2 - Nona Pengembara.

Gadis muda yang menarik tangan Selir Azkia langsung naik ke punggung kudanya setelah menemukannya.

"Silahkan naik, Yang Mulia. Saya akan mengantar Anda dengan cepat, seperti kata Anda, ini darurat," ujarnya

"Baiklah," patuh Selir Azkia mengingat saat ini harus segera bergegas.

"Mungkin akan mengganggu kenyamanan Anda, jadi mohon berpegangan," katanya

Setelah mengatakan itu, gadis tersebut langsung memacu kudanya dengan sangat cepat.

"Jangan khawatirkan kenyamananku. Aku dari suku ini, berkuda bukan hal yang baru untukku. Kau hanya perlu cepat," ucap Selir Azkia

"Saya mengerti," singkatnya

"Sebenarnya siapa dia? Dia mengendarai kuda dengan hebat dan mengetahui jalan cepat menuju istana kerajaan, juga rela repot-repot membantuku, bahkan Ayah begitu percaya padanya?" batin Selir Azkia

"Sebenarnya siapa dirimu ini?" tanya Selir Azkia

"Saya hanya seorang pengembara yang kebetulan lewat dan pernah membantu Suku Barat. Semoga jawaban saya bisa menuntaskan rasa penasaran Anda," jawabnya

"Kau pasti seorang penolong yang dihormati Ayah. Maaf merepotkanmu sekali lagi dengan masalah kali ini," ucap Selir Azkia

"Anda tidak perlu sungkan, Yang Mulia Selir," katanya

"Kalau begitu, kami harus sangat berterima kasih padamu. Terima kasih sekali lagi, Nona," ujar Selir Azkia

"Jangan terlalu cepat mengucapkan terima kasih, Yang Mulia. Bisa saja nantinya sayalah yang harus banyak-banyak terima kasih pada Anda," ucapnya

Setelah mencari jalan pintas serta berusaha menghindari tempat terjadinya peperangan antar suku, akhirnya mereka sampai di depan pintu istana.

"Kita sudah sampai. Ini akan cepat, jadi jangan turun dari kuda dulu, Yang Mulia," ucapnya

"Apa maksudnya itu?" gumam pelan Selir Azkia yang bertanya karena kebingungan.

"Ini bukan tempat yang boleh dan bisa dimasuki siapa pun!" larang prajurit penjaga pintu gerbang istana kerajaan dengan tegas.

"Buka gerbangnya cepat, sekarang!" pintanya dengan keras.

Gadis muda pengembara itu membuka cadar penutup wajahnya hingga membuat para prajurit penjaga pintu gerbang istana kerajaan terkejut bukan main.

"Siapa Anda ini?" tanya prajurit tersebut

"Aku datang bersamanya, bukakan saja gerbang ini. Sudah kubilang, ini darurat! Cepat!" ucap Selir Azkia

"Baik, Yang Mulia Selir."

Pintu gerbang istana kerajaan pun dibuka. Begitu terbuka walau hanya sedikit celah, kuda langsung dipacu dan berlari masuk dengan cepat.

"Di saat seperti ini aku malah lupa tempatnya dan harus ke mana ..." gumamnya dengan suara kecil.

"Ke sebelah sana, Nona," kata Selir Azkia

"Baiklah."

"Apa yang dia gumamkan tadi? Dia seperti orang yang pernah masuk ke istana kerajaan sebelumnya. Sepertinya dia membuka cadarnya tadi. Sebenarnya seperti apa tampang wajahnya sampai bisa membuat para prajurit tadi tercengang?" batin Selir Azkia

Kini, Selir Azkia bahkan bertanya-tanya seperti apa wajah penolongnya sampai bisa membuat para prajurit terkejut. Dan akhirnya kuda pun diberhentikan. Karena Selir tidak tahu pasti rupa wajah penolongnya karena masih berada di balik punggung orang tersebut di atas punggung kuda.

"Aku tidak pernah memberi tahunya di mana aku ingin berhenti, tapi kenapa dia bisa langsung tahu tempat ini adalah kediaman Baginda Raja?" batin Selir Azkia

Selir Azkia pun bergerak turun dari punggung kuda, lalu diikuti oleh Nona pengembara yang turun setelahnya. Saat melihat rupa pasti wajah dari penolongnya, Selir Azkia pun terkejut bukan main!

"Maaf, sudah tidak sempat lagi walau seterkejut apa pun Anda. Ayo, cepat masuk ke dalam ... " katanya

Gadis pengembara muda itu langsung berlari sambil menarik lengan Selir Azkia.

"Larinya cepat sekali! Dan apa-apaan wajahnya itu?!" batin Selir Azkia

Gadis pengembara muda itu berlari menerobos penjagaan yang berada di luar kediaman Baginda Raja dengan begitu mulus walau banyak yang menghalangi sambil terus menggenggam tangan Selir Azkia sampai mereka berdua masuk ke dalam ruangan yang terdapat Baginda Raja dan juga Yang Mulia Ratu yang terbaring di tempat tidur yang lukanya sedang ditangani oleh Arvan, Dokter Utama Kerajaan sekaligus Penasehat Baginda Raja.

"Kak, aku sudah bawa penawar racunnya!" pekik Selir Azkia begitu memasuki ruangan.

"Kau!?" Arvan juga Raja terkejut begitu melihat kedatangan Selir Azkia bersama seseorang.

Begitu datang Selir Azkia langsung menyerahkan penawar racun yang dibawanya dari Suku Barat kepada kakaknya, Arvan. Sedangkan gadis pengembara itu langsung memberikan penghormatan kepada Baginda Raja dan Selir Azkia pun ikut memberi hormat setelah memberikan penawar racun pada Arvan.

"Kenapa kau diam saja dan tidak mengobati Yang Mulia Ratu? Apa harus aku saja yang melakukannya?" tanyanya

"Apa kau bisa melakukannya?" tanya Raja

"Tentu saja, Baginda. Saya mempelajari ilmu medis dan kedokteran," jawabnya

Gadis pengembara itu langsung mendekati tempat tidur di mana Ratu dibaringkan. Keterkejutan itu pun pecah dan kembali beralih pada Ratu.

"Biar aku saja. Ini adalah tugasku," kata Arvan

"Kalau begitu, cepat! Takkan kubiarkan terjadi apa pun pada Yang Mulia Ratu, jika saja kau lalai ... " ucapnya

"Kalau begitu, setidaknya bantulah Arvan. Dia Dokter Utama di sini dan jangan mengganggunya," ujar Raja

"Saya memang akan membantu dengan atau tidaknya izin dari Anda, Baginda," katanya

"Siapa dia? Kenapa bicara seenaknya pada Baginda Raja yang terhormat? Dan apa-apaan dengan wajahnya itu?!" batin Arvan

Walau yang satu terbaring dan yang satunya tidak, tapi mereka yang berdekatan nyaris bahkan mungkin sangat sulit untuk dibedakan kalau saja memakai pakaian yang serupa sama. Yang dimaksud adalah wajah antara Yang Mulia Ratu dan gadis pengembara itu. Bahkan kini gadis pengembara itu dengan beraninya menggenggam tangan Ratu yang terkulai lemah. Gadis itu menatap wajah Ratu dengan kalut dan gelisah serta cemas.

"Aku pun tidak akan membiarkan terjadi apa pun pada Ratu-ku, Yura, jadi kau tenanglah ... " ucap Raja

"Sebenarnya apa yang terjadi padamu, saudariku?" gumamnya dengan pelan.

Gadis pengembara itu pun membantu Arvan dalam mengobati Ratu tanpa menjadi mengganggunya sedikit pun. Keduanya dengan lihai memberi penanganan dengan cepat. Sampai akhirnya, luka Ratu dibalut kain perban.

"Biar aku saja, aku juga bisa. Serahkan padaku," katanya yang mengambil alih kain perban dari tangan Arvan.

Dengan cepat namun hati-hati, gadis muda itu membalut perban pada luka Ratu.

"Tolong jelaskan padaku, apa yang terjadi pada Yang Mulia Ratu, Baginda?" tanyanya

"Ada insiden saat pesta berlangsung dan aku gagal melindunginya," jawab Raja

"Semoga kau cepat pulih dan lukamu cepat sembuh, Kakak," pelannya

"Jadi, bagaimana dengan kondisi Ratu, Arvan?" tanya Raja

"Pendarahannya sudah berhasil dihentikan, penawar racunnya pun sudah diberikan. Untuk saat ini kondisinya harus terus diperhatikan," jawab Arvan

"Kalau begitu, bolehkah saya terus berada di samping Yang Mulia Ratu, setidaknya sampai ia tersadar, Baginda? Saya bisa menjaga dan terus memeriska kondisinya," ujarnya meminta.

"Baiklah, kau juga sudah berada di sini, jadi menetaplah dulu. Kau juga adalah keluarga, jangan terlalu sungkan," jawab Raja

"Terima kasih banyak, Baginda Raja," ucapnya

"Kau adalah adik iparku, jagalah kakakmu saat aku tidak ada. Aku harus menghukum pelaku percobaan pembunuhan setelah ini," ujar Raja

"Sebenarnya, bagaimana kau bisa bertemu dengan Selir Azkia?" tanya Raja

"Menjawab, Baginda. Saya bertemu Nona di kediaman Ayah dan dia bersedia menolongku mengantar sampai ke sini," jawab Selir Azkia

"Kalau begitu, kau adalah penyelamat kami, Yura," kata Raja

"Tidak benar, Baginda. Yang jadi penyelamat di sini adalah Yang Mulia Selir. Beliau rela berpergian dari istana untuk membawa penawar racun demi kakakku, maksudku Yang Mulia Ratu. Berkatnya aku juga bisa sampai di sini. Aku harus berterima kasih banyak padanya. Terima kasih banyak, Selir," ucapnya

"Kau benar. Kalian berdua adalah penyelamat. Kalau begitu singkat saja, aku perkenalkan padamu... Dia adalah Dokter Utama Kerajaan sekaligus penasehatku, Arvan Reynard. Dan ini, adiknya sekaligus Selirku, Azkia Reynard. Kalian, kenalkan ini Yura Haris. Adik iparku, saudari kembar Ratu," ujar Raja

"Saudari kembar Ratu?!"

"Jadi, Arvan yang dimaksud adalah kakaknya yang bekerja di istana kerajaan ini," batinnya

Pantas saja. Inilah alasan para prajurit, Selir Azkia, dan Arvan terkejut saat melihat wajah seorang Nona yang baru saja datang itu. Wajahnya yang begitu mirip dengan Ratu dikarenakan hubungan darah antar keduanya yang merupakan saudara kembar.

Terpopuler

Comments

icaica

icaica

seru, nyimak dulu

2023-06-25

1

lihat semua
Episodes
1 1 - Percobaan Pembunuhan.
2 2 - Nona Pengembara.
3 3 - Saudari Kembar.
4 4 - Berkeliling Istana.
5 5 - Alangkah Baiknya.
6 6 - Memeriksa Kediaman Ratu.
7 7 - Penawaran Raja.
8 8 - Pertarungan Uji Coba.
9 9 - Melihat Pemandangan Sambil Mengobrol.
10 10 - Bertemu Dengan Keponakan.
11 11 - Berlatih Menggunakan Pedang.
12 12 - Struktur Istana.
13 13 - Bersiap Pergi Berlibur.
14 14 - Koper Barang.
15 15 - Camilan Pengganjal Perut.
16 16 - Pemberani dan Pemalu.
17 17 - Memilih Kamar.
18 18 - Saling Berdekatan.
19 19 - Bermesraan dan Kemesraan.
20 20 - Berharga dan Berjasa.
21 21 - Dikejar Anjing.
22 22 - Perlakuan Tidak Menyenangkan.
23 23 - Pelampiasan Untuk Menghibur Diri.
24 24 - Fokus Berlatih dan Dilatih.
25 25 - Camilan dan Latihan Tambahan.
26 26 - Contoh Cara Bertarung.
27 27 - Pelajari dan Perhatikan.
28 28 - Melihat Pemandangan Langit Malam.
29 29 - Selimut dan Syal.
30 30 - Saingan Cinta.
31 31 - Cerita Pertarungan Antar Dua Suku.
32 32 - Tidur di Atas Pangkuan.
33 33 - Gadis Serampangan.
34 34 - Mengikuti.
35 35 - Menyingkir.
36 36 - Waktu yang Tepat.
37 37 - Luka Lebam di Leher.
38 38 - Memerhatikan Leher.
39 39 - Karakter Kuda.
40 40 - Nick dan Grace.
41 41 - Seolah Sedang Terbang.
42 42 - Dari Kejauhan.
43 43 - Berusaha Memenuhi Ekspetasi.
44 44 - Membayangkan Makan Bersama.
45 45 - Memilih Tempat Menunggu.
46 46 - Sangat Bebas.
47 47 - Belajar Bersama Paman Arvan.
48 48 - Membisu dan Membeku.
49 49 - Terpaksa Kembali.
50 50 - Bodoh dan Serakah.
51 51 - Menepati Janji.
52 52 - Kisah yang Sebenarnya Terjadi.
53 53 - Mengurus Kepulangan ke Istana Kerajaan.
54 54 - Berpindah ke Bagian Belakang.
55 55 - Seolah Mampu Menusuk dan Mencabik-Cabik.
56 56 - Merasakan Kehidupan Neraka Dunia.
57 57 - Tertahan di Dalam Mimpi.
58 58 - Penting dan Bersifat Rahasia.
59 59 - Memohon Izin dari Raja.
60 60 - Kesempatan dari Raja.
61 61 - Kunjungan Ratu dan Putra Mahkota.
62 62 - Urusan di Penjara Istana.
63 63 - Lencana Kehormatan.
64 64 - Sketsa Wajah.
65 65 - Pandangan Mata dan Penilaian Banyak Orang.
66 66 - Captain Store.
67 67 - Sandiwara Menjadi Pelanggan.
68 68 - Pemikiran yang Berbeda.
69 69 - Selera yang Berbeda.
70 70 - Nama Samaran.
71 71 - Kata Sandi.
72 72 - Pemikiran yang Hampir Sama.
73 73 - Kamar yang Sama.
74 74 - Seperti Habis Minum Kopi.
75 75 - Arti Pola Four Leaf Clover.
76 76 - Tidak Ingin Tertinggal Pemandangan Indah.
77 77 - Membeli Buah Tangan.
78 78 - Pegadaian.
79 79 - Menata Rambut.
80 80 - Tersangka di Depan Mata.
81 81 - Malaikat Pengadilan dan Raja Kematian Dari Neraka.
82 82 - Memberi Laporan Hasil Misi Penyelidikan.
83 83 - Membuat Orang Lain Salah Paham.
84 84 - Bibi dan Guru.
85 85 - Kejutan Untuk Putra Mahkota.
86 86 - Akademi Kerajaan.
87 87 - Prajurit Baru.
88 88 - Menjadi Prajurit Ratu.
89 89 - Saudari, Kakak Beradik.
90 90 - Bertindak Dengan Sangat Hati-Hati.
91 91 - Lilin Aroma.
92 92 - Rencana Gagal.
93 93 - Menyatakan Perasaan.
94 94 - Ramuan Penawar.
95 95 - Memerah.
96 96 - Aneh Karena Sedang Jatuh Cinta.
97 97 - Melibatkan dan Terlibat.
98 98 - Orang Kedua Dengan Pernyataan Serupa.
99 99 - Peduli Dengan Citra Baik.
100 100 - Membahas Kejadian Semalam.
101 101 - Arena Latihan Prajurit.
102 102 - Belati Melawan Pedang.
103 103 - Jawaban Sebagai Klarifikasi.
104 104 - Cara Membedakan.
105 105 - Guru Akademi Kerajaan.
106 106 - Saudara Tiri.
107 107 - Rahasia Umum.
108 108 - Para Penyusup.
109 109 - Mengincar Target Lain.
110 110 - Menyusul dan Mengejar Kereta Kuda.
111 111 - Vila Keluarga Haris.
112 112 - Ibu dan Ayah Mertua.
113 113 - Kehidupan Baru.
114 114 - Akan Menjadi Seorang Kakak.
115 115 - Sebagai Bantuan Pihak Medis.
116 116 - Jangan Menyerah Sebelum Mencoba.
117 117 - Serangan Bantuan Tembakan Anak Panah.
118 118 - Ular Berbisa.
119 119 - Datang Untuk Membantu.
120 120 - Masih Keliru.
121 121 - Terluka.
122 122 - Menggantikan Posisi Ketua Sementara Waktu.
123 123 - Perintah Pertama.
124 124 - Semangat yang Membara.
125 125 - Syarat Gencatan Senjata.
126 126 - Bertukar Posisi.
127 127 - Saling Memberi Kesempatan.
128 128 - Bagai Tamu Tak Diundang.
129 129 - Tanpa Indera Penglihatan.
130 130 - Berjalan Sesuai Takdir.
131 131 - Saline Steril.
132 132 - Diistirahatkan Untuk Sementara Waktu.
133 133 - Memakai Kacamata.
134 134 - Membawa Pasukan Bantuan.
135 135 - Kemenangan Besar.
136 136 - Mendekati Hari Kelahiran.
137 137 - Bertemu Dengan Pangeran Kedua.
138 138 - Berdansa.
139 139 - Memanjakan Kekasih Hati.
140 140 - Tradisi Melamar.
141 141 - Nama Putri Mahkota.
142 142 - Suap-Menyuapi.
143 143 - Tanggapan Ibu dan Ayah.
144 144 - Kesal.
145 145 - Mahkota Bunga.
146 146 - Calon Kakak Ipar.
147 147 - One and Only.
148 148 - Kuda Putih.
149 149 - Pertunangan.
150 150 - Bahagia Selamanya.
151 Novel Comeback.
Episodes

Updated 151 Episodes

1
1 - Percobaan Pembunuhan.
2
2 - Nona Pengembara.
3
3 - Saudari Kembar.
4
4 - Berkeliling Istana.
5
5 - Alangkah Baiknya.
6
6 - Memeriksa Kediaman Ratu.
7
7 - Penawaran Raja.
8
8 - Pertarungan Uji Coba.
9
9 - Melihat Pemandangan Sambil Mengobrol.
10
10 - Bertemu Dengan Keponakan.
11
11 - Berlatih Menggunakan Pedang.
12
12 - Struktur Istana.
13
13 - Bersiap Pergi Berlibur.
14
14 - Koper Barang.
15
15 - Camilan Pengganjal Perut.
16
16 - Pemberani dan Pemalu.
17
17 - Memilih Kamar.
18
18 - Saling Berdekatan.
19
19 - Bermesraan dan Kemesraan.
20
20 - Berharga dan Berjasa.
21
21 - Dikejar Anjing.
22
22 - Perlakuan Tidak Menyenangkan.
23
23 - Pelampiasan Untuk Menghibur Diri.
24
24 - Fokus Berlatih dan Dilatih.
25
25 - Camilan dan Latihan Tambahan.
26
26 - Contoh Cara Bertarung.
27
27 - Pelajari dan Perhatikan.
28
28 - Melihat Pemandangan Langit Malam.
29
29 - Selimut dan Syal.
30
30 - Saingan Cinta.
31
31 - Cerita Pertarungan Antar Dua Suku.
32
32 - Tidur di Atas Pangkuan.
33
33 - Gadis Serampangan.
34
34 - Mengikuti.
35
35 - Menyingkir.
36
36 - Waktu yang Tepat.
37
37 - Luka Lebam di Leher.
38
38 - Memerhatikan Leher.
39
39 - Karakter Kuda.
40
40 - Nick dan Grace.
41
41 - Seolah Sedang Terbang.
42
42 - Dari Kejauhan.
43
43 - Berusaha Memenuhi Ekspetasi.
44
44 - Membayangkan Makan Bersama.
45
45 - Memilih Tempat Menunggu.
46
46 - Sangat Bebas.
47
47 - Belajar Bersama Paman Arvan.
48
48 - Membisu dan Membeku.
49
49 - Terpaksa Kembali.
50
50 - Bodoh dan Serakah.
51
51 - Menepati Janji.
52
52 - Kisah yang Sebenarnya Terjadi.
53
53 - Mengurus Kepulangan ke Istana Kerajaan.
54
54 - Berpindah ke Bagian Belakang.
55
55 - Seolah Mampu Menusuk dan Mencabik-Cabik.
56
56 - Merasakan Kehidupan Neraka Dunia.
57
57 - Tertahan di Dalam Mimpi.
58
58 - Penting dan Bersifat Rahasia.
59
59 - Memohon Izin dari Raja.
60
60 - Kesempatan dari Raja.
61
61 - Kunjungan Ratu dan Putra Mahkota.
62
62 - Urusan di Penjara Istana.
63
63 - Lencana Kehormatan.
64
64 - Sketsa Wajah.
65
65 - Pandangan Mata dan Penilaian Banyak Orang.
66
66 - Captain Store.
67
67 - Sandiwara Menjadi Pelanggan.
68
68 - Pemikiran yang Berbeda.
69
69 - Selera yang Berbeda.
70
70 - Nama Samaran.
71
71 - Kata Sandi.
72
72 - Pemikiran yang Hampir Sama.
73
73 - Kamar yang Sama.
74
74 - Seperti Habis Minum Kopi.
75
75 - Arti Pola Four Leaf Clover.
76
76 - Tidak Ingin Tertinggal Pemandangan Indah.
77
77 - Membeli Buah Tangan.
78
78 - Pegadaian.
79
79 - Menata Rambut.
80
80 - Tersangka di Depan Mata.
81
81 - Malaikat Pengadilan dan Raja Kematian Dari Neraka.
82
82 - Memberi Laporan Hasil Misi Penyelidikan.
83
83 - Membuat Orang Lain Salah Paham.
84
84 - Bibi dan Guru.
85
85 - Kejutan Untuk Putra Mahkota.
86
86 - Akademi Kerajaan.
87
87 - Prajurit Baru.
88
88 - Menjadi Prajurit Ratu.
89
89 - Saudari, Kakak Beradik.
90
90 - Bertindak Dengan Sangat Hati-Hati.
91
91 - Lilin Aroma.
92
92 - Rencana Gagal.
93
93 - Menyatakan Perasaan.
94
94 - Ramuan Penawar.
95
95 - Memerah.
96
96 - Aneh Karena Sedang Jatuh Cinta.
97
97 - Melibatkan dan Terlibat.
98
98 - Orang Kedua Dengan Pernyataan Serupa.
99
99 - Peduli Dengan Citra Baik.
100
100 - Membahas Kejadian Semalam.
101
101 - Arena Latihan Prajurit.
102
102 - Belati Melawan Pedang.
103
103 - Jawaban Sebagai Klarifikasi.
104
104 - Cara Membedakan.
105
105 - Guru Akademi Kerajaan.
106
106 - Saudara Tiri.
107
107 - Rahasia Umum.
108
108 - Para Penyusup.
109
109 - Mengincar Target Lain.
110
110 - Menyusul dan Mengejar Kereta Kuda.
111
111 - Vila Keluarga Haris.
112
112 - Ibu dan Ayah Mertua.
113
113 - Kehidupan Baru.
114
114 - Akan Menjadi Seorang Kakak.
115
115 - Sebagai Bantuan Pihak Medis.
116
116 - Jangan Menyerah Sebelum Mencoba.
117
117 - Serangan Bantuan Tembakan Anak Panah.
118
118 - Ular Berbisa.
119
119 - Datang Untuk Membantu.
120
120 - Masih Keliru.
121
121 - Terluka.
122
122 - Menggantikan Posisi Ketua Sementara Waktu.
123
123 - Perintah Pertama.
124
124 - Semangat yang Membara.
125
125 - Syarat Gencatan Senjata.
126
126 - Bertukar Posisi.
127
127 - Saling Memberi Kesempatan.
128
128 - Bagai Tamu Tak Diundang.
129
129 - Tanpa Indera Penglihatan.
130
130 - Berjalan Sesuai Takdir.
131
131 - Saline Steril.
132
132 - Diistirahatkan Untuk Sementara Waktu.
133
133 - Memakai Kacamata.
134
134 - Membawa Pasukan Bantuan.
135
135 - Kemenangan Besar.
136
136 - Mendekati Hari Kelahiran.
137
137 - Bertemu Dengan Pangeran Kedua.
138
138 - Berdansa.
139
139 - Memanjakan Kekasih Hati.
140
140 - Tradisi Melamar.
141
141 - Nama Putri Mahkota.
142
142 - Suap-Menyuapi.
143
143 - Tanggapan Ibu dan Ayah.
144
144 - Kesal.
145
145 - Mahkota Bunga.
146
146 - Calon Kakak Ipar.
147
147 - One and Only.
148
148 - Kuda Putih.
149
149 - Pertunangan.
150
150 - Bahagia Selamanya.
151
Novel Comeback.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!