Bab 4 . Ungkapan perasaan Rama

Amel menatap satu persatu wajah yang ada didepannya, yang menunggu jawaban dari mulutnya.'' Kenapa kalian melihatku seperti itu? memangnya diwajahku ada sesuatu ya?'' tanya gadis tersebut.

'' Mel itu kak Rama tanyain loh, kok gk dijawab?'' ucap Naura, membuat pandangan Amel langsung mengarah pada sosok Rama yang sejak tadi duduk tak jauh darinya

'' Oh maaf kak, aku gk dengar, memangnya kak Rama tanya apa tadi?''

'' Lupakan saja.'' ucap Rama membuat Amel merasa tidak enak, gadis itu pun langsung menundukan pandangannya sedih, dan itu tak luput dari penglihatan Naura

'' Kak Rama jangan galak-galak dong kak sama sahabat aku, kan kasihan Amel, kalau aku sih sudah biasa kakak galakin, tapi Amel kan jadi sedih, tuh lihat wajahnya jadi murung.'' jelas Naura. membuat Amel langsung mengangkat wajahnya

'' Gk kok Na, aku gk apa-apa, mana mungkin aku sedih karna ucapan kak Rama.'' elak gadis itu

'' Oh kirain loe sedih karna itu.'' jawab Naura yang langsung dijawab gelengan kepala oleh Amel.

'' Oya besok kan weekend, gimana kalau kita pergi ketaman hiburan?'' tawar Yoga

'' Boleh tuh kak, gimana kak Rama, kamu mau kan?'' ucap Naura sambil menatap wajah pujaan hatinya

'' Terserah,'' jawabnya sambil melirik kearah Amel sekilas. Mendengar kata terserah dari bibir Rama membuat semuanya menyimpulkan jika Rama menyetujuinya

Keesokan harinya, terlihat semua ya sudah berkumpul didepan rumah Naura, rencananya mereka akan pergi dengan mengendarai mobil milik orangtuanya Naura, karna memang mobil tersebut cukup besar untuk menampung mereka yang berjumlah lima orang.

'' Ini ceweknya kurang satu, Mel kenapa loe gk bawa teman satu lagi tadi?'' tanya Bayu yang duduk disamping Rama yang sedang duduk dibelakang kemudi. Namun saat Amel hendak menjawab, Yoga lebih dulu memotongnya.

'' Ngapain bawa banyak orang, kita kan bukan sedang berkencan, lagi pula bukannya kalian ini bukan pasangan? jadi gk masalah kan? karna kita semua jomblo.'' ucap Yoga

'' Iya tapikan punya gebetan masing-masing.'' sambung Bayu lagi membuat Yoga kebingungan, begitu juga Naura

'' Gebetan bertepuk sebelah tangan maksud loe?'' ucap Yoga

'' Kok sebelah tangan kak?'' kali ini Naura yang bertanya

'' Iya, kan Bayu sukanya sama kamu, nah sedangkan kamu sukanya sama Rama, kan bertepuk sebelah tangan namanya, kecuali kamu berpasangan sama Bayu, atau Bayu sama Amel dan kamu sama Rama, tapi kan Rama nya gk suka sama kamu, masa Rama sama Amel gk mungkin kan?.'' ucapan ngawur Yoga tersebut langsung membuat Rama menginjak rem secara mendadak, membuat penumpang yang ada didalamnya terkejut.

Ciiittt

Bruk....'' Aawww,, kak Rama kenapa rem mendadak sih?'' protes Naura sambil mengusap keningnya yang kejedut sandaran tempat duduk bagian depan, karna gadis itu duduk dibelakang bersama Amel

'' Tau nih Rama, loe mau bunuh kita ya?'' sambung Yoga

'' Maaf gue gk sengaja, tapi ada kucing lewat makanya gue ngerem mendadak.'' jawab Rama

'' Kamu gk apa-apa Na? mana yang sakit biar aku lihat.'' ucap Bayu

'' Kening aku kak, tapi udah agak mendingan kok.'' ucapnya

'' Apanya yang mendingan Na, itu merahloh, kita harus mengobatinya.'' ucap Bayu, membuat semuanya menatap kearah Naura termasuk Rama

'' Coba mana aku lihat.'' Rama menatap wajah Naura, lebih tepatnya kening gadis itu dengan jarak yang lumayan dekat, membuat jantung Naura seketika berdetak dengan cepat.

( Duh kenapa jantung ku seperti ini sih, semoga saja kak Rama tidak mendengar nya, tapi aku senang banget dia perhatian seperti ini sama aku, gk apa-apa deh aku kejedut setiap hari, asal dapat perhatian dari kak Rama.)

Batin Naura

'' Aaww,,'' Naura meringis saat Rama menyentuh keningnya yang memar tersebut

'' Maaf pasti sakit ya?'' tanya Rama merasa bersalah

'' Gk apa-apa kok kak, nanti juga sembuh.'' jawab Naura yang tak ingin membuat Rama khawatir

'' Yasudah nanti kita mampir sebentar di apotek untuk membeli obat buat kamu.'' ucap Rama, setelah itu mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju tujuan awal mereka.

Saat ini mereka sudah tiba ditempat tujuan, setelah memarkirkan mobil, kelima muda-mudi tersebut langsung menuju tempat yang menjadi tujuan awal yaitu taman hiburan.'' Na, ayo ikut biar aku obati dulu kening kamu, nanti kalau kelamaan bisa infeksi loh.'' ucap Bayu

'' Emangnya bisa infeksi ya kak? kan cuma kejedut.'' ucap Naura

'' Ya enggak sih, tapi kalau gk cepat diobati nanti bertambah sakit gimana? kamu mau?'' ucap Bayu membuat Naura langsung menggelengkan kepalanya

'' Yasudah kalau gitu biar aku obati kepalanya.'' ucap pemuda tersebut. Sedangkan Rama sendiri terlihat tak acuh. pemuda berwajah datar itu lebih memilih sibuk dengan ponselnya, hingga suara seorang gadis langsung mengalihkan pandangannya

'' Kak Rama lagi lihat apa?'' tanya gadis tersebut yang ternyata adalah Amel, gadis cantik dengan body bak gitar spanyol dengan tubuh berisi nya.

'' Amel.'' ucap Rama sambil menatap wajah gadis cantik tersebut

'' Duduk kak, memangnya gk capek berdiri terus?'' sambung Amel membuat Rama mengangguk dan langsung duduk disamping gadis itu.'' Kak Rama, apa menurut kamu mereka cocok?'' ucap Amel sambil pandangannya mengarah pada Naura dan Bayu yang duduk tak jauh dari mereka

'' Tidak sama sekali.'' jawab Rama membuat Amel langsung menoleh kearah mereka.

'' Kenapa kak? apa kak Rama sudah mulai menyukai Naura?'' ucap Amel sambil menunjukan ekspresi wajah yang kurang bersahabat

'' Amel bukankah aku pernah bilang padamu kalau aku itu menyukai mu? kamu adalah tipe gadis yang aku sukai bukan Naura.'' jelas Rama, membuat Amel tersenyum mendengar nya. Sebenar nya satu bulan yang lalu Rama mengatakan pada Amel kalau dirinya menyukai sahabat dari sepupunya tersebut, yang ternyata Amel sebenar nya juga sudah sejak lama menyukai Rama, hanya saja gadis itu berpikir kalau Rama menyukai Naura. Meski pun Rama mengatakan jika Amel adalah tipe wanita yang ia sukai, namun pemuda itu sama sekali belum meminta Amel untuk menjadi pacarnya, padahal gadis itu sangat berharap Rama menjadi kekasihnya, meskipun begitu setidaknya Amel tau jika dirinyalah yang Rama sukai bukan Naura sahabatnya. Sebenarnya Amel merasa kasihan dan juga merasa bersalah dengan Naura, yang cintanya bertepuk sebelah tangan, namun mau bagai mana lagi, dirinya juga menyukai pria yang sama, hingga rasa egois datang dihati gadis itu dan tega melukai perasaan sahabatnya dengan merebut hati pria tersebut, mungkin jika Naura tau, ia pasti akan sangat kecewa dengan Amel sahabatnya dan bisa saja persahabatan mereka menjadi taruhannya.

'' Terimakasih ya kak Bayu?'' ucap Naura sambil tersenyum pada Bayu

'' Sama-sama, eh sebentar ya aku mau jawab telpon yang masuk ini.'' sambung nya yang diangguki oleh Naura, setelah Bayu bangkit dan sedikit menjauh, pandangan Naura langsung tertuju pada sepasang remaja yang duduk tak jauh dari nya, Naura terus menatap tanpa ekpresi kearah keduanya.

Next

Episodes
1 Bab 1. Calon suami khayalan
2 Bab 2 . Kamu itu adik aku
3 Bab 3 . Perasaan Bayu
4 Bab 4 . Ungkapan perasaan Rama
5 Bab 5 . Masih ditempat yang sama
6 Cium aku kak!!!
7 Bab 7 . Ciuman yang tak terbalas
8 Bab 8. Kenapa kamu berpakaian seperti itu Na???
9 Bab 9. Apa kamu suka kak Rama?
10 Bab 10. Penasaran
11 Bab 11. Kepergok
12 Bab 12. Apa bang Adit menyukai Naura?
13 Bab 13. Curiga
14 Bab 14. Ketahuan
15 Bab 15. Kenyataan pahit
16 Bab 16. Pagar makan tanaman
17 Bab 17. Manusia rubah
18 Bab 18. Sakit hati
19 Bab 19. Keinginan Rama
20 Bab 20 . Cewek murahan
21 Bab 21. Bolos
22 Bab 22. Meminta penjelasan
23 Bab 23. Joging
24 Bab 24. Sesuatu yang menonjol
25 Bab 25. Apa kakak cemburu?
26 Bab 26. Kamu suka Bayu?
27 Bab 27. Teman makan teman
28 Bab 28. Kunjungan Amel
29 Bab 29. Aku bertanya bukan berarti aku cemburu!
30 Bab 30. Hanya akting
31 Bab 31. Kedekatan Adit dan Naura
32 Bab 32 . Bertemu dicafe
33 Bab 33 . Bertemu dijalan
34 Bab 34 . Kekesalan Rama
35 Bab 35 . Panggil aku Abang seperti kamu memanggil Adit dengan sebutan itu!
36 Bab 36 . Apa mama mau jadi pelakor?
37 Bab 37 . Janjian di cafe
38 Bab 38 . Kepergok
39 Bab 39 . Wanita masa lalu
40 Bab 40 Pria misterius
41 Bab 41 . Rama yang egois
42 Bab 42 . Kamu milikku dan kamu hanya boleh mencintaiku saja!
43 Bab 43 . Mulai ada rasa
44 Bab 44 . Salah paham
45 Bab 45 . Kecemasan Naura
46 Bab 46 . Kedatangan Naura kerumah Amel
47 Bab 47 . Penjelasan Dina
48 Bab 48 . Tuduhan
49 Bab 49 . Pria egois
50 Bab 50 . Gara-gara handphone
51 Bab 51 . Jealous
52 Bab 52 . Plin-plan
53 Bab 53 . Undangan ulang tahun
54 Bab 54 . Pergi ke acara ulang tahun
55 Bab 55 . Masih di pesta yang sama
56 Bab 56 . Mabuk
57 Bab 57 . Setitik harapan
58 Bab 58 . Menyelinap
59 Bab 59 . Boleh aku buka?
60 Bab 60 . Penjelasan Bayu
61 Bab 61 . Tuduhan
62 Bab 62 . Amel yang penasaran
63 Bab 63 . Satu ranjang
64 Bab 64 . Perasaan Rama
65 Bab 65 . Memanas-manasi
66 Bab 66 . Pertemuan
67 Bab 67 . Rekaman Video
68 Bab 68 . Putus
69 Bab 69 . Janji Rama
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Bab 1. Calon suami khayalan
2
Bab 2 . Kamu itu adik aku
3
Bab 3 . Perasaan Bayu
4
Bab 4 . Ungkapan perasaan Rama
5
Bab 5 . Masih ditempat yang sama
6
Cium aku kak!!!
7
Bab 7 . Ciuman yang tak terbalas
8
Bab 8. Kenapa kamu berpakaian seperti itu Na???
9
Bab 9. Apa kamu suka kak Rama?
10
Bab 10. Penasaran
11
Bab 11. Kepergok
12
Bab 12. Apa bang Adit menyukai Naura?
13
Bab 13. Curiga
14
Bab 14. Ketahuan
15
Bab 15. Kenyataan pahit
16
Bab 16. Pagar makan tanaman
17
Bab 17. Manusia rubah
18
Bab 18. Sakit hati
19
Bab 19. Keinginan Rama
20
Bab 20 . Cewek murahan
21
Bab 21. Bolos
22
Bab 22. Meminta penjelasan
23
Bab 23. Joging
24
Bab 24. Sesuatu yang menonjol
25
Bab 25. Apa kakak cemburu?
26
Bab 26. Kamu suka Bayu?
27
Bab 27. Teman makan teman
28
Bab 28. Kunjungan Amel
29
Bab 29. Aku bertanya bukan berarti aku cemburu!
30
Bab 30. Hanya akting
31
Bab 31. Kedekatan Adit dan Naura
32
Bab 32 . Bertemu dicafe
33
Bab 33 . Bertemu dijalan
34
Bab 34 . Kekesalan Rama
35
Bab 35 . Panggil aku Abang seperti kamu memanggil Adit dengan sebutan itu!
36
Bab 36 . Apa mama mau jadi pelakor?
37
Bab 37 . Janjian di cafe
38
Bab 38 . Kepergok
39
Bab 39 . Wanita masa lalu
40
Bab 40 Pria misterius
41
Bab 41 . Rama yang egois
42
Bab 42 . Kamu milikku dan kamu hanya boleh mencintaiku saja!
43
Bab 43 . Mulai ada rasa
44
Bab 44 . Salah paham
45
Bab 45 . Kecemasan Naura
46
Bab 46 . Kedatangan Naura kerumah Amel
47
Bab 47 . Penjelasan Dina
48
Bab 48 . Tuduhan
49
Bab 49 . Pria egois
50
Bab 50 . Gara-gara handphone
51
Bab 51 . Jealous
52
Bab 52 . Plin-plan
53
Bab 53 . Undangan ulang tahun
54
Bab 54 . Pergi ke acara ulang tahun
55
Bab 55 . Masih di pesta yang sama
56
Bab 56 . Mabuk
57
Bab 57 . Setitik harapan
58
Bab 58 . Menyelinap
59
Bab 59 . Boleh aku buka?
60
Bab 60 . Penjelasan Bayu
61
Bab 61 . Tuduhan
62
Bab 62 . Amel yang penasaran
63
Bab 63 . Satu ranjang
64
Bab 64 . Perasaan Rama
65
Bab 65 . Memanas-manasi
66
Bab 66 . Pertemuan
67
Bab 67 . Rekaman Video
68
Bab 68 . Putus
69
Bab 69 . Janji Rama

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!