PC(KK).2

" ya, terserah kalau kamu nggak percaya sama kakak. Udah sana pergi, aku mau lanjutin main game " ucap Tara

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Kemudian tara bangkit dari duduknya, lalu menarik tangan Tasya agar segera berdiri, setelah Tasya bediri Tara pun mendorong tubuh adiknya itu dengan pelan keluar dari kamarnya

Tentu saja saat diperlakukan demikian Tasya begitu tersulut emosinya. Karena sangat terlihat jelas kalau kakaknya itu mencoba memberhentikan obrolan yang tengah berlangsung antara mereka, yang lebih tepatnya membahas masalah yang tengah terjadi diperusahaan keluarga mereka

" kalau memang sedang terjadi masalah diperusahaan, seharusnya kakak bantuin dong, gunain gelar megister kakak itu, jangan main game terus " ucap Tasya

Ya, Tara baru saja menyelesaikan pendidikan S2 nya beberapa bulan yang lalu. Dan setelah lulus dia tidak langsung terjun keperusahaan untuk bekerja, meskipun demikian bukan berarti dia tidak melakukan apa-apa atau biasa disebut pengangguran

Ia sering ikut Ferdinan bertemu para client, ia bisa belajar secara langsung bagaimana cara nya meyakinkan dan menarik perhatian para client agar mau bekerja sama dengan perusahaan mereka. Dan kadang-kadang Ferdinan juga meminta Tara untuk menggantikan dirinya bertemu dengan client seandainya ia sedang berhalangan

karena Ferdinan masih belum menentukan posisi Tara diperusahaan, karena Ferdinan benar-benar ingin melihat kemampuan putra sulungnya itu terlebih dahulu. Membuat Tara lebih sering mengerjakan pekerjaan yang diberikan oleh papah nya dirumah

Karena lebih sering menghabiskan waktunya didalam kamar. Maka Tasya pun mengira kalau kakak nya itu hanya menghabiskan waktu dengan bermain game. Karena dia tidak tahu cerita yang sebenarnya.

" Dasar kamu ya, kalau mau ngomong itu disaring dulu! " ucap Tara, karena gemas mendengar ucapan adiknya yang asal ceplas-ceplos itu

" ya, memangnya yang Tasya katakan salah? Kan bener hampir setiap hari kakak terus mengurung diri dikamar, apa lagi coba yang kakak lakuin didalam kamar, selain bermain game? " ucap Tasya, yang tidak mau apa yang dia ucapkan itu dianggap salah

Karena tidak ingin berdebat dengan sang adik. Tara pun membuang nafasnya panjang. " terserah kamu mau menganggap kakak seperti apa. Tapi kakak minta 1 dari kamu, kamu harus benar-benar belajar, agar otak kecil kamu ini berkembang " ucap Tara sambil menunjuk kearah kepala Tasya

Tasya pun menepis tangan Tara dari kepalanya. Melihat raut wajah sang adik yang semakin emosi, Tara pun segera masuk kedalam kamarnya lalu mengunci pintu, karena ia tidak mau menjadi sasaran luapan emosi dari Tasya.

" Iiihh... Dasar pengangguran nyebelin... " teriak Tasya dengan wajah merah padamnya akibat emosinya yang memuncak

Dengan langkah besar Tasya pun berjalan kearah kamarnya, tentu saja mulutnya tidak tinggal diam, dia terus saja mengumpat dan menyumpahi Tara yang sudah mengejek dirinya dan menyebut kalau otaknya kecil dan tidak berkembang. Padahal jelas-jelas otaknya sangat berkembang, karena disekolah dia selalu mendapatkan peringkat pertama, dan selalu mewakili sekolahnya dicabang lomba olimpiade. Lalu dari mana otaknya kecil dan tidak berkembang.

Setelah masuk kedalam kamarnya, Tasya pun menghempaskan tubuhnya diranjang empuknya. Pikirannya sekarang benar-benar kacau, khawatir, takut, marah, semuanya bercampur menjadi satu. Sampai-sampai membuat kepalanya sakit

" semoga saja apa yang kak Tara tadi bilang benar. Kalau hanya masalah kecil yang terjadi diperusahaan. Dan semoga tidak berdampak apa-apa pada perusahaan " Gumam Tasya

Tanpa membutuhkan waktu lama Tasya pun terlelap dengan masih menggunakan seragam sekolahnya. Karena tadi disekolah ada mata pelajaran pendidikan jasmani, yang membuat fisik Tasya lelah, sehingga tidak sulit bagi nya untuk terlelap.

Sedangkan itu ditempat lain. Lebih tepatnya diruang keluarga, Emma, Ferdinan, dan juga Tara tengah berkumpul

" mas. Yakin mau bertemu direktur itu dijam istirahat begini. Bagaimana kalau dia tidak mau bertemu dengan mas, karena mengganggu jam istirahatnya " ucap Emma dengan khawatir

Tara pun menganggukkan kepalanya pertanda ia setuju dengan pendapat dari sang mamah. Direktur yang begitu sibuk disetiap harinya, pastilah tidak mau ada yang mengganggu ketika waktu istirahatnya.

" ya justru itu, kalau dijam kerja dia pasti nggak mau diganggu. Kalau jam istirahat beginikan dia punya waktu luang untuk diajak bertemu " ucap Ferdinan

Emma dan Tara pun menganggukkan kepala mereka bersamaan, karena menurut mereka apa yang dikatakan oleh Ferdinan ada benarnya juga.

" papah yakin mau pergi sendiri? Apa perlu aku temenin? " ucap Tara, yang menawarkan dirinya untuk menemani sang papah

" nggak perlu Tara. Kamu jagain mamah sama adik kamu saja dirumah. Doa'in saja semoga papah pulang nanti bisa membawa kabar gembira untuk keluarga kita " ucap Ferdinan

" doa ku akan selalau menyertai langkah kamu, kemana pun kamu pergi mas " ucap Emma

Ferdinan tersenyum kearah istri dan putranya. Dan sebelum ia pergi tidak lupa untuk mencium pipi istri dan juga putranya. " aku pergi ya " ucap Ferdinan. Setelah itu ia pun melangkah dengan pasti keluar dari kediaman mewah nya

Ferdinan pergi untuk menemui direktur perusahaan Investama group, untuk mengajak direktur perusahaan nomer satu di indonesia itu agar mau menjadi investor diperusahaan keluarganya yang sekarang sedang berada diujung tanduk kebangkrutan. Akibat ulah salah satu karyawan kepercayaan Ferdinan, yang menggelapkan dana perusahaan dengan jumlah yang begitu fantastis, dan membuat perusahaan mengalami kerugian yang begitu besar bahkan berada diambang kehancuran

Karena kalau perusahaan Investama group mau menanamkan modal pada perusahaan mereka, maka perusahaan yang dibangun dari nol oleh Widoyo yaitu ayah dari Ferdinan, akan bisa bertahan meskipun mereka harus memulai semuanya kembali dari nol. Akan tetapi itu jauh lebih baik dibandingkan perusahaan keluarga mereka benar-benar hancur.

...****************...

Tasya mulai mengerjapkan matanya. Dengan nyawa yang baru terkumpul setengah Tasya pun melirik kearah jam dinding yang ada dikamar nya, dan ternyata jam sudah menunjukkan pukul setengah 9 malam

Tasya pun mendudukkan tubuhnya sambil membenarkan rambutnya yang berantakan. " tumben banget mamah nggak bangunin aku, buat makan malam " Gumam Tasya

Tasya memang sering ketiduran sehabis pulang sekolah, dan biasanya Emma akan membangunkan nya untuk makan malam bersama. Namun entah mengapa malam ini terasa sangat berbeda Emma tidak membangunkan nya, sehingga membuat Tasya telat untuk makan malam. Yang biasanya ia akan diomeli apabila telat makan

Karena tidak ingin berpikir yang tidak-tidak. Tasya pun memutuskan untuk membersihkan tubuhnya terlebih dahulu, barulah ia keluar untuk makan malam, karena perutnya sudah meronta-ronta minta segera diisi.

Singkat cerita, setelah selesai membersihkan dirinya. Tasya pun keluar dari kamarnya, lalu turun kelantai 1 menuju ruang makan berada.

" kok rumah sepi banget ya? Apa yang lain udah pada tidur " Gumam Tasya pada dirinya sendiri, sambil mengawasi setikarnya yang terasa sangat sepi, dan tidak seperti biasanya

Episodes
1 PC(KK).1
2 PC(KK).2
3 PC(KK).3
4 PC(KK).4
5 PC(KK).5
6 PC(KK).6
7 PC(KK).7
8 PC(KK).8
9 PC(KK).9
10 PC(KK).10
11 PC(KK).11
12 PC(KK).12
13 PC(KK).13
14 PC(KK).14
15 PC(KK).15
16 PC(KK).16
17 PC(KK).17
18 PC(KK).18
19 PC(KK).19
20 PC(KK).20
21 PC(KK).21
22 PC(KK).22
23 PC(KK).23
24 PC(KK).24
25 PC(KK).25
26 PC(KK).26
27 PC(KK).27
28 PC(KK).28
29 PC(KK).29
30 PC(KK).30
31 PC(KK).31
32 PC(KK).32
33 PC(KK).33
34 PC(KK).34
35 PC(KK).35
36 PC(KK).36
37 PC(KK).37
38 PC(KK).38
39 PC(KK).39
40 PC(KK).40
41 PC(KK).41
42 PC(KK).42
43 PC(KK).43
44 PC(KK).44
45 PC(KK).45
46 PC(KK).46
47 PC(KK).47
48 PC(KK).48
49 PC(KK).49
50 PC(KK).50
51 PC(KK).51
52 PC(KK).52
53 PC(KK).53
54 PC(KK).54
55 PC(KK).55
56 PC(KK).56
57 PC(KK).57
58 PC(KK).58
59 PC(KK).59
60 PC(KK).60
61 PC(KK).61
62 PC(KK).62
63 PC(KK).63
64 PC(KK).64
65 PC(KK).65
66 PC(KK).66
67 PC(KK).67
68 PC(KK).68
69 PC(KK).69
70 PC(KK).70
71 PC(KK).71
72 PC(KK).72
73 PC(KK).73
74 PC(KK).74
75 PC(KK).75
76 PC(KK)S2.76
77 PC(KK)S2.77
78 PC(KK)S2.78
79 PC(KK).S2.79
80 PC(KK)S2.80
81 PC(KK)S2.81
82 PC(KK)S2.82
83 PC(KK)S2.83
84 PC(KK)S2.84
85 PC(KK)S2.85
86 PC(KK)S2.86
87 PC(KK)S2.87
88 PC(KK)S2.88
89 PC(KK)S2.89
90 PC(KK)S2.90
91 PC(KK)S2.91
92 PC(KK)S2.92
93 PC(KK)S2.93
94 PC(KK)S2.94
95 PC(KK)S2.95
96 PC(KK)S2.96
97 PC(KK)S2.97
98 PC(KK)S2.98
99 PC(KK)S2.99
100 PC(KK)S2.100
101 PC(KK)S2.101
102 PC(KK)S2.102
Episodes

Updated 102 Episodes

1
PC(KK).1
2
PC(KK).2
3
PC(KK).3
4
PC(KK).4
5
PC(KK).5
6
PC(KK).6
7
PC(KK).7
8
PC(KK).8
9
PC(KK).9
10
PC(KK).10
11
PC(KK).11
12
PC(KK).12
13
PC(KK).13
14
PC(KK).14
15
PC(KK).15
16
PC(KK).16
17
PC(KK).17
18
PC(KK).18
19
PC(KK).19
20
PC(KK).20
21
PC(KK).21
22
PC(KK).22
23
PC(KK).23
24
PC(KK).24
25
PC(KK).25
26
PC(KK).26
27
PC(KK).27
28
PC(KK).28
29
PC(KK).29
30
PC(KK).30
31
PC(KK).31
32
PC(KK).32
33
PC(KK).33
34
PC(KK).34
35
PC(KK).35
36
PC(KK).36
37
PC(KK).37
38
PC(KK).38
39
PC(KK).39
40
PC(KK).40
41
PC(KK).41
42
PC(KK).42
43
PC(KK).43
44
PC(KK).44
45
PC(KK).45
46
PC(KK).46
47
PC(KK).47
48
PC(KK).48
49
PC(KK).49
50
PC(KK).50
51
PC(KK).51
52
PC(KK).52
53
PC(KK).53
54
PC(KK).54
55
PC(KK).55
56
PC(KK).56
57
PC(KK).57
58
PC(KK).58
59
PC(KK).59
60
PC(KK).60
61
PC(KK).61
62
PC(KK).62
63
PC(KK).63
64
PC(KK).64
65
PC(KK).65
66
PC(KK).66
67
PC(KK).67
68
PC(KK).68
69
PC(KK).69
70
PC(KK).70
71
PC(KK).71
72
PC(KK).72
73
PC(KK).73
74
PC(KK).74
75
PC(KK).75
76
PC(KK)S2.76
77
PC(KK)S2.77
78
PC(KK)S2.78
79
PC(KK).S2.79
80
PC(KK)S2.80
81
PC(KK)S2.81
82
PC(KK)S2.82
83
PC(KK)S2.83
84
PC(KK)S2.84
85
PC(KK)S2.85
86
PC(KK)S2.86
87
PC(KK)S2.87
88
PC(KK)S2.88
89
PC(KK)S2.89
90
PC(KK)S2.90
91
PC(KK)S2.91
92
PC(KK)S2.92
93
PC(KK)S2.93
94
PC(KK)S2.94
95
PC(KK)S2.95
96
PC(KK)S2.96
97
PC(KK)S2.97
98
PC(KK)S2.98
99
PC(KK)S2.99
100
PC(KK)S2.100
101
PC(KK)S2.101
102
PC(KK)S2.102

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!