Larietta yang terus berjalan menyusuri koridor menuju ruang kerja Duke Boulois pun berhenti di sebuah pintu besar yang ada di depannya dengan dua orang Kesatria berdiri di sisi kiri dan kanan dengan tubuh yang tegap dan ekspresi wajah yang datar.
“Ayah, apakah kau memanggilku?” tanya Larietta dengan sikap yang elegan.
“Masuklah!” jawab Duke Boulois dingin.
Kesatria yang mendengar perintah pun membuka pintu dan membiarkan Larietta masuk ke dalam dan melihat Duke Boulois yang sedang duduk menatapnya dengan tajam.
Duke Boulois, Claus Lorca Boulois, Kepala Keluarga Duke Boulois yang merupakan tiga dari Keluarga Duke di Kerajaan Chillia dan merupakan seorang Penyihir tingkat Tiga.
Larietta yang tidak tahan melihat mata Duke Boulois yang penuh intimidasi padanya menatap ke arah lain dan pandangan tertuju pada sosok wania yang sangat familiar.
‘Melisha? Protagonis Wanita dalam Novel ini!' pikir Larietta cepat.
Melisha yang berdiri di samping kiri Duke Boulois dengan gaun merah muda dengan wajah yang senduh dan tatapan mata yang sedih membuat Larietta merasakan ada yang salah.
‘Kenapa aku merasa tidak nyaman? Kenapa wajah sedih itu telihat seperti topeng?' ucap Larietta dalam hati dalam perdebatan dengan pikirannya tentang karakter Melisha di dalam Novel.
Larietta yang sudah bisa menebak situasi yang dihadapinya tidak bisa melakukan apapun dan perasaan familiar yang sering di rasakannya di kehidupannya sebelumnya membuat Larietta takut.
“Larietta Issabele De Boulois!” teriak Duke Bouloia dengan suara lantang.
“Apakah kau telah melupakan kata-kataku? Kapan kau akan bersikap dewasa sebagai Nona Muda Bangsawan dan Putri Seorang Duke?” sindir Duke Boulois dengan mata yang tajam.
"Apakah pelajaran etikamu tentang memperlakukan tamu dengan baik telah terlupakan?" ucap Duke Boulois dengan aura intimidasi yang kuat membuat Larietta berkeringat ketakutan.
Larietta yang tidak ingin merasakan hal yang sama seperti kehidupan sebelumnya yang diteriaki di depan semua orang padahal tak melakukan kesalahan apapun mengangkat kepalanya dan menatap lurus ke mata Duke Boulois meskipun perasaan takut menyelimuti dirinya.
“Aku tidak melupakan apapun dan aku mengingat semuanya!" ucap Larietta tegas.
"Aku pun mengingat kewajibanku sebagai Putri Tunggal Keluarga Duke Boulois dan itulah sebabnya aku tidak menyetujui permintaan Nona Valcov!” jawab Larietta dengan percaya diri.
Larietta yang melirik Melisha yang ada di samping Duke Bouloia menjadi terkejut saat melihat Melisha terlihat sangat menikmati momen Larietta dimarahi.
'A-Apa ini? Kemana Pemeran Wanita baik hati yang dideskripsikan di dalam Novel?' tanya Larietta pada dirinya sendiri dengan pertanyaan besar.
Duke Boulois yang tidak menerima apapun alasan dari Larietta nyatanya telah memutuskan untuk hukuman Larietta.
“Jangan bicara seolah kau memikirkan nama baik Duke Boulois! Kau hanya mencari alasan karena sifatmu yang egois!” sindir Duke Boulois dengan nada menghina.
“Kau akan tetap dihukum! Kau tidak boleh meninggalkan kamarmu selama satu minggu!” tegas Duke Bouloia dengan ekspresi wajah yang dingin.
Larietta yang tak ingin terlihat kalah di hadapan orang yang menginginkan kejatuhannya tetap mempertahankan keanggunannya.
Larietta yang meninggalkan ruangan tersebut dengan punggung tegap, kepala terangkat serta tatapan mata yang tajam seolah mengumumkan penolakan atas kekalahannya
Melisha yang melihat Larietta masih bisa tersenyum lebar seolah tak merasakan apapun setelah dihukum menjadi kesal.
'Sial! Apa yang sebenarnya terjadi?' tanya Melisha dalam hati dengan tangan terkepal keras.
Larietta yang kembali ke kamarnya pun berbaring di tempat tidurnya dengan tatapan mata yang kosong sambil menatap lampu kristal yang terpajang di atas kamarnya.
“Hukuman ini tidak terlalu buruk paling tidak aku bisa memikirkan yang sebenarnya terjadi dan menentukan langkah selanjutnya!”
Larietta yang teringat ekspresi wajah yang berbeda pada Melisha pun bangun dari tempat tidurnya dan membuka buku yang berisi informasi Novel yang telah ditulisnya dan mempertanyakan kepribadian Melisha yang sebenarnya.
Larietta yang tak menemukan jawaban apapun setelah membolak-balik catatannya beberapa kali pun menarik nafas panjang dan memutuskan untuk mencari cara lain membuka misteri yang ada.
“Aku tidak menemukan apapun yang dapat membantu. Semuanya menceritakan kebaikan yang dimiliki Melisha tapi sikap Melisha tadi membuatku memperdebatkan isi yang ada di dalam Novel!" gumam Larietta dengan tangan di dagu
Di saat Larietta sedang tenggelam dalam pemikirannya tiba-tiba Anna menemuinya dengan wajah yang sedih pun tersentuh.
Anna adalah Pelayan Pribadi Larietta dan Anna juga adalah tangan kanan Larietta dalam melakukan kejahatan untuk menyakiti Melisha.
Anna yang terlahir di jalanan dan ditolong oleh Larietta merasa sangat berhutang budi lalu memutuskan untuk mengabdikan hidupnya kepada Larietta bahkan rela mengorbankan nyawanya demi keselamatan Larietta.
Larietta yang mengingat tentang kesetiaan Anna hingga akhir merasa bahagia di saat tak seorangpun berada di sisinya.
Anna yang khawatir Larietta akan sedih karena dihukum Duke Boulois pun memutuskan untuk menghibur Larietta dengan beberapa potong kue.
“Nona, anda pasti lapar. Saya telah membawakan cemilan untuk anda!" ucap Anna dengan senyum ceria.
"Terima kasih, Anna!" jawab Larietta dengan senyum menenangkan.
Larietta yang melihat sikap Anna yang sangat baik padanya merasa lebih baik lalu memberikan penawaran kepada Anna yang merupakan satu-satunya orang yang ada di pihaknya.
“Anna! Kau mengetahui sikap semua orang padaku, bukan? Kediaman ini bukanlah rumah tapi neraka!" ucap Larietta dengan senyum miris.
“No-Nona....." ucap Anna yang seketika mengubah ekspresinya menjadi sedih.
“Aku merasa disini bukanlah tempatku dan aku ingin pergi mencari tempat dimana aku dihargai dan dicintai. Oleh karena itu, apakah kau mau ikut denganku?”
Anna yang telah menjadikan Lariett sebagai Tuannya tak perlu membutuhkan waktu untuk menjawab tawaran tersebut.
“Nona adalah penyelamatku dan Nona yang telah memberikan cahaya ke dalam hidupku. Jika Nona tidak ada maka tak ada gunanya aku hidup!" tegas Anna yang telah yakin dengan keputusannya
"Aku mau ikut kemanapun Nona pergi! Aku mohon Nona, bawalah aku bersamamu!” ucap Anna dengan wajah memelas.
Larietta yang tidak pernah menyangka jika dirinya sangat berharga bagi orang lain pun menangis dan Anna yang tak ingin Larietta menangis dengan cepat menghapus air mata itu.
"Nona tidak sendirian disini karena apapun yang terjadi saya akan selalu bersama Nona!" tega Anna dengan tekad yang kuat.
Larietta yang seolah mendengar kata-kata penenang yang diharapkannya di saat hidupnya berantakan pun tersenyum bahagia.
Sementara itu, Melisha yang mengetahui titik kelemahan Duke Boulois pun menggunakannya untuk memenagkan hati Duke Boulois.
Melisha yang berlari ke depan Duke Boulois tanpa pikir panjang berlutut di lantai sambil menangis hingga membuat Duke Boulois merasa kasihan.
“Tuan Duke, maafkan, Mel! Semua ini salah Mel. Mel yang bersalah! Tak seharusnya Melisha meminta Nona Larietta mengajak Melisha ke Pesta tersebut!" ucap Melisha sambil menangis.
“Melisha mohon Tuan Duke! Jangan hukum Nona Larietta! Nona Larietta tidak bersalah! Ini semua salah Melisha!” ucap Melisha dengan wajah sedih.
“Apa yang kau katakan? Lantai ruangan ini dingin. Berdirilah!” ucap Duke Boulois sedih.
Duke Boulois yang tidak ingin melihat air mata Melisha pun mencoba menenangkannya dan mengatakan sesuatu yang menurutnya adalah kebenaran.
“Ini bukan salahmu. Larietta yang tidak dewasa! Kau tidak perlu menangis ataupun memohon untuk pembebasan Larietta karena Larietta harus mendapatkan pelajaran atas tindakannya!” tegas Duke Boulois sambil menarik nafas panjang.
Melisha yang mendengar perkataan Duke Boulois pun menghapus air matanya dan mengubah ekspresi sedih menjadi senyum ceria.
“Benarkah itu Tuan Duke?”
“Tentu saja. Kau tidak perlu memikirkan Larietta. Kembalilah ke kamarmu dan istirahatlah!”
#Bersambung#
Apa yang akan dilakukan Larietta selanjutnya? Bagaimana cara Larietta bisa keluar dari Kediaman Duke Boulois? Tebak jawabannya di kolom komentar ya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Dede Mila
baca
2024-12-13
0
Îen
smoga retta pergi dr kediaman duke dan hidup berdua dgn anna meski dgn kesederhanaan
2024-05-23
0
StepMother_Friend
👣👣👣👣
2024-03-10
0