Tangis haru mengisi wajah Maya saat ia melambaikan tangan kepada orang tuanya yang berdiri di halaman rumah keluarga Rani. Di balik kerinduan yang tulus, Maya membawa serta doa-doa dan harapan orang tuanya yang terpatri dalam benaknya. Setelah ini perjalanannya akan panjang, dengan niat hati berjanji untuk menjaga impian dan harapan mereka yang tak terhingga. Saat ini kedua orang tua maya tidak bisa mengantarkan ke kota karena pekerjaan dan memang untuk menghemat biaya pengeluaran yang tidak terlalu urgent. Maya di temani rani dan ayahnya berangkat ke kota.
Perjalanan nanti akan sangat panjang menuju kota diantarkan oleh sopir keluarga mereka, Saat ini Ia merasakan perasaan campur aduk di dalam dadanya - antara gugup dan antusiasme. Namun, di tengah kegugupan itu, Maya merasa didukung oleh semangat dan tekad orang tuanya yang terus mengalir melalui setiap detak jantungnya.
Sinar mentari pagi menyinari perjalanan Maya menuju kota yang jauh. Di dalam mobil yang melaju kencang, Maya merenung tentang perubahan besar yang akan terjadi dalam hidupnya. Ia saat ini teringat akan doa-doa dan harapan-harapan orang tuanya yang terus mengiringinya dalam setiap langkah dan berjanji dalam hati untuk memberikan hasil akhir yang lebih baik.
Mobil melaju perlahan meninggalkan rumah dan memasuki hari semakin terik. Maya merasa tegar dan penuh semangat dan sudah tidak sabar untuk segera mengarungi kehidupan baru dalam merubah takdir hidupnya. Ia memandangi jalan yang terbentang di depannya, siap menghadapi segala tantangan dan peluang baru yang menantinya di kota. Di balik jarak yang memisahkan, ia merasa dekat dengan orang tuanya melalui ikatan cinta dan doa yang tak tergoyahkan setiap detak jantungnya.
Waktu berlalu dan jarak semakin mendekat kepada mimpi yang ia inginkan. Maya melihat pemandangan yang berubah-ubah di sepanjang perjalanan. Desa-desa yang berlalu, sawah yang hijau, dan gunung yang menjulang tinggi. Semua itu mengingatkannya akan akar dan identitasnya yang berasal dari keluarga sederhana di desa.
Saat mobil melintasi jalan raya yang ramai, Maya merasa bahwa perjalanan ini bukan hanya sekadar fisik, tetapi juga perjalanan menuju perubahan hidupnya yang lebih baik. Dalam hatinya, ia bersyukur kepada orang tua Rani yang telah memberikan kesempatan berharga ini.
Dalam perjalanan nantinya akan di tempuh selama tujuh jam lebih kurang. Maya terus merenungi keputusan yang telah diambil dan Ia tahu bahwa ini adalah awal dari perjalanan yang akan mengubah hidupnya untuk menjadi lebih baik. Dalam Kilauan cahaya mentari yang akan condong ke barat, Dalam benaknya Maya berjanji untuk menjadi wanita kuat yang akan menggapai impian dan untuk membahagiakan kedua orang tuanya.
Mobil meluncur dalam kecepatan yang stabil. Maya dengan berbinar dan serasa sudah melihat cahaya kota yang semakin dekat, seolah memberikan sinyal bahwa perubahan telah tiba. Dalam hatinya, Maya mengucapkan terima kasih kepada orang tua Rani yang telah memberikan peluang emas ini tanpa henti. Ia berjanji untuk menghormati kepercayaan yang telah diberikan dan membuktikan bahwa mereka telah membuat keputusan yang tepat.
Mata Maya dipenuhi harapan dan semangat saat mobil yang mereka tumpangi semakin mendekat ke kota tujuan mereka. Perjalanan yang panjang dan melelahkan terasa berat namun perjalanan hidupnya yang baru saja dimulai. Dengan semangat Maya ingin melangkah ke depan dengan keyakinan dan tekad yang tulus. Ia siap mengubah garis hidupnya dari seorang gadis desa menjadi wanita yang mampu mewujudkan impian dan membahagiakan kedua orang tuanya.
**
Setelah hampir lima jam perjalanan yang melelahkan dari desa menuju kota, mobil keluarga Rani akhirnya tiba di sebuah rest area di pinggir jalan. Ayah Rani, Rani, dan Maya merasa perlu beristirahat sejenak untuk mengisi perut mereka yang kosong dan juga melepas kepenatan dari perjalanan yang panjang tersebut.
Mobil berhenti di tempat parkir rest area yang ramai. Ayah Rani mengucapkan terima kasih kepada sopir keluarga mereka yang telah mengemudikan dengan baik selama perjalanan tersebut. Mereka semua turun dari mobil dan menghirup udara segar rest area yang sejuk.
"Rasanya perutku sudah minta diisi, bagaimana dengan kalian?" tanya Ayah Rani sambil tersenyum kepada Rani dan Maya.
Rani mengangguk setuju sambil mengelus perutnya yang terdengar berbunyi. "Sudah lapar sekali, Ayah. Apa yang bisa kita makan di restoran di sini?"
Maya juga yang merasakan rasa lapar yang sama tanpa malu-malu menimpali. "Iya, om. Sepertinya istirahat sejenak untuk makan akan menjadi ide yang bagus."
Ayah Rani melihat sekeliling rest area dan menunjuk ke arah sebuah restoran yang terlihat cukup ramai. "Nampaknya restoran itu menjadi pilihan yang tepat. Ayo, kita ke sana."
Mereka berjalan bersama menuju restoran yang terletak beberapa langkah dari tempat parkir. Begitu masuk, mereka disambut dengan aroma makanan yang menggugah selera. Meja kosong sudah disiapkan untuk mereka di sudut restoran.
Setelah duduk, mereka memeriksa menu yang ada di meja dan memutuskan untuk memesan makanan yang berbeda-beda. Ayah Rani memesan hidangan daging panggang yang terkenal di restoran tersebut, sementara Rani dan Maya memilih hidangan mie goreng dan nasi goreng yang menggoda selera.
Sambil menunggu pesanan mereka datang, mereka saling bercerita tentang perjalanan yang telah mereka lalui, mengingat momen-momen lucu dan mengasyikkan. Gelak tawa pun pecah dari meja mereka, menambah kehangatan suasana.
Ketika hidangan mereka tiba, aroma sedap memenuhi meja. Mereka dengan lahap mulai menyantap makanan mereka sambil menikmati percakapan yang penuh keceriaan. Makanan yang lezat dan suasana yang hangat membuat perasaan lelah mereka terlupakan sejenak.
Setelah selesai makan, mereka kembali ke mobil dengan perut kenyang dan semangat yang baru. Mereka siap melanjutkan perjalanan menuju kota dengan semangat yang tinggi setelah mendapatkan istirahat dan mengisi energi di rest area tersebut.
Perjalanan mereka dilanjutkan dengan pemandangan yang indah dan cerita-cerita yang tak terlupakan. Mereka bersyukur bisa melewati perjalanan panjang tersebut bersama-sama dan saling memberikan dukungan dan keceriaan di sepanjang jalan.
Hari masih panjang dan petualangan mereka belum berakhir. Dalam perjalanan mereka, mereka membayangkan semua hal menarik yang akan mereka lakukan ketika tiba di kota. Dengan semangat yang membara, mereka melanjutkan perjalanan dengan harapan dan kegembiraan yang tak terbatas.
Berselang dua jam kemudian setelah memasuki kota tempat tujuan mereka, Maya, Rani, dan Ayah Rani berkeliling untuk mencari tempat menginap sementara yang terjangkau. Setelah beberapa saat pencarian, mereka akhirnya menemukan sebuah guest house yang cocok untuk mereka tinggali.
Guest house tersebut terletak di lingkungan yang nyaman dan dekat dengan kampus-kampus yang diminati Maya dan Rani. Meskipun sederhana, namun tempat tersebut bersih dan memiliki fasilitas yang memadai untuk tinggal sementara.
Mereka menyewa beberapa kamar di guest house tersebut untuk beberapa hari, sambil mencari tempat tinggal yang lebih permanen. Mereka membicarakan rencana untuk mendaftar kuliah sesuai jurusan yang mereka minati, dan dengan semangat yang tinggi, mereka berencana untuk mengejar impian mereka bersama-sama.
Disisi lain Siska, yang telah tiba di kota lebih dulu, merasa senang karena sudah menemukan kampus yang sesuai dengan minatnya dalam bidang pengembangan properti. Pamannya, yang bekerja di industri properti, telah membantunya mencari informasi dan memilih kampus yang tepat.
Saat Maya, Rani, dan Ayah Rani tiba di kota dan menetap di guest house, mereka segera bertemu dengan Siska. Siska bercerita tentang keseruannya menjelajahi kampus dan berkenalan dengan beberapa mahasiswa lain yang memiliki minat yang sama dengannya.
Maya dan Rani pun merasa antusias mendengar cerita Siska. Mereka saling bertukar pengalaman dan bercerita tentang jurusan yang mereka pilih. Saling memberi dukungan dan semangat, mereka merasa semakin yakin dengan pilihan yang telah mereka buat.
Dalam beberapa hari berikutnya, Maya dan Rani mendatangi kampus-kampus yang mereka incar. Mereka mengikuti tur kampus, menghadiri seminar, dan berbicara dengan para dosen dan mahasiswa senior untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang program studi yang mereka minati.
Di sela-sela mencari info tentang kampus yang akan dimasuki, mereka juga menjelajahi kota, mengunjungi tempat-tempat menarik, dan mencoba makanan khas daerah tersebut. Mereka saling mendukung dan menjaga semangat satu sama lain di tengah kegiatan yang sibuk.
Setelah beberapa waktu, Maya dan Rani berhasil mendaftar kuliah sesuai dengan pilihan jurusan mereka. Mereka merasa senang dan bangga dengan pencapaian ini, dan bersiap-siap untuk memulai babak baru dalam hidup mereka sebagai mahasiswa. Mereka juga saling membantu satu sama lain dengan mencari informasi, menyiapkan berkas, dan berlatih untuk tes masuk kuliah.
Sementara itu, Ayah Rani turut berbahagia melihat semangat dan tekad anak-anaknya dalam mengejar impian mereka. Dia memberikan dukungan penuh dan berjanji untuk selalu mendukung mereka dalam perjalanan kuliah yang akan datang, dan segera berpamitan untuk kembali ke desa.
Selama tinggal di guest house, mereka juga menemukan beberapa opsi tempat tinggal yang cocok untuk mereka berdua. Dengan bantuan kolega bisnis Ayah Rani, berhasil menemukan sebuah apartemen yang terjangkau dan strategis, dekat dengan kampus dan fasilitas umum.
Setelah Rani menemukan apartemen yang cocok dan dekat dengan kampusnya, ia merasa senang dan segera menandatangani kontrak perjanjian sewa. Dia mulai merencanakan pengaturan apartemennya dan berpikir tentang dekorasi yang ingin dia terapkan.
Di sisi lain, Maya memilih untuk tinggal di asrama kampus yang disediakan oleh universitas. Mengingat situasi finansial nya, tinggal di asrama adalah pilihan yang lebih terjangkau baginya. Meskipun awalnya mereka bermimpi tinggal bersama, namun dengan kampus yang berbeda, rencana tersebut sepertinya tidak bisa terwujud.
Maya, Siska dan Rani menerima kenyataan ini dengan dewasa. Mereka sadar bahwa meskipun tidak bisa tinggal bersama, tetapi tetap bisa menjaga hubungan persahabatan mereka yang kuat. Mereka berjanji untuk selalu saling mendukung dan menghabiskan waktu bersama ketika kesempatan itu ada.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 101 Episodes
Comments
Octaviana
bagus, semangat trs thor
2023-08-12
2
Vellysia
Aku sudah mampir thor..Besok aku kembali.
2023-07-21
2
✨Princess Of Light✨
sampai sini dulu mampirnya ya thor. semngat
2023-07-14
3