“Tunggu, apa maksudmu dengan Menggoda itu?” Tanya Raya memastikan
“Aku ada dendam dengan seseorang”
“Jadi apa urusannya dengan menggoda? Yang jelas!” Gina menggebrak meja presdir dengan lantangnya akibat tidak sabar
“Heh...tidak sabaran” gumam Alex sambil menggeleng
“Dia pemilik apartemen di distrik utara, di antara kami ada perselisihan yang serius, dan ada sesuatu yang sangat penting untuk di curi setelah di curi maka harus di bunuh, aku tidak tahu di mana dia menyimpan barang itu, yang pasti kalian harus bisa dekat dengannya untuk mencari tahu di mana barang itu, pria itu hidung belang, dia suka gadis penggoda, hanya menggoda jalan yang bisa membuat kalian dekat dengannya”
“Kalau begitu Siapa namanya?!!”Tanya Gina
"Apakah dia ganteng, bagaimana roti sobek nya???" Timpal Raya antusias
"Berani bayar berapa anda?” Tanya Wulan
"Berapapun yg kalian mau?” Alex tersenyum simpul
"Yakinn?, kita ini bukan pembunuh bayaran biasa, satu kali dipenggal oleh Gina, langsung mati!!!” Ucap Wulan
“Hahaha Berapapun, aku akan berikan kalian uang berapapun, asal kalian dapat menjalankan dengan baik misi ini”
"Heh, gampang”jawab Gina
"Setelah selesai kami minta kamu membayar kami 5 milyar" timpal wulan
“No Problem” Alex mengiyakan kata kata Wulan
“Katakan Rencana mu” Ucap Necca
Mereka berbincang agak lama tentang Rencana pertama nya. Wulan mendengarkan sambil mengelus dagunya. Setelah selesai mereka saling mengangguk paham
“Kami paham! Kami undur diri”pamit Necca
Setelah empat gadis itu keluar ruangan. Alex menyunggingkan senyum miring. “Gadis gadis langka”Lirih Alex langsung memutar kursinya menghadap kaca menatap dunia luar
Empat gadis itu masuk ke mobil dengan Wulan yang selalu menyetir. “Aku merasa tidak percaya” ucapan Gina mengundang perhatian teman temannya apalagi Necca yang selalu banyak diam ikut menoleh ke belakang
“Apa nya?” Tanya Raya yang duduk di samping Gina. “ kita meminta 5 milyar, aku tidak yakin pria itu akan membayar”
“Iya juga...” Raya mengangguki kata kata Gina. “Lihat saja, jika dia berbohong akan ku mutilasi seluruh tubuhnya” Ucap Gina lagi sambil tertawa jahat
"tidak ada yang akan bermain main atau berbohong dengan kita, pria itu pasti paham apa yang terjadi jika dia berbohong” Necca ikut menimpali
"Hahaha Jika dia berbohong psikopat ini pasti tidak akan melepaskan nya mesti Gina sudah mati” Raya menunjuk Gina sambil terkekeh
Mereka sudah tiba di rumah yang mereka beli dengan sendirinya. Mereka berjalan masuk bersamaan ke dalam rumah, pelayan rumah itu menyambut ke datangan gadis gadis itu dengan hormatnya
“Hah...penat juga ya...” Gina menghempaskan dirinya ke sofa untuk melepaskan penat
“Besok kita sudah harus pindah ke apartemen di distrik utara” Ucap Wulan, dia langsung menyimpan bom bom koleksinya di dalam tas
“Ray” panggil Wulan pada Raya yang sudah menyandarkan kepalanya di pundak Gina. “Ray...”Wulan menggoyang tubuh Raya tapi gadis itu tidak bergeming
“Tidak lihat? Matanya merem” Sahut Gina sambil menunjuk wajah Raya yang sudah tertidur pulas
“Hiss...bocah ini” Wulan memijit pelipisnya Frustasi
“Gina!” Wulan beralih ke Gina tapi Gina langsung menutup matanya pura pura tidur
“Yak! Dasar!” Wulan mendengus kesal
Wulan menyerah memanggil Gina karena anak itu tidak mau membuka matanya,alhasil Necca yang menjadi sasaran
“Apa?!” Tanya Necca ketus karena Wulan menatapnya dengan mata berbinar mengharapkan sesuatu
“Pergi beli apartemen di distrik utara ya,ya,ya” Wulan meminta dengan penuh harap kepada Necca dan menchubby kan wajah nya hingga membuat Necca kesal dan mendengus
“Baik...Aku ke sana!” Necca bangkit dari duduknya dan meraih Jaket kulit miliknya.
“Bye bye...”Wulan melambaikan tangannya kepada Necca yang sudah berjalan keluar rumah
“Menyebalkan” gumam Necca seraya menaiki moge nya
Kini Necca sudah tiba di distrik bagian utara. Mewah dan ramai, tapi Necca kemari untuk mencari apartemen yang di maksud, lagi pula di distrik ini hanya ada satu apartemen
“Mungkin ini”gumam Necca saat melintasi sebuah gedung apartemen. Dia memberhentikan motornya dan berjalan masuk
Transaksi selesai. Necca membeli apartemen yang besar untuk empat orang
“Badan ku pegal semua...” Necca merenggangkan otot lengannya yang pegal
Necca menaiki moge nya dan menjalankan keluar parkir, namun dia mendadak mengerem moge nya karena ada sebuah mobil SUV yang terlihat mahal masuk ke pekarangan apartemen
Tidak lihat aku ingin keluar, dia langsung terobos masuk! Batin Necca kesal. Dia ingin lanjut menjalankan motornya, namun terhenti karena Necca terperangah oleh sosok yang keluar dari dalam mobil SUV itu
“Apa itu pemilik apartemen yang di maksud Alex?” Lirih Necca sambil memperhatikkan Pria yang memakai setelan jas hitam melenggang masuk gedung
Necca mengangkat tangannya dan membiarkan jam yang melingkar di lengannya memotret pria itu
“Lebih baik besok saja” gumam Necca langsung melajukan motornya pergi
Necca memarkirkan moge nya di bagasi rumah setelah itu langsung melenggang masuk
“Bagaimana sudah?” Tanya Wulan saat Necca sudah masuk rumah
“Sudah, ini kuncinya” Necca melempar kunci apartemen pada Wulan dan dapat di tangkap oleh Wulan dengan mudah
“Kerja bagus Nec” puji Wulan sambil mengacungkan jempol
Necca tidak bergeming dan langsung masuk ke kamarnya,mandi lalu langsung merebahkan diri
Necca memeriksa gambar dari jam tangannya dengan seksama lalu mengirimnya pada Alex
Alex; Itu Bram, pemilik Apartemen itu
Necca hanya membaca balasan dari Alex tanpa membalas pesan nya
Alex; ku beri waktu 5 hari untuk mendapatkan barang itu.
Pesan Alex kembali masuk dan tetap hanya di baca oleh Necca
Alex; selain benda, aku ingin seseorang dapat kalian baw kembali padaku
Alex mengirim pesan lagi beserta gambar seorang wanita
Alex; bawa dia tanpa Luka
Necca berpikir sejenak dan mulai mengetik
You: Baik.
Necca mematikan handphonenya dan mulai tertidur
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
pricila_
aaaaaaaaaaaaaaaa keren bngt cit ae, aku sampai kd kepikiran lwn ini,😂
2020-06-28
2
M
Asya...semangaaatttt yg ini kyk nya sngt seru
2020-06-27
0