Bab 2. Tidur Seorang Diri di dalam Hutan

Reda dibawa ke sebuah pintu di bagian belakang kediaman besar itu lalu didorong begitu saja oleh dua siluman rubah, Nagi dan Ginko.

“Aah!” teriaknya karena menahan sakit

“Cih! Manusia itu aromanya sudah busuk! Tapi ditambah dengan bau telur yang amis dan tomat busuk di tubuhnya, dia jadi semakin busuk! Menjijikkan sekali.”

Sebuah hinaan yang menusuk sekali dari mulut siluman rubah bernama Nagi. Reda yang masih belum berdiri meneteskan air matanya. Itu sungguh hinaan yang sangat menyakiti hati gadis malang tersebut.

Siluman rubah lainnya, Ginko terlihat tidak begitu memedulikan apa yang terjadi pada gadis malang itu. Namun, setidaknya dia tidak menggoreskan luka di hatinya yang baru saja menerima hinaan fisik dan mental dari tuannya.

“Reda-sama, ini adalah perintah Nushi-sama. Kami hanya menjalankannya.” Katanya dengan nada datar

Reda menghapus air matanya dan mulai melihat dua sosok siluman itu dengan senyuman.

“Aku baik-baik saja. Aragaki-sama sudah baik karena mau membiarkan aku untuk tetap hidup. Aku…berterima kasih padanya.”

“Oi, jaga mulut kotormu itu!” bentak Nagi

“Eh?”

“Jangan pernah memanggil tuan kami dengan sebutan Aragaki-sama! Mulut itu tidak pantas memanggilnya dengan sebutan itu!”

Reda hanya diam. Dia tidak mengerti, semua yang dilakukannya terlihat hina dan rendah di mata kedua siluman tersebut, terutama Nagi. Terlihat dia begitu membenci Reda.

“Nagi, jika ingin memberitaunya, sebaiknya jangan menggunakan cara kasar.”

“Untuk apa mengurus manusia rendah! Aku pergi! Kau saja yang bereskan. Tanganku harus kubersihkan. Kalau nanti aku bertemu Ryuunosuke, aku akan minta dia untuk mengawasinya seperti yang sudah-sudah.”

“Nagi!” Ginko memanggilnya. Tetapi, Nagi sudah berjalan meninggalkannya. Kini, Ginko harus menghadapi Reda seorang diri.

“Haa~ ini merepotkan sekali.” Katanya

Reda hanya tertunduk mendengar helaan itu.

“Apakah untuk ini aku dibawa ke tempat ini, kalau tidak ada yang menginginkan kehadiranku?.”

Di dalam hatinya, Reda seperti terus menangis dan bertanya pada nasibnya. Dibuang oleh penduduk desa dan dijadikan pengorbanan, lalu dihina dan dibuang oleh mereka yang membawanya. Takdir apa yang ingin melihatnya menderita seperti itu?

**

Nagi yang sudah meninggalkan Ginko, berjalan di engawa (koridor luar rumah adat Jepang) sambil menggerutu.

“Dasar gadis desa lusuh yang kotor! Aku tidak percaya tempat ini harus selalu menerima manusia sebagai calon ‘pengantin’ Aragaki-sama! Ini semua tidak akan berhasil. Aragaki-sama tidak akan pernah memaafkan mereka. Kebencian yang mereka goreskan pada hati Aragaki-sama tidak akan pernah hilang meskipun telah 200 tahun berlalu.”

Tidak lama dari arah belakang, Nagi mendengar suara langkah kaki berlari di lantai kayu engawa.

“Nagi-sama, Nagi-sama!” teriak suara itu

“Ryuunosuke?”

Sosok itu adalah rubah kecil yang menghampiri Nagi dengan sangat terburu-buru.

“Nagi-sama, apa benar calon ‘penganti’ lainnya sudah datang?”

“Benar. Ginko sedang mengurusnya di belakang. Kalau bisa, kau urus gadis lusuh itu! Aku sudah muak dengan bau manusia. Lihat tanganku yang penuh dengan aroma amis telur dan tomat busuk!”

“Nagi-sama, itu kejam sekali.”

“Terserah. Aragaki-sama juga sudah melemparnya begitu beliau melihatnya.”

“Aku…aku akan menghadap Aragaki-sama!”

Rubah kecil bernama Ryuunosuke langsung berlari meninggalkan Nagi sendiri.

**

Di bawah pohon sakura yang sama, Aragaki terlihat begitu kesal. Perasaannya yang tenang berubah menjadi sebuah amarah yang coba dia tahan.

“Lagi-lagi manusia yang kotor. Sebanyak  apapun yang datang, aku tidak akan pernah memaafkan mereka.”katanya di dalam hati

Dari belakangnya, terdengar suara yang memanggil namanya.

“Aragaki-sama, Aragaki-sama!”

Aragaki mengibaskan ekornya dan melihat ke belakang. Mengetahui suara itu datang dari seseorang yang begitu dekat dengannya, ekspresi Aragaki berubah. Terlihat sebuah senyuman manis yang membuat wajah tampannya memancarkan keramahan.

“Ryuunosuke? Ada apa? Kenapa terburu-buru seperti itu?”

“Aragaki-sama! Aku bertemu dengan Nagi-sama dan mendengar bahwa calon ‘pengantin’ Aragaki-sama telah datang? Apa itu benar?”

“…” Aragaki tidak menjawab

“Aragaki-sama!” Ryuunosuke mulai mendesak tuannya untuk bicara

Melihat rubah kecil itu mulai cemas, Aragaki berlutut dan mengelus-elus kepalanya.

“Dia sudah datang dan dia ada di belakang. Jika kamu ingin bertemu dengannya, pergilah. Temui dia. Aku percayakan semuanya seperti biasa padamu, Ryuunosuke”

“Aragaki-sama…” Ryuunosuke merasa semakin khawatir dengan ucapan tuannya tersebut

Aragaki berdiri dan pergi meninggalkan Ryuunosuke di bawah pohon sakura itu sendirian. Dia masuk ke dalam rumah.

Segera setelah tuannya kembali ke dalam, rubah kecil itu langsung berlari menuju arah belakang.

Di belakang, Reda masih belum bangun dan tertunduk. Ginko yang telah menghela napasnya beberapa kali setelah ditinggalkan oleh Nagi mulai penasaran dengan gadis itu.

"Aku tidak bisa bilang dia cantik karena dia manusia, tapi aku jelas bisa mengatakan kalau dia itu bernasib sangat sial. Dibuang oleh penduduk desa terkutuk itu dan berakhir di tempat ini. Padahal di sini, kemungkinan dia hidup mungkin tidak ada seperti yang sudah-sudah."

Ginko bertanya pada gadis malang itu.

“Reda-sama, kenapa masih belum berdiri?”

“Aku sudah boleh berdiri?” gadis itu malah balik bertanya

“Kenapa justru bertanya? Kalau ingin berdiri, sebaiknya berdiri.”

“Maafkan aku. Di desa, mereka selalu bilang kalau aku tidak boleh melakukan apapun jika tidak disuruh atau aku akan dimasukkan ke dalam kandang anjing.”

“Apa? Kandang anjing?”

“Aku…aku hanya bisa makan jika melakukan semua hal yang diminta oleh penduduk desa. Karena itu, aku takut kalian mungkin akan menghukumku juga jika aku berdiri seenaknya.”

Reda tertunduk dengan wajah takut. Tangannya yang lecet dan gemetar menjadi bukti kalau dia memang takut.

“Ini gila. Jadi penduduk desa itu benar-benar memberikan Nushi-sama seseorang yang dianggap ‘sampah’? Aku pikir mereka tidak serius dan merendah.” pikir Ginko dalam hati

Sebelum Ginko kembali bicara, dari arah belakang terdengar suara yang memanggilnya.

“Ginko-sama!”

Itu adalah Ryuunosuke kecil yang berlari dengan ekspresi wajah takut dan khawatir. Begitu sampai di depannya, dia langsung berdiri di depan Ginko sambil merentangkan tangannya seperti hendak melindungi gadis itu.

“Ginko-sama, ini adalah calon ‘pengantin’ Aragaki-sama! Aku yang akan mengurusnya. Tolong jangan sakiti gadis ini, aku mohon.”

“Kamu salah paham, Ryuunosuke. Aku tidak akan menyakiti Reda-sama. Silahkan kamu urus sisanya. Aku akan kembali ke dalam.” Ginko tersenyum dan pergi meninggalkan kedua orang tersebut.

Reda melihat bentuk ekor imut milik siluman rubah kecil yang manis itu. Begitu dia membalikkan tubuhnya, rubah kecil itu langsung menghampiri dan membantunya berdiri.

“Tubuhmu kotor.” katanya dengan wajah sedih

“Aku tidak apa-apa. Ini…sudah biasa.”

Reda masih tersenyum untuk membuat wajah rubah manis itu tidak khawatir lagi.

“Namaku Ryuunosuke. Mulai sekarang, aku yang akan membantumu…um…”

“Reda. Namaku Reda. Salam kenal Ryuunosuke.”

“Aku minta maaf tapi malam ini kamu tidak bisa tinggal di sini, Reda-sama.”

“Dimana aku bisa tidur?”

“Ayo ikut aku.”

Ryuunosuke membawanya ke pintu di belakang Reda. Mereka berjalan di dalam bagian hutan yang sepi menuju suatu tempat. Tidak ada cahaya apapun di sana. Gelap seperti normalnya hutan lebat, hanya saja tidak ada hewan buas di dalamnya.

Setelah berjalan cukup lama, mereka sampai di sebuah gubuk tua kecil yang gelap.

“Silahkan masuk.” ucap Ryuunosuke sambil membukakan pintunya

Reda melihat kondisi di dalamnya. Hanya ada satu ruangan kecil dengan tungku sederhana, tatami tua dengan beralaskan tempat tidur lantai yang tipis dan selimut, serta sebuah pakaian yukata tidur berwarna gelap.

“Tempat ini…”

“Maafkan aku, tapi Reda-sama harus tidur di sini. Ada pakaian yang sudah disiapkan, silahkan malam ini bersihkan tubuhmu dulu di kamar mandi belakang dan istirahatlah. Besok pagi, aku akan mengantarkan makanan dan menjelaskan semuanya sebelum menghadap Aragaki-sama.”

Reda hanya bisa mengangguk tanpa bertanya. Setelah Ryuunosuke pergi, Reda pergi menuju kamar mandi belakang. Di sana hanya ada bak besar penuh air dengan sebuah cairan kental beraroma rumput dan tanaman herbal serta kain tipis untuk mengeringkan tubuhnya.

“Setidaknya aku bisa tidur di tempat yang hangat. Syukurlah. Ternyata, aku masih bisa merasakan hal mewah seperti ini.” Reda tersenyum senang dengan air mata menetes di pipi.

Betapa perih dan menderitanya hidup yang selama ini dia jalani. Hal itu bisa dilihat dari caranya menggunakan semua barang seadanya itu dengan sangat hati-hati.

Aroma bau dan amis tubuhnya mulai hilang berkat cairan yang terbuat dari rumput dan tanaman herbal tersebut. Sekarang, dia bersiap untuk tidur.

Sambil membaringkan tubuhnya yang masih terasa sakit, dia sempat mengingat sesuatu.

“Ayah, ibu, apa kalian baik-baik saja di surga? Reda akhirnya bisa merasakan tidur dengan pakaian bagus dan tempat tidur hangat malam ini. Reda tidak tidur di kandang anjing lagi sekarang. Reda tidur di rumah yang bagus seperti ini. Rasanya seperti sebuah mimpi.”

“Mungkin Reda akan menyusul kalian setelah dibuang oleh penduduk desa, tapi tolong doakan aku agar bisa tersenyum sampai akhir seperti janji Reda pada kalian ya? Selamat malam.”

Malam itu di tengah hutan, di dalam sebuah gubuk kecil tanpa cahaya apapun, seorang gadis malang tidur dengan wajah penuh kebahagiaan. Hanya malam itu, dia bisa merasa seperti seseorang paling beruntung di dunia.

Meskipun mungkin, takdir berkata lain ketika fajar datang.

****

Terpopuler

Comments

dewi_oetari14

dewi_oetari14

manusia itu kadang lebih rendah dari hewan ya

2023-10-25

2

Kav

Kav

Kenapa banyak air mata di mata ini /Cry/

2023-10-11

1

Linda Samudin 88

Linda Samudin 88

bawang .. ada bawang ..mataku jadi pedih

2023-10-08

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pertemuan yang Menyakitkan
2 Bab 2. Tidur Seorang Diri di dalam Hutan
3 Bab 3. Tugas yang Dibebankan
4 Bab 4. Mengenal Aragaki-sama dan Arti Calon Pengantin
5 Bab 5. Pertemuan Formal Pertama
6 Bab 6. Kebencian Aragaki-sama
7 Bab 7. Keinginan Reda untuk Aragaki-sama
8 Bab 8. Sebelum Tugas Dimulai
9 Bab 9. Masakan yang Ditolak
10 Bab 10. Tanda Penolakan
11 Bab 11. Air Mata si Rubah Kecil
12 Bab 12. Tugas Berat dan Sebuah Apel di Siang Hari
13 Bab 13. Perjuangan Hari Pertama yang Penuh Air Mata
14 Bab 14. Rasa Penasaran dari Mereka yang Setia Pada Aragaki
15 Bab 15. Makanan Sisa Penuh Rasa Cinta
16 Bab 16. Sebuah Perubahan dalam Semalam
17 Bab 17. Menatapnya dari Jauh dengan Seribu Doa
18 Bab 18. Rasa Lezat yang Menjadi Kesukaan Semuanya
19 Bab 19. Memasak untuk Aragaki-sama Secara Diam-Diam
20 Bab 20. Kehangatan untuk Dewa Pelindung
21 Bab 21. Rencana Kejutan untuk Aragaki-sama
22 Bab 22. Usaha dan Perasaan Reda
23 Bab 23. Penolakan yang Berujung pada Rasa Sakit
24 Bab 24. Makanan yang Diinginkan Aragaki
25 Bab 25. Sebuah Kebahagiaan Kecil untuk Reda
26 Bab 26. Aragaki dan Semua Hal yang Dilakukan Reda
27 Bab 27. Hadiah dari Rubah Kecil
28 Bab 28. Rasa Penasaran yang Terjawab
29 Bab 29. Apresiasi dari Mereka yang Setia pada Aragaki untuk Calon Pengantin
30 Bab 30. Terima Kasih Karena Mau Menerimaku
31 Bab 31. Aku Tidak Akan Pernah Mengakuinya
32 Bab 32. Restu dari Langit
33 Bab 33. Berita Buruk di Pasar
34 Bab 34. Restu dari Para Rubah yang Setia
35 Bab 35. Untuk Calon Pengantin Terbaik
36 Bab 36. Awal Kecurigaan Aragaki
37 Bab 37. Hampir Diketahui oleh Aragaki
38 Bab 38. Biarkan Aku Mencintaimu dalam Diam
39 Bab 39. Kesempatan untuk Mendengar Suara Lembutnya
40 Bab 40. Memandangnya dari Dekat bag. 1
41 Bab 41. Memandangnya dari Dekat bag. 2
42 Bab 42. Memandangnya dari Dekat bag. 3
43 Bab 43. Mulai Sedikit Memperhatikan
44 Bab 44. Rasa Penasaran yang Menjadi Awal Rahasia Terbongkar
45 Bab 45. Hati yang Hancur dan Perasaan Dikhianati oleh yang Tercinta
46 Bab 46. Perasaan Suci yang Penuh Air Mata
47 Bab 47. Memulai Kembali dari Awal
48 Bab 48. Bunga Penyejuk Untuk Aragaki
49 Bab 49. Dua Penjaga yang Begitu Perhatian bag. 1
50 Bab 50. Dua Penjaga yang Begitu Perhatian bag. 2
51 Bab 51. Membuat Hadiah Untuk Aragaki-sama
52 Bab 52. Hadiah dan Reaksi Aragaki-sama
53 Bab 53. Demi Senyumanmu, Aragaki-sama
54 Bab 54. Bentuk Sebuah Perhatian yang Disebut Pengkhianatan
55 Bab 55. Perasaan yang Mulai Tersampaikan
56 Bab 56. Kuncup Bunga Hati yang Mulai Tumbuh
57 Bab 57. Mulai Melihatnya Lebih Dekat
58 Bab 58. Semakin Dekat, Semakin Ingin Melihatnya
59 Bab 59. Mencari Alasan untuk Memberikan Perhatian
60 Bab 60. Mengajaknya Makan Bersama
61 Bab 61. Apa yang Harus Dilakukan untuk Melihatnya Lebih Dekat?
62 Bab 62. Aroma Lembut dan Keinginan untuk Melihatnya dari Dekat
63 Bab 63. Senyuman yang Membuatku Jatuh Cinta
64 Bab 64. Warna Baru dari Keindahan Senyumnya
65 Bab 65. Perasaan Murni Calon Pengantin untuk Dewa Pelindung
66 Bab 66. Mencari Alasan Hanya Untuk Bersamanya
67 Bab 67. Kencan Pertama bag. 1
68 Bab 68. Kencan Pertama bag. 2
69 Bab 69. Kencan Pertama bag. 3
70 Bab 70. Selamat Tinggal, Tempat Indah Pertama
71 Bab 71. Malam yang Indah
72 Bab 72. Momen Manis Saat di Hutan bag. 1
73 Bab 73. Momen Manis Saat di Hutan bag. 2
74 Bab 74. Momen Manis Saat di Hutan bag. 3
75 Bab 75. Godaan Cinta untuk Aragaki
76 Bab 76. Aku Ingin Memberinya Hadiah
77 Bab 77. Tanda Cinta dalam Sebuah Hadiah dan Perhatian
78 Bab 78. Aku Ingin Semua yang Terbaik Untuknya
79 Bab 79. Kencan Sempurna bag. 1
80 Bab 80. Kencan Sempurna bag. 2
81 Bab 81. Kencan Sempurna bag. 3
82 Bab 82. Lebih Banyak Hadiah Indah Untuknya
83 Bab 83. Satu Hari yang Paling Indah
84 Bab 84. Cinta Milik Gadis Desa yang Lugu
85 Bab 85. Meminta Masakan Lezat Buatannya
86 Bab 86. Kamu Sangat Cantik
87 Bab 87. Beginikah Rasanya Dicintai oleh Aragaki-sama?
88 Bab 88. Penampilan Baru Reda
89 Bab 89. Sosok yang Mengawasi dari Jauh
90 Bab 90. Seseorang yang Mengincar Calon Pengantin
91 Bab 91. Rasa Khawatir
92 Bab 92. Aku Mencemaskanmu
93 Bab 93. Rasa Khawatir dan Menolak untuk Menyesal
94 Bab 94. Angin Hitam yang Mendekat
95 Bab 95. Sumber Berita Buruk di Pasar bag. 1
96 Bab 96. Sumber Berita Buruk di Pasar bag. 2
97 Bab 97. Memastikan Kamu Selalu Aman Mulai Sekarang
98 Bab 98. Romansa Indah Tanpa Belenggu
99 Bab 99. Sosok Angin Hitam yang Mengincar Calon Pengantin bag. 1
100 Bab 100. Sosok Angin Hitam yang Mengincar Calon Pengantin bag. 2
101 Bab 101. Kemarahan Aragaki yang Terulang Kembali
102 Bab 102. Memandanginya Saat Tidur dengan Penuh Cinta
103 Bab 103. Hari yang Baru Setelah Malam Berakhir
104 Bab 104. Janji di Bawah Bunga Sakura
105 Bab 105. Rahasia Pelindung yang Telah Diketahui
106 Bab 106. Perhatian kepada Rubah Kecil
107 Bab 107. Kebahagiaan Sebelum Badai
108 Bab 108. Calon Pengantin yang Diakui
109 Bab 109. Penculikan Calon Pengantin Aragaki
110 Bab 110. Perburuan Ara-mitama
111 Bab 111. Aku Datang untuk Menjemput Calon Pengantiku
112 Bab 112. Sakura Seribu Harapan untuk Calon Pengantin
113 Bab 113. Terima Kasih Telah Menjaga Anakku
114 Bab 114. Melawan Sang Iblis
115 Bab 115. Kematian Sang Iblis dan Menjemputmu Pulang
116 Bab 116. Awal Kebahagiaan Sang Calon Pengantin
117 Bab 117. Berada di Sampingmu adalah Keinginanku Sendiri
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab 1. Pertemuan yang Menyakitkan
2
Bab 2. Tidur Seorang Diri di dalam Hutan
3
Bab 3. Tugas yang Dibebankan
4
Bab 4. Mengenal Aragaki-sama dan Arti Calon Pengantin
5
Bab 5. Pertemuan Formal Pertama
6
Bab 6. Kebencian Aragaki-sama
7
Bab 7. Keinginan Reda untuk Aragaki-sama
8
Bab 8. Sebelum Tugas Dimulai
9
Bab 9. Masakan yang Ditolak
10
Bab 10. Tanda Penolakan
11
Bab 11. Air Mata si Rubah Kecil
12
Bab 12. Tugas Berat dan Sebuah Apel di Siang Hari
13
Bab 13. Perjuangan Hari Pertama yang Penuh Air Mata
14
Bab 14. Rasa Penasaran dari Mereka yang Setia Pada Aragaki
15
Bab 15. Makanan Sisa Penuh Rasa Cinta
16
Bab 16. Sebuah Perubahan dalam Semalam
17
Bab 17. Menatapnya dari Jauh dengan Seribu Doa
18
Bab 18. Rasa Lezat yang Menjadi Kesukaan Semuanya
19
Bab 19. Memasak untuk Aragaki-sama Secara Diam-Diam
20
Bab 20. Kehangatan untuk Dewa Pelindung
21
Bab 21. Rencana Kejutan untuk Aragaki-sama
22
Bab 22. Usaha dan Perasaan Reda
23
Bab 23. Penolakan yang Berujung pada Rasa Sakit
24
Bab 24. Makanan yang Diinginkan Aragaki
25
Bab 25. Sebuah Kebahagiaan Kecil untuk Reda
26
Bab 26. Aragaki dan Semua Hal yang Dilakukan Reda
27
Bab 27. Hadiah dari Rubah Kecil
28
Bab 28. Rasa Penasaran yang Terjawab
29
Bab 29. Apresiasi dari Mereka yang Setia pada Aragaki untuk Calon Pengantin
30
Bab 30. Terima Kasih Karena Mau Menerimaku
31
Bab 31. Aku Tidak Akan Pernah Mengakuinya
32
Bab 32. Restu dari Langit
33
Bab 33. Berita Buruk di Pasar
34
Bab 34. Restu dari Para Rubah yang Setia
35
Bab 35. Untuk Calon Pengantin Terbaik
36
Bab 36. Awal Kecurigaan Aragaki
37
Bab 37. Hampir Diketahui oleh Aragaki
38
Bab 38. Biarkan Aku Mencintaimu dalam Diam
39
Bab 39. Kesempatan untuk Mendengar Suara Lembutnya
40
Bab 40. Memandangnya dari Dekat bag. 1
41
Bab 41. Memandangnya dari Dekat bag. 2
42
Bab 42. Memandangnya dari Dekat bag. 3
43
Bab 43. Mulai Sedikit Memperhatikan
44
Bab 44. Rasa Penasaran yang Menjadi Awal Rahasia Terbongkar
45
Bab 45. Hati yang Hancur dan Perasaan Dikhianati oleh yang Tercinta
46
Bab 46. Perasaan Suci yang Penuh Air Mata
47
Bab 47. Memulai Kembali dari Awal
48
Bab 48. Bunga Penyejuk Untuk Aragaki
49
Bab 49. Dua Penjaga yang Begitu Perhatian bag. 1
50
Bab 50. Dua Penjaga yang Begitu Perhatian bag. 2
51
Bab 51. Membuat Hadiah Untuk Aragaki-sama
52
Bab 52. Hadiah dan Reaksi Aragaki-sama
53
Bab 53. Demi Senyumanmu, Aragaki-sama
54
Bab 54. Bentuk Sebuah Perhatian yang Disebut Pengkhianatan
55
Bab 55. Perasaan yang Mulai Tersampaikan
56
Bab 56. Kuncup Bunga Hati yang Mulai Tumbuh
57
Bab 57. Mulai Melihatnya Lebih Dekat
58
Bab 58. Semakin Dekat, Semakin Ingin Melihatnya
59
Bab 59. Mencari Alasan untuk Memberikan Perhatian
60
Bab 60. Mengajaknya Makan Bersama
61
Bab 61. Apa yang Harus Dilakukan untuk Melihatnya Lebih Dekat?
62
Bab 62. Aroma Lembut dan Keinginan untuk Melihatnya dari Dekat
63
Bab 63. Senyuman yang Membuatku Jatuh Cinta
64
Bab 64. Warna Baru dari Keindahan Senyumnya
65
Bab 65. Perasaan Murni Calon Pengantin untuk Dewa Pelindung
66
Bab 66. Mencari Alasan Hanya Untuk Bersamanya
67
Bab 67. Kencan Pertama bag. 1
68
Bab 68. Kencan Pertama bag. 2
69
Bab 69. Kencan Pertama bag. 3
70
Bab 70. Selamat Tinggal, Tempat Indah Pertama
71
Bab 71. Malam yang Indah
72
Bab 72. Momen Manis Saat di Hutan bag. 1
73
Bab 73. Momen Manis Saat di Hutan bag. 2
74
Bab 74. Momen Manis Saat di Hutan bag. 3
75
Bab 75. Godaan Cinta untuk Aragaki
76
Bab 76. Aku Ingin Memberinya Hadiah
77
Bab 77. Tanda Cinta dalam Sebuah Hadiah dan Perhatian
78
Bab 78. Aku Ingin Semua yang Terbaik Untuknya
79
Bab 79. Kencan Sempurna bag. 1
80
Bab 80. Kencan Sempurna bag. 2
81
Bab 81. Kencan Sempurna bag. 3
82
Bab 82. Lebih Banyak Hadiah Indah Untuknya
83
Bab 83. Satu Hari yang Paling Indah
84
Bab 84. Cinta Milik Gadis Desa yang Lugu
85
Bab 85. Meminta Masakan Lezat Buatannya
86
Bab 86. Kamu Sangat Cantik
87
Bab 87. Beginikah Rasanya Dicintai oleh Aragaki-sama?
88
Bab 88. Penampilan Baru Reda
89
Bab 89. Sosok yang Mengawasi dari Jauh
90
Bab 90. Seseorang yang Mengincar Calon Pengantin
91
Bab 91. Rasa Khawatir
92
Bab 92. Aku Mencemaskanmu
93
Bab 93. Rasa Khawatir dan Menolak untuk Menyesal
94
Bab 94. Angin Hitam yang Mendekat
95
Bab 95. Sumber Berita Buruk di Pasar bag. 1
96
Bab 96. Sumber Berita Buruk di Pasar bag. 2
97
Bab 97. Memastikan Kamu Selalu Aman Mulai Sekarang
98
Bab 98. Romansa Indah Tanpa Belenggu
99
Bab 99. Sosok Angin Hitam yang Mengincar Calon Pengantin bag. 1
100
Bab 100. Sosok Angin Hitam yang Mengincar Calon Pengantin bag. 2
101
Bab 101. Kemarahan Aragaki yang Terulang Kembali
102
Bab 102. Memandanginya Saat Tidur dengan Penuh Cinta
103
Bab 103. Hari yang Baru Setelah Malam Berakhir
104
Bab 104. Janji di Bawah Bunga Sakura
105
Bab 105. Rahasia Pelindung yang Telah Diketahui
106
Bab 106. Perhatian kepada Rubah Kecil
107
Bab 107. Kebahagiaan Sebelum Badai
108
Bab 108. Calon Pengantin yang Diakui
109
Bab 109. Penculikan Calon Pengantin Aragaki
110
Bab 110. Perburuan Ara-mitama
111
Bab 111. Aku Datang untuk Menjemput Calon Pengantiku
112
Bab 112. Sakura Seribu Harapan untuk Calon Pengantin
113
Bab 113. Terima Kasih Telah Menjaga Anakku
114
Bab 114. Melawan Sang Iblis
115
Bab 115. Kematian Sang Iblis dan Menjemputmu Pulang
116
Bab 116. Awal Kebahagiaan Sang Calon Pengantin
117
Bab 117. Berada di Sampingmu adalah Keinginanku Sendiri

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!