Tahun dua ribu empat belas,pertama kali aku menginjakkan kaki di pondok Al hidayah,tekadku sangat kuat untuk bersungguh-sungguh mendalami ilmu agama.Dan aku ingin menjadi pengajar bila tiba waktunya nanti.Perkenalan dengan kiyai Rahman,dan Ning Khadijah istrinya yang sangat ramah,membuat hatiku terasa damai dan yakin memilih pondok Al hidayah untuk ku tempati.Dilanjutkan dengan perkenalan teman sekamar ku,dan kebetulan juga sekelas denganku.Bahagia,itulah ungkapan yang kurasa saat itu.Aku benar-benar bahagia,di sana.Suasana damai,dan tentram mendamaikan perasaan manusia yang disibukkan dengan urusan duniawi.
Pagi pertama kami bertiga,aku,nita,dan kia,masuk ke kelas satu disana.Dan beberapa menit kemudian datanglah seorang ustadz tampan,berperawakan tinggi tegap,kulit putih,dan juga ramah.Aku terkesima melihatnya.Kuperhatikan yang lainnya,dan ternyata mereka juga sama sepertiku,terpesona,bahkan ada yang menatap penuh puja kepada sang ustadz.Aku tersenyum dibalik cadar yang ku kenakan.Niatku dari rumah ingin mantap bercadar,hingga seterusnya kala itu.Aku memilih duduk paling depan,agar dekat dengan sang ustadz dan mudah bertanya jika ada yang kurang aku mengerti.Namun kawan sekelas ku malah mengatakan jika aku mencari perhatian ustadz Yusuf.Nama ustadz pengajarku ustadz Yusuf,tak heran jika dia tampan karena namanya yusuf,seperti kisah nabi Yusuf dahulu.
Berhari-hari,aku jalani kehidupan baruku di pondok Al hidayah dengan cercaan dari teman yang jengkel denganku.Aku tak ambil pusing,karena aku masih punya sahabat setiaku Nita dan Kia.Aku sadar,bahwa ustadz Yusuf sering memperhatikan ku,namun ku anggap itu hanya batas interaksi seorang guru dengan murid ketika bertanya jawab.
"finn,kamu sadar nggak,kalau ustadz Yusuf sering merhatiin kamu,bukan kayak kita-kita nihh".tanya Nita padaku ketika sedang tiduran di kamar.
"yaa kan aku sering tanya tanya taa,harus diperhatiin dong,karena aku tuh kalo belum mentok jawabannya,aku tanya terus sampai puas,gituu"jawab Safina menghilangkan sinyal negatif yang mulai muncul dari pertanyaan Nita.
"iya finaa,tapi selain itu kamu itu kan cantik,,jadi,,,tidak tertutup kemungkinan ustadz Yusuf melihat kamu karena tertarik sama kamu."tambah kia menekan.
"Bener kia,insting kita sama,,"jawab Nita lagi.
*Enak yaa jadi orang cantik kayak kamu finn,pinter lagi,jadi rebutan para ustadz,bukan seperti aku,udah itemm,dekil lagi"ucap kia sembari menertawakan dirinya.
"Perasaan aku nggak cantik-cantik amat deh,,cantikan orang lain kok",jawabanku mengelak.Sebenarnya aku paling tidak suka ada orang yang terlalu memujiku berlebihan.
"Emang kamu cantik kok,nggak usah mengelak",ucap nita.
"Udah ahh,males deh bahas itu terus",akhirnya aku beranjak meninggalkan mereka yang berbaring,dan aku memilih berjalan-jalan disekitar pekarangan taman di depan kamarku.
"Assalamualaikum Fina,"sepertinya aku kenal dengan suara ini.Akupun pun menjawab salam sembari membalikkan badanku ke belakang.
"Waalaikum salam,"jawabku ramah.
"Lagi apa Fin?",tanya Syifa kepala suku di kelasku,yang selalu iri dengan gerak gerik tubuhku.
"Nggak,cuma lewat sebentar doang.Kamu sendiri mau kemana Syifa?,aku balik bertanya.
"Aku cuma mastiin aja,benar nggak yang berdiri disini kamu.Soalnya tadi ustadz Yusuf lewat sekitar sini,apa jangan-jangannn,kamu sengaja mau tebar pesona sama ustadz Yusuf yaa..!"Astaghfirullah,,jeritku dalam hati.Menghindar dari nita dan kia,malah bertemu dengan Syifa yang suka menuduh orang seenaknya.
"Syifa,kamu jangan nuduh aku yaa,kalau ustadzah Rini dengar apa yang kamu katakan tadi,aku bisa dikenakan sanksi nanti."Aku tak habis fikir sama Syifa, kenapa dengan mudahnya membuat satu kesimpulan tanpa menerima pernyataan dari orang.
"Emang iya kan,,kamu lebih baik nggak usah terlalu caper deh sama ustadz Yusuf,dia itu nggak suka sama kamu,"ucap Syifa pelan namun menyakitkan,siapa juga yang suka sama ustadz Yusuf.
"Huftt,,"Aku lega Syifa tidak berlama-lama di sini,karena aku tidak bisa melawan cara bicaranya yang halus serta menyakitkan.
Aku lebih memilih diam,daripada ku ikuti kata hatiku untuk membalas,karena dendam adalah salah satu sifat tercela.Bukankah Allah SWT maha mengetahui,ku serahkan segalanya pada rabbku,biar hati ini menjadi tenang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments
temani_senja
mampir yukk
2023-06-26
1