Kevin POV
Ketika Lana dan Kevin bertemu di universitas, kecantikan Lana benar-benar memikat. Mata Kevin langsung tertarik pada penampilan fisiknya yang menawan. Lana memiliki wajah yang lembut, dengan kulit yang mulus dan bercahaya.
Sorot matanya yang indah, berwarna cokelat dengan bulu mata lentik, mampu menangkap perhatian siapa pun yang melihatnya. Tatapan matanya penuh kecerdasan dan kehangatan, mencerminkan kelembutan dalam dirinya.
Bibirnya yang merah muda dan berbentuk sempurna memberikan pesona tersendiri saat tersenyum. Senyumnya terpancar dengan kebahagiaan dan keceriaan, memancarkan aura positif di sekitarnya.
Rambut panjangnya yang mengalir dengan lembut, berwarna hitam pekat, menambahkan sentuhan elegan pada penampilannya. Lana memiliki gaya rambut yang selalu rapi dan terawat, menambah pesona dan kesan profesionalisme.
Postur tubuhnya yang proporsional dan anggun membuatnya terlihat menawan dalam setiap gerakan. Sikapnya yang percaya diri dan berdiri tegak menunjukkan kekuatan dalam kepribadian yang menarik perhatian.
Selain kecantikan fisiknya, Lana juga memancarkan kecerdasan dan pesona intelektual. Pengetahuannya yang luas dan kemampuannya dalam berbicara dengan percaya diri menambah daya tariknya.
Kecantikan Lana bukan hanya sekadar penampilan luar, tetapi juga mencerminkan keindahan dalam dirinya yang jauh lebih dalam. Ia memiliki pesona yang tidak dapat diabaikan, membuat Kevin terpesona dan tertarik untuk mendekatinya.
"hei cantik banget ya, kira-kira ada pacarnya nggak?"kata temannya yang saat itu berada di satu tempat yang sama.
"kalau berani pergi saja tanya"kata Kevin yang ketus pada hatinya sedang bergejolak dan ingin bertanya hal yang serupa.
Pada hari itu bukan Kevin dan temannya saja yang berbicara tentang seorang Lana. Dengan cepat mulai hari itu Lana menjadi buah bibir para laki-laki yang menargetkannya.
Dikatakan Lana sangat cantik baik dan juga pintar karena nilai rapornya adalah di atas rata-rata. Karena itu Lana benar-benar dikatakan gadis yang populer di universitas.
Siapa yang tidak ingin menjadi pacar seorang lama jika sudah begitu.
Pertemuan pertama Kevin dengan Lana di universitas menggetarkan hatinya. Dia tak bisa mengabaikan kecantikan Lana yang memikat dan popularitasnya di kalangan mahasiswa pria. Lana adalah sosok yang selalu diperhatikan dan diidolakan oleh banyak orang.
Namun, Kevin tidak merasakan cinta sejati terhadap Lana. Baginya, dia hanya merasa tertantang untuk memilikinya. Dia terpesona oleh daya tarik Lana dan ingin membuktikan bahwa dia bisa mendapatkannya. Namun, perasaan ini tidak berarti dia benar-benar mencintai Lana dengan tulus.
Kevin tidak pernah mempertimbangkan untuk menikahi Lana. Baginya, pernikahan bukanlah suatu pilihan yang terlintas dalam pikirannya. Dia tidak merasa perlu mengambil tanggung jawab sejauh itu. Bagi Kevin, menjadi saudara laki-laki atau teman dekat Lana adalah batas yang lebih nyaman baginya.
Dalam diri Kevin, ada kekecewaan dan ketidakpuasan terhadap kedua orang tuanya. Dia merasa bahwa mereka tidak memahami perasaannya, dan itu memicu ketidakpedulian dan sikap acuhnya terhadap hubungan dengan Lana. Dia merasa bahwa orang tuanya seharusnya mendukung dan memahami ambisinya, bahkan jika itu melibatkan hubungan dengan seseorang seperti Lana.
Lana memang cantik dan memikat tapi selain Lana masih ada Sarah Yeni Deni dan sita.
Mereka semuanya adalah gadis yang cantiknya di atas rata-rata sama seperti Lana.
"aku pacaran dengan semua gadis dengan harapan bisa memilih mana yang cocok untuk di seriusin.eh malahan jadi seperti sekarang.ah nasib nasib"keluh Kevin.
"Ah mana sih cantik tapi aku belum puas dengan karakternya, maksudnya belum puas dengan body sih"kata Kevin lagi di dalam hati.
Namun, di balik segala ketidakpuasan dan ketidakpedulian yang dirasakannya, Kevin tidak menyadari bahwa di dalam dirinya terdapat tanggung jawab untuk menghargai perasaan orang lain dan berkomitmen dalam hubungan yang ia pilih. Kesalahan ini membuatnya terjebak dalam siklus tidak stabil dan mengecewakan bagi Lana, yang pada akhirnya akan membawanya pada pertanyaan penting tentang makna dan arti cinta yang sebenarnys.
Di dalam hati Kevin, ada pertentangan yang rumit. Di satu sisi, ia tidak ingin bertanggung jawab dalam hubungan yang serius seperti pernikahan. Ia ingin hidup bebas, tanpa ikatan yang membatasi kebebasannya. Ia merasa bahwa menikah adalah sebuah tanggung jawab besar yang ia belum siap hadapi.
Namun, di sisi lain, ia merasa kasihan pada Lana. Ia melihat bagaimana posisi Lana sebagai seorang gadis, dengan impian dan harapannya yang ingin diwujudkan. Kevin tidak bisa mengabaikan kecantikan dan pesona Lana yang membuatnya terpikat. Ia juga merasa sedih melihat Lana, yang tampak terbawa dalam perasaan cintanya yang dalam.
Kevin berusaha memahami perasaannya sendiri, mencari kejelasan di tengah konflik batin yang dialaminya. Ia ingin memberikan Lana kebahagiaan, tetapi tidak dengan cara yang mengorbankan kebebasannya sendiri.
Saat melihat Lana, Kevin tidak bisa menghindari perasaan campur aduk dalam dirinya. Ada penyesalan karena ia tidak bisa memberikan apa yang Lana inginkan, tetapi juga ada rasa lega karena ia tidak terjebak dalam suatu hubungan yang ia belum siap hadapi.
"Lana sorry Lana, aku belum mendapatkan feel atas hubungan kita. Gimana bisa menjalani hubungan seumur hidup jika hatiku saja belum yakin jika aku cinta kamu"Kata Kevin.
Jujur dikatakan Kevin tidak memiliki pacar satu lana saja. Ada beberapa lana lagi di belakangnya. Yang dilakukan Kevin hanyalah ingin merasakan apa itu cinta.
Dia ingin mencoba perasaannya pada setiap gadis apakah ada yang berbeda di antara mereka.
Sayang sekali dia belum menemukan yang cocok di hati. Sama Lana juga seperti itu seperti nggak ada getarannya.
Cantik sih iya tapi nggak ngangenin.
Kevin benar-benar ingin merasakan apa itu jatuh cinta apa benar-benar terasa seperti yang disebutkan orang lain.
Mandi tidak basah makan tidak kenyang dan tidur pun tidak lelap.
Kira-kira kapan Kevin akan merasakan hal seperti itu.
Entahlah yang jelas perasaan itu tidak ada untuk Lana.
Kevin akan berusaha menjaga jarak, mencoba membatasi keterlibatannya dengan Lana. Ia akan berusaha untuk tidak memberikan harapan palsu, meskipun ia tahu bahwa sikapnya bisa menyakiti Lana.
Di dalam hatinya, Kevin terus mencari jalan terbaik. Ia ingin menemukan keseimbangan antara keinginannya sendiri dan perasaan Lana. Ia ingin menemukan kebahagiaan bagi keduanya, tanpa harus mengorbankan kebebasannya.
"kalau begitu aku akan menghubungi Lana untuk berbicara empat Mata. bunga ini benar-benar tidak bisa dilanjutkan sama sekali. Aku tidak ingin menikah dengan cara dipaksa seperti ini, Aku Bukan Siti Nurbaya Meskipun aku juga bukan cewek"gumam Kevin di dalam hati.
Dengan begitu Kevin sudah aku membuat keputusan untuk dirinya sendiri. Jika kedua orang tua mau membuat keputusan tanpa bertanya terlebih dahulu maka Kevin juga bisa melakukan hal yang serupa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments