Membawa Razzan Untuk Dibully

"Asik, punya mangsa baru memang menyenangkan. Mood gue jadi bagus lagi. Saat jam istirahat nanti, gue akan langsung memberikan hal yang belum pernah lo pikirkan sebelumnya, Razzan!" batin Shakira berkata.

Razzan duduk dibelakang Shakira dengan gugup. Razzan terlihat minder jika satu kelas dengan anak-anak dengan ekonomi tinggi seperti yang lain. Karena hanya Razzan yang terlihat berbeda dengan yang lain. Tapi ketampanan wajah yang dimiliki oleh Razzan sebenarnya tidak kalah. Apalagi jika kacamata kudanya dilepas. Bahkan Wiwit terlihat salting ketika menatap kearah Razzan.

"Tapi wajah dia lumayan juga sih. Semoga aja Shakira gak macem-macem sama anak baru itu. Gue gak rela kalau Shakira berbuat jahat sama Razzan yang ganteng itu." batin Wiwit seraya senyum-senyum sendiri.

Jam istirahat pun tiba. Jam pelajaran yang pertama berjalan dengan baik. Razzan telah melaluinya dengan nyaman. Saat bel istirahat berbunyi semua murid pergi keluar kelas.

Razzan melangkah keluar dari dalam kelas dengan perasaan gugup. Tapi tiba-tiba Shakira berlari mengejar Razzan.

"Hei anak baru?" tanya Shakira dari belakang Razzan.

Razzan membalikan badannya lalu Razzan memberikan senyuman yang manis untuk Shakira. Tapi entah kenapa hati Shakira merasa agak deg-degan ketika melihat senyuman Razzan barusan.

"Ada apa?" tanya Razzan balik.

Shakira bengong. Shakira seolah sedang melihat pangeran yang sangat tampan tapi wajah Razzan ternyata memang setampan itu.

"Gue pengin lihat lo lepas kacamata lo itu! Buat apa sih lo pakai kacamata? Mata lo minus ya?" titah Shakira lalu berkacak pinggang.

Razzan mengangguk.

"Iya, mata aku minus tinggi. Kalau dilepas nanti aku jadi kesulitan buat melihat. Aku minta maaf, aku gak bisa menuruti permintaan kamu." jawab Razzan.

Selain tampan, Razzan juga terlihat memiliki postur tubuh yang tinggi. Bahkan tubuh Razzan sedikit lebih tinggi daripada postur tubuh Dylan.

"Yaudah sih padahal gue pengin lihat wajah lo tanpa memakai kacamata." jelas Shakira dan sepertinya Shakira kembali mulai badmood.

"Kenapa? Apa ada yang spesial dengan wajahku ini? Kalau boleh tahu, nama kamu siapa?" tanya Razzan membuat Shakira baru tersadar kalau barusan, dirinya terlihat kepo dengan wajah tampan Razzan.

"Eh lo gak usah mikir yang macam-macam ya anak baru! Sorry aja deh, tapi gue udah punya pacar sih. Ngapain gue kepo sama wajah lo yang gak seberapa tampan itu!" jawab Shakira membuat Razzan bingung.

"Kenapa omongan kamu jadi kemana-mana? Bahkan sampai menyangkut wajahku dan pacar kamu segala?" tanya Razzan lagi.

Shakira memutar bola mata malas. Shakira merasa menyesal karena sudah berbohong dan juga sudah kepo dengan wajah Razzan jika tanpa kacamata.

"Yaudah sih gak usah dibahas lagi. Sebenarnya tujuan gue itu baik. Lo kan anak baru dan gue pengin menemani lo pergi berkeliling di sekolah baru lo ini. Gue sering lakuin hal ini jika ada anak baru di sekolah ini."

"Wah kamu baik banget. Kamu ketua OSIS ya? Nama kamu siapa?"

"Nama gue Shakira. Gue bukan ketua OSIS kok. Tapi gue adalah murid nomor satu di sekolah ini. Sekarang lo tahu siapa gue kan?"

"Iya aku tahu. Kamu adalah murid yang paling ngetop disini."

"Oke kalau gitu, ikut gue sekarang. Gue akan ajak lo buat jalan-jalan keliling sekolah ini. Gue akan kasih tunjuk lo ruangan-ruangan penting yang ada disini."

"Makasih ya?"

"Iya sama-sama."

Lantas Razzan mulai mengikuti kemana langkah Shakira akan pergi membawa dirinya. Razzan merasa senang karena Shakira seperti bersikap baik kepadanya. Akhirnya Razzan punya teman baru disini.

Tanpa Shakira sadari kalau Razzan tengah tersenyum tampan dari belakangnya.

Tapi saat Razzan melihat ke sekelilingnya, Razzan mendengar anak-anak yang lain sedang berbicara dengan perlahan. Mereka sedang membicarakan tentang samsak dan mangsa baru.

"Dia pasti mangsa baru si princess, dia adalah calon korban bullying yang malang."

"Iya aku yakin juga begitu. Kasihan ya dia padahal baru masuk sini loh dan wajahnya lumayan good looking juga. Apalagi kalau dia gak pakai kacamata. Beeh, berdamage banget dia!" ucap pelan dua orang murid disekitar Shakira dan Razzan.

"Razzan, lo gak usah dengerin cuap-cuap yang gak penting disini ya? Anak-anak disini memang gitu, hobinya bergosip, yang penting sekarang adalah lo terus ikutin gue, ok?"

"Ok Shakira."

Razzan terus mengikuti Shakira. Shakira memperkenalkan ruangan-ruangan penting di sekolah satu persatu, arah letaknya baik ruangan para guru, ruang olahraga, laboratorium, UKS, dll. Hingga tiba mereka berdua didepan pintu gudang yang letaknya ada di area belakang sekolah.

"Shakira, kalau ruangan ini aku mau menebaknya, ini pasti gudang?"

"Yups, seratus! Kamu bisa menebaknya. Ini memang gudang."

"Oke, kalau gitu makasih banyak atas bantuannya ya?"

"Iya sama-sama."

Shakira tersenyum licik lalu tiba-tiba seseorang membuka pintu dari dalam gudang. Dylan, Lulu, dan Wiwit keluar dari dalam gudang secara bergantian. Lantas mereka bertiga menatap Razzan dengan tatapan yang kurang bersahabat. Razzan juga menatap mereka bertiga dengan tatapan penasaran. Tapi Razzan sudah tahu kalau mereka bertiga adalah teman sekelas. Razzan belum mengetahui siapa nama mereka.

"Halo? Kita ini teman sekelas kan? Tadi waktu perkenalan aku melihat kalian bertiga." tanya Razzan dengan ekspresi wajah yang ramah.

Akan tetapi keramahan wajah Razzan dibalas dengan wajah-wajah sangar nan dingin.

"Gak usah SKSD deh lo, cupu!" sahut Dylan lantas bersedekap tangan.

Namun dari mereka bertiga, Wiwit terlihat yang sangat enggan buat ikutan membully Razzan. Karena sedari tadi waktu melihat Razzan saat perkenalan, Wiwit merasa ada rasa ketertarikan terpendam kepada Razzan.

"Maksud kamu apa? Aku gak SKSD, aku cuman ingin berteman baik dengan siapapun." tukas Razzan.

"Berteman dengan kita? Gak usah mimpi lo! Heh anak cupu yang gue yakin lu adalah gembel, kita-kita gak level berteman sama gembel seperti lo. Kedatangan lo ke sekolah ini cuma untuk merusak pemandangan aja tahu nggak!" ketus Dylan lalu Dylan berjalan pelan kedepan Razzan.

"Maaf bro, tapi aku gak mau cari musuh disini. Tolong jangan ganggu aku?" pinta Razzan lalu Razzan menghela nafas sabar.

Dylan semakin emosi. Dylan mengepalkan salah satu tangannya. Rasanya Dylan ingin langsung menghujam wajah Razzan sekarang juga. Dylan akan melakukan itu tapi tangan Dylan keburu dipegang oleh Shakira.

"Shakira? Kenapa lu pegang tangan gua? Gua mau memberi pelajaran si cupu ini!" tanya Dylan bingung.

Melihat apa yang dilakukan Shakira, Razzan berpikir Shakira pasti akan membela dirinya.

"Tolol! Gak disini anjirr! Mending didalam gudang aja biar gak ada orang lain yang lihat kalau kita ngebully dia! Kalau ada yang lihat kan gawat Dylan." cakap Shakira membuat Razzan agak shock karena ternyata Shakira juga sama saja dengan Dylan.

"Shakira? Kamu?" sebut Razzan sembari menatap Shakira dengan tatapan yang sedih.

Shakira menoleh kepada Razzan dengan senyuman jahat.

"Seret dia!" titah Shakira.

Lantas Razzan diseret oleh Dylan, Shakira, dan Lulu kedalam gudang. Wiwit juga ikut membantu yang lain karena keterpaksaan, meski hatinya menolak kuat buat ikut-ikutan merundung Razzan.

Bersambung...

Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!