"oh" ucap Indah singkat dan dia langsung berjalan ke arah kamar mandi setelah mengambil baju yang akan dia pakai.
Namun karena Indah berjalan sambil melamun dia tidak sadar jika pintu kamar mandi sudah dia tutup alhasil dia yang sedang melanun kepalanya yang menunduk menubruk pintu
"Aww" ucap Indah sambil mengusap keningnya karena keningnya terasa sakit dan tanpa dia duga Azam datang menghampiri dan langsung meniup kening Indah yang sedang di usap oleh Indah.
Indah memundurkan tubuhnya karena merasa jantungnya berdebar lebih keras saat Azam berada sangat dekat dengannya juga karena Azam meniupi keningnya
"awas" Ucap Indah kemudian dia masuk kedalam kamar mandi setelah Azam bergeser.
Indah langsung menutup pintu dan berdiri di belakang pintu tersebut lalu dia memegang dadanya karena masih merasakan debaran jantungnya yang cukup keras.
"Kenapa?" Ucapnya karena tidak mengerti kenapa jantungnya masih saja berdebar dengan kencang saat Azam berada sangat dekat dengannya.
Indah sudah keluar dari dalam kamar mandi dan dia langsung duduk di depan meja riasnya lalu dia mengeringkan rambutnya dengan pengering rambut dan setelah selesai Indah berkata
"Zam"ucap Indah
"hem" ucap Azam sambil memaikan ponselnya
"apa tidak masalah jika kamu hanya ku jadikan ayah putri saja karena niat ku menikah hanya ingin memberikan ayah untuk putri, karena dia sering bertanya tentang ayahnya yang entah di mana?".
"tidak apa-apa terserah kamu saja mau menganggap ku apa yang jelas kita sudah menikah dan aku suami sah mu baik di mata agama atau pun hukum".
"Baru di mata agama saja".
"Oh iya tapi besok surat nikah kita akan jadi".
"Ko bisa gitu?" tanya Indah
"Bisa dengan uang semua bisa di lakukan".
"Tapi kenapa kamu mendaftarkan pernikahan kita ?".
"Kenapa kamu bertanya seperti itu, bukannya bagus aku mendaftarkan pernikahan kita".
"Bagus sih tapi ribet saat kita akan bercerai".
"Kamu ini lucu ndah kita baru juga menikah kamu sudah bicara perceraian, kamu tau ndah aku sudah berjanji akan menikah sekali seumur hidup jadi aku akan sekuat mungkin mempertahankan pernikahan kita sampai aku benar-benar yakin jika aku memang harus melepaskan mu nantinya".
"Oh ya sudah terserah kamu" Indah pun pergi keluar untuk bergabung dengan keluarganya.
Malam telah tiba dan kini mereka bertiga berada di kamar yang sama, ya putri tidak mau tidur terpisah dari ibunya walau neneknya sudah merayu sang cucu untuk tidur bersamanya.
Azam yang berpikir Indah tidak akan mengijinkannya tidur diatas kasur memilih tidur di lantai beralaskan selimut yang di lipat. ya untungnya Indah punya selimut lebih dari dua jadi salah satu selimut Indah di jadikan kasur oleh Azam.
Indah yang melihat Azam akan tidur di sana berkata "Zam kamu kenapa mau tidur di sana?".
"Lebih baik di sini ndah dari pada di atas kursi". ucap Azam dan bersiap untuk tidur.
"Maksud ku bukan di kursi tapi di sini, di atas kasur kan kasurnya juga besar".
Azam yang tadi sudah merebahkan tubuhnya di tempat tidur diadakan seketika duduk dan melihat Indah, tak percaya Indah yang dari tadi menolak keberadaannya tiba-tiba menawarinya untuk tidur di atas kasur.
"Jangan menatap ku seperti itu Zam, aku memang tidak suka kau menjadi suami ku tapi ya aku juga gak tega lihat kamu tidur di lantai, dan satu lagi kamu juga tidak mungkin menyentuh ku iyakan".
Azam hanya tersenyum dan naik ke atas kasur lalu merebahkan tubuhnya di sisi kiri putri, "Salamat beristirahat" ucap Azam dan dia mulai menutup matanya dan di susul Indah yang juga mulai menutup matanya".
Pagi Hari saat mereka bangun tidak ada drama menjerit karena mereka bangun dengan posisi yang sama saat mereka menutup mata ya itu terjadi karena Indah terbiasa tidur tanpa merubah posisinya begitu pun Azam.
"Ndah kamu mau kekamar mandi duluan atau tidak" tanya Azam
"kamu saja aku bisa kekamar mandi yang lain" ucap Indah
Azam yang sudah tidak kuat ingin membuang hajatnya langsung masuk kedalam kamar mandi tak lupa membawa handuknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Ade Diah
Lucu juga.
2024-11-17
0