Mood Alexa tidak beraturan sesampainya di kantor. Saat sampai di dalam ruangannya, ada seorang Manager mengetuk pintu.
Tokkkkkkkkkkkkkkkkkk
"Masuk ..." Teriaknya dari dalam mengangkat kaki keatas meja.
HRD tersebut bernama Sanjaya.
Sanjaya memberitahu bahwa dirinya sudah memecat sekretaris lama. Karena lupa menyiapkan berkas untuk di pakai meeting nanti.
Sanjaya membawa Lara kedalam ruangan Alexa. Untuk memberitahu kepada Alexa bahwa dirinya sudah mencari sekretaris yang baru.
Cantik, bohay, semok, pintar, baik, ramah, pandai masak dan sudah lama memegang posisi sebagai sekretaris.
"Siapa Dia?" tanya Alexa ketika melihat ada orang baru yang tidak di kenalnya.
"Perkenalkan Pak ... Ini Lara Natasha. Seorang sekretaris baru, mengantikan sekretaris lama yang sudah saya pecat." Kata Sanjaya.
Alexa naik darah. Ketika Sanjaya memutuskan hubungan kerja dengan sekretaris lama yang menurutnya super ulet dan telaten tersebut.
"A_Apa kamu bilang?" mendekat Sanjaya.
Plakkkkkkkkkkkkkk
Menampar Sanjaya karena sudah berani mengantikan sekretaris lama. Dengan sekretaris baru yang belum di kenalnya tersebut.
"Maaf Pak. Saya sudah mengganti sekretaris lama dengan yang baru," meminta maaf kepada Bos tersebut.
Lara yang menyaksikan saat di tam*par oleh Alexa. Menjadi takut ketika Alexa menampar HRD nya tersebut.
Alexa tidak tertarik melihat sekretaris cantik tersebut. Menurut Alexa Sekretaris lama masih lebih cantik dari sekretaris baru.
"Berani sekali kamu! Kamu sudah tahu bahwa sekretaris lama kinerjanya bagus." Sanjaya menganti sekretaris lama karena menyukai Lara Natasha.
Lara Natasha adalah idaman Hrd tersebut.
Tetapi karena Lara meminta bantuan. Saat ini Lara sedang membutuhkan kerjaan, meminta tolong pada Sanjaya.
"Te-Tapi Pak! Sekretaris baru ini adalah orang yang humble dan pintar." Jawabnya kepada Ceo tampan tersebut.
"Saya tidak peduli, mau dia humble, baik, pintar atau apa pun itu, yang penting sekretaris lama jangan di ganti!" Katanya kepada Sanjaya.
"Tetapi Pak ... Bagaimana ini Pak?" Sanjaya menjadi pusing sendiri.
"Terserah kamu sajalah, saya capek. Dari rumah mood saya sudah tidak beraturan dan sampai sini juga semakin tak beraturan." Semakin pusing.
Alexa memberi kesempatan kepada gadis itu untuk berkarya atau menunjukkan keahliannya selama satu minggu. Jika tidak bisa menunjukan keahliannya, maka Alexa akan memecat secara tidak hormat.
"Hy ... Siapa nama kamu?" tanyanya pada Lara.
"Lara Natasha Pak." Jawabnya sambil mengulurkan tangan.
"Perkenalkan Saya Ceo dari perusahaan Alexa Group. Nama saya Alexa Pratama." Menepis tangan Lara.
Alexa tidak mau menyentuh tangan seseorang. Jika Alexa belum mengenal apakah perempuan tersebut bersih atau jorok jadi orang.
"Tidak perlu mengulurkan tangan. Saya tidak tahu kamu siapa! Saya tidak tahu kamu orangnya bersih atau jorok! Bisa punya penyakit menular nanti saya." Ujar Alexa dengan sombong.
Lara melihat kelakuan Ceo tampan tersebut.
Merasa jengkel juga, sepatutnya seorang Ceo tidak pantas untuk berbicara seperti itu dihadapan bawahannya.
Lara menahan emosi. Lara butuh pekerjaan,
karena tidak suka dengan yang namanya tidak tahu sopan santun dan tata krama.
"Dasar tidak tahu sopan santun ...!" emosi Lara meledak-ledak dalam hati.
Alexa tidak terlalu suka dengan kehadiran orang baru. Alexa mau setiap karyawan yang ada dalam perusahaan tersebut harus bertahan lama.
"Baik Pak." Jawab Lara sambil meminta maaf.
Biasanya Sekretaris duduk di samping meja Alexa. Namun dengan kehadiran sekretaris baru. Alexa menyuruh untuk mencari ruangan lain, karena dia tak sudi duduk dengan orang baru.
"Cari ruangan lain saja untuknya Sanjaya.
Soalnya saya lagi butuh ketenangan dan tidak bisa diganggu." Ucap Alexa.
"Te_Tetapi Pak ..." Sanjaya memotong pembicaraan.
"Tidak ada tetapi Sanjaya! Ini perintah dan kamu harus jalankan! " Jawab Alexa terlalu dingin.
Sanjaya akhirnya menurut saja. Orang yang dia cinta di perlakukan semena-mena oleh Bosnya tersebut. Memang begini jika nasib sebagai bawahan.
Kalau masih bawahan. Jika butuh uang masuk, terpaksa harus menuruti semua keinginan Bos. Kalau tidak bisa di risegn kan dalam bekerja.
Sanjaya memang mengakui Bosnya tersebut baik. Tetapi jika moodnya sedang tidak baik karena ada masalah, pasti yang menjadi pelampiasan kemarahan bawahannya.
"Baik Pak." Akhirnya menurut saja.
Sanjaya membawa Lara keluar dari ruangan Bos. Mood Alexa sedang tidak beraturan pada waktu itu. Sanjaya sudah mengerti dengan Bosnya.
Tetapi orang baru seperti Lara. Menganggap aneh sikap Alexa tersebut, menurutnya tidak wajar seorang Ceo, setiap ada masalah melampiaskan ke orang lain.
"Kak, itu Bosnya galak banget. Terus Kak, dingin banget jadi orang." Ucap Lara tiba-tiba berbicara mengenai sikap Alexa.
"Memang seperti itu orangnya, kalau dia sedang ada masalah dengan rumah tangganya, pasti di bawah kedalam perusahaan ini." Jawabnya, supaya orang luar bisa tahu.
Mereka berbincang-bincang, mengenai karakter Bos dingin tersebut, mereka berdua tertawa. Mengapa ada orang si konyol Bos tersebut.
"Hmmm bisa-bisanya Dia bersikap seperti itu Kak? Aku juga tidak habis pikir dengan sikap Bos kayak gitu." Gerutu Lara.
"Hmm maka dari itu, tolonglah selama seminggu ini, ada kesempatan untuk menunjukan potensi kami. Jika tidak, maka Dia, akan memecat kamu secara tidak hormat nanti." Menyuruh Lara untuk belajar beradaptasi.
"Baik Kak, aku akan belajar sungguh-sungguh nanti, untuk mencapai semua ini. Dengan menunjukan keahlian yang aku punya." Lara mau belajar sungguh.
"Nah, bagus dong. Memang harus seperti itu dan harus belajar dengan sungguh-sungguh kamunya," mengelus rambut Lara.
Sanjaya memang selalu mengejar cinta seorang Lara. Namun belum dapat hati perempuan tersebut, ingin menjadikan Lara sebagai pelabuhan terakhirnya.
"Andai kamu tahu, aku sangat mencinta kamu Lara," gumam Sanjaya dalam hati.
Saat Sanjaya meliriknya, segera Lara membuang pandangan matanya. Takut bahwa nantinya dia jatuh cinta pada pria tersebut.
"Aduhhhh. Dia melirik aku ..." gumamnya dalam hati.
Lara ditunjukan ruangan pribadi, khusus untuk dirinya bekerja, jika nanti ada urusan mendadak, maka Bos akan memanggil dan menyuruh untuk masuk keruangan pribadinya, jika meminta berkas-berkas pekerjaan.
"Lara ... Ini ruangan kamu, jika nanti ada urusan mendadak dari Pak Ceo, tolong kamu segera datang keruangan Pak Alexa." Memperingatkan Lara supaya jangan terlambat datang keruangan Alexa.
"Baik Kak, aku akan datang tepat waktu dan tidak akan mengecewakan Kakak nantinya." Kata Lara kepada Sanjaya.
"Baik, kalau begitu. Kakak tinggal dulu kamunya Lara." Kata Sanjaya.
"Oke Kak."
Sanjaya meninggalkan Lara. Lalu Lara bekerja sendirian di ruangan kantor tersebut, untuk menunjukan potensi kinerjanya kepada Bos Ceo tampan yang jeles nya tersebut.
"Gue hari ini harus rajin, menunjukan kualitas dalam diri ... Percuma Gue sekretaris selama 3 tahun dulu." Ucap Lara dalam hati.
Mengambil keyboard dan mengotak atik komputernya tersebut. Lalu Lara membuat berkas-berkas serta tugas yang harus di selesaikan untuk meeting nanti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments