Di Ruang tamu di rumah orang tua Lana. Kedua pasangan orang tua duduk di sekitar meja setelah berdiskusi dengan baik.
Mama Lana sangat senang karena mereka benar-benar berniat baik karena sudah datang ke rumah untuk membicarakan masalah anak-anak "Kami sangat menghargai pertemuan ini dan kesepakatan yang telah kita capai. Kami ingin mencari solusi terbaik untuk kedua anak kita."
"Ya, memang terdapat beberapa kekhawatiran tentang hubungan Lana dan Kevin. Tapi kita harus fokus pada masa depan mereka."kata ayah Kevin yang sebenarnya berat untuk memikat hubungan antara Lana dan Kevin Kevin dengan cara seperti ini.
Mereka bukan orang miskin jadi bisa saja mengadakan acara pertulangan dengan meriah bukan. Tapi hal ini sudah terlanjur menjadi buah bibir karena itu mereka merasa agak sedikit malu untuk melakukannya dengan meriah.
namun begitu kesepakatan sudah dibuat papa dan mama Kevin juga sudah setuju. "Kami sepakat bahwa bertunangan terlebih dulu adalah langkah yang baik. Ini akan memberikan kesempatan bagi mereka untuk memahami dan menguatkan hubungan mereka."
"Tapi, apakah mereka berdua sudah siap untuk bertunangan? Kita tidak ingin terburu-buru dan menambah beban pada mereka."kata papa Lana yang mengingat sifat keras kepala dari putrinya itu.
Itu juga yang dipikirkan oleh Mama Lana jadi dia berkata "Benar, kita harus mempertimbangkan kesiapan emosional dan kematangan mereka. Pertunangan adalah langkah serius."
awalnya mereka berpikir untuk menikahkan saja langsung karena tidak ada hal lain yang perlu disembunyikan di mata orang-orang tapi mengingat anak-anak mereka pikir bertulang lah terlebih dahulu dan pikirkan lagi pernikahan di beberapa bulan ke depan.
"Saya sepakat dengan Anda. Kita harus memastikan bahwa Lana dan Kevin telah memikirkan dan siap dengan keputusan ini."jawab mama Kevin.
"Mungkin kita bisa memberikan mereka waktu untuk berbicara secara pribadi dan mempertimbangkan keputusan ini dengan matang."
"Bagus, itu adalah langkah yang bijaksana. Kita harus memberikan mereka ruang untuk berdiskusi dan memahami tanggung jawab yang ada."kata Mama Lana.
"Tapi kita juga harus memberikan dukungan dan arahan kepada mereka. Mereka butuh bimbingan dari orang tua."sambungnya lagi.
"Saya setuju. Kita akan mendukung mereka dan memberikan saran yang terbaik, tetapi keputusan akhir tetap pada Lana dan Kevin."
"Jika mereka memutuskan untuk bertunangan, kita bisa mengatur pertemuan resmi untuk mengumumkannya kepada keluarga dan teman-teman."ujar Mama Lana yang bersemangat.
bertunang saja terlebih dahulu dan masalah jodoh atau tidak biarkan yang di atas yang menentukannya.
"Kita akan memberikan mereka waktu yang mereka butuhkan dan mendukung keputusan mereka dengan sepenuh hati."
Kedua pasangan orang tua sepakat untuk memberikan waktu dan dukungan kepada Lana dan Kevin dalam mempertimbangkan keputusan bertunangan. Mereka memahami pentingnya keseriusan langkah ini dan siap memberikan arahan yang diperlukan.
Papa dan mama Kevin juga puas dengan keputusan hari ini. Awalnya mereka pergi ke universitas untuk meminta keringanan pada pihak universitas .Tapi siapa sangka keputusan yang sama juga didapatkan oleh yaitu skor selama 1 tahun.
Kevin bukanlah Putra satu-satunya tapi sebagai orang tua tidak ada yang mengatakan yang ini anak tersayang yang ini anak tidak disayang.
Semuanya sama saja di mata kedua orang tua.
Sekarang Kevin terancam putus sekolah dan ini mengkhawatirkan kedua orang tua Kevin .Untung saja mereka juga memiliki sebuah perusahaan yang mungkin bisa menampung Kevin di masa depan seandainya pun dia putus kuliah.
Ketika kedua orang tua Lana menghubungi ke orang tua Kevin. Mereka tidak langsung kembali ke rumah tapi langsung menuju ke rumah Lana.
Tanpa diduga sebelumnya rencana pertunangan langsung dimasukkan ke dalam agenda.
Walaupun begitu keputusan ini sama sekali belum diketahui oleh Lana maupun Kevin.
Lagi pula jika dipikir lagi tidak mungkin kan kedua orang itu menolak untuk ditunangkan secara mereka juga saling cinta kok.
Kalau nggak saling cinta nggak mungkin juga ketangkap sama satpam di rumah kost.
Berpikir seperti itu Mama dan papa Kevin kembali ke rumah mereka dengan kabar gembira yang dibagikan pada orangnya secara langsung.
Dipikiran kedua orang tua Kevin, Putra mereka pasti tidak akan menolak pertunangan ini tapi di luar dugaan Kevin benar-benar ingin menolaknya dengan halus.
Tentu saja papa Kevin tidak percaya dengan apa yang dipikirkan oleh putranya ini. Walaupun Lana belum sempat dirusak olehnya tapi nama baik Gadis itu masih tetap hancur di tangan Kevin bukan.
Tapi sekarang Kevin berkata juga dia tidak melakukan kesalahan dan kenapa dia harus dihukum.
"Kevin Apa maksud kamu? Bukankah kamu dan Lana itu saling cinta. sekarang tidak ada yang mengatakan kalian tidak berjodoh. jika tidak mau menikah ya sudah bertunangan aja lebih dulu untuk membersihkan aib ini"kata Mama Kevin pada putranya untuk memberikan pengertian.
Mereka tidak berpikir begitu, sebenarnya hanya berpikir jika Putra mereka adalah pria sejati yang selalu bertanggung jawab.
"mama, mama pikirin deh,Aku ini masih muda mah masih panjang perjalanan hidupku. masih banyak gadis-gadis yang harus aku kenali. bukan hanya lana pernikahan itu akan menutup pintu untuk aku bertemu dengan wanita-wanita lain"
"lagian Mama dan papa tuh lucu deh main tunangan aja tanpa bertanya terlebih dahulu"kata Kevin yang tidak senang dengan keputusan sepihak orang tuanya.
'Kevin Apa maksud kamu berkata seperti ini? apa kamu nggak cinta sama Lana, jujur sama papa Kevin?"
tanya papa Kevin yang langsung to the point.
"cinta pah, aku tuh bahkan tidak tahu apa itu cinta bagaimana aku tahu jika aku jatuh cinta sama dia? kami itu kan hanya pacaran doang pah itu saja. hanya ketiban apes aja kemarin"kata Kevin yang asal-asalan.
"Kevin Apa maksud kamu berkata begitu Apa kau ingin mengelak dari tanggung jawab ini?"wajah papa dan mama Kevin memerah karena marah.
Seperti inikah Putra yang sudah mereka besarkan. Seorang pria yang bahkan tidak mau bertanggung jawab atas apa yang sudah dia lakukan sendiri.
"Tanggung jawab apa sih papa ,Mama Aku tuh nggak ngapa-ngapain dia Lana juga nggak rusak kalian juga tahu kan!"Bela Kevin.
"memang dia itu nggak rusak tapi udah rusak secara reputasi nama baiknya udah hancur Kevin, Kamu ngerti nggak. laki-laki itu memang nggak pernah ngerti masalah perempuan kayak gini hanya main enaknya aja kalau udah seperti ini tinggal pergi. Mama tuh nggak pikir ya kalau Putra Mama berpikiran seperti pria jahat. Mama nggak mau tahu pokoknya kalian tunangan mau nikah atau enggak ya itu masalah ke depannya"kata Mama Kevin yang sudah marah dengan jawaban Kevin.
Kevin merasa tidak bisa berdebat dengan kedua orang tuanya karena dia juga harus memang harus bertanggung jawab atas kejadian itu secara dia adalah laki-laki.
Tapi tanggung jawab apa yang harus dilakukan oleh Kevin. Bertanggung jawab itu tidak hanya dalam pernikahan bukan.
Masih banyak cara untuk bertanggung jawab tapi bukan menikah.
Orang tua udah kuno mana tahu mereka berpikir dengan cara begini.
Ahh..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 78 Episodes
Comments