Kamar Baru Yang Nyaman

Maya duduk di meja, memegang kertas form pendaftaran untuk menempati asrama. Dia bersama Ibu Susi Susanti, seorang wanita paruh baya yang bertanggung jawab atas pengelolaan asrama dan duduk di seberang meja. Dengan penuh harap, Maya memberikan form pendaftaran tersebut kepada Ibu Susi untuk di periksa.

Ibu Susi memeriksa dengan seksama isian form pendaftaran tersebut dengan cermat. Setelah itu, dia tersenyum ramah kepada Maya dan memberikan sebuah kunci kamar. Setelah itu Ibu Susi memberikan instruksi kepada Maya tentang ruangan yang akan dia tempati.

"Maya, kamu akan mendapatkan kamar di lantai dua, ruangan nomor 204," kata Ibu Susi dengan ramah. "Dan menurut data yang sudah masuk, kamu akan berbagi kamar dengan seorang wanita bernama Shanty. Dia adalah seorang mahasiswi dari desa di bagian timur kota ini dan dia sepertinya sudah tinggal di sini selama lima hari terakhir ini."

Maya merasa lega dan senang mendengar informasi tersebut. Dia merasa antusias untuk bertemu dengan Shanty dan ingin segera berbagi pengalaman sebagai teman sekamar. Maya pun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Susi dan segera bergegas menuju ruangan yang ditunjuk.

Dalam perjalanan menuju ruangan dengan membawa seluruh bawaannya, Maya berpikir dan membayangkan bagaimana nanti kehidupannya nanti sebagai teman sekamar dengan Shanty karena belum pernah berbagi kamar selama hidupnya. Dia berharap mereka bisa saling mendukung, bertukar cerita, dan menjalin persahabatan yang erat seperti yang sudah ia lakukan bersama kedua sahabatnya. Maya berharap agar setelah tinggal nanti bersama Shanty akan menjadi pengalaman yang menyenangkan dalam menjalani kehidupan asrama di kampus.

Maya tergesa-gesa menuju kamar yang akan dia tempati dia sudah tidak sabar untuk segera beristirahat atau membersihkan diri karena seharian ini keliling bersama kedua sahabatnya itu, dan juga yang pasti ingin bertemu dan berkenalan dengan teman sekamarnya yang bernama shanty.

Maya akhirnya tiba di ruangan 204 dan mencoba mengetuk pintu siapa tau didalam ada orangnya. Tidak berselang beberapa saat terdengar suara dari dalam menyuruhnya menunggu dan tidak lama kemudian pintunya terbuka. Di balik pintu berdiri seorang wanita kuning langsat berambut panjang mengenakan kaos oblong dan celana pendek dengan senyum ramah.

"Hai, Selamat datang!" sapa Shanty ramah. "Aku Shanty, kamu pasti Maya dan aku teman sekamarmu. Senang sekali bisa bertemu denganmu, aku sudah di infokan ibu susi bahwa hari ini kamu akan datang kemarin."

Maya merasa lega mendengar sambutan hangat dari Shanty. Dia merasa langsung nyaman dengan aura ramah dan gampang bergaul yang dimiliki oleh Shanty.

“Hai, betul Aku Maya dan senang berkenalan denganmu juga, semoga kamu nyaman tinggal bersamaku” Jawab maya sambil menyodorkan tangannya kepada shanty. Setelah itu shanty mempersilahkan maya masuk kedalam dan menunjukkan tempat tidur yang akan di gunakan maya.

Saat masuk Maya melirik ke meja belajar dan melihat ada buku yang terbuka sepertinya shanty sedang membaca saat ia datang. Shanty menoleh dan tersenyum sambut saat melihat Maya masuk.

Maya dengan senang hati mendekati meja belajar Shanty dan duduk du kursi samping dan mengalihkan topik, karena merasa mengganggu aktifitas shanty dengan memuji ruangan tersebut.

"Ruangan yang nyaman," ucap Maya ceria. "Aku berharap kita bisa menjadi teman yang baik dan saling mendukung di sini."

Shanty tersenyum lebar. "Tentu, Maya! Kita akan menjadi teman yang luar biasa. Kamu bisa mengandalkan aku untuk hal-hal apa pun. Ayo, ceritakan sedikit tentang dirimu."

Maya yang awalnya ingin langsung berbenah dan menata semua barang bawaannya terpaksa mengikuti permintaan shanty dan pun mulai bercerita tentang dirinya, asal desa, jurusan yang rencana akan dipilihnya, dan beberapa pengalaman hidupnya. Shanty dengan antusias mendengarkan dan menanggapi setiap cerita Maya dengan tertawa dan senyum, Mereka pun saling berbagi cerita masing-masing.

Seiring berjalannya waktu yang singkat, Maya dan Shanty terlihat semakin akrab. Mereka saling berbagi cerita, bercanda, dan mendukung satu sama lain dalam menjalani kehidupan di asrama. Mereka berbagi hingga beberapa jam dan akhirnya Maya bangkit dan ingin menata semua barang bawaannya, dan dia juga ingin segera memberikan kabar kepada kedua sahabatnya tentang teman kamarnya tersebut.

**

Maya duduk di meja belajar di kamarnya yang baru, sambil mengeluarkan ponselnya dari tas. Dia membuka aplikasi pesan whatsapp dan menulis pesan kepada Rani dan Siska.

Maya: "Hai, Rani dan Siska! Aku sudah sampai di asrama kampus dan menempati kamarku yang baru. Kamarnya cukup nyaman dan aku berbagi dengan seorang teman sekamarku bernama Shanty. Dia orangnya baik dan mudah diajak ngobrol. Aku senang banget bisa tinggal di sini! Bagaimana kabar kalian?"

Maya menekan tombol kirim dan menunggu respon dari Rani dan Siska. Sementara itu, dia mulai membersihkan diri dan membersihkan Kasur tempat tidurnya untuk istirahat nantinya.

Beberapa saat kemudian, ponsel Maya bergetar menandakan ada pesan masuk.

Rani: "Wah, pasti seru banget kamu udah sampai di asrama. Kamarnya enak ya? Semoga bisa ketemu segera nanti! Seru ga ngobrol sama Shanty, maaf tadi tidak bisa mengantarmu aku juga sedang mengurus kepindahanku?

Maya tersenyum membaca pesan dari Rani. Dia sangat bersemangat untuk berbagi pengalaman dengan sahabatnya.

Maya: "Iya, Kamarnya nyaman banget dan Shanty orangnya asyik. Kami udah akrab dari awal kenalan tadi. Dia gampang diajak ngobrol dan seru banget. Aku rasa kami bakal menjadi teman yang baik. Aku juga pengen banget ketemu kalian di sini, Rani. Kapan-kapan kita bisa ngobrol sambil minum kopi di kafe dekat kampusku ya!"

Tidak lupa juga maya mengirimkan pesan kepada kedua orang tuanya mengabarkan bahwa dia sudah mendapatkan kamar yang nyaman.

Di kamar asrama kampus yang baru, Setelah menata barang-barangnya dengan rapi, Maya merasa lega dan puas melihat ruangan yang sudah menjadi tempat tinggalnya selama masa kuliah nantinya. Dengan perasaan lelah setelah seharian beraktivitas mengurus segala keperluan, Maya memutuskan untuk merebahkan diri di kasur yang empuk.

Dalam keheningan kamar asrama, Maya merenung sejenak. Ia mengenang momen-momen yang telah ia lewati, dari perpisahan seusai ujian kelulusan sekolah menengah hingga proses pindah ke kota dan menetap di asrama saat ini. Rasa rindu pada keluarga dan desanya masih menyergap di dalam hatinya, namun Maya juga merasakan semangat dan antusiasme yang meluap-luap untuk menjalani kehidupan baru ini.

Dengan lembut, Maya merasakan kasur yang nyaman meresapi tubuhnya. Ia merasakan ketegangan dan kelelahan pada otot-ototnya, yang sepanjang hari bekerja keras mengurus berbagai hal. Maya meregangkan otot-ototnya dengan perlahan, merasakan relaksasi yang menyelimuti tubuhnya.

Di dalam keheningan kamar, Maya membiarkan pikirannya melayang jauh. Ia membayangkan masa depan yang gemilang di kampus ini. Ia berimajinasi tentang teman-teman baru yang akan ditemuinya, pengalaman belajar yang menarik, dan kesempatan untuk mengembangkan diri dalam bidang yang ia cintai.

Dalam kesendirian yang sejenak, Maya merasa ada semacam ketenangan dan kebahagiaan yang meliputi hatinya. Ia merasa bangga atas perjalanan yang telah ia tempuh untuk sampai ke titik ini. Semua perjuangan dan pengorbanan yang telah dilakukan kini mulai terbayar dengan kesempatan yang ada di hadapannya.

Sementara itu, Shanty juga tengah sibuk sibuk membaca di sisi lain kamar. Maya merasakan kegembiraan yang tumbuh dalam dirinya ketika berpikir tentang kemungkinan menjalin persahabatan yang akrab dengan teman sekamarnya ini. Ia berharap dapat saling mendukung dan menghadapi perjalanan kuliah bersama.

Di kasur yang empuk itu, Maya merasa tenang dan bersyukur. Ia merasa bahwa semua usaha dan kerja kerasnya telah memberikan hasil yang memuaskan. Dalam kelelahan fisik yang ia rasakan, ia juga merasakan semangat yang tak tergoyahkan dalam dirinya untuk meraih impian dan mengubah garis hidupnya.

Dalam suasana yang damai, Maya menghela nafas panjang. Ia tahu bahwa perjalanan ini baru saja dimulai. Dalam langkah-langkahnya yang baru, ia siap menghadapi tantangan, belajar dari pengalaman, dan mengembangkan potensi terbaiknya. Maya menyadari bahwa setiap hari yang ia jalani di kampus ini adalah kesempatan yang berharga untuk mewujudkan cita-citanya.

Dalam kelelahan yang terasa, Maya membiarkan dirinya terlelap dengan perasaan puas dan optimisme yang mengisi hatinya. Dalam tidur yang lelap, ia memimpikan masa depan yang cerah dan penuh prestasi.

**

Mendekati hari yang dinantikan, Maya merasa semangat yang membara untuk memulai perjalanan kuliahnya. Dalam persiapan menghadapi ujian yang akan datang, ia bergegas menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk kelancaran keperluan tersebut.

Maya dengan teliti menyiapkan alat tulis, buku catatan, dan segala peralatan yang dibutuhkan untuk mengikuti ujian. Ia memeriksa satu per satu, memastikan bahwa semuanya dalam keadaan lengkap dan siap digunakan. Maya menyusun jadwal belajar dan membuat daftar materi yang harus dipelajari. Ia berusaha mempersiapkan diri secara maksimal agar dapat menghadapi ujian dengan percaya diri.

Dalam kesibukannya menyiapkan segala sesuatu, Maya merasakan kegembiraan dan harapan yang tumbuh dalam dirinya. Ia menantikan kesempatan untuk belajar, bertemu teman baru, dan mengembangkan diri di lingkungan kampus. Setiap persiapan yang dilakukannya menjadi langkah maju menuju impian dan cita-citanya.

Pada hari yang dinanti, Maya memastikan bahwa semuanya siap. Ia mengambil napas dalam-dalam, menguatkan tekadnya, dan memasuki ruang ujian dengan keyakinan. Maya siap menghadapi tantangan dan membuktikan kemampuannya. Ia yakin bahwa persiapan yang telah dilakukan akan membantu meraih keberhasilan.

Dalam perjalanan menuju ke tempat ujian, Maya menyelami khayalan tentang masa depan cerah yang menantinya. Ia membayangkan dirinya meniti langkah di kampus, mengejar ilmu, dan berjuang untuk mewujudkan impian dan memberikan kebanggaan kepada kedua orang tuanya.

Dengan semangat yang membara, Maya memulai ujian dengan penuh fokus dan ketekunan. Ia menggunakan semua persiapan yang telah dilakukan untuk menghadapi setiap soal dengan baik. Maya percaya bahwa segala usaha yang telah ia lakukan akan membuahkan hasil yang gemilang.

Di dalam hatinya, Maya merasa bersyukur dan bangga pada dirinya sendiri. Ia telah melalui perjalanan panjang dari desa ke kota, dari keluarga sederhana menuju peluang yang lebih besar. Dalam setiap langkah yang diambilnya, Maya memancarkan kekuatan wanita kuat yang siap mengubah garis hidupnya dan mewujudkan impian yang membara dalam dirinya.

Terpopuler

Comments

sweet❤️

sweet❤️

Semangat

2023-08-10

3

lihat semua
Episodes
1 Mimpi yang terkubur
2 Berkah Impian
3 Menuju Tempat Impian Baru
4 Kamar Baru Yang Nyaman
5 Minggu Pertama di Kampus
6 Pekerjaan Paruh Waktu
7 Gosip Murahan
8 Rendra si pemain gitar akustik
9 Rahasia Maya dan Rendra
10 Perjalanan Cinta Anak Muda
11 Fakta yang mengejutkan
12 Permintaan maaf
13 Rendra absen kerja
14 Mantan pacar Maya
15 Menunggu suasana kondusif
16 Perkelahian
17 Reuni setelah libur semester
18 Ayah Maya jatuh sakit
19 Penjemputan tak terduga
20 Libur semester lanjutan
21 Rendra dan Maya jadian
22 Hari yang istimewa
23 Makan malam bersama
24 Bimbang
25 Kekawatiran Maya
26 Bhakti sosial
27 Pacar gelap
28 Pilihan sulit Rendra
29 Kemarahan Siska dan Rani
30 Pidato kelulusan Rendra
31 Bajigur
32 Pengumuman kandidat
33 Bos kecil
34 Kegirangan Maya
35 Melan asisten pribadi CEO
36 Rekomendasi awal
37 Presentase Maya
38 Makan siang bersama CEO
39 Yeni penyebar fitnah
40 Investigasi Trotoarts Inc
41 Dukungan sahabat terdekat
42 Shanty yang rumit
43 Kecemasan Rendra
44 Yatno si kepala plontos
45 Rencana busuk Renny
46 Tugas baru Maya
47 Kandidat pengganti
48 Melan dan Pepi
49 Insiden kecil
50 Makan siang
51 Pertengkaran kecil
52 Es krim malam
53 Bertemu Merlin
54 Penyelidikan Merlin
55 Konser tunggal Rendra
56 Siska dan Felix kencan
57 Siska nembak felix
58 Rani dan Ryan
59 Mahasiswa agribisnis
60 Dedikasi Maya
61 Bonus khusus
62 Koreksi James
63 Rapat khusus
64 Akhir PKL
65 Skripsi Maya
66 Pulang kampung
67 Kembali ke kota
68 Kecemburuan Merlin
69 Menjelang wisuda
70 Mahasiswi Cum Laude
71 Niat jahat Merlin
72 Hadiah tak terduga
73 Agen rahasia
74 Surprise
75 Healing ke pantai
76 Semangat pagi
77 Final perekrutan
78 Suasana makan siang
79 Tempat tinggal sementara
80 Pemilihan tempat tinggal
81 Perasaan James
82 Malam penggalian dana
83 Reuni Rendra dan Maya
84 Kepolosan Maya
85 Kekurangan Maya
86 Jadwal Rutin
87 Bingung memutuskan
88 Inspeksi rumah baru
89 Ivon jodoh pilihan mama
90 Meminta bantuan calon mertua
91 Dilema ibu James
92 Pertemuan pertama Maya dan Ibunya James
93 Penilaian Melan
94 Maya dan Rendra putus
95 Curhatan Maya
96 Rencana kepindahan ke rumah baru
97 Undangan selamatan rumah baru
98 Edi sopir pribadi
99 Persiapan acara
100 Selamatan rumah baru
101 Perasaan Ivon
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Mimpi yang terkubur
2
Berkah Impian
3
Menuju Tempat Impian Baru
4
Kamar Baru Yang Nyaman
5
Minggu Pertama di Kampus
6
Pekerjaan Paruh Waktu
7
Gosip Murahan
8
Rendra si pemain gitar akustik
9
Rahasia Maya dan Rendra
10
Perjalanan Cinta Anak Muda
11
Fakta yang mengejutkan
12
Permintaan maaf
13
Rendra absen kerja
14
Mantan pacar Maya
15
Menunggu suasana kondusif
16
Perkelahian
17
Reuni setelah libur semester
18
Ayah Maya jatuh sakit
19
Penjemputan tak terduga
20
Libur semester lanjutan
21
Rendra dan Maya jadian
22
Hari yang istimewa
23
Makan malam bersama
24
Bimbang
25
Kekawatiran Maya
26
Bhakti sosial
27
Pacar gelap
28
Pilihan sulit Rendra
29
Kemarahan Siska dan Rani
30
Pidato kelulusan Rendra
31
Bajigur
32
Pengumuman kandidat
33
Bos kecil
34
Kegirangan Maya
35
Melan asisten pribadi CEO
36
Rekomendasi awal
37
Presentase Maya
38
Makan siang bersama CEO
39
Yeni penyebar fitnah
40
Investigasi Trotoarts Inc
41
Dukungan sahabat terdekat
42
Shanty yang rumit
43
Kecemasan Rendra
44
Yatno si kepala plontos
45
Rencana busuk Renny
46
Tugas baru Maya
47
Kandidat pengganti
48
Melan dan Pepi
49
Insiden kecil
50
Makan siang
51
Pertengkaran kecil
52
Es krim malam
53
Bertemu Merlin
54
Penyelidikan Merlin
55
Konser tunggal Rendra
56
Siska dan Felix kencan
57
Siska nembak felix
58
Rani dan Ryan
59
Mahasiswa agribisnis
60
Dedikasi Maya
61
Bonus khusus
62
Koreksi James
63
Rapat khusus
64
Akhir PKL
65
Skripsi Maya
66
Pulang kampung
67
Kembali ke kota
68
Kecemburuan Merlin
69
Menjelang wisuda
70
Mahasiswi Cum Laude
71
Niat jahat Merlin
72
Hadiah tak terduga
73
Agen rahasia
74
Surprise
75
Healing ke pantai
76
Semangat pagi
77
Final perekrutan
78
Suasana makan siang
79
Tempat tinggal sementara
80
Pemilihan tempat tinggal
81
Perasaan James
82
Malam penggalian dana
83
Reuni Rendra dan Maya
84
Kepolosan Maya
85
Kekurangan Maya
86
Jadwal Rutin
87
Bingung memutuskan
88
Inspeksi rumah baru
89
Ivon jodoh pilihan mama
90
Meminta bantuan calon mertua
91
Dilema ibu James
92
Pertemuan pertama Maya dan Ibunya James
93
Penilaian Melan
94
Maya dan Rendra putus
95
Curhatan Maya
96
Rencana kepindahan ke rumah baru
97
Undangan selamatan rumah baru
98
Edi sopir pribadi
99
Persiapan acara
100
Selamatan rumah baru
101
Perasaan Ivon

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!