Villainess Wants Happy Life
Choi Shin adalah seorang sales barang elektronik yang selalu mencapai target penjualan setiap bulannya pergi ke Bar untuk merayakan keberhasilannya bersama koleganya.
Choi Shin yang sangat bahagia dengan senyum lebar yang tak pernah lepas dari wajahnya menerima ucapan dari semua orang dengan hati terbuka.
"Selamat Senior Choi! Kau hebat sekali!"
"Benar sekali! Senior Choi yang terbaik! Dia selalu mencapai target!"
"Aku yakin Senior Choi pasti akan naik jabatan kali ini!"
"Terima kasih untuk ucapannya. Malam ini ayo kita bersenang-senang!"
Namun Choi Shin yang terlalu terbawa suasana akhirnya minum terlalu banyak hingga membuat kepalanya menjadi pusing. Choi Shin yang membutuhkan udara segar untuk mengembalikan kesadarannya memutuskan untuk keluar sebentar.
Choi Shin yang hanya merasakan kebahagiaan malam itu terus tersenyum sambil membayangkan hal-hal baik yang akan datang padanya keesokan harinya sambil bersandar di kursi yang ada di depan jalan.
"Aku beruntung karena berhasil mencapai target selama enam bulan berturut-turut dan besok gaji dan jabatanku akan naik. Aku sangat bahagia saat ini!" ungkap Choi Shin dengan senyum lebar.
Choi Shin yang merasa jika dirinya telah lebih baik setelah menghirup udara segera selama setengah jam memutuskan untuk kembali ke Restoran.
"Agh, mereka semua pasti sudah banyak berjatuhan sekarang. Sebaiknya aku kembali untuk melihat siapa pemenangnya!" gumam Choi Shin dengan pikiran rekan-rekannya telah melakukan hal yang aneh karena mabuk.
Choi Shin yang tidak memiliki kewaspadaan yang tinggi tidak menyadari bahwa ada orang lain yang mengikutinya sejak pertama dirinya meninggalkan restoran.
Choi Shin yang tidak menyangka ada orang yang iri dan memiliki niat jahat padanya pun didorong ke tengah jalan raya.
Choi Shin yang tidak menyadari akan adanya truk yang akan melintas di depannya tak bisa melakukan apapun karena rasa takut yang menyelimuti dirinya.
Choi Shin yang merasa jika kakinya tidak bergerak sesuai dengan keinginannya membuat dirinya tak bisa menghindari malapetaka yang akan datang padanya.
"Aaargghh! Ka-Kakiku.....!" gumam Choi Shin dengan wajah yang memucat dan tubuh yang bergetar serta keringat yang mengalir sangat banyak ke pipinya.
Sopir yang mengantuk dan malam yang semakin larut membuat sopir tak bisa bereaksi cepat mengerem mobilnya hingga cahaya terang dari lampu truk perlahan semakin terang hingga membuat Choi Shin yang silau menutup matanya.
Tubuh yang tertabrak berguling beberapa langkah hingga membuat darah mengalir sangat banyak dari tubuh hingga membuat orang-orang yang mendengar suara tabrakan segera berkumpul untuk menolong.
Namun Choi Shin yang telah kehilangan banyak darah merasakan rasa sakit di seluruh tubuhnya dan pandangan yang awalnya jelas perlahan mengabur hingga tak dapat melihat apapun.
'Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa banyak orang yang berkumpul di sekelilingku? Apakah aku sungguh tertabrak truk?' pikir Choi Shin dengan ekspresi wajah yang datar.
Choi Shin yang merasakan kegelapan menyelimutinya setelah tabarkan itu merasa sangat takut dan mempertanyakan yang sebenarnya telah terjadi padanya.
"Dimana aku? Kenapa disini sangat gelap? Apakah aku sudah sampai di Surga atau di Neraka?" tanya Choi Shin bingung.
"Aku merasakan ada orang yang mendorongku sebelumnya. Siapa kau? Kenapa kau mendorongku? Apa salahku padamu?" tanya Choi Shin pada dirinya yang terjatuh ke dalam keputusasaan.
Choi Shin yang takut akan kegelapan pun terduduk sambil memeluk lututnya dengan mata terpejam dan berharap jika semua yang terjadi hanyalah mimpi buruk.
Choi Shin yang telah memejamkan matanya beberapa saat pun membuka matanya kembali dengan harapan telah kembali ke dunia nyata dan terbangun dari mimpi yang sangat buruk tapi terasa sangat nyata.
Namun kenyataan membuat Choi Shin menjadi sangat bingung. Dirinya yang terbangun di tempat yang asing dengan dekorasi yang aneh membuatnya berpikir jika dirinya masih berada di dalam mimpi dan belum terbangun sepenuhnya.
"Dimana aku? Tempat ini aneh sekali. Apakah aku masih berada di alam mimpi sekarang?" gumam Choi Shin dengan ekspresi wajah bingung dan takut di saat bersamaan.
Choi Shin yang melihat warna kulit tangannya dan ukuran jarinya yang sangat berbeda dan pakaian yang dipakainya yang terlalu indah membuat Choi Shin semakin bingung.
"I-Ini.... Ini bukanlah tanganku dan pakaian ini terlalu mahal untukku yang merupakan seorang sales!" ucap Choi Shin dengan alis yang mengkerut.
Choi Shin yang yang menemukan kaca besar di depannya menjadi sangat terkejut dan tanpa pikir panjang melompat dari tempat tidur lalu berlari ke depan kaca besar tersebut.
Choi Shin yang melihat wajah yang berbeda dengan warna rambut dan mata yang berbeda dengan yang dimilikinya tak bisa menghilangkan ekspresi keterkejutannya.
"A-Apa yang sebenarnya terjadi? Apakah aku sungguh masih bermimpi sekarang?" gumam Choi Shin dengan wajah tak percaya.
Choi Shin yang terus berdiri di depan kaca dalam waktu yang cukup lama merasa sedikit familiar dengan wajah dan warna rambut serta mata yang tercermin di depannya.
"Apa ini? Kenapa aku merasa sangat tidak asing dengan wajah dan ciri-ciri ini?" tanya Choi Shin penasaran.
Choi Shin yang masih belum bisa mendapatkan kejelasan dengan serangkaian kejadian yanng terjadi padanya dalam satu hari menjadi sangat terkejut saat melihat beberapa orang masuk dengan pakaian seperti Pelayan membawa baskom berisi air dan makanan.
Choi Shin yang belum bisa menebak yang apa yang sebenarnya terjadi padanya memutuskan untuk mengikuti alur yang ada sambil mencari tau yang terjadi padanya.
Choi Shin telah membasuh wajahnya dan duduk di kursi yang di hadapannya telah terisi makanan yang lezat membuat perut Choi Shin menjadi lapar hingga tanpa sadar sesendok sup masuk ke dalam mulutnya.
'Apakah semua makanan ini untukku? Apakah aku boleh memakan semuanya?' pikir Choi Shin dengan pandangan yang tak lepas dari makanan-makanan lezat yang ada di depannya.
Choi Shin yang baru pertama kali merasakan makanan yang sangat lezat terhidang di depannya secara gratis pun menghabiskan semuanya hingga tak bersisa.
'Hmmm, ini sangat enak! Sungguh disayangkan jika aku tidak menghabiskan makanan lezat ini!' ucap Choi Shin dalam hati dengan wajah bahagia.
Choi Shin yang akhirnya merasa kenyang pun terdiam saat seorang Pelayan menyebutkan sebuah nama yang sangat familiar yang membuat Choi Shin mendapatkan beberapa gambaran yang telah terjadi.
"Nona Larietta, ini adalah surat-surat yang dikirim pagi ini untuk anda!" ucap Pelayan sambil menyerahkan nampan yang berisi beberapa amplop surat di atasnya.
'Larietta? Apakah Pelayan ini memanggilku dengan Larietta?' pikir Larietta yang tertunduk terkejut.
'Tu-tunggu! Nama itu? Wajah itu? Warna rambut dan mata itu? Apakah aku berada di dalam tubuh Larietta Isabele De Boulois?' tanya Choi Shin pada dirinya sendiri dengan wajah yang memucat.
Choi Shin yang terkejut saat akhirnya menyadari yang terjadi padanya kembali menatap dirinya saat ini yang sedang berdiri di depan kaca.
Choi Shin yang melihat kesamaan antara dirinya dan Larietta Issabele De Boulois, Pemeran Antagonis di dalam Novel berjudul "Melisha's Lover" pun terduduk di lantai.
Pelayan yang bingung dengan sikap Larietta yang tidak seperti biasanya pun menjadi cemas dan menawarkan diri untuk memanggil Dokte.
Choi Shin yang tak ingin ketahuan ada hal yang salah pada dirinya segera menghentikan pelayan yang berdiri di sampingnya.
"Jangan! Jangan panggil Dokter kemari! Aku baik-baik saja!" tegas Choi Shin dengan sorot mata yang tajam.
"Aku merasa sangat lelah sekarang dan aku ingin istirahat sendiri. Kembalilah!" ucap Choi Shin memberi perintah sambil melambaikan tangannya.
Choi Shin yang memasuki tubuh Larietta nyatanya tak mengetahui apapun tentang kondisi Larietta saat ini sehingga tidak bisa menahan diri untuk bertanya hal yang aneh.
"Tunggu! Berapa umurku sekarang?" tanya Choi Shin yang menatap mata Pelayan yang ada di sampingnya.
"Nona saat ini berumur tiga belas tahun!" jawab Pelayan tersebut percaya diri.
"Baiklah! Kau boleh pergi sekarang!" ucap Choi Shin membiarkan Pelayan tersebut menghilang dari hadapannya.
Choi Shin yang akhirnya menerima takdirnya tiba-tiba merasakan sakit yang sangat luar biasa pada kepalanya dan kepingan-kepingan ingatan Larietta muncul di kepalanya.
Choi Shin yang tak bisa menahan rasa sakit itu pun terbaring di lantai hingga tak sadarkan diri lalu saat dirinya membuka mata dirinya telah berpindah tempat di atas tempat tidur.
'Kenapa aku ada disini? Apakah ada orang yang memindahkanku?' tanya Larietta dengan wajah bingung.
Choi Shin yang mendapatkan kepingan ingatan Larietta yang asli dapat merasakan kesedihan dan kekecewaan yang dirasakan oleh pemilik tubuh yang ditempatinya.
Choi Shin yang dapat merasakan bahwa Larietta yang asli selalu haus akan cinta dari orang terdekatnya hingga menjadikan dirinya orang yang jahat pun mulai mengasihani nasib Larietta yang asli.
"Kau adalah anak kandung tapi kau diperlakukan seperti anak tiri! Mereka adalah orangtuamu tapi mereka lebih percaya pada orang lain! Sungguh malang nasibmu!" gumam Choi Shin dengan suara rendah.
Choi Shin yang sangat ingat akhir tragis yang di dapatkannya jika mengganggu hubungan antara Pemeran Protagonis pun memutuskan untuk meninggalkan kedua pemeran antagonis tersebut.
"Aku tak akan melakukan kesalahan Larietta. Aku akan membiarkan dua protagonis itu bersatu dan menjalani hidupku sendiri tanpa diganggu keduanya!" ucap Choi Shin yang telah membuat keputusan.
Choi Shin yang tak ingin meninggal untuk kedua kalinya setelah memasuki tubuh Larietta berkeinginan untuk hidup bahagia dengan berlimpah kekayaan dan kejayaan.
"Aku tidak akan mengikuti jalan cerita yang konyol itu! Aku akan hidup bahagia dan bergelimang harta! Satu-satunya cara aku bisa mewujudkan itu adalah dengan meninggalkan Keluarga sampah ini!" ucap Choi Shin dengan tekad yang kuat.
Choi Shin yang tau jika tubuhnya telah meninggal saat kecelakaan pun menerima kenyataan bahwa dirinya saat ini adalah Larietta Isabele De Boulois.
"Diriku di kehidupan lain telah meninggal dan kau pun tak ingin hidup menderita seperti ini jadi izinkan aku untuk menempati tubuhmu lalu menjalankan hidupmu!" ucap Choi Shin pada Larietta asli dengan memejamkan matanya.
Setelah mengubah pemikirannya tentang hidupnya Choi Shin yang menerima takdirnya mulai hidup sebagai Larietta Issabele De Boulois.
Larietta yang tak ingin terjebak dalam cerita yang akan merugikan dirinya dan mempercepat kematiannya pun membuat catatan kecil untuk bertahan hidup.
Larietta yang tak ingin berada di sekitar karakter yang akan membuatnya menderita dan menjadi pemeran antagonis pun memikirkan cara untuk melepaskan dirinya.
"Aku akan menggunakan semua informasi tentang cerita di dalam Novel untuk bertahan hidup dan aku akan menggunakan pengetahuanku di masa lalu untuk menghasilkan uang di dunia ini!" ucap Larietta dengan wajah yang optimis.
"Tapi hal pertama yang harus aku lakukan adalah keluar dari Kediaman ini!" tegas Larietta pada dirinya sendiri.
Larietta yang tenggelam dalam pikirannya menjadi terkejut saat seorang Pelayan datang memberitau bahwa dirinya dipanggil oleh Duke Boulois.
"Maafkan saya mengganggu Nona. Anda dipanggil Tuan Duke ke ruangannya sekarang!" ucap Pelayan tersebut sopan dengan kepala tertunduk ke bawah.
'Kenapa Duke Bouois memanggilku ke ruangannya? Apakah telah terjadi sesuatu?' tanya Larietta dalam hati.
Larietta yang tidak ingin pusing memikirkan berbagai macam kemungkinan yang ada di kepalanya pun meminta bantuan Anna, pelayan pribadinya, membantunya mengganti pakaian.
"Aku mengerti. Aku akan segera kesana setelah selesai bersiap-siap!" jawab Larietta dengan suara yang datar.
Larietta yang mengingat nama Pelayan Pribadi dan loyal pada Larietta di dalam Novel pun memanggil Pelayan itu datang untuk membantunya.
"Anna, bantu aku bersiap-siap!" ucap Laretta dengan tatapan mata yang tajam.
"Ya, Putri!" jawab Anna dengan senyum lebar.
Larietta yang berniat tidak memikirkan alasan Duke Boulois memanggilnya ternyata tidak bisa berhenti berpikir sehingga membuat Larietta berusaha mengingat kembali adegan di dalam Novel.
'Apa alasan Duke Boulois memanggilku ke ruangannya? Apakah ada sesuatu yang terjadi?' pikir Larietta dengan wajah yang bingung.
Anna yang melihat Larietta seperti orang yang memiliki banyak pikiran menjadi cemas dan mengatakan sesuatu yang membuat Larietta mendapatkan petunjuk akan alasan Duke Boulois memanggilnya.
"Nona, apakah anda baik-baik saja? Ini bukanlah salah anda. Ini adalah salah wanita tidak tau diri itu! Bagaimana bisa Nona Bangsawan yang berasal dari Desa memaksa untuk masuk ke Pergaulan Bangsawan Kelas Atas?" ucap Anna dengan wajah kesal.
'Pergualan Bangsawan Kelas Atas? Tunggu! Jangan-jangan ini adalah cerita dimana Larietta menolak mengajak Melisha datang ke Pesta Minum Teh Marchioness Rodenherg?' pikir Larietta dengan mata yang terbuka lebar.
Bersambung
Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana karakter Melisha sebenarnya? Tebak jawabannya di kolom komentar ya..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Îen
numpang baca kk author🤗🤗🤗🤗🤗
2024-05-23
0
Public▪︎Agent
👣👣👣
2024-03-10
0