The Bride Of The Sacred Forest God

The Bride Of The Sacred Forest God

Bab 1. Pertemuan yang Menyakitkan

Di malam bulan purnama saat itu, terlihat obor-obor menyala diiringi banyak warga yang pergi menuju sebuah hutan.

Di antara rombongan panjang yang berjalan malam itu, seorang gadis dengan wajah kotor dan pakaian lusuh berjalan di tengah rombongan dengan tangan terikat.

“Aku tidak peduli dengan nasibmu setelah ini, tapi ini sudah menjadi keputusan bersama.” kata seorang pria pada gadis malang itu

“Bahkan seandainya Aragaki-sama membunuhmu sekalipun, itu bukan masalah besar. Selama desa aman dari amukannya, kami tidak peduli pada nasib yang menimpahmu setelah ini.”

“Heh! Kau harus bersyukur karena saat kau mati nanti, kami tidak perlu membuang jasadmu ke sungai! Biarkan para siluman itu memakan tubuhmu sampai tidak bersisa.”

“…” gadis itu terdiam

Dengan berusaha menahan air matanya, dia mencoba untuk tidak membalas.

Setelah memasuki hutan sedikit lebih dalam, rombongan tersebut melihat sosok yang telah menunggu. Mereka adalah dua remaja laki-laki dengan telinga dan ekor rubah yang disebut Youko.

“Mereka datang.” ucap salah satu dari youko tersebut

Rombongan yang melihat sosok siluman rubah tersebut langsung berlutut memberi hormat. Termasuk gadis malang itu. Dengan perasaan takut dia berlutut sambil menundukkan kepalanya.

Seorang tetua desa memberi salam kepada dua siluman tersebut.

“Kami…kami dari Kamakura, ingin memberikan persembahan kepada Penguasa Higashi no Mori.”

Salah satu dari siluman tersebut bertanya.

“Dimana dia sekarang?”

“Dia ada di sini. Hei, cepat kemari!” perintah sang tetua. Dua orang pria dewasa menarik tangan gadis itu secara paksa dan melemparkannya ke hadapan dua siluman tersebut.

Melihat sosok lusuh yang kotor dengan pakaian yang sangat tidak layak membuat salah satu siluman rubah tersebut terlihat kesal.

“Hah? Ini? Ini persembahannya? Kalian mencoba menguji kesabaran Aragaki-sama ya?”

Melihat pandangan tajam dari mata keemasan yang menyala di malam hari membuat semua penduduk desa tersebut menjadi takut.

“Ka–kami minta maaf! Tapi, kami hanya bisa memberikan dia pada Aragaki-sama. Dia hanyalah gadis yatim piatu yang membawa petaka bagi desa kami. Karena tidak ada dari kami yang menginginkannya, jadi kami rasa kami bisa–”

“Bisa memberikan ‘sampah’ pada tuan kami, begitu? Kalian lupa bahwa semua tradisi ini dimulai karena leluhur kalian sendiri yang melanggar perjanjian dengan Aragaki-sama?!” bentak salah seorang siluman rubah tersebut

“Kami minta maaf!”

Gadis itu diam dan menahan air matanya, namun tidak ada yang tau bahwa di dalam hatinya dia sudah menangis.

“Pada akhirnya, tidak ada dari mereka yang akan menyelamatkanku. Mungkin inilah nasibku.”

Siluman rubah itu kembali bicara.

“Selama ini calon ‘pengantin’ yang kalian berikan itu sama sekali tidak berguna. Dan sekarang, kalian malah memberikan sampah untuk tuan kami. Berani sekali kalian menghinanya seperti ini. Jika sudah bosan hidup, seharusnya katakan dengan jelas!”

“Nagi, hentikan itu.”

“Biar mereka memahami betapa hina dan rendahnya mereka!”

“Kami minta maaf, kami hanya bisa memberikan dia pada Aragaki-sama!” kata tetua itu sambil bersujud ketakutan

Penduduk lainnya ikut bersujud meminta pengampunan pada dua siluman itu sambil terus mengatakan kata maaf dari mulutnya.

Salah satu dari siluman lainnya berkata “Hentikan itu. Kami mengerti. Bagaimanapun juga perjanjian tetap perjanjian. Dia akan kami bawa ke hadapan Nushi-sama.”

“Te–terima kasih banyak, Youko-sama.”

“Sekarang tinggalkan tempat ini. Bibir hutan bisa tercemar aroma manusia yang kotor milik kalian semua” ucapnya dengan mata dingin yang menyala

Mendengar itu, seluruh rombongan tersebut mulai berlari keluar dari hutan meninggalkan gadis malang itu sendirian.

Di dalam hutan di malam hari tersebut, gadis itu akhirnya hanya bersama dua siluman rubah yang berdiri di hadapannya.

“Oi, manusia! Katakan siapa namamu?”

“Nagi, jangan berkata kasar pada calon ‘pengantin’ Nushi-sama!”

“Huh!”

Gadis itu melihat keduanya dan mencoba membuka mulutnya.

“Re–Reda.”

“Reda-sama. Mungkin ini tidak begitu penting tapi biar kami perkenalkan diri kami. Kami adalah Youko, penjaga hutan Higashi no Mori ini. Namaku Ginko dan ini Nagi. Kami akan mengantarmu ke tempat Nushi-sama berada.”

Gadis malang itu hanya diam. Dia tidak begitu memedulikan hal itu karena dia tau takdir apa yang ada di depannya saat ini. Itu tidak akan jauh dari kematian.

Setelah pengenalan singkat yang dilakukan siluman rubah tersebut, Reda berdiri dan berjalan mengikuti keduanya.

Mereka masuk ke dalam hutan lebih dalam hingga terlihat sebuah gerbang torii besar berwarna merah keoranyean.

“Itu adalah pintu masuk ke dalam hutan Higashi no Mori. Setelah masuk ke dalam sana, Reda-sama tidak bisa lagi keluar tanpa seizin Nushi-sama. Itu akan menjadi rumah barumu.”

Reda tidak mengatakan apapun. Dia mengikuti kedua siluman itu masuk ke dalam gerbang tersebut dan ketika masuk ke dalamnya, Reda dibuat terkejut dengan apa yang ada di dalamnya.

Sebuah desa besar yang sangat ramai di malam hari dengan lentera dan lampu kertas di sepanjang jalan. Banyak sekali siluman yang berjalan layaknya desa milik manusia. Sebuah pemandangan asing yang tidak pernah dilihat oleh Reda seumur hidup.

“Ada desa di dalam hutan?”

“Selamat datang di Higashi no Mori. Mulai hari ini, tempat ini adalah rumahmu. Mari, silahkan lewat sini.”

Reda menahan rasa takutnya dan berjalan di belakang kedua siluman rubah itu. Sepanjang jalan, Reda melihat kanan dan kirinya.

Seekor siluman rubah bernama Nagi mundur dua langkah lalu berkata padanya “Perhatikan langkahmu. Bagaimanapun juga kau tetap saja manusia. Kalau lengah, kau mungkin akan dimakan oleh mereka sebelum sampai di tempat Aragaki-sama.”

“Di–dimakan?!” Reda terkejut

“Apa siluman benar-benar memakan manusia? Tapi aku tidak berani bertanya pada mereka.”

“Nagi, berhenti membuatnya takut.”

“Aku hanya memperingatkannya agar tidak bernasib sama seperti yang mati kemarin.”

“Kemarin?” Reda bertanya pelan

“Bukan apa-apa." Nagi berjalan kembali meninggalkannya di belakang

Ucapan dingin itu membuat Reda tidak begitu terkejut. Dia sudah tau bahwa setiap pengorbanan yang disebut calon ‘pengantin’ di desanya itu adalah persembahan bagi sang pelindung desa. Tentu saja sebutan ‘pengantin’ itu hanya sebuah pemanis.

Kenyataannya, calon 'pengantin' itu adalah orang yang dibuang untuk diberikan kepada siluman.

Sepanjang jalan, banyak mata yang melihat ketiganya. Lebih tepatnya, mereka semua melihat dan menatap dingin Reda. Beberapa siluman bahkan ada yang dengan jelas membicarakannya.

“Menyedihkan sekali.”

“Lingkungan ini semakin kotor karena mereka.”

“Lihat pakaiannya itu. Sungguh menjijikkan.”

“Kenapa mereka hanya bisa memberikan sampah pada Nushi-sama? Dasar makhluk kotor!”

Gadis malang itu hanya menerima semua ejekan tersebut dalam diam. Bukan hanya ejekan, namun telur dan sayur-sayuran busuk pun ‘menyambutnya’.

Tidak ada pembelaan dari kedua siluman di depannya. Mereka hanya berjalan di depannya meskipun tau apa yang terjadi pada gadis itu.

“Aku harus kuat. Setelah mati nanti, semua rasa sakit ini akan hilang. Aku harus bisa bertahan sedikit lagi.”

Mencoba menguatkan dirinya sendiri, Reda berjalan sambil terus menerima lemparan telur ke arahnya. Pakaian lusuh itu semakin terlihat tak layak dan bau amis mulai tercium kuat. Kedua siluman rubah di depannya bahkan berjalan lebih cepat sehingga jarak mereka sekarang menjadi jauh.

Setelah melewati desa, mereka sampai di sebuah pintu besar dengan tembok tinggi dan pepohonan di dalamnya.

“Kita sampai.” Kata siluman rubah bernama Ginko

“Ini…”

Nagi, siluman rubah lainnya bicara dengan nada sangat ketus pada Reda.

“Kau! Pokoknya menjauh dari kami dan Aragaki-sama saat tiba. Tubuhmu itu amis dan menjijikkan. Ingat itu!”

“Aku…mengerti.” Reda hanya bisa pasrah tanpa membalas

Begitu pintu dibuka, terlihat sebuah jalan lurus dengan banyak lentera di sisi jalannya. Mereka berjalan melewati sebuah taman luas dengan kolam dan pohon bunga sakura besar di sudutnya.

Kelopak bunga yang berguguran berwarna pink nan cantik yang berterbangan tertiup angin, membuat Reda merasa bahwa tempat ini sangat indah.

Kedua siluman rubah itu berhenti di depan pohon bunga sakura yang sangat besar.

Reda melihat sosok pemuda tampan berambut hitam dengan mata keemasan yang indah dan ekor berbulu berwarna putih yang cantik sekali.

“Nagi, Ginko, kalian telah kembali.” katanya

Suara itu begitu indah dan lembut. Seperti membius dan menghipnotis, Reda memerah melihat sosok tampan yang ada di bawah bunga sakura tersebut.

“Kami kembali, Aragaki-sama.”

“Kami kembali, Nushi-sama.”

Kedua siluman itu berlutut memberi hormat padanya. Reda berdiri dan mematung karena menganggumi sosok tersebut.

“Apakah itu Aragaki-sama? Apa benar dia adalah pelindung desa kami selama ini? Sosok indah nan menakjubkan itu benar-benar mempesona.” puji Reda dalam hati

Namun di saat Reda masih diam tanpa mengatakan apapun, tiba-tiba sebuah serangan angin membuat tubuhnya terhempas cukup jauh hingga terjatuh ke tanah.

“Aaa!”

Rasa sakit di sekujur tubuhnya membuatnya tidak bisa menahan air matanya.

“Apa itu tadi?” dia bertanya-tanya dalam hati

Sosok tampan yang dikaguminya berubah menjadi sosok penuh kemarahan dengan aura yang menakutkan di sekitarnya.

“Sampah.” Itulah satu kata yang dikeluarkan olehnya. Reda begitu syok mendengarnya.

Air mata yang keluar karena sakit pada tubuhnya tidak sebanding dengan sakit di hatinya. Aragaki masih melanjutkan ucapannya.

“Aku benci manusia dan sampai kapanpun aku akan tetap membenci kalian.”

“…” Reda terdiam

“Makhluk kotor yang telah merusak kepercayaan yang kumiliki. Nasibmu akan sama seperti sampah lainnya. Nagi, Ginko…”

“Ya?”

“Bawa sampah itu pergi dari hadapanku.”

“Baik.”

Keduanya langsung membawa paksa Reda jauh dari hadapan Aragaki.

Tanpa berkata apapun, Reda merasa bahwa keberadaannya begitu rendah hingga dimanapun dia berada, tidak ada yang menginginkan dirinya untuk hidup.

****

Terpopuler

Comments

Jira (💤)

Jira (💤)

awal yang nyesek

2024-01-01

3

A𝒔𝒉𝒊𝒆-`ღ´-

A𝒔𝒉𝒊𝒆-`ღ´-

jatuh cinta pada pandngan pertaman

2023-10-22

1

A𝒔𝒉𝒊𝒆-`ღ´-

A𝒔𝒉𝒊𝒆-`ღ´-

ya ampuun ,uda pasrah aja ya kalau uda mau mati, tapi kan nasib gak ada yang tau, siapa tau malah kebalik kan

2023-10-22

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pertemuan yang Menyakitkan
2 Bab 2. Tidur Seorang Diri di dalam Hutan
3 Bab 3. Tugas yang Dibebankan
4 Bab 4. Mengenal Aragaki-sama dan Arti Calon Pengantin
5 Bab 5. Pertemuan Formal Pertama
6 Bab 6. Kebencian Aragaki-sama
7 Bab 7. Keinginan Reda untuk Aragaki-sama
8 Bab 8. Sebelum Tugas Dimulai
9 Bab 9. Masakan yang Ditolak
10 Bab 10. Tanda Penolakan
11 Bab 11. Air Mata si Rubah Kecil
12 Bab 12. Tugas Berat dan Sebuah Apel di Siang Hari
13 Bab 13. Perjuangan Hari Pertama yang Penuh Air Mata
14 Bab 14. Rasa Penasaran dari Mereka yang Setia Pada Aragaki
15 Bab 15. Makanan Sisa Penuh Rasa Cinta
16 Bab 16. Sebuah Perubahan dalam Semalam
17 Bab 17. Menatapnya dari Jauh dengan Seribu Doa
18 Bab 18. Rasa Lezat yang Menjadi Kesukaan Semuanya
19 Bab 19. Memasak untuk Aragaki-sama Secara Diam-Diam
20 Bab 20. Kehangatan untuk Dewa Pelindung
21 Bab 21. Rencana Kejutan untuk Aragaki-sama
22 Bab 22. Usaha dan Perasaan Reda
23 Bab 23. Penolakan yang Berujung pada Rasa Sakit
24 Bab 24. Makanan yang Diinginkan Aragaki
25 Bab 25. Sebuah Kebahagiaan Kecil untuk Reda
26 Bab 26. Aragaki dan Semua Hal yang Dilakukan Reda
27 Bab 27. Hadiah dari Rubah Kecil
28 Bab 28. Rasa Penasaran yang Terjawab
29 Bab 29. Apresiasi dari Mereka yang Setia pada Aragaki untuk Calon Pengantin
30 Bab 30. Terima Kasih Karena Mau Menerimaku
31 Bab 31. Aku Tidak Akan Pernah Mengakuinya
32 Bab 32. Restu dari Langit
33 Bab 33. Berita Buruk di Pasar
34 Bab 34. Restu dari Para Rubah yang Setia
35 Bab 35. Untuk Calon Pengantin Terbaik
36 Bab 36. Awal Kecurigaan Aragaki
37 Bab 37. Hampir Diketahui oleh Aragaki
38 Bab 38. Biarkan Aku Mencintaimu dalam Diam
39 Bab 39. Kesempatan untuk Mendengar Suara Lembutnya
40 Bab 40. Memandangnya dari Dekat bag. 1
41 Bab 41. Memandangnya dari Dekat bag. 2
42 Bab 42. Memandangnya dari Dekat bag. 3
43 Bab 43. Mulai Sedikit Memperhatikan
44 Bab 44. Rasa Penasaran yang Menjadi Awal Rahasia Terbongkar
45 Bab 45. Hati yang Hancur dan Perasaan Dikhianati oleh yang Tercinta
46 Bab 46. Perasaan Suci yang Penuh Air Mata
47 Bab 47. Memulai Kembali dari Awal
48 Bab 48. Bunga Penyejuk Untuk Aragaki
49 Bab 49. Dua Penjaga yang Begitu Perhatian bag. 1
50 Bab 50. Dua Penjaga yang Begitu Perhatian bag. 2
51 Bab 51. Membuat Hadiah Untuk Aragaki-sama
52 Bab 52. Hadiah dan Reaksi Aragaki-sama
53 Bab 53. Demi Senyumanmu, Aragaki-sama
54 Bab 54. Bentuk Sebuah Perhatian yang Disebut Pengkhianatan
55 Bab 55. Perasaan yang Mulai Tersampaikan
56 Bab 56. Kuncup Bunga Hati yang Mulai Tumbuh
57 Bab 57. Mulai Melihatnya Lebih Dekat
58 Bab 58. Semakin Dekat, Semakin Ingin Melihatnya
59 Bab 59. Mencari Alasan untuk Memberikan Perhatian
60 Bab 60. Mengajaknya Makan Bersama
61 Bab 61. Apa yang Harus Dilakukan untuk Melihatnya Lebih Dekat?
62 Bab 62. Aroma Lembut dan Keinginan untuk Melihatnya dari Dekat
63 Bab 63. Senyuman yang Membuatku Jatuh Cinta
64 Bab 64. Warna Baru dari Keindahan Senyumnya
65 Bab 65. Perasaan Murni Calon Pengantin untuk Dewa Pelindung
66 Bab 66. Mencari Alasan Hanya Untuk Bersamanya
67 Bab 67. Kencan Pertama bag. 1
68 Bab 68. Kencan Pertama bag. 2
69 Bab 69. Kencan Pertama bag. 3
70 Bab 70. Selamat Tinggal, Tempat Indah Pertama
71 Bab 71. Malam yang Indah
72 Bab 72. Momen Manis Saat di Hutan bag. 1
73 Bab 73. Momen Manis Saat di Hutan bag. 2
74 Bab 74. Momen Manis Saat di Hutan bag. 3
75 Bab 75. Godaan Cinta untuk Aragaki
76 Bab 76. Aku Ingin Memberinya Hadiah
77 Bab 77. Tanda Cinta dalam Sebuah Hadiah dan Perhatian
78 Bab 78. Aku Ingin Semua yang Terbaik Untuknya
79 Bab 79. Kencan Sempurna bag. 1
80 Bab 80. Kencan Sempurna bag. 2
81 Bab 81. Kencan Sempurna bag. 3
82 Bab 82. Lebih Banyak Hadiah Indah Untuknya
83 Bab 83. Satu Hari yang Paling Indah
84 Bab 84. Cinta Milik Gadis Desa yang Lugu
85 Bab 85. Meminta Masakan Lezat Buatannya
86 Bab 86. Kamu Sangat Cantik
87 Bab 87. Beginikah Rasanya Dicintai oleh Aragaki-sama?
88 Bab 88. Penampilan Baru Reda
89 Bab 89. Sosok yang Mengawasi dari Jauh
90 Bab 90. Seseorang yang Mengincar Calon Pengantin
91 Bab 91. Rasa Khawatir
92 Bab 92. Aku Mencemaskanmu
93 Bab 93. Rasa Khawatir dan Menolak untuk Menyesal
94 Bab 94. Angin Hitam yang Mendekat
95 Bab 95. Sumber Berita Buruk di Pasar bag. 1
96 Bab 96. Sumber Berita Buruk di Pasar bag. 2
97 Bab 97. Memastikan Kamu Selalu Aman Mulai Sekarang
98 Bab 98. Romansa Indah Tanpa Belenggu
99 Bab 99. Sosok Angin Hitam yang Mengincar Calon Pengantin bag. 1
100 Bab 100. Sosok Angin Hitam yang Mengincar Calon Pengantin bag. 2
101 Bab 101. Kemarahan Aragaki yang Terulang Kembali
102 Bab 102. Memandanginya Saat Tidur dengan Penuh Cinta
103 Bab 103. Hari yang Baru Setelah Malam Berakhir
104 Bab 104. Janji di Bawah Bunga Sakura
105 Bab 105. Rahasia Pelindung yang Telah Diketahui
106 Bab 106. Perhatian kepada Rubah Kecil
107 Bab 107. Kebahagiaan Sebelum Badai
108 Bab 108. Calon Pengantin yang Diakui
109 Bab 109. Penculikan Calon Pengantin Aragaki
110 Bab 110. Perburuan Ara-mitama
111 Bab 111. Aku Datang untuk Menjemput Calon Pengantiku
112 Bab 112. Sakura Seribu Harapan untuk Calon Pengantin
113 Bab 113. Terima Kasih Telah Menjaga Anakku
114 Bab 114. Melawan Sang Iblis
115 Bab 115. Kematian Sang Iblis dan Menjemputmu Pulang
116 Bab 116. Awal Kebahagiaan Sang Calon Pengantin
117 Bab 117. Berada di Sampingmu adalah Keinginanku Sendiri
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab 1. Pertemuan yang Menyakitkan
2
Bab 2. Tidur Seorang Diri di dalam Hutan
3
Bab 3. Tugas yang Dibebankan
4
Bab 4. Mengenal Aragaki-sama dan Arti Calon Pengantin
5
Bab 5. Pertemuan Formal Pertama
6
Bab 6. Kebencian Aragaki-sama
7
Bab 7. Keinginan Reda untuk Aragaki-sama
8
Bab 8. Sebelum Tugas Dimulai
9
Bab 9. Masakan yang Ditolak
10
Bab 10. Tanda Penolakan
11
Bab 11. Air Mata si Rubah Kecil
12
Bab 12. Tugas Berat dan Sebuah Apel di Siang Hari
13
Bab 13. Perjuangan Hari Pertama yang Penuh Air Mata
14
Bab 14. Rasa Penasaran dari Mereka yang Setia Pada Aragaki
15
Bab 15. Makanan Sisa Penuh Rasa Cinta
16
Bab 16. Sebuah Perubahan dalam Semalam
17
Bab 17. Menatapnya dari Jauh dengan Seribu Doa
18
Bab 18. Rasa Lezat yang Menjadi Kesukaan Semuanya
19
Bab 19. Memasak untuk Aragaki-sama Secara Diam-Diam
20
Bab 20. Kehangatan untuk Dewa Pelindung
21
Bab 21. Rencana Kejutan untuk Aragaki-sama
22
Bab 22. Usaha dan Perasaan Reda
23
Bab 23. Penolakan yang Berujung pada Rasa Sakit
24
Bab 24. Makanan yang Diinginkan Aragaki
25
Bab 25. Sebuah Kebahagiaan Kecil untuk Reda
26
Bab 26. Aragaki dan Semua Hal yang Dilakukan Reda
27
Bab 27. Hadiah dari Rubah Kecil
28
Bab 28. Rasa Penasaran yang Terjawab
29
Bab 29. Apresiasi dari Mereka yang Setia pada Aragaki untuk Calon Pengantin
30
Bab 30. Terima Kasih Karena Mau Menerimaku
31
Bab 31. Aku Tidak Akan Pernah Mengakuinya
32
Bab 32. Restu dari Langit
33
Bab 33. Berita Buruk di Pasar
34
Bab 34. Restu dari Para Rubah yang Setia
35
Bab 35. Untuk Calon Pengantin Terbaik
36
Bab 36. Awal Kecurigaan Aragaki
37
Bab 37. Hampir Diketahui oleh Aragaki
38
Bab 38. Biarkan Aku Mencintaimu dalam Diam
39
Bab 39. Kesempatan untuk Mendengar Suara Lembutnya
40
Bab 40. Memandangnya dari Dekat bag. 1
41
Bab 41. Memandangnya dari Dekat bag. 2
42
Bab 42. Memandangnya dari Dekat bag. 3
43
Bab 43. Mulai Sedikit Memperhatikan
44
Bab 44. Rasa Penasaran yang Menjadi Awal Rahasia Terbongkar
45
Bab 45. Hati yang Hancur dan Perasaan Dikhianati oleh yang Tercinta
46
Bab 46. Perasaan Suci yang Penuh Air Mata
47
Bab 47. Memulai Kembali dari Awal
48
Bab 48. Bunga Penyejuk Untuk Aragaki
49
Bab 49. Dua Penjaga yang Begitu Perhatian bag. 1
50
Bab 50. Dua Penjaga yang Begitu Perhatian bag. 2
51
Bab 51. Membuat Hadiah Untuk Aragaki-sama
52
Bab 52. Hadiah dan Reaksi Aragaki-sama
53
Bab 53. Demi Senyumanmu, Aragaki-sama
54
Bab 54. Bentuk Sebuah Perhatian yang Disebut Pengkhianatan
55
Bab 55. Perasaan yang Mulai Tersampaikan
56
Bab 56. Kuncup Bunga Hati yang Mulai Tumbuh
57
Bab 57. Mulai Melihatnya Lebih Dekat
58
Bab 58. Semakin Dekat, Semakin Ingin Melihatnya
59
Bab 59. Mencari Alasan untuk Memberikan Perhatian
60
Bab 60. Mengajaknya Makan Bersama
61
Bab 61. Apa yang Harus Dilakukan untuk Melihatnya Lebih Dekat?
62
Bab 62. Aroma Lembut dan Keinginan untuk Melihatnya dari Dekat
63
Bab 63. Senyuman yang Membuatku Jatuh Cinta
64
Bab 64. Warna Baru dari Keindahan Senyumnya
65
Bab 65. Perasaan Murni Calon Pengantin untuk Dewa Pelindung
66
Bab 66. Mencari Alasan Hanya Untuk Bersamanya
67
Bab 67. Kencan Pertama bag. 1
68
Bab 68. Kencan Pertama bag. 2
69
Bab 69. Kencan Pertama bag. 3
70
Bab 70. Selamat Tinggal, Tempat Indah Pertama
71
Bab 71. Malam yang Indah
72
Bab 72. Momen Manis Saat di Hutan bag. 1
73
Bab 73. Momen Manis Saat di Hutan bag. 2
74
Bab 74. Momen Manis Saat di Hutan bag. 3
75
Bab 75. Godaan Cinta untuk Aragaki
76
Bab 76. Aku Ingin Memberinya Hadiah
77
Bab 77. Tanda Cinta dalam Sebuah Hadiah dan Perhatian
78
Bab 78. Aku Ingin Semua yang Terbaik Untuknya
79
Bab 79. Kencan Sempurna bag. 1
80
Bab 80. Kencan Sempurna bag. 2
81
Bab 81. Kencan Sempurna bag. 3
82
Bab 82. Lebih Banyak Hadiah Indah Untuknya
83
Bab 83. Satu Hari yang Paling Indah
84
Bab 84. Cinta Milik Gadis Desa yang Lugu
85
Bab 85. Meminta Masakan Lezat Buatannya
86
Bab 86. Kamu Sangat Cantik
87
Bab 87. Beginikah Rasanya Dicintai oleh Aragaki-sama?
88
Bab 88. Penampilan Baru Reda
89
Bab 89. Sosok yang Mengawasi dari Jauh
90
Bab 90. Seseorang yang Mengincar Calon Pengantin
91
Bab 91. Rasa Khawatir
92
Bab 92. Aku Mencemaskanmu
93
Bab 93. Rasa Khawatir dan Menolak untuk Menyesal
94
Bab 94. Angin Hitam yang Mendekat
95
Bab 95. Sumber Berita Buruk di Pasar bag. 1
96
Bab 96. Sumber Berita Buruk di Pasar bag. 2
97
Bab 97. Memastikan Kamu Selalu Aman Mulai Sekarang
98
Bab 98. Romansa Indah Tanpa Belenggu
99
Bab 99. Sosok Angin Hitam yang Mengincar Calon Pengantin bag. 1
100
Bab 100. Sosok Angin Hitam yang Mengincar Calon Pengantin bag. 2
101
Bab 101. Kemarahan Aragaki yang Terulang Kembali
102
Bab 102. Memandanginya Saat Tidur dengan Penuh Cinta
103
Bab 103. Hari yang Baru Setelah Malam Berakhir
104
Bab 104. Janji di Bawah Bunga Sakura
105
Bab 105. Rahasia Pelindung yang Telah Diketahui
106
Bab 106. Perhatian kepada Rubah Kecil
107
Bab 107. Kebahagiaan Sebelum Badai
108
Bab 108. Calon Pengantin yang Diakui
109
Bab 109. Penculikan Calon Pengantin Aragaki
110
Bab 110. Perburuan Ara-mitama
111
Bab 111. Aku Datang untuk Menjemput Calon Pengantiku
112
Bab 112. Sakura Seribu Harapan untuk Calon Pengantin
113
Bab 113. Terima Kasih Telah Menjaga Anakku
114
Bab 114. Melawan Sang Iblis
115
Bab 115. Kematian Sang Iblis dan Menjemputmu Pulang
116
Bab 116. Awal Kebahagiaan Sang Calon Pengantin
117
Bab 117. Berada di Sampingmu adalah Keinginanku Sendiri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!