Saat di Hutan bag. 2
74
Bab 74. Momen Manis Saat di Hutan bag. 3
75
Bab 75. Godaan Cinta untuk Aragaki
76
Bab 76. Aku Ingin Memberinya Hadiah
77
Bab 77. Tanda Cinta dalam Sebuah Hadiah dan Perhatian
78
Bab 78. Aku Ingin Semua yang Terbaik Untuknya
79
Bab 79. Kencan Sempurna bag. 1
80
Bab 80. Kencan Sempurna bag. 2
81
Bab 81. Kencan Sempurna bag. 3
82
Bab 82. Lebih Banyak Hadiah Indah Untuknya
83
Bab 83. Satu Hari yang Paling Indah
84
Bab 84. Cinta Milik Gadis Desa yang Lugu
85
Bab 85. Meminta Masakan Lezat Buatannya
86
Bab 86. Kamu Sangat Cantik
87
Bab 87. Beginikah Rasanya Dicintai oleh Aragaki-sama?
88
Bab 88. Penampilan Baru Reda
89
Bab 89. Sosok yang Mengawasi dari Jauh
90
Bab 90. Seseorang yang Mengincar Calon Pengantin
91
Bab 91. Rasa Khawatir
92
Bab 92. Aku Mencemaskanmu
93
Bab 93. Rasa Khawatir dan Menolak untuk Menyesal
94
Bab 94. Angin Hitam yang Mendekat
95
Bab 95. Sumber Berita Buruk di Pasar bag. 1
96
Bab 96. Sumber Berita Buruk di Pasar bag. 2
97
Bab 97. Memastikan Kamu Selalu Aman Mulai Sekarang
98
Bab 98. Romansa Indah Tanpa Belenggu
99
Bab 99. Sosok Angin Hitam yang Mengincar Calon Pengantin bag. 1
100
Bab 100. Sosok Angin Hitam yang Mengincar Calon Pengantin bag. 2
101
Bab 101. Kemarahan Aragaki yang Terulang Kembali
102
Bab 102. Memandanginya Saat Tidur dengan Penuh Cinta
103
Bab 103. Hari yang Baru Setelah Malam Berakhir
104
Bab 104. Janji di Bawah Bunga Sakura
105
Bab 105. Rahasia Pelindung yang Telah Diketahui
106
Bab 106. Perhatian kepada Rubah Kecil
107
Bab 107. Kebahagiaan Sebelum Badai
108
Bab 108. Calon Pengantin yang Diakui
109
Bab 109. Penculikan Calon Pengantin Aragaki
110
Bab 110. Perburuan Ara-mitama
111
Bab 111. Aku Datang untuk Menjemput Calon Pengantiku
112
Bab 112. Sakura Seribu Harapan untuk Calon Pengantin
113
Bab 113. Terima Kasih Telah Menjaga Anakku
114
Bab 114. Melawan Sang Iblis
115
Bab 115. Kematian Sang Iblis dan Menjemputmu Pulang
116
Bab 116. Awal Kebahagiaan Sang Calon Pengantin
117
Bab 117. Berada di Sampingmu adalah Keinginanku Sendiri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!