Sekitar 12.000 tahun yang lalu, pertikaian anatara klan langit dan iblis pernah terhenti. Dalam damai mereka memiliki persahabatan yang cukup erat.
Ada cerita yang mengatakan, 2.000 tahun setelah pertikaian selesai, Kaisar langit Luyang Tianqi mengangkat 3 murid dari masing-masing 3 klan berbeda. Yang pertama adalah pangeran pertama klan iblis yang di kabarkan memiliki basis kultivasi tinggi sejak ia berusia 500 tahun, dia adalah Wugang Zhiming. Walau tabiat yang katanya pemarah, nyatanya di antara mereka bertiga, Zhiming adalah sang penengah. Yang kedua adalah putri tertua klan langit yang di prediksikan akan menaiki tahta tertingga klan langit nantinya, adalah seorang tuan putri cantik dan anggun bernama Lu Feizi. Dan yang terakhir adalah seorang pewaris tanah Qingqiu, rubah putih berekor sembilan bernama Qi Luoyu.
Cerita yang begitu populer dan sering di perdengarkan di enam alam. Cerita 12.000 tahun silam tentang persahabatan tiga klan terkuat di alam semesta.
Kahyangan, Aula Wujin 12.000 tahun yang lalu.
Wugang Zhiming pangeran mahkota alam iblis yang baru berusia 3.000 tahun itu terlihat serius menunggu seorang diri di bawah pohon plum dalam Aula Wujin.
Dengan tangan terlipat di dada dan memeluk pedang Xianlian-nya, kakinya mengetuk cepat beberapa kali, laki-laki dengan pakaian elegan berwarna gelap yang sedang menutup matanya tersebut menggertakkan giginya. Warna wajahnya mulai berubah. Semua orang jelas tahu, ia adalah orang yang memiliki kesabaran yang tidak bisa di bandingkan dengan selembar kertas, namun hari ini ia seorang diri menunggu dua kawannya yang katanya berjanji akan menaraktir di kedai Xukun yang memiliki koki legendaris yang begitu ingin Zhiming datangi.
"Ayyo! A-ming kau sudah menunggu lama? Maafkan Xiaoye(tuan muda) sepertinya Xiaoye hampir lupa tentang acara hari ini" Luoyu memasuki Aula wujin dan dengan santainya menepuk pundak Zhiming.
Zhiming menatap sinisnya yang hanya menyengir tanpa rasa bersalah sama sekali. Tak selang berapa menit suara halus seorang gadis memasuki pendengar kedua pria tersebut.
"Aduh maaf, maaf. Aku memiliki agenda penting hari ini dan tidak bisa keluar sementara waktu, kalian tidak menunggu terlalu lama, kan?" Feizi berlarian kedalam Aula Wujin dengan tergesa-gesa, wajah cantik itu tertutupi oleh keringat dan ekspresi letih dan bersalah.
Seketika Zhiming yang tadi sudah bermuka masam langsung tersenyum begitu manis dan mendekati Feizi dan memberikan sapu tangan berwarna ungu dengan corak bunga lili kepada Feizi, "tidak masalah, pelan-pelan saja. Walau kau terlambat lebih lama lagi aku bisa menunggu."
Mendengar ucapan Zhiming, di sampingnya Luoyu berekspresi menahan rasa jijik dan ingin muntah. Zhiming yang mengetahui itu langsung menyundul perut Luoyu dengan sikutnya sambil memberikatan tatapan sinis seolah berkata, "jangan bermain-main, aku bisa melukaimu jika kesabaranku telah hilang"
Mereka bertiga punya hari libur sekarang, jadi berjalan-jalan ke dunia fana tidak akan menjadi masalah.
Sebagai seorang anggota kerajaan di masing-masing klan, mereka tidak memiliki banyak ruang bergerak bebas, tapi semenjak ketiganya bersatu menjadi murid Kaisar Luyang Tianqi ketiganya memiliki lebih banyak waktu, para tetua memberi mereka kelonggaran dengan peraturan wajib yaitu hanya boleh pergi di saat ketiganya bersama-sama.
Siapa sangka di antara mereka bertiga, Feizi memiliki ketertarikan pada minuman anggur melebihi kedua laki-laki yang sekarang hanya menatap kagum pada wanita itu di deoan kedai anggur di mana ia mengambil satu toples anggur yang cukup besar.
"Eh! A'ming apa kau biasa minum banyak?" Luoyu menepuk pundak Zhiming beberapa kali tanpa melihat ke arahnya dan terus terperangah pada Feizi
Zhiming menggeleng pelan, ia masih menatap kagum penuh terkejutan pada wanita berbaju merah muda di depan sana.
"Tahanlah, aku rasa hari ini kita akan pulang dengan sangat mabuk"
Dengan wajah berseri, senyuman mengembang di wajah Feizi yang membawa satu toples anggur di pelukannya. Dengan suar 'Duk!' ia menaruh botol anggur di pelukannya ke atas meja kayu di depan kedai tersebut.
Kedua pria yang masih terperangah ia hanya tersenyum, kedua alisnya naik, pipinya mengembang, ia menatap Luoyu dan Zhiming sambil memberi mangkuk kepada mereka.
"Di istana aku tidak bisa begitu leluasa, hari ini mari temani aku untuk menghabiskannya. Ayo angkat gelas kalian!"
Luoyu dan Zhiming saling menatap, mereka pasrah di seret dalam keadaan seperti ini. Tidak ada jalan lain selain menemani tuan putri untuk menghabiskan minuman itu.
Lu Feizi terkenal dengan keanggunan serta sosok wanita bangsawannya. Tidak akan ada yang pernah menyangka seorang wanita yang serba bisa dengan urusan keistanaan itu memiliki sisi seperti ini. Di saat kedua pria yang katanya memiliki prestasi tinggi di klan masing-masing itu akan jatuh tertunduk pada seorang Tuan putri klan langit seperti sekarang.
"A'fei aku sudah menyerah. Tidak kuat lagi" Luoyu menjatuhkan mangkuknya di depan Feizi dengan lemas, sedangkan Zhiming tidak mengatakan apa-apa dan hanya tersenyum konyol dengan wajah yang sangat merah.
Beberapa waktu telah berlalu, mereka akhirnya kembali ke istana langit. Guru mereka Luyang Tianqi memberi sebuah misi kepada mereka begitu pelatihan yang di jadwalkan hari ini.
"Pergilah ke alam fana, dunia bawah, dan alam siluman. Carilah piringan Tiangong" kata kaisar langit Tianqi dengan tegas dan keseriusan yang belum pernah mereka lihat sebelumnya.
Mereka bertiga saling menatap dengan linglung, mereka jelas tahu, piringan Tiangong adalah artefak mitologi jaman kuno yang mana di katakan adalah benda yang bisa menyucikan dunia, namun itu hanyalah sebuah legenda dan sampai sekarang belum ada satu orangpun yang menbuktikan kebenarannya, belum ada yang pernah melihatnya secara nyata.
Ketiganya langsung bersujut dengan tangan menyatu kedepan membentuk hormat pada Guru mereka.
"Murid, menerima perintah guru" ucap ketiganya serentak.
"Baiklah, pergilah sekarang"
"Baik, guru!"
Mereka langsung bersiap-siap untuk melakukan perjalanan. Selama bertahun-tahun berjalan di dunia fana, mereka tetap tidak menemukan jejak apapun tentang piringan Tiangong yang di beritahukan oleh kaisar Tianqi.
Akhirnya mereka memiliki sebuah ide, keputusan untuk berpencar di tiga tempat yang di beritahukan oleh sang guru, agar mereka mendapatkannya lebih cepat.
Tapi nyatanya itu adalah keputusan yang salah. Mereka tidak punya prasangka apapun saat Kaisar Tianqi memberikan misi yang begitu tiba-tiba, tidak ada yang Curiga akan peristiwa di balik perintah tiba-tiba Tianqi.
Ternyata pada saat itu, klan langit dan iblis kembali berselisih. Di saat itu Tianqi tidak ingin para muridnya ikut dalam perselisihan tersebut, akhirnya ia memutuskan untuk mengirim mereka dalam perjalanan panjang.
Namun tetap saja, mereka adalah orang-orang dari klan yang berbeda-beda. Siapa sangka hanya dalam beberapa hari setelah pergi menjalankan misinya, mereka sudah mulai berpisah dan kembali pada klan masing-masing.
Zhiming, Feizi, maupun Luoyu tidak tahu. Jika saja mereka tahu akan ada kejadian seperti ini, maka mereka lebih baik berada di dunia fana melakukan perjalanan yang tidak berujung itu daripada terpaksa berhadapan dalam medan peperangan.
Setelah hari itu, 12.000 tahun telah berlalu mereka tidak pernah lagi bertemu. Luoyu seperti hilang entah kemana, raja rubah menyegel tanah QingQiu dan tak ada yang bisa memasukinya, sedangkan ia bertempur di medan perang melawan Feizi dan kalah dalam pertempuran tersebut. Akhirnya perpisahan itu tidak bisa dihindari juga.
"Kedamaian apa? Untuk apa belajar menjadi bijak? Jika pada akhirnya... " Ia menghembuskan nafasnya dan tertawa getir, melihat ke dalam Aula Wujin yang di penuhi para pasukan khusus tersebut.
Saat berbalik, dari kejauhan beberapa meter. Di Aula Fengxin, ia melihat sesosok wanita dengan jubah kerajaan langit berpangkat tinggi.
Walau dalam sosok samaran yang lain, Feizi bisa mengenalinya. Sihir penyamarannya adalah salah satu yang selalu ia tunjukkan di depan Feizi dan Luoyu, bukan hal yang harus di kagumi dengan hal itu.
Zhiming berjalan pelan dan menundukkan kepalanya di depan Feizi. Setelah menyapa sang Ratu ia berniat segera pergi, tapi siapa sangka Feizi malah menahan kepergiannya.
"Berhenti!"
"Apa ada yang bisa saya bantu, Yang Mulia?"
Zhiming yang sekarang menyamar menjadi salah satu tetua di kahyangan menunduk dengan hormat, ia belum bersedia menatap mata sang penguasa klan langit saat ini.
Matanya menangkap pada 2 orang pelayan di sampingnya, setelah memberi tanda pada mereka untuk segera pergi, wajahnya menjadi sedikit lebih lembut.
Feizi mendekat dan hendak memegang tangan Zhiming, tapi dengan cepat di hentikan oleh kata-katanya yang mengatakan,"jika Yang Mulia tidak memiliki kepentingan apapun lagi, saya pamit"
"Tunggu!"
Zhiming tidak berhenti dan terus berjalan dengan cepat. Feizi terpaksa memakai sebuah mantra pada Zhiming agar ia berhenti berjalan.
Sebuah benang keemasan mengingat di tangannya membuat Zhiming berbalik menatap tidak percaya pada Feizi.
"Sudah ku bilang tunggu" suara Feizi memelan.
Zhiming melepaskan sihir penyamarannya dan memperlihatkan sosok asli dirinya pada Feizi.
"Baiklah, katakan saja"
"A'ming ... Apa kau begitu membenciku?"
Zhiming menyeringai dan sedikit menggelengkan kepalanya, ia berkata "kebencian? Tidak. Sebaliknya, yang pantas di benci oleh enam alam adalah kami para iblis, iya, kan? Yang mulia..."
Itu mengingatkannya pada kata-katanya sendiri saat di medan perang melawan klan iblis. Iya, dia yang mengatakan bahwa para iblis adalah hal yang patut di benci oleh seluruh alam.
Feizi menelan ludahnya, matanya membulat tidak percaya, apa yang ia katakan itu adalah kejadian 12.000 tahun yang lalu, tapi kata-kata itu begitu membekas di hati Zhiming.
"Baiklah, sepertinya kau memang bukan datang untuk bertemu denganku"
Zhiming tersenyum kecut, menghentikan kata-kata Feizi. Mata Feizi sudah terlihat basah, ia tidak menyangka kebencian Zhiming sebegitu besar kepadanya.
Ia kemudian melanjutkan, "apa tujuanmu menyusup kemari?"
"Apa sekarang Yang Mulia akan menghentikanku? Menangkapku? Mengurungku? Dan menghukumku?"
"Zhiming! ... Aku hanya ingin membantumu untuk yang terakhir kalinya"
"Baiklah, kalau begitu bantu aku dengan terus berpura-pura tidak pernah melihatku. Bukankah kau ahli dalam hal ini?"
Sekali lagi, Zhiming membuat Feizi merasa di tikam dan di sambar petir berpuluh-puluh kali.
"Baik, akan ku lakukan"
Selesai di sana, Zhiming mendapat sebuah pesan singkat dari Lu Yao.
Ia berbalik kembali pada Feizi untuk terakhir kalinya dan berkata, "terima kasih, A'fei" dan langsung terbang entah kemana.
"A'ming ... Maafkan aku, tidak bisakah kau lepaskan saja semuanya?"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments