“Ini” Gina mengulurkan kain yang membalut sebuah kepala di sana
“Kerja bagus!” Pria tua itu mengambil kain itu dan meneliti nya dengan senyum mengembang
“Ini benar kepala Johan’s bukan?” Tanya Pria tua itu memastikan
“Benar, saya yang memenggal dan saya juga yang memasukkan ke kain itu” Jawab Gina membuat pria tua itu tersenyum puas
“Bagus sekali...”Dia tersenyum jahat, entah dendam apa yang ada pada dirinya ke Johan’s, tapi empat gadis itu tidak peduli,mereka hanyalah pembunuh bayaran
“Semua ada di sana” Pria tua itu meletakkan sebuah amplop cokelat yang terlihat amat tebal dan menggiurkan
Wulan meraih amplop itu dan memeriksanya
“Hemm...memuaskan! Kami undur diri” ucap Wulan setelah melihat uang yang ada di dalam amplop itu,setelah menerima uang,mereka langsung pergi dari perusahaan biasa itu
Di luar gedung, mereka berempat hanya diam berkutat pada pikiran masing masing hingga Necca membuka suara
“Apa kita perlu ke VN group?”
Gina, Wulan, dan Raya menoleh ke Necca bersamaan. “Buat apa?” Tanya Wulan
“Bukankah dia perlu kita? Sepertinya dia perlu jasa kita” sahut Necca
“Boleh juga, dan lagi dia adalah CEO VN group, bayaran nya pasti lebih besar” Timpal Gina antusias
“Setuju setuju” Raya ikut antusias
“Kalau kamu bisa di tebak kamu ingin cuci mata mengingat paras pria sinis itu” Ucap Wulan membuat Jantung Raya terpanah tepat sasaran
“Perlu di coba?”
Gina dan Wulan mengangguk, kecuali Raya yang sibuk cengar cengir menatap layar handphonenya
“Baik,mari ke sana” Mereka berempat menaiki mobil sport berwarna merah mengkilap, bayaran dari membunuh tentu saja besar tidak heran dapat membeli mobil sport
Kini mereka sudah berdiri di depan gedung VN group. Menatap penuh kagum ke gedung itu, interiornya, elegan dan mewah, bahkan sangat besar...
Cekrek cekrek cekrek.
Tanpa aba aba. Raya langsung berpotret di depan gedung perusahaan dengan banyak gaya kekanakkannya.
“Posting...lalu...blablabla...hastag VNGroup...blablabla...hastag CEOGanteng” Raya bergumam sendiri sambil mengetik papan keyboard handphonenya
“Kita tinggalkan saja dia” Ajak Wulan heran sendiri melihat kelakuan Raya
Saat mereka berjalan ke arah pintu masuk, mereka langsung di hadang oleh penjaga berjas hitam kepala botak licin dengan kacamata hitam menutupi mata mereka yang sipit
“Siapa kalian?” Dua penjaga itu meneliti empat gadis di hadapannyaa penuh seksama. Tentu saja mereka patut di curigai
Pakaian mereka serba hitam hingga ujung kaki. Apalagi ada pedang yang tersarung di pinggang Necca. Berbagai senjata tajam tergantung di pinggang Gina. Berbagai bom juga bergantungan di pinggang Wulan. Dan Raya...tentu saja di belakang nya dia membawa kapak besar yang tidak dapat di angkut orang biasa
“Kami ke sini karena permintaan Bos kalian” Jawab Necca dengan datarnya
Dua penjaga itu saling pandang dulu hingga mengangguk. “Jangan berbuat hal hal aneh di dalam nanti” ucap penjaga itu memperingati dan mempersilahkan empat gadis itu masuk
Melihat ada tamu yang terlihat tidak baik membuat karyawan menjauh dan bisik bisik dari belakang
Necca berjalan ke arah lobi kantor untukk bertanya
“Di mana ruangan CEO kalian!?” Tanya Necca. Awalnya resepsionis itu menjawab kalau CEO mereka tidak ada menjawab dengan sinis nya, tapi dia langsung gemetar saat melihat Gina, yang berdiri di belakang Necca menatap nya dengan mata merah menyala menjilat gigi taringnya dan mengacungkan sebuah belati
“Pa,pakk CEO ada di ruangan paling atas, mari...sa,saya antarkan” Ucap Resepsionis itu gemetaran melihat Gina yang terus menatap nya tanpa henti sambil mengusap belati tajamnya
Resepsionis itu mengantarkan sampai ruangan sekretaris CEO dan menyerahkan sisinya pada si sekretaris itu
“Siapa kalian? Di kantor dilarang membawa senjata seperti ini” ucap sekretaris itu tegas,namun perkataan nya hanya dapat di tatap dingin oleh Necca
“Kami datang karena keinginan CEO kalian sendiri” sahut Necca
“Tidak mungkin Pak Alex meminta orang seperti kalian untuk datang!” Jawab sekretaris itu dengan sombongnya
“Aduhai kakak yang ganteng ini...omonganmu melukai batinku”Gina ikut menimpali menatap sekretaris wanita yang dia bilang ganteng tadi dengan tajam dan menyeringai setan
“Pertemukan kami...atau...” Gina menjilati belatinya yang berbekas darah
“Baik...lewat sini...” ucap sekretaris itu keringatan melihat Gina, dapat dia lihat dengan jelas dari perangai Gina kalau gadis itu Psychopat
Wanita itu menuntun ke depan ruangan CEO
“Silahkan...pak Alex ada di dalam”
Setelah itu wanita itu langsung lari kembali keruangannya dengan terburu buru
Tok...tok...
Necca mengetuk pintu ruangan itu
“Halah...Nec lama kalau ngetuk dulu!” Sela Gina langsung memegang gagang pintu ruangan dan membuka tanpa permisi membuat yang berada di dalam langsung kaget
“Kalian membuat ku terkejut...” ucap Alex, pria muda di kapal pesiar tadi malam, dia mengusap keningnya Frustasi karena Gina menerobos masuk padahal dia hanya berbalut handuk
“WAAAAA PAKAI BAJUMU!!!” Teriak Gina dan Wulan bersamaan. Kecuali Necca yang tetap setia pada ekspresinya dan Raya yang mulai mengeluarkan handphone untuk memotret sebuah roti sobek, namun niatnya tertahan karena Necca menutupi kamera handphonenya
“Tangan mu menyingkir”ucap Raya pada Necca namun gadis itu tidak bergeming
Bermenit menit berlalu. Alex sudah memakai kemeja dan jas nya dengan rapi, dia duduk dengan elegannya di kursi kejayaannya sambil menatap empat gadis yang duduk santai di sofa ruangannya
“Katakan kenapa kalian kemari”ucap Alex
“Bukankah kau yang ingin kami kemari!” Sahut Necca membuat Alex menepuk jidatnya
“Iya! Aku lupa!”
“Lalu!? Kau ingin kami lakukan apa?” Tanya Necca tanpa basa basi
“Pekerjaan kalian pasti sulit untuk hal ini”
“Cepat katakan saja...aku sudah tidak sabar mendengarnya” sela Gina malas
“Pertama menggoda,kedua mencuri, ketiga membunuh...” Alex Tersenyum miring
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 125 Episodes
Comments
Syifa Asyafiyah n
Aku mau yg pertama menggodamu donk
2020-11-12
2
하나
gina otak mu jatuh yha waktu mutilasi orng wanita kok dibilang ganteng
2020-07-07
3