4 - Berkeliling Istana.

Ratu dan Yura bendak memberi hormat pada Raja yang baru saja datang.

"Tidak perlu memberiku hormat, kau baru saja sadar, Ratu-ku. Kau juga, Yura, kau sudah seperti adikku sendiri," ucap Raja yang melihat Ratu sedikit kesulitan dan Yura sulit membantunya berdiri.

"Anda datang, Baginda Raja ... " Sambut Ratu

Raja langsung berhambur memeluk Ratu begitu melihat wajah dan senyumannya kala menyambutnya datang.

"Aku sangat mengkhawatirkanmu, Ratu. Tidak seperti Yura yang selalu ada di sampingmu, aku harus mengurus banyak hal hingga tidak bisa sering berada di sisimu. Sebagai suamimu, aku memang tidak bisa diandalkan. Bagaimana keadaanmu, Yuna?" tanya Raja yang masih sambil memeluknya.

"Tidak apa, aku baik-baik saja, Baginda. Seperti yang Anda lihat, kau bahkan memelukku sekarang. Pemerintahan dan rakyat memang lebih penting dari pada apa pun itu, kan," ucap Ratu

"Bagaimana itu bisa lebih penting dari dirimu? Tapi, aku pun tidak bisa berbuat banyak. Maafkan aku," kata Raja berangsur-angsur melepaskan pelukannya.

"Baginda Raja, Yang Mulia Ratu, mohon izin untuk memeriksa dan mengganti perban luka Ratu," ucap Arvan

"Perban Ratu sudah kuganti sebelum makan tadi," sahut Yura

"Kalau begitu, aku hanya tinggal memeriksa kondisinya," kata Arvan

"Arvan memang selalu berada di sisi Baginda. Dia tidak mendengar kata-kataku tadi saat datang ke sini, kan?" batin Yura

Semua pun berpindah posisi dan kini Ratu sudah kembali berbaring di tempat tidur untuk diperiksa kondisi lukanya. Yura tak berada jauh dari sana.

"Kau tidak percaya pada kemampuanku ya?" tanya Arvan

"Eh, maksudnya aku? Justru karena aku percaya padamu aku ingin melihat cara-caramu karena pastinya ilmuku tidak bisa dibandingkan denganmu, aku hanya ingin belajar lebih banyak. Apa kau tidak nyaman denganku? Aku tidak akan mengganggumu, jadi tenang dan lanjutkan memeriksa saja," jawab Yura

Pemeriksaan pun dilanjutkan.

"Bagaimana dengan kondisi Ratu?" tanya Raja

"Kondisi lukanya sudah jauh lebih baik, makanya kukira Yang Mulia Ratu sudah akan terbangun sejak dua hari lalu jika melihat itu, tapi tak ada yang perlu dikhawatirkan juga karena Ratu sudah baik-baik saja. Hanya tenaganya saja yang belum pulih karena tidak makan dan terus tertidur selama beberapa hari ini." Jelas Arvan

"Kalau begitu, apa ada yang ingin kau makan saat ini? Aku akan meminta pelayan mengambilkannya untukmu," ujar Raja bertanya.

"Aku sudah makan tadi dan sudah kenyang, Baginda," jawab Ratu

"Karena sudah ada Baginda Raja yang menemani Yang Mulia Ratu di sini, bagaimana kalau kau membawaku untuk melihat-lihat dan berkeliling istana? Sejak pertama aku datang beberapa hari lalu, aku belum pernah ke mana pun di sini. Bisakah, Arvan?" tanya Yura yang maksudnya ingin membiarkan sepasang suami istri itu menikmati waktu mereka berdua.

"Benar juga. Bawalah Yura berkeliling, Arvan. Dia suka mengembara, dia pasti sangat bosan beberapa hari ini," ucap Raja

"Maksudku... Ah, bukannya saja bosan berada di samping Ratu! Itu juga tugas saya yang juga sebagai adik untuk menjaga Yang Mulia Ratu, tapi yang kumaksud-" Lagi-lagi Yura tidak bisa memilih kata-katanya sendiri sampai membuatnya di situasi kurang mengenakkan.

"Baiklah. Mari ikuti aku, Nona Yura," kata Arvan yang berusaha mengendalikan situasi dan menghilangkan kecanggungan dengan cepat berbicara.

"Ah, baik ... " sahut Yura

"Titip adikku yang ceroboh ini ya, Arvan," pesan Ratu

"Kak Yuna, memangnya aku ini anak kecil?" pelan Yura bertanya sambil memprotes sang kakak.

Arvan mengangguk dan kemudian beranjak berjalan diikuti Yura di belakangnya.

...

Yura pun mulai berkeliling dengan Arvan sebagai pemandu jalannya. Tak banyak bicara, Yura hanya memikmati waktunya berkeliling. Saat tiba dan melihat tempat yang bagus ia akan terdiam untuk menikmati suasana sambil tersenyum dan merentangkan tangan. Arvan melihat sikap Yura yang seperti ini sedikit anggun dan cocok dengannya yang seorang gadis, tidak sembrono seperti ucapan yang sebelumnya pernah ia lontarkan. Namun, Arvan merasa canggung jika mereka berdua hanya berdiam diri padahal sedang jalan bersama.

"Nona, apa ada tempat yang ingin kau kunjungi?" tanya Arvan

"Kau lebih tau tempat di sini, jadi alu hanya akan diam dan hanya terus mengikutimu," jawab Yura

"Apa itu artinya dia ingin terus diam? Bukankah itu akan jadi sangat canggung?" batin Arvan

Akhirnya, Arvan pun kembali diam dan menunjukkan jalan hingga ke suatu tempat pada Yura. Tempat yang indah. Tentu, Yura tersenyum saat tiba di sana.

"Kau pandai mengatur dan memilih tempat untuk kulihat. Di sini indah, aku suka," ucap Yura

"Akhirnya dia bicara! Pilihan yang tepat membawanya ke sini, ternyata dia suka tempat yang indah. Tunggu! Kenapa aku harus peduli dengan apa yang dia suka? Dan kenapa kesannya aku ingin sekali mendengar suaranya? Apa karena dia mirip Ratu? Dan kenapa dia kembali diam?" batin Arvan

"Syukurlah, jika kau suka ... " kata Arvan

Arvan menunggu Yura kembali bicara, namun Yura terus diam. Diamnya tidak seperti sebelumnya yang menikmati suasana di tempat yang indah, tapi lebih seperti mengenang sebuah tempat tersebut. Apa Yura pernah ke mari sebelumnya?

"Ada apa, Nona?" tanya Arvan yang penasaran dengan ekspresi yang Yura tunjukkan.

"Tidak apa. Ekspresiku aneh ya? Hanya saja melihat tempat ini-" ujar Yura yang terhenti begitu saja.

"Apa tempat ini mengingatkan Nona akan sesuatu? Apa Nona pernah datang ke tempat ini?" tanya Arvan

"Aku tahu kau hanya berusaha menebak saja, tapi tak disangka tebakanmu benar. Aku ingat saat pertama kali aku ke sini," jawab Yura

"Kalau boleh aku tahu, kapan Nona pertama kali datang ke istana dan juga tempat ini?" tanya Arvan

"Aku datang bersamaan dengan Ratu yang pertama kali masuk istana untuk mengunjungi kerabat kami saat ada perayaan festival dan istana terbuka untuk umum. Saat itu aku yang masuk istana kurang suka keramaian orang dewasa, jadi aku berkeliaran sendirian melihat tempat indah yang tidak ada orangnya. Tak disangka saat itu aku berhenti di sini dan melihat adanya cinta yang akan tumbuh antara Taja dan Ratu saat ini," ungkap Yura

"Saat melihat mereka berdua bersemu malu ketika bertemu, aku sudah mengira mereka akan berjodoh, dan aku sedikit iri. Aku berpikir juga ingin merasakan cinta yang malu-malu seperti itu, tapi sampai sekarang jodohku belum datang. Tapi, rasa iri itu sudah hilang. Dari kecil aku suka tempat indah sampai melihat cinta anak muda seperti mereka, aku tidak iri lagi karena aku sudah puas dengan bisa mengembara ke tempat-tempat indah. Bagiku itu sudah cukup, melihat tempat indah sudah seperti merasakan rasanya jatuh cinta bagiku," batin Yura

"Jadi, itulah saat pertamanya masuk ke istana. Aku juga sempat bertemu Ratu saat itu, Ratu adalah penyelamatku saat itu. Saat kupikir aku jatuh cinta untuk yang pertama kalinya, aku malah melihat pertemuan antara Raja dan Ratu yang kau maksud. Kupikir perasaanku sudah sirna bersamaan musnahnya harapan itu, tapi sampai saat ini aku masih belum bisa mengendalikan perasaanku saat bertemu atau bahkan sekadar melihat Ratu. Apa aku juga harus pergi ke tempat yang indah untuk menghilangkan perasaan ini? Eh, kenapa juga aku harus peduli tentang hal seperti itu?! Aku kan tidak harus menirunya! Aku ini sebenarnya kenapa, sih?!" batin Arvan

Terpopuler

Comments

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

top 👍

2023-06-29

1

Terra Chi

Terra Chi

Episode berikutnya sudah terbit, yaa

2023-06-28

0

icaica

icaica

cinta tanpa sadar

2023-06-27

1

lihat semua
Episodes
1 1 - Percobaan Pembunuhan.
2 2 - Nona Pengembara.
3 3 - Saudari Kembar.
4 4 - Berkeliling Istana.
5 5 - Alangkah Baiknya.
6 6 - Memeriksa Kediaman Ratu.
7 7 - Penawaran Raja.
8 8 - Pertarungan Uji Coba.
9 9 - Melihat Pemandangan Sambil Mengobrol.
10 10 - Bertemu Dengan Keponakan.
11 11 - Berlatih Menggunakan Pedang.
12 12 - Struktur Istana.
13 13 - Bersiap Pergi Berlibur.
14 14 - Koper Barang.
15 15 - Camilan Pengganjal Perut.
16 16 - Pemberani dan Pemalu.
17 17 - Memilih Kamar.
18 18 - Saling Berdekatan.
19 19 - Bermesraan dan Kemesraan.
20 20 - Berharga dan Berjasa.
21 21 - Dikejar Anjing.
22 22 - Perlakuan Tidak Menyenangkan.
23 23 - Pelampiasan Untuk Menghibur Diri.
24 24 - Fokus Berlatih dan Dilatih.
25 25 - Camilan dan Latihan Tambahan.
26 26 - Contoh Cara Bertarung.
27 27 - Pelajari dan Perhatikan.
28 28 - Melihat Pemandangan Langit Malam.
29 29 - Selimut dan Syal.
30 30 - Saingan Cinta.
31 31 - Cerita Pertarungan Antar Dua Suku.
32 32 - Tidur di Atas Pangkuan.
33 33 - Gadis Serampangan.
34 34 - Mengikuti.
35 35 - Menyingkir.
36 36 - Waktu yang Tepat.
37 37 - Luka Lebam di Leher.
38 38 - Memerhatikan Leher.
39 39 - Karakter Kuda.
40 40 - Nick dan Grace.
41 41 - Seolah Sedang Terbang.
42 42 - Dari Kejauhan.
43 43 - Berusaha Memenuhi Ekspetasi.
44 44 - Membayangkan Makan Bersama.
45 45 - Memilih Tempat Menunggu.
46 46 - Sangat Bebas.
47 47 - Belajar Bersama Paman Arvan.
48 48 - Membisu dan Membeku.
49 49 - Terpaksa Kembali.
50 50 - Bodoh dan Serakah.
51 51 - Menepati Janji.
52 52 - Kisah yang Sebenarnya Terjadi.
53 53 - Mengurus Kepulangan ke Istana Kerajaan.
54 54 - Berpindah ke Bagian Belakang.
55 55 - Seolah Mampu Menusuk dan Mencabik-Cabik.
56 56 - Merasakan Kehidupan Neraka Dunia.
57 57 - Tertahan di Dalam Mimpi.
58 58 - Penting dan Bersifat Rahasia.
59 59 - Memohon Izin dari Raja.
60 60 - Kesempatan dari Raja.
61 61 - Kunjungan Ratu dan Putra Mahkota.
62 62 - Urusan di Penjara Istana.
63 63 - Lencana Kehormatan.
64 64 - Sketsa Wajah.
65 65 - Pandangan Mata dan Penilaian Banyak Orang.
66 66 - Captain Store.
67 67 - Sandiwara Menjadi Pelanggan.
68 68 - Pemikiran yang Berbeda.
69 69 - Selera yang Berbeda.
70 70 - Nama Samaran.
71 71 - Kata Sandi.
72 72 - Pemikiran yang Hampir Sama.
73 73 - Kamar yang Sama.
74 74 - Seperti Habis Minum Kopi.
75 75 - Arti Pola Four Leaf Clover.
76 76 - Tidak Ingin Tertinggal Pemandangan Indah.
77 77 - Membeli Buah Tangan.
78 78 - Pegadaian.
79 79 - Menata Rambut.
80 80 - Tersangka di Depan Mata.
81 81 - Malaikat Pengadilan dan Raja Kematian Dari Neraka.
82 82 - Memberi Laporan Hasil Misi Penyelidikan.
83 83 - Membuat Orang Lain Salah Paham.
84 84 - Bibi dan Guru.
85 85 - Kejutan Untuk Putra Mahkota.
86 86 - Akademi Kerajaan.
87 87 - Prajurit Baru.
88 88 - Menjadi Prajurit Ratu.
89 89 - Saudari, Kakak Beradik.
90 90 - Bertindak Dengan Sangat Hati-Hati.
91 91 - Lilin Aroma.
92 92 - Rencana Gagal.
93 93 - Menyatakan Perasaan.
94 94 - Ramuan Penawar.
95 95 - Memerah.
96 96 - Aneh Karena Sedang Jatuh Cinta.
97 97 - Melibatkan dan Terlibat.
98 98 - Orang Kedua Dengan Pernyataan Serupa.
99 99 - Peduli Dengan Citra Baik.
100 100 - Membahas Kejadian Semalam.
101 101 - Arena Latihan Prajurit.
102 102 - Belati Melawan Pedang.
103 103 - Jawaban Sebagai Klarifikasi.
104 104 - Cara Membedakan.
105 105 - Guru Akademi Kerajaan.
106 106 - Saudara Tiri.
107 107 - Rahasia Umum.
108 108 - Para Penyusup.
109 109 - Mengincar Target Lain.
110 110 - Menyusul dan Mengejar Kereta Kuda.
111 111 - Vila Keluarga Haris.
112 112 - Ibu dan Ayah Mertua.
113 113 - Kehidupan Baru.
114 114 - Akan Menjadi Seorang Kakak.
115 115 - Sebagai Bantuan Pihak Medis.
116 116 - Jangan Menyerah Sebelum Mencoba.
117 117 - Serangan Bantuan Tembakan Anak Panah.
118 118 - Ular Berbisa.
119 119 - Datang Untuk Membantu.
120 120 - Masih Keliru.
121 121 - Terluka.
122 122 - Menggantikan Posisi Ketua Sementara Waktu.
123 123 - Perintah Pertama.
124 124 - Semangat yang Membara.
125 125 - Syarat Gencatan Senjata.
126 126 - Bertukar Posisi.
127 127 - Saling Memberi Kesempatan.
128 128 - Bagai Tamu Tak Diundang.
129 129 - Tanpa Indera Penglihatan.
130 130 - Berjalan Sesuai Takdir.
131 131 - Saline Steril.
132 132 - Diistirahatkan Untuk Sementara Waktu.
133 133 - Memakai Kacamata.
134 134 - Membawa Pasukan Bantuan.
135 135 - Kemenangan Besar.
136 136 - Mendekati Hari Kelahiran.
137 137 - Bertemu Dengan Pangeran Kedua.
138 138 - Berdansa.
139 139 - Memanjakan Kekasih Hati.
140 140 - Tradisi Melamar.
141 141 - Nama Putri Mahkota.
142 142 - Suap-Menyuapi.
143 143 - Tanggapan Ibu dan Ayah.
144 144 - Kesal.
145 145 - Mahkota Bunga.
146 146 - Calon Kakak Ipar.
147 147 - One and Only.
148 148 - Kuda Putih.
149 149 - Pertunangan.
150 150 - Bahagia Selamanya.
151 Novel Comeback.
Episodes

Updated 151 Episodes

1
1 - Percobaan Pembunuhan.
2
2 - Nona Pengembara.
3
3 - Saudari Kembar.
4
4 - Berkeliling Istana.
5
5 - Alangkah Baiknya.
6
6 - Memeriksa Kediaman Ratu.
7
7 - Penawaran Raja.
8
8 - Pertarungan Uji Coba.
9
9 - Melihat Pemandangan Sambil Mengobrol.
10
10 - Bertemu Dengan Keponakan.
11
11 - Berlatih Menggunakan Pedang.
12
12 - Struktur Istana.
13
13 - Bersiap Pergi Berlibur.
14
14 - Koper Barang.
15
15 - Camilan Pengganjal Perut.
16
16 - Pemberani dan Pemalu.
17
17 - Memilih Kamar.
18
18 - Saling Berdekatan.
19
19 - Bermesraan dan Kemesraan.
20
20 - Berharga dan Berjasa.
21
21 - Dikejar Anjing.
22
22 - Perlakuan Tidak Menyenangkan.
23
23 - Pelampiasan Untuk Menghibur Diri.
24
24 - Fokus Berlatih dan Dilatih.
25
25 - Camilan dan Latihan Tambahan.
26
26 - Contoh Cara Bertarung.
27
27 - Pelajari dan Perhatikan.
28
28 - Melihat Pemandangan Langit Malam.
29
29 - Selimut dan Syal.
30
30 - Saingan Cinta.
31
31 - Cerita Pertarungan Antar Dua Suku.
32
32 - Tidur di Atas Pangkuan.
33
33 - Gadis Serampangan.
34
34 - Mengikuti.
35
35 - Menyingkir.
36
36 - Waktu yang Tepat.
37
37 - Luka Lebam di Leher.
38
38 - Memerhatikan Leher.
39
39 - Karakter Kuda.
40
40 - Nick dan Grace.
41
41 - Seolah Sedang Terbang.
42
42 - Dari Kejauhan.
43
43 - Berusaha Memenuhi Ekspetasi.
44
44 - Membayangkan Makan Bersama.
45
45 - Memilih Tempat Menunggu.
46
46 - Sangat Bebas.
47
47 - Belajar Bersama Paman Arvan.
48
48 - Membisu dan Membeku.
49
49 - Terpaksa Kembali.
50
50 - Bodoh dan Serakah.
51
51 - Menepati Janji.
52
52 - Kisah yang Sebenarnya Terjadi.
53
53 - Mengurus Kepulangan ke Istana Kerajaan.
54
54 - Berpindah ke Bagian Belakang.
55
55 - Seolah Mampu Menusuk dan Mencabik-Cabik.
56
56 - Merasakan Kehidupan Neraka Dunia.
57
57 - Tertahan di Dalam Mimpi.
58
58 - Penting dan Bersifat Rahasia.
59
59 - Memohon Izin dari Raja.
60
60 - Kesempatan dari Raja.
61
61 - Kunjungan Ratu dan Putra Mahkota.
62
62 - Urusan di Penjara Istana.
63
63 - Lencana Kehormatan.
64
64 - Sketsa Wajah.
65
65 - Pandangan Mata dan Penilaian Banyak Orang.
66
66 - Captain Store.
67
67 - Sandiwara Menjadi Pelanggan.
68
68 - Pemikiran yang Berbeda.
69
69 - Selera yang Berbeda.
70
70 - Nama Samaran.
71
71 - Kata Sandi.
72
72 - Pemikiran yang Hampir Sama.
73
73 - Kamar yang Sama.
74
74 - Seperti Habis Minum Kopi.
75
75 - Arti Pola Four Leaf Clover.
76
76 - Tidak Ingin Tertinggal Pemandangan Indah.
77
77 - Membeli Buah Tangan.
78
78 - Pegadaian.
79
79 - Menata Rambut.
80
80 - Tersangka di Depan Mata.
81
81 - Malaikat Pengadilan dan Raja Kematian Dari Neraka.
82
82 - Memberi Laporan Hasil Misi Penyelidikan.
83
83 - Membuat Orang Lain Salah Paham.
84
84 - Bibi dan Guru.
85
85 - Kejutan Untuk Putra Mahkota.
86
86 - Akademi Kerajaan.
87
87 - Prajurit Baru.
88
88 - Menjadi Prajurit Ratu.
89
89 - Saudari, Kakak Beradik.
90
90 - Bertindak Dengan Sangat Hati-Hati.
91
91 - Lilin Aroma.
92
92 - Rencana Gagal.
93
93 - Menyatakan Perasaan.
94
94 - Ramuan Penawar.
95
95 - Memerah.
96
96 - Aneh Karena Sedang Jatuh Cinta.
97
97 - Melibatkan dan Terlibat.
98
98 - Orang Kedua Dengan Pernyataan Serupa.
99
99 - Peduli Dengan Citra Baik.
100
100 - Membahas Kejadian Semalam.
101
101 - Arena Latihan Prajurit.
102
102 - Belati Melawan Pedang.
103
103 - Jawaban Sebagai Klarifikasi.
104
104 - Cara Membedakan.
105
105 - Guru Akademi Kerajaan.
106
106 - Saudara Tiri.
107
107 - Rahasia Umum.
108
108 - Para Penyusup.
109
109 - Mengincar Target Lain.
110
110 - Menyusul dan Mengejar Kereta Kuda.
111
111 - Vila Keluarga Haris.
112
112 - Ibu dan Ayah Mertua.
113
113 - Kehidupan Baru.
114
114 - Akan Menjadi Seorang Kakak.
115
115 - Sebagai Bantuan Pihak Medis.
116
116 - Jangan Menyerah Sebelum Mencoba.
117
117 - Serangan Bantuan Tembakan Anak Panah.
118
118 - Ular Berbisa.
119
119 - Datang Untuk Membantu.
120
120 - Masih Keliru.
121
121 - Terluka.
122
122 - Menggantikan Posisi Ketua Sementara Waktu.
123
123 - Perintah Pertama.
124
124 - Semangat yang Membara.
125
125 - Syarat Gencatan Senjata.
126
126 - Bertukar Posisi.
127
127 - Saling Memberi Kesempatan.
128
128 - Bagai Tamu Tak Diundang.
129
129 - Tanpa Indera Penglihatan.
130
130 - Berjalan Sesuai Takdir.
131
131 - Saline Steril.
132
132 - Diistirahatkan Untuk Sementara Waktu.
133
133 - Memakai Kacamata.
134
134 - Membawa Pasukan Bantuan.
135
135 - Kemenangan Besar.
136
136 - Mendekati Hari Kelahiran.
137
137 - Bertemu Dengan Pangeran Kedua.
138
138 - Berdansa.
139
139 - Memanjakan Kekasih Hati.
140
140 - Tradisi Melamar.
141
141 - Nama Putri Mahkota.
142
142 - Suap-Menyuapi.
143
143 - Tanggapan Ibu dan Ayah.
144
144 - Kesal.
145
145 - Mahkota Bunga.
146
146 - Calon Kakak Ipar.
147
147 - One and Only.
148
148 - Kuda Putih.
149
149 - Pertunangan.
150
150 - Bahagia Selamanya.
151
Novel Comeback.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!