BAB 2. Keputusan Larietta

Larietta yang terus berjalan menyusuri koridor menuju ruang kerja Duke Boulois pun berhenti di sebuah pintu besar yang ada di depannya dengan dua orang Kesatria berdiri di sisi kiri dan kanan dengan tubuh yang tegap dan ekspresi wajah yang datar.

“Ayah, apakah kau memanggilku?” tanya Larietta dengan sikap yang elegan.

“Masuklah!” jawab Duke Boulois dingin.

Kesatria yang mendengar perintah pun membuka pintu dan membiarkan Larietta masuk ke dalam dan melihat Duke Boulois yang sedang duduk menatapnya dengan tajam.

Duke Boulois, Claus Lorca Boulois, Kepala Keluarga Duke Boulois yang merupakan tiga dari Keluarga Duke di Kerajaan Chillia dan merupakan seorang Penyihir tingkat Tiga.

Larietta yang tidak tahan melihat mata Duke Boulois yang penuh intimidasi padanya menatap ke arah lain dan pandangan tertuju pada sosok wania yang sangat familiar.

‘Melisha? Protagonis Wanita dalam Novel ini!' pikir Larietta cepat.

Melisha yang berdiri di samping kiri Duke Boulois dengan gaun merah muda dengan wajah yang senduh dan tatapan mata yang sedih membuat Larietta merasakan ada yang salah.

‘Kenapa aku merasa tidak nyaman? Kenapa wajah sedih itu telihat seperti topeng?' ucap Larietta dalam hati dalam perdebatan dengan pikirannya tentang karakter Melisha di dalam Novel.

Larietta yang sudah bisa menebak situasi yang dihadapinya tidak bisa melakukan apapun dan perasaan familiar yang sering di rasakannya di kehidupannya sebelumnya membuat Larietta takut.

“Larietta Issabele De Boulois!” teriak Duke Bouloia dengan suara lantang.

“Apakah kau telah melupakan kata-kataku? Kapan kau akan bersikap dewasa sebagai Nona Muda Bangsawan dan Putri Seorang Duke?” sindir Duke Boulois dengan mata yang tajam.

"Apakah pelajaran etikamu tentang memperlakukan tamu dengan baik telah terlupakan?" ucap Duke Boulois dengan aura intimidasi yang kuat membuat Larietta berkeringat ketakutan.

Larietta yang tidak ingin merasakan hal yang sama seperti kehidupan sebelumnya yang diteriaki di depan semua orang padahal tak melakukan kesalahan apapun mengangkat kepalanya dan menatap lurus ke mata Duke Boulois meskipun perasaan takut menyelimuti dirinya.

“Aku tidak melupakan apapun dan aku mengingat semuanya!" ucap Larietta tegas.

"Aku pun mengingat kewajibanku sebagai Putri Tunggal Keluarga Duke Boulois dan itulah sebabnya aku tidak menyetujui permintaan Nona Valcov!” jawab Larietta dengan percaya diri.

Larietta yang melirik Melisha yang ada di samping Duke Bouloia menjadi terkejut saat melihat Melisha terlihat sangat menikmati momen Larietta dimarahi.

'A-Apa ini? Kemana Pemeran Wanita baik hati yang dideskripsikan di dalam Novel?' tanya Larietta pada dirinya sendiri dengan pertanyaan besar.

Duke Boulois yang tidak menerima apapun alasan dari Larietta nyatanya telah memutuskan untuk hukuman Larietta.

“Jangan bicara seolah kau memikirkan nama baik Duke Boulois! Kau hanya mencari alasan karena sifatmu yang egois!” sindir Duke Boulois dengan nada menghina.

“Kau akan tetap dihukum! Kau tidak boleh meninggalkan kamarmu selama satu minggu!” tegas Duke Bouloia dengan ekspresi wajah yang dingin.

Larietta yang tak ingin terlihat kalah di hadapan orang yang menginginkan kejatuhannya tetap mempertahankan keanggunannya.

Larietta yang meninggalkan ruangan tersebut dengan punggung tegap, kepala terangkat serta tatapan mata yang tajam seolah mengumumkan penolakan atas kekalahannya

Melisha yang melihat Larietta masih bisa tersenyum lebar seolah tak merasakan apapun setelah dihukum menjadi kesal.

'Sial! Apa yang sebenarnya terjadi?' tanya Melisha dalam hati dengan tangan terkepal keras.

Larietta yang kembali ke kamarnya pun berbaring di tempat tidurnya dengan tatapan mata yang kosong sambil menatap lampu kristal yang terpajang di atas kamarnya.

“Hukuman ini tidak terlalu buruk paling tidak aku bisa memikirkan yang sebenarnya terjadi dan menentukan langkah selanjutnya!”

Larietta yang teringat ekspresi wajah yang berbeda pada Melisha pun bangun dari tempat tidurnya dan membuka buku yang berisi informasi Novel yang telah ditulisnya dan mempertanyakan kepribadian Melisha yang sebenarnya.

Larietta yang tak menemukan jawaban apapun setelah membolak-balik catatannya beberapa kali pun menarik nafas panjang dan memutuskan untuk mencari cara lain membuka misteri yang ada.

“Aku tidak menemukan apapun yang dapat membantu. Semuanya menceritakan kebaikan yang dimiliki Melisha tapi sikap Melisha tadi membuatku memperdebatkan isi yang ada di dalam Novel!" gumam Larietta dengan tangan di dagu

Di saat Larietta sedang tenggelam dalam pemikirannya tiba-tiba Anna menemuinya dengan wajah yang sedih pun tersentuh.

Anna adalah Pelayan Pribadi Larietta dan Anna juga adalah tangan kanan Larietta dalam melakukan kejahatan untuk menyakiti Melisha.

Anna yang terlahir di jalanan dan ditolong oleh Larietta merasa sangat berhutang budi lalu memutuskan untuk mengabdikan hidupnya kepada Larietta bahkan rela mengorbankan nyawanya demi keselamatan Larietta.

Larietta yang mengingat tentang kesetiaan Anna hingga akhir merasa bahagia di saat tak seorangpun berada di sisinya.

Anna yang khawatir Larietta akan sedih karena dihukum Duke Boulois pun memutuskan untuk menghibur Larietta dengan beberapa potong kue.

“Nona, anda pasti lapar. Saya telah membawakan cemilan untuk anda!" ucap Anna dengan senyum ceria.

"Terima kasih, Anna!" jawab Larietta dengan senyum menenangkan.

Larietta yang melihat sikap Anna yang sangat baik padanya merasa lebih baik lalu memberikan penawaran kepada Anna yang merupakan satu-satunya orang yang ada di pihaknya.

“Anna! Kau mengetahui sikap semua orang padaku, bukan? Kediaman ini bukanlah rumah tapi neraka!" ucap Larietta dengan senyum miris.

“No-Nona....." ucap Anna yang seketika mengubah ekspresinya menjadi sedih.

“Aku merasa disini bukanlah tempatku dan aku ingin pergi mencari tempat dimana aku dihargai dan dicintai. Oleh karena itu, apakah kau mau ikut denganku?”

Anna yang telah menjadikan Lariett sebagai Tuannya tak perlu membutuhkan waktu untuk menjawab tawaran tersebut.

“Nona adalah penyelamatku dan Nona yang telah memberikan cahaya ke dalam hidupku. Jika Nona tidak ada maka tak ada gunanya aku hidup!" tegas Anna yang telah yakin dengan keputusannya

"Aku mau ikut kemanapun Nona pergi! Aku mohon Nona, bawalah aku bersamamu!” ucap Anna dengan wajah memelas.

Larietta yang tidak pernah menyangka jika dirinya sangat berharga bagi orang lain pun menangis dan Anna yang tak ingin Larietta menangis dengan cepat menghapus air mata itu.

"Nona tidak sendirian disini karena apapun yang terjadi saya akan selalu bersama Nona!" tega Anna dengan tekad yang kuat.

Larietta yang seolah mendengar kata-kata penenang yang diharapkannya di saat hidupnya berantakan pun tersenyum bahagia.

Sementara itu, Melisha yang mengetahui titik kelemahan Duke Boulois pun menggunakannya untuk memenagkan hati Duke Boulois.

Melisha yang berlari ke depan Duke Boulois tanpa pikir panjang berlutut di lantai sambil menangis hingga membuat Duke Boulois merasa kasihan.

“Tuan Duke, maafkan, Mel! Semua ini salah Mel. Mel yang bersalah! Tak seharusnya Melisha meminta Nona Larietta mengajak Melisha ke Pesta tersebut!" ucap Melisha sambil menangis.

“Melisha mohon Tuan Duke! Jangan hukum Nona Larietta! Nona Larietta tidak bersalah! Ini semua salah Melisha!” ucap Melisha dengan wajah sedih.

“Apa yang kau katakan? Lantai ruangan ini dingin. Berdirilah!” ucap Duke Boulois sedih.

Duke Boulois yang tidak ingin melihat air mata Melisha pun mencoba menenangkannya dan mengatakan sesuatu yang menurutnya adalah kebenaran.

“Ini bukan salahmu. Larietta yang tidak dewasa! Kau tidak perlu menangis ataupun memohon untuk pembebasan Larietta karena Larietta harus mendapatkan pelajaran atas tindakannya!” tegas Duke Boulois sambil menarik nafas panjang.

Melisha yang mendengar perkataan Duke Boulois pun menghapus air matanya dan mengubah ekspresi sedih menjadi senyum ceria.

“Benarkah itu Tuan Duke?”

“Tentu saja. Kau tidak perlu memikirkan Larietta. Kembalilah ke kamarmu dan istirahatlah!”

#Bersambung#

Apa yang akan dilakukan Larietta selanjutnya? Bagaimana cara Larietta bisa keluar dari Kediaman Duke Boulois? Tebak jawabannya di kolom komentar ya...

Terpopuler

Comments

Dede Mila

Dede Mila

baca

2024-12-13

0

Îen

Îen

smoga retta pergi dr kediaman duke dan hidup berdua dgn anna meski dgn kesederhanaan

2024-05-23

0

StepMother_Friend

StepMother_Friend

👣👣👣👣

2024-03-10

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Memasuki Novel
2 BAB 2. Keputusan Larietta
3 Bab 3. Akademi Rinette
4 BAB 4. Joseph Paul Danzhweltz
5 BAB 5. Elementalis
6 BAB 6. Master Enam Elemen
7 BAB 7. Tanda Master Elemen
8 BAB 8. Nyonya Berty
9 BAB 9. Tuan Z
10 BAB 10. Theodore Lier Chartreux
11 BAB 11. Peringatan Kecil
12 BAB 12. Professor Tersembunyi
13 BAB 13. Rahasia Tersembunyi
14 BAB 14. Pengkhianatan Duke Boulois
15 BAB 15. Pertemuan Pertama
16 BAB 16. Pendamping Joseph
17 BAB 17. Harapan yang Sia-Sia
18 BAB 18. Iri
19 BAB 19. Pernyataan Cinta Joseph
20 BAB 20. Pertanyaan Besar
21 BAB 21. Identitas Melisha Sebenarnya
22 BAB 22. Antara Baik dan Bodoh
23 BAB 23. Diusir Keluar
24 BAB 24. Meninggalkan Kediaman Duke
25 BAB 25. Gosip Besar
26 BAB 26. Kecurigaan Duchess
27 BAB 27. Profesor Pavel
28 BAB 28. Kelicikan Melisha
29 BAB 29. Lorca Vanache
30 BAB 30. Rencana Bisnis
31 BAB 31. Rahasia Aman
32 BAB 32. Penolakan Marquess Danzhweltz
33 BAB 33. Kerjasama Bisnis Terjalin
34 Bb 34. Acara Penerimaan Murid
35 BAB 35. Countess Themrine
36 BAB 36. Pelajaran
37 BAB 37. Berita Tersebar
38 BAB 38. Marquess Jatuh Pingsan
39 BAB 39. Hilang Harapan
40 BAB 40. Pengadopsian Melisha
41 BAB 41. Dua Pengagum
42 BAB 42. Kembali ke Ibukota
43 BAB 43. Rencana A VS Rencana B
44 BAB 44. Larietta Kembali
45 BAB 45. Konfrontasi
46 BAB 46. Pembelaan Pendeta Tinggi Bastian
47 BAB 47. Kepergian Joseph
48 BAB 48. Awal Kehancuran Melisha
49 BAB 49. Penyesalan Duchess Boulois I
50 BAB 50. Penyesalan Duchess Boulois II
51 BAB 51. Tahanan Rumah
52 BAB 52. Keinginan Kembali Bersama
53 BAB 53. Penolakan Larietta
54 BAB 54. Meracuni Duchess
55 BAB 55. Kekhawatiran Theodore
56 BAB 56. Keinginan Menghancurkan
57 BAB 57. Ketegasan
58 BAB 58. Kembalinya Melisha
59 BAB 59. Jujur
60 BAB 60. Melisha ke Kota Rinette
61 BAB 61. Melisha dan Joseph Bersama Lagi
62 BAB 62. Menggali Informasi
63 BAB 63. Kulkas
64 BAB 64. Kesepakatan
65 BAB 65. Di Bawah Sinar Bulan
66 BAB 66. Cinta Bersemi
67 BAB 67. Kencan Pertama
68 BAB 68. Marquess Rodenherg
69 BAB 69. Perjanjian dengan Kaisar
70 BAB 70. Meninggalkan Jejak
71 BAB 71. Undangan Permaisuri
72 BAB 72. Umpan Tersebar
73 BAB 73. Pesta Pertunangan Gagal
74 BAB 74. Menyelinap
75 BAB 75. Marquess Danzhweltz sadar
76 BAB 76. Pembalasan
77 BAB 77. Hukuman
78 BAB 78. Kehilangan Harapan
79 BAB 79. Keinginan Terpendam
80 BAB 80. Perjanjian Sihir
81 BAB 81. Kehancuran Musuh I
82 BMB 82. Kehancuran Musuh II
83 BAB 83. Akhir Cerita
Episodes

Updated 83 Episodes

1
BAB 1. Memasuki Novel
2
BAB 2. Keputusan Larietta
3
Bab 3. Akademi Rinette
4
BAB 4. Joseph Paul Danzhweltz
5
BAB 5. Elementalis
6
BAB 6. Master Enam Elemen
7
BAB 7. Tanda Master Elemen
8
BAB 8. Nyonya Berty
9
BAB 9. Tuan Z
10
BAB 10. Theodore Lier Chartreux
11
BAB 11. Peringatan Kecil
12
BAB 12. Professor Tersembunyi
13
BAB 13. Rahasia Tersembunyi
14
BAB 14. Pengkhianatan Duke Boulois
15
BAB 15. Pertemuan Pertama
16
BAB 16. Pendamping Joseph
17
BAB 17. Harapan yang Sia-Sia
18
BAB 18. Iri
19
BAB 19. Pernyataan Cinta Joseph
20
BAB 20. Pertanyaan Besar
21
BAB 21. Identitas Melisha Sebenarnya
22
BAB 22. Antara Baik dan Bodoh
23
BAB 23. Diusir Keluar
24
BAB 24. Meninggalkan Kediaman Duke
25
BAB 25. Gosip Besar
26
BAB 26. Kecurigaan Duchess
27
BAB 27. Profesor Pavel
28
BAB 28. Kelicikan Melisha
29
BAB 29. Lorca Vanache
30
BAB 30. Rencana Bisnis
31
BAB 31. Rahasia Aman
32
BAB 32. Penolakan Marquess Danzhweltz
33
BAB 33. Kerjasama Bisnis Terjalin
34
Bb 34. Acara Penerimaan Murid
35
BAB 35. Countess Themrine
36
BAB 36. Pelajaran
37
BAB 37. Berita Tersebar
38
BAB 38. Marquess Jatuh Pingsan
39
BAB 39. Hilang Harapan
40
BAB 40. Pengadopsian Melisha
41
BAB 41. Dua Pengagum
42
BAB 42. Kembali ke Ibukota
43
BAB 43. Rencana A VS Rencana B
44
BAB 44. Larietta Kembali
45
BAB 45. Konfrontasi
46
BAB 46. Pembelaan Pendeta Tinggi Bastian
47
BAB 47. Kepergian Joseph
48
BAB 48. Awal Kehancuran Melisha
49
BAB 49. Penyesalan Duchess Boulois I
50
BAB 50. Penyesalan Duchess Boulois II
51
BAB 51. Tahanan Rumah
52
BAB 52. Keinginan Kembali Bersama
53
BAB 53. Penolakan Larietta
54
BAB 54. Meracuni Duchess
55
BAB 55. Kekhawatiran Theodore
56
BAB 56. Keinginan Menghancurkan
57
BAB 57. Ketegasan
58
BAB 58. Kembalinya Melisha
59
BAB 59. Jujur
60
BAB 60. Melisha ke Kota Rinette
61
BAB 61. Melisha dan Joseph Bersama Lagi
62
BAB 62. Menggali Informasi
63
BAB 63. Kulkas
64
BAB 64. Kesepakatan
65
BAB 65. Di Bawah Sinar Bulan
66
BAB 66. Cinta Bersemi
67
BAB 67. Kencan Pertama
68
BAB 68. Marquess Rodenherg
69
BAB 69. Perjanjian dengan Kaisar
70
BAB 70. Meninggalkan Jejak
71
BAB 71. Undangan Permaisuri
72
BAB 72. Umpan Tersebar
73
BAB 73. Pesta Pertunangan Gagal
74
BAB 74. Menyelinap
75
BAB 75. Marquess Danzhweltz sadar
76
BAB 76. Pembalasan
77
BAB 77. Hukuman
78
BAB 78. Kehilangan Harapan
79
BAB 79. Keinginan Terpendam
80
BAB 80. Perjanjian Sihir
81
BAB 81. Kehancuran Musuh I
82
BMB 82. Kehancuran Musuh II
83
BAB 83. Akhir Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!