Pesta Perpisahan

Pukul dua dini hari Danu baru terlihat di parkiran gedung apartementnya, wajahnya terlihat sumringah dan bahagia, dirinya sangat puas dengan layanan Silvy, kekasihnya yang di pacarinya selama dua tahun lebih.

Ceklek.

Apartement tampak hening dan sepi, di lihatnya pintu kamar di mana Naya berada tertutup rapat.

Pria tampan itu pun melangkah ke kamarnya, lalu merebahkan tubuh kekarnya ke atas ranjang.

Senyum puas tersungging di bibirnya, adegan panas dengan Silvy kembali membayang jelas di pelupuk matanya.

Kau memang selalu membuatku terbang melayang Sil....

Naya bangun setelah suara alarm ponsel membangunkannya, bergegas ia bangun dan membersihkan diri.

Hari ini ia berniat akan membawa bekal ke kantor jadi ia akan memasak dulu, Danu sudah mengijinkannya untuk membuat masakan apa pun dan semua bahan sudah tersedia di dapur.

Senyum Naya terbit, isi kulkas sangatlah lengkap, dari sayur mayur, buah-buahan hingga daging dan ikan basah.

Karena waktu yang tak banyak, Naya hanya bisa membuat nasi goreng, setelah menaruhnya di atas piring untuk sarapan sang suami, gadis itu pun mengisi Rice Box nya.

Waktu yang singkat Naya gunakan untuk berganti baju dan merapih kan rambutnya lalu bergegas berangkat ke kantor.Tak lebih dari tiga puluh menit perjalanan karena ia memakai jasa ojek online agar bisa menyingkat waktu karena bisa mengurai macet.

Sesampainya di kantor Naya pun me makan bekalnya.

Ceklek.

"Udah sembuh Lu?"tanya Tiwi yang baru datang.

"Heum, mau makan? Nih bareng Gue, tadi bikin nasi goreng" tawar Naya.

"Ogah, Gue males sarapan, ntar aja..eh Lu masak?."

"Iya suami Gue bolehin masak, bahkan kulkasnya penuh isi bahan makanan."

"Hah, Laki Lu belanja bahan dapur?"

"Ya enggak lah, dia nyuruh si embok yang belanja."

Tiwi mengangguk-anggukan kepalanya seperti cepot lalu kembali berjalan menuju ruangannya.

Ia menghela nafas panjang, sang Ayah memintanya untuk pulang ke KL karena perusahaan akan di gantikan oleh adiknya, Tiwi hanya memiliki waktu beberapa hari untuk meninggalkan negara ini.

Tak ada yang lebih berat selain harus berpisah dari kedua sahabatnya itu, ada sesak di dadanya saat nanti harus pamit.

Sementara itu di apartement.

Danu bangun di jam seperti biasa, cahaya mentari mulai menerobos kaca jendela di kamarnya.

Ia bangun dari ranjang dan melangkah ke kamar mandi.

Hanya lima belas menit waktu untuknya membersihkan badan, karena biasa hidup sendiri, Danu pun memilih baju kantornya sendiri dan memasang dasi pun sendiri.

Ceklek.

Danu melirik pintu kamar Naya yang pasti gadis itu sudah berangkat, langkahnya terhenti di ruang makan saat sepiring nasi goreng yang sudah dingin tergeletak di atas meja.

Maaf Mas, aku hanya sempat buat nasi goreng ini untuk sarapan, semoga suka.

Danu hanya mencebik tanpa menyentuh nasi goreng buatan Naya.

"Cih kalau hanya nasi goreng, aku pun bisa membuatnya" Danu bemonolog sambil melangkah pergi.

Mobil sedang hitamnya pun menyeruak jalan tengah kota dengan cukup lancar.

Anggukan para karyawan di kantor menyambutnya dengan hormat.

Sam sang asisten membungkuk sambil menyerahkan setumpuk Map yang di taruhnya di atas meja kerja Danu.

"Semua sudah kau cek Sam?."

"Sudah Tuan."

Danu pun menanda tangani berkas yang di tunggu Sam.

"Apa saja agenda hari ini?"

"Ehm nanti meeting jam sembilan, dan ada tinjauan di anak cabang pukul satu siang, lalu pukul tiga Anda harus menghadiri peresmian kantor baru di Jalan Jaksa" terang Sam.

Danu memang selalu sibuk, hari-harinya selalu di padati acara penting, tak heran banyak pengusaha lain yang mengenalnya sebagai pengusaha muda yang gigih dan penuh ambisi, di samping itu ketampanan wajahnya pun menjadi daya tarik tersendiri.

Banyak para pengusaha yang berlomba untuk menjadikan Danu sebagai menantunya bahkan mereka saling mencari perhatian agar bisa menarik simpati pengusaha muda tersebut.

Namun Danu menyikapinya dengan dingin, karena di hatinya hanya ada Silvy.

"Nay, malem kita kumpul di bar X ya" ajak Tiwi.

"Gue nggak enak sama suami Gue kalau pulang malem." tolak Naya halus.

"Tar Gue deh yang ijin sama laki Lu, dah sini Gue call dia" Tiwi meminta ponsel Naya.

"Ah nggak, biar Gue aja" tolak Naya.

"Serah Lu deh, Elis udah Gue hubungi dan dia oke" ujar Tiwi sambil melangkah ke ruangannya.

Naya tampak ragu untuk menghubungi Danu, apakah nanti suaminya akan memberi ijin kalau dia pergi bersama temannya.

"Halo ada apa Nay?" tanya Danu dari sebrang.

"Ehm anu Mas, aku mau minta ijin pulang kerja nanti temanku ngajak jalan ke mall.."

"Hmm, Oke tapi pulang jangan terlalu malam" jawab Danu santai.

"Baik mas terima kasih" senyum Naya terbit dan dengan semangat melangkah ke ruangan Tiwi.

"Oke kita berangkat!" ujarnya riang.

"Lu udah ijin sama laki Elu?"

Naya mengangguk dengan penuh percaya diri, ada rasa senang saat suaminya membebaskannya tetap bergaul dengan sahabat baiknya.

"Oke Gue siap-siap dulu" Tiwi bergegas ke ruangannya untuk berganti baju, rupanya ia memang sudah berniat akan pergi setelah kerja, baju untuk pergi ke bar dan karaoke sudah di siapkannya dalam tas.

Naya hanya bisa menelan ludah kasar melihat tiwi sudah berganti kostum dengan baju sexy miliknya.

"Gila, kaya mau nge ***** aja Lu" sungut Naya dengan mengerutkan alisnya.

"Sstt, nggak usah crewed Lu ah!" hardik Tiwi.

Gue mau puasin malam ini bersama kalian sebelum Gue balik ke KL.

Tak berapa lama sebuah mobil sejuta umat datang ke area parkir perusahaan, satpam yang sudah mengenal sang pengemudi mengangguk dan menyapa dengan hormat.

"Gue udah sampai di parkiran" ucap Elis di ponsel.

Tiwi bergegas menarik Naya menuju lift, ia bertekad menghabiskan malam ini sepuasnya, berjoged menyanyi dan berpesta.

"Ke mana kita?" tanya Elis setelah Naya dan Tiwi sudah di dalam mobilnya.

"Gue mau nyanyi, minum, dansa....pokoknya malam ini kita harus berpesta" Tiwi berujar dengan semangat, namun dalam hatinya menangis tak rela berpisah dengan kedua sahabat baiknya.

Di sebuah tempat karaoke Elis me markirkan mobilnya.

Di sebuah ruangan penuh dengan cahaya warna-warni dan beberapa minuman tersedia di atas meja.

Tiwi dan Elis mulai bernyanyi mengikuti irama musik dengan suara cempreng mirip kaleng rombeng, nyanyian mereka me mekakan telinga.

Naya hanya bertepuk tangan menyaksikan keduanya yang penuh percaya diri melagukan lagu bernada tinggi.

Serasa mereka sedang melakukan konser tunggal dengan banyak penonton keduanya pun melambaikan tangan dengan cuek.

Nyanyian tanpa nada bahkan tarian tak beraturan Tiwi dan Elis membuat tubuh keduanya berkeringat.

Lelah setelah bernyanyi Tiwi pun memesan makanan yang ada di tempat karaoke tersebut.

"Gila Lu, kita hanya bertiga napa Lu pesen segini banyak" mata Naya membulat penuh, saat dua pelayan membawa nampan berisi aneka makanan yang Tiwi pesan.

"Gue ingin menghabiskan malam ini sebagai malam perpisahan kita" Tiwi berucap lirih dan wajah seketika berubah muram.

"Pisah, Lu mau kemana emang Lampir..!"hardik Elis sambil men toyor kening Tiwi.

Jika Elis menganggap ucapan Tiwi hanya canda di mulut tapi Naya menganggap bahwa sahabatnya itu memang sungguh-sungguh seakan itu adalah malam terakhirnya.

"Ah sudahlah, ayo kita makan, habiskan semua makanan ini girls..."teriak Tiwi penuh semangat, tapi Naya sempat melihat kabut di mata gadis itu.

Episodes
1 Terlambat
2 Perjanjian Tak Tertulis
3 Sahabat
4 Kamar Lain
5 Pesta Perpisahan
6 Berat Berpisah
7 Bocah Tua
8 Draft
9 Perhatianmu
10 Kisah Naya
11 Kevin
12 Make over
13 Wajah baru
14 Murka Danu
15 Asisten Sam
16 Penghianatan Silvy
17 Adik Kesayangan
18 Ular Berbisa
19 Perhatian Naya
20 Hati Bimbang
21 Calon Janda
22 Tak Sanggup Lagi
23 Meeting
24 Serasi
25 Dokter Kendra
26 Berakhir
27 Jefry dan Tanu
28 Johan dan Joni
29 Naya yang Malang
30 Luka Naya
31 Kami Bersamamu
32 Tampan Kadang-kadang
33 Lambung Kecil
34 Bahagia yang Sederhana
35 Perhatian Januar
36 Hadiah Kecil
37 Bu Heni
38 Istri Orang
39 Sudahi Semua
40 Amplop Putih
41 Antara Januar dan Naya
42 Di Mana Istriku
43 Sesal Danu
44 Sesal Danu 2
45 Campur Tangan Silvy
46 Bukti Baru
47 Mandi Keringat.
48 Maafkan Aku
49 Bimbang
50 Menyimpan Rasa
51 Pilihan Naya
52 Api Cemburu
53 Singa Lapar
54 Keras Kepala.
55 Membawanya Pergi
56 Seorang Adik
57 Me Time Danu.
58 Luka Naya
59 Luka Naya 2
60 Bukan untuk Bersatu
61 Draft
62 Mengawasimu
63 Usahaku
64 Kau Cantik
65 Perasaan Hati Januar
66 Balada Ote-ote
67 Aslan
68 Sidang
69 Tiga Tahun Lebih Tua
70 Menunggumu
71 Panggil aku Mbak
72 Lebih baik Berpisah
73 Bocah Licik
74 Ramuan Herbal.
75 Ini Salah
76 Sidang Akhir
77 Vonis
78 Sania
79 Wanita Manis
80 kedatangan Tiwi
81 Kerja Sama
82 Arjuna Anis
83 Sertifikat Janda
84 Lu Masih Bocah
85 Hanya Untukku
86 Menjaga Hati.
87 Bagai Bumi dan Langit
88 Keindahan Dunia
89 Tunggu Tiga Bulan
90 Hamidun
91 Kedatangan Ningsih
92 Dialah Wanitaku
93 Ipar Kebanggaan
94 Tangan Jahil
95 Begitu Manis
96 Si Posesif Januar
97 Kau Membuatku Nyaman
98 Lamaran Kevin
99 Siapa Pria Itu
100 Saksi Bisu
101 Bathrobe Merah Muda
102 Daniel Sanjaya
103 Hadiah Daniel
104 Inisial D
105 Bukan Orang Biasa
106 Melepasmu Untuknya
107 Januar Pasang Badan
108 Januar Insecure
109 Suport Tiwi
110 Perasaan Kendra
111 Tetanggaku Idolaku
112 Rindu
113 Makan Siang
114 Si Pencuri Hati
115 Sad Boy
116 Suport Tiwi
117 Dahlan dan Jeremy
118 Setyo Dewanto
119 Di Mana Kau
120 Tak Tik Daniel
121 Cerita Masa Kecil
122 Naya ku
123 Rintangan
124 Tumbang
125 Tragedi di Dapur
126 Cari Perhatian
127 Dua Sisi
128 Kartu Tanpa Limit
129 Kathlin
130 Tuan Muda yang Pencemburu
131 Inginku
132 Yakin
133 Usaha Jeremy
134 Sesal Daniel
135 Jarak Aman
136 Rencana Daniel
137 Janji suci
138 Malam Kedua
139 Terbuai
140 Penjara Cinta
141 Habiskan Uangku
142 PENGUMUMAN
143 Ketulusan Aslan
144 Cucu
145 Pilihan Naya
146 Ningsih Jera
147 Aku Menyukaimu
148 Melamarmu
149 Calon Menantu
150 Beruang Bucin
151 Curhat Tiwi
152 Jejak Cinta
153 Gajah dan Semut
154 LDR
155 Tidur Terpisah
156 Apa Parfum Kesukaanmu
157 Ingin Kopi Ayah
158 Calon Ayah
159 Menjaganya Dengan Baik
160 Menjenguk
161 Tugas Vega
162 Maafakn Januar
163 Anak Dady Pintar
164 Baby Boy
165 Budhe Tiwi
166 Sayang Gaun
167 Mantan istri
168 Hamil
169 Berbagi
170 Lama Tak Bersua
171 Adik Jane (End)
Episodes

Updated 171 Episodes

1
Terlambat
2
Perjanjian Tak Tertulis
3
Sahabat
4
Kamar Lain
5
Pesta Perpisahan
6
Berat Berpisah
7
Bocah Tua
8
Draft
9
Perhatianmu
10
Kisah Naya
11
Kevin
12
Make over
13
Wajah baru
14
Murka Danu
15
Asisten Sam
16
Penghianatan Silvy
17
Adik Kesayangan
18
Ular Berbisa
19
Perhatian Naya
20
Hati Bimbang
21
Calon Janda
22
Tak Sanggup Lagi
23
Meeting
24
Serasi
25
Dokter Kendra
26
Berakhir
27
Jefry dan Tanu
28
Johan dan Joni
29
Naya yang Malang
30
Luka Naya
31
Kami Bersamamu
32
Tampan Kadang-kadang
33
Lambung Kecil
34
Bahagia yang Sederhana
35
Perhatian Januar
36
Hadiah Kecil
37
Bu Heni
38
Istri Orang
39
Sudahi Semua
40
Amplop Putih
41
Antara Januar dan Naya
42
Di Mana Istriku
43
Sesal Danu
44
Sesal Danu 2
45
Campur Tangan Silvy
46
Bukti Baru
47
Mandi Keringat.
48
Maafkan Aku
49
Bimbang
50
Menyimpan Rasa
51
Pilihan Naya
52
Api Cemburu
53
Singa Lapar
54
Keras Kepala.
55
Membawanya Pergi
56
Seorang Adik
57
Me Time Danu.
58
Luka Naya
59
Luka Naya 2
60
Bukan untuk Bersatu
61
Draft
62
Mengawasimu
63
Usahaku
64
Kau Cantik
65
Perasaan Hati Januar
66
Balada Ote-ote
67
Aslan
68
Sidang
69
Tiga Tahun Lebih Tua
70
Menunggumu
71
Panggil aku Mbak
72
Lebih baik Berpisah
73
Bocah Licik
74
Ramuan Herbal.
75
Ini Salah
76
Sidang Akhir
77
Vonis
78
Sania
79
Wanita Manis
80
kedatangan Tiwi
81
Kerja Sama
82
Arjuna Anis
83
Sertifikat Janda
84
Lu Masih Bocah
85
Hanya Untukku
86
Menjaga Hati.
87
Bagai Bumi dan Langit
88
Keindahan Dunia
89
Tunggu Tiga Bulan
90
Hamidun
91
Kedatangan Ningsih
92
Dialah Wanitaku
93
Ipar Kebanggaan
94
Tangan Jahil
95
Begitu Manis
96
Si Posesif Januar
97
Kau Membuatku Nyaman
98
Lamaran Kevin
99
Siapa Pria Itu
100
Saksi Bisu
101
Bathrobe Merah Muda
102
Daniel Sanjaya
103
Hadiah Daniel
104
Inisial D
105
Bukan Orang Biasa
106
Melepasmu Untuknya
107
Januar Pasang Badan
108
Januar Insecure
109
Suport Tiwi
110
Perasaan Kendra
111
Tetanggaku Idolaku
112
Rindu
113
Makan Siang
114
Si Pencuri Hati
115
Sad Boy
116
Suport Tiwi
117
Dahlan dan Jeremy
118
Setyo Dewanto
119
Di Mana Kau
120
Tak Tik Daniel
121
Cerita Masa Kecil
122
Naya ku
123
Rintangan
124
Tumbang
125
Tragedi di Dapur
126
Cari Perhatian
127
Dua Sisi
128
Kartu Tanpa Limit
129
Kathlin
130
Tuan Muda yang Pencemburu
131
Inginku
132
Yakin
133
Usaha Jeremy
134
Sesal Daniel
135
Jarak Aman
136
Rencana Daniel
137
Janji suci
138
Malam Kedua
139
Terbuai
140
Penjara Cinta
141
Habiskan Uangku
142
PENGUMUMAN
143
Ketulusan Aslan
144
Cucu
145
Pilihan Naya
146
Ningsih Jera
147
Aku Menyukaimu
148
Melamarmu
149
Calon Menantu
150
Beruang Bucin
151
Curhat Tiwi
152
Jejak Cinta
153
Gajah dan Semut
154
LDR
155
Tidur Terpisah
156
Apa Parfum Kesukaanmu
157
Ingin Kopi Ayah
158
Calon Ayah
159
Menjaganya Dengan Baik
160
Menjenguk
161
Tugas Vega
162
Maafakn Januar
163
Anak Dady Pintar
164
Baby Boy
165
Budhe Tiwi
166
Sayang Gaun
167
Mantan istri
168
Hamil
169
Berbagi
170
Lama Tak Bersua
171
Adik Jane (End)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!