BAB 5. Elementalis

Larietta yang tiba-tiba tertarik dengan Elementalis yang tidak pernah diketahuinya ada di dalam Novel menjadi sangat penasaran.

Larietta yang sadar bahwa dirinya tidak bisa meninggalkan kamarnya pun meminta bantuan Anna untuk mencari informasi yang dibutuhkannya.

“Anna, bisakah kau mencari semua buku tentang Elementalis di dalam Perpustakaan Utama?” tanya Larietta dengan tatapan mata berbinar.

“Tentu saja bisa, Nona. Serahkan semuanya padaku! Aku akan menemukan buku yang anda cari!” jawab Anna percaya diri.

Larietta yang kembali fokus membaca informasi yang didapatkan Anna setelah kepergian Anna pun menemukan beberapa informasi lainnya.

“Hmmm, sungguh pantas dikatakan jika Akademi Rinette sebagai tempat independen yang disegani karena tak sembarangan orang bisa menjadi Murid Akademi Rinette!” gumam Larietta sambil menganggukkan kepalanya beberapa kali.

“Bahkan Keluarga Kerajaan tidak bisa memaksa Akademi Rinette memasukkan Pangeran atau Putri yang tidak berbakat!” ucap Larietta lagi yang memahami kekuatan Akademi Rinette.

“Tempat ini sangat cocok untukku! Setelah lulus dari Akademi Rinette, aku pasti akan bisa membuka jalan untuk masa depanku dan Anna!” ucap Larietta dengan tekad yang kuat.

Akademi Rinette sebenarnya memiliki empat cabang jurusan di masa lalu yaitu Pedang, Sihir, Elemntalis dan Administrasi berubah menjadi tiga cabang karena Seorang Elementalis semakin langkah di dunia ini.

Meskipun begitu jika Seorang Master Elemen muncul dan mendaftar, Akademi Rinette akan selalu menerimanya dengan tangan terbuka.

Oleh karena itu, Larietta yang menemukan informasi ini menjadi sangat tertarik tentang Elementalis dan menjadi penasaran di saat bersamaan.

Larietta yang mengingat bahwa Duke Boulois terdahulu adalah Master Elemen menjadi semakin optimis akan kemungkinan tersebut.

“Jika aku bisa menjadi Master Elemen mungkin saja masa depanku akan berubah dan aku tidak perlu bergantung pada Keluarga ini!" ungkap Larietta pada pemikirannya.

Larietta yang telah menghafal semua informasi yang didapatkannya pun melemparkan kertas informasi itu ke dalam kobaran api yang menyala.

“Menghancurkan petunjuk akan rencana masa depanmu adalah cara terbaik untuk mengejutkan musuh!" tegas Larietta dengan senyum licik.

"Aku tidak akan memberikan petunjuk kepada Pelayan atau siapapun untuk mengetahui rencanaku karena aku akan sungguh-sungguh menghilang dari kehidupan kedua protagonis Novel ini!" ungkap Larietta lagi dengan ekspresi wajah yang serius.

Larietta yang kembali berjalan menuju jendela merasa sangat jijik melihat Melisha tertawa dengan sangat riang di hadapan Joseph.

Larietta yang sangat curiga dengan kepribadian Melisha sebenarnya akhirnya menyadari bahwa Melisha adalah serigala berbulu domba.

“Kau adalah karakter kesukaanku di dalam Novel tapi melihat kenyataannya sekarang sungguh membuatku merasa muak!” gumam Larietta dengan ekspresi tidak senang.

“Kau berusaha sangat keras untuk mengambil milikku dengan menggunakan dua wajah tapi sayang aku tidak berniat membuka topengmu! Aku tak tertarik melawan orang sepertimu!" tegas Larietta yang kembali menutup tirai jendela kamarnya.

Di saat Larietta telah menentukan sikapnya tiba-tiba pintu kamarnya diketuk dan mendengar suara Anna yang meminta izin masuk.

Anna yang datang dengan senyum ceria sambil membawa buku yang diinginkan Larietta terdiam sesaat saat melihat Larietta berdiri di belakang jendela yang telah tertutup tirai.

Anna yang tau jika Larietta merasa tidak nyaman karena keberadaan Melisha dan Joseph yang bahagia di saat Larietta di hukum menjadi kesal

Namun Anna yang tak ingin Larietta hanyur dalam kesedihan dengan cepat mengubah ekspresi wajahnya dengan senyum ceria.

“Nona, aku telah menemukan buku yang anda cari!” teriak Anna dengan senyum yang lebar.

Larietta yang melihat Anna membawa tiga buku yang cukup tebal di tangannya bergegas kembali ke kursi pribadinya dan membaca satu per satu judul buku yang dibawa Anna untuknya.

“Enam Elemen Suci! Elemen dan Kehidupan! Cara menjadi Seorang Elementalis!” ucap Larietta dengan pandangan terfokus pada buku yang ada di tanganya.

Larietta yang merasa menemukan buku-buku yang dibutuhkannya pun tersenyum bahagia dan mengucapkan terima kasih kepada Anna.

Anna yang senang dapat membantu Larietta pun meminta izin untuk keluar lalu masuk kembali membawakan teh camomille dan juga cemilan ringan untuk menemani Larietta membaca.

Larietta yang larut dalam buku-buku tentang Elementalis menjadi sangat terkejut dengan tamu yang tidak disangka datang menemuinya.

“Larietta! Ini Ibu! Apakah Ibu boleh masuk?” tanya Duchess Boulois, Roelin Deaz Boulois dengan suara lembut.

Larietta yang tidak ingin diketahui sedang membaca buku tentang Elementalis bergegas menyembunyikan buku tersebut dan menggantinya dengan Novel yang sengaja disiapkan Anna dalam keadaan darurat.

“Silahkan masuk, Duchess!” jawab Larietta datar.

Duchess Boulois yang mendengar Larietta memanggilnya Duchess dan tidak memanggilnya Ibu menjadi sangat sedih dengan tangan terkepal menahan emosinya.

Larietta yang tidak memiliki perasaan senang saat bertemu dengan Duchess ataupun perasaan simpati pada Duchess yang melihatnya dengan tatapan sedih dengan tegas menanyakan tujuan kedatangan Duchess Boulois yang mendadak.

“Ada keperluan apa Duchess kemari?” tanya Larietta dingin.

Duchess Boulois yang melihat sikap dingin dan cuek dari Larietta ingin sekali menangis tapi dengan cepat mengendalikan dirinya yang membuat Larietta menyindir di dalam hatinya.

“Ibu hanya khawatir padamu! Ibu takut kau jatuh sakit selama masa hukumanmu!" ucap Duchess Boulois dengan pandangan ke arah jendela yang tertutup tirai.

Larietta yang mendengar Duchess Boulois khawatir padanya tanpa sadar memandang dengan ekspresi merendahkan dan senyum sinis di sudur bibirnya.

"Aku baik-baik saja! Anna mengurusku dengan sangat baik jadi Nyonya Duchess tidak perlu membuang energi dengan mencemaskanku!" sindir Larietta dengan senyum lembut.

Larietta yang bisa menebak jalan pikiran Duchess Boulois setelah melihat tatapan Duchess Boulois pun memilih mengabaikan.

‘Argh, aku mengerti sekarang tujuannya! Tidak disangka ternyata Duchess sangat perhatian dengan hubungan Melisha dan Joseph!' ucap Larietta dalam hati dengan tatapan mata yang tajam.

'Hmmm, sungguh tidak bisa dipercaya bagaimana bisa Seorang Ibu yang lebih memilih anak orang lain daripada Putri yang dilahirkannya sendiri! Sungguh malang nasibmu Larietta asli!' pikir Larietta dengan sekilas ekspresi kesedihan di sorot matanya.

Larietta yang tidak ingin bicara ataupun melihat wajah Duchess Boulois lebih lama lagi pun mengusir Duchess dari kamarnya dengan kata-kata yang lembut dan sopan.

“Maafkan atas ketidaksopananku, Duchess. Tapi aku sangat lelah sekarang jadi bisakah anda tinggalkan saya sendiri?” ucap Larietta dengan senyum yang sopan.

Duchess yang tak memiliki pilihan lain saat lawan bicaranya tak ingim bicaranya lagi segera berdiri dan keluar dari kamar Larietta diikuti dengan Rieta di belakangnya.

Di sisi lain, Melisha yang sengaja mengajak Joseph berbincang di Taman yang dapat terlihat dari jendela kamar Larietta yang sedang dihukum merasa kebingungan akan sikap Larietta yang tak terduga.

Melisha yang sangat yakin bahwa Larietta akan bergegas keluar dari kamarnya dan mengganggu pertemuannya dengan Joseph lalu melanggar hukuman yang diberikan Duke Boulois menjadi sangat kesal.

‘Sial! Kenapa Larietta tidak muncul juga padahal sudah satu jam berlalu? Apakah Larietta tidak mengetahui tentang kedatangan Joseph yang menemuiku? Agh, tidak! Itu tidak mungkin! Semua Pelayan melihatnya dan aku yakin Larietta pasti sudah mengetahuinya tapi kenapa Larietta tak kunjung datang?' pikir Melisha yang menjadi gelisa.

Joseph yang melihat Melisha hanya diam saja dan tidak menjawab panggilannya meski telah dipanggil beberapa kali menjadi bingung

Namun Melisha yang tidak bisa menahan rasa penasarannya atas prediksinya yang meleset pada sikap Larietta memutuskan untuk menemui Larietta.

"Melisha, ada apa? Kenapa kau tak merespon panggilanku? Apa kau sedang sakit?" tanya Joseph yang khawatir.

“Hmmm, aku merasa sangat lelah. Aku akan kembali ke kamarku untuk beristirahat!” ucap Melisha dengan wajah pura-pura lemah.

Joseph yang khawatir jika kondisi Melisha semakin parah memutuskan untuk kembali ke Kediamannya dan membiarkan Melisha beristirahat.

Tepat setelah kepergian Joseph Melisha berjalan masuk ke dalam Kediaman menuju kamar Larietta menunjukkan hadiah yang diberikan Joseph kepadanya.

‘Jika kau tidak mendengar atau melihatnya maka aku yang akan memberitaumu secara langsung Larietta!’ pikir Melisha dengan senyum licik.

#Bersambung#

Akankah Melisha dapat bertemu dengan Larietta? Akankah rencana Melisha akan berhasil? Tebak jawabannya di kolom komentar...

Terpopuler

Comments

Musliha yunos

Musliha yunos

dasar ulat bulu

2025-01-02

0

Rizki Amelia

Rizki Amelia

cih najis/Puke/

2024-12-26

0

StepMother_Friend

StepMother_Friend

👣👣👣👣👣

2024-03-10

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Memasuki Novel
2 BAB 2. Keputusan Larietta
3 Bab 3. Akademi Rinette
4 BAB 4. Joseph Paul Danzhweltz
5 BAB 5. Elementalis
6 BAB 6. Master Enam Elemen
7 BAB 7. Tanda Master Elemen
8 BAB 8. Nyonya Berty
9 BAB 9. Tuan Z
10 BAB 10. Theodore Lier Chartreux
11 BAB 11. Peringatan Kecil
12 BAB 12. Professor Tersembunyi
13 BAB 13. Rahasia Tersembunyi
14 BAB 14. Pengkhianatan Duke Boulois
15 BAB 15. Pertemuan Pertama
16 BAB 16. Pendamping Joseph
17 BAB 17. Harapan yang Sia-Sia
18 BAB 18. Iri
19 BAB 19. Pernyataan Cinta Joseph
20 BAB 20. Pertanyaan Besar
21 BAB 21. Identitas Melisha Sebenarnya
22 BAB 22. Antara Baik dan Bodoh
23 BAB 23. Diusir Keluar
24 BAB 24. Meninggalkan Kediaman Duke
25 BAB 25. Gosip Besar
26 BAB 26. Kecurigaan Duchess
27 BAB 27. Profesor Pavel
28 BAB 28. Kelicikan Melisha
29 BAB 29. Lorca Vanache
30 BAB 30. Rencana Bisnis
31 BAB 31. Rahasia Aman
32 BAB 32. Penolakan Marquess Danzhweltz
33 BAB 33. Kerjasama Bisnis Terjalin
34 Bb 34. Acara Penerimaan Murid
35 BAB 35. Countess Themrine
36 BAB 36. Pelajaran
37 BAB 37. Berita Tersebar
38 BAB 38. Marquess Jatuh Pingsan
39 BAB 39. Hilang Harapan
40 BAB 40. Pengadopsian Melisha
41 BAB 41. Dua Pengagum
42 BAB 42. Kembali ke Ibukota
43 BAB 43. Rencana A VS Rencana B
44 BAB 44. Larietta Kembali
45 BAB 45. Konfrontasi
46 BAB 46. Pembelaan Pendeta Tinggi Bastian
47 BAB 47. Kepergian Joseph
48 BAB 48. Awal Kehancuran Melisha
49 BAB 49. Penyesalan Duchess Boulois I
50 BAB 50. Penyesalan Duchess Boulois II
51 BAB 51. Tahanan Rumah
52 BAB 52. Keinginan Kembali Bersama
53 BAB 53. Penolakan Larietta
54 BAB 54. Meracuni Duchess
55 BAB 55. Kekhawatiran Theodore
56 BAB 56. Keinginan Menghancurkan
57 BAB 57. Ketegasan
58 BAB 58. Kembalinya Melisha
59 BAB 59. Jujur
60 BAB 60. Melisha ke Kota Rinette
61 BAB 61. Melisha dan Joseph Bersama Lagi
62 BAB 62. Menggali Informasi
63 BAB 63. Kulkas
64 BAB 64. Kesepakatan
65 BAB 65. Di Bawah Sinar Bulan
66 BAB 66. Cinta Bersemi
67 BAB 67. Kencan Pertama
68 BAB 68. Marquess Rodenherg
69 BAB 69. Perjanjian dengan Kaisar
70 BAB 70. Meninggalkan Jejak
71 BAB 71. Undangan Permaisuri
72 BAB 72. Umpan Tersebar
73 BAB 73. Pesta Pertunangan Gagal
74 BAB 74. Menyelinap
75 BAB 75. Marquess Danzhweltz sadar
76 BAB 76. Pembalasan
77 BAB 77. Hukuman
78 BAB 78. Kehilangan Harapan
79 BAB 79. Keinginan Terpendam
80 BAB 80. Perjanjian Sihir
81 BAB 81. Kehancuran Musuh I
82 BMB 82. Kehancuran Musuh II
83 BAB 83. Akhir Cerita
Episodes

Updated 83 Episodes

1
BAB 1. Memasuki Novel
2
BAB 2. Keputusan Larietta
3
Bab 3. Akademi Rinette
4
BAB 4. Joseph Paul Danzhweltz
5
BAB 5. Elementalis
6
BAB 6. Master Enam Elemen
7
BAB 7. Tanda Master Elemen
8
BAB 8. Nyonya Berty
9
BAB 9. Tuan Z
10
BAB 10. Theodore Lier Chartreux
11
BAB 11. Peringatan Kecil
12
BAB 12. Professor Tersembunyi
13
BAB 13. Rahasia Tersembunyi
14
BAB 14. Pengkhianatan Duke Boulois
15
BAB 15. Pertemuan Pertama
16
BAB 16. Pendamping Joseph
17
BAB 17. Harapan yang Sia-Sia
18
BAB 18. Iri
19
BAB 19. Pernyataan Cinta Joseph
20
BAB 20. Pertanyaan Besar
21
BAB 21. Identitas Melisha Sebenarnya
22
BAB 22. Antara Baik dan Bodoh
23
BAB 23. Diusir Keluar
24
BAB 24. Meninggalkan Kediaman Duke
25
BAB 25. Gosip Besar
26
BAB 26. Kecurigaan Duchess
27
BAB 27. Profesor Pavel
28
BAB 28. Kelicikan Melisha
29
BAB 29. Lorca Vanache
30
BAB 30. Rencana Bisnis
31
BAB 31. Rahasia Aman
32
BAB 32. Penolakan Marquess Danzhweltz
33
BAB 33. Kerjasama Bisnis Terjalin
34
Bb 34. Acara Penerimaan Murid
35
BAB 35. Countess Themrine
36
BAB 36. Pelajaran
37
BAB 37. Berita Tersebar
38
BAB 38. Marquess Jatuh Pingsan
39
BAB 39. Hilang Harapan
40
BAB 40. Pengadopsian Melisha
41
BAB 41. Dua Pengagum
42
BAB 42. Kembali ke Ibukota
43
BAB 43. Rencana A VS Rencana B
44
BAB 44. Larietta Kembali
45
BAB 45. Konfrontasi
46
BAB 46. Pembelaan Pendeta Tinggi Bastian
47
BAB 47. Kepergian Joseph
48
BAB 48. Awal Kehancuran Melisha
49
BAB 49. Penyesalan Duchess Boulois I
50
BAB 50. Penyesalan Duchess Boulois II
51
BAB 51. Tahanan Rumah
52
BAB 52. Keinginan Kembali Bersama
53
BAB 53. Penolakan Larietta
54
BAB 54. Meracuni Duchess
55
BAB 55. Kekhawatiran Theodore
56
BAB 56. Keinginan Menghancurkan
57
BAB 57. Ketegasan
58
BAB 58. Kembalinya Melisha
59
BAB 59. Jujur
60
BAB 60. Melisha ke Kota Rinette
61
BAB 61. Melisha dan Joseph Bersama Lagi
62
BAB 62. Menggali Informasi
63
BAB 63. Kulkas
64
BAB 64. Kesepakatan
65
BAB 65. Di Bawah Sinar Bulan
66
BAB 66. Cinta Bersemi
67
BAB 67. Kencan Pertama
68
BAB 68. Marquess Rodenherg
69
BAB 69. Perjanjian dengan Kaisar
70
BAB 70. Meninggalkan Jejak
71
BAB 71. Undangan Permaisuri
72
BAB 72. Umpan Tersebar
73
BAB 73. Pesta Pertunangan Gagal
74
BAB 74. Menyelinap
75
BAB 75. Marquess Danzhweltz sadar
76
BAB 76. Pembalasan
77
BAB 77. Hukuman
78
BAB 78. Kehilangan Harapan
79
BAB 79. Keinginan Terpendam
80
BAB 80. Perjanjian Sihir
81
BAB 81. Kehancuran Musuh I
82
BMB 82. Kehancuran Musuh II
83
BAB 83. Akhir Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!