Pagi Hari tepat pukul 03,30 bu Endah membangunkan Indah.
"Nak ayo bangun" ucap bu Endah
Indah hanya berkata "hem"
Bu Endah berkata lagi "Ayo bangun jangan cuman hem".
"Iya mah ini aku bangun, memang ada apa" ucap Indah masih dengan mata yang tertutup
"Cepat cuci muka dam ambil wudhu sekalian" ucap bu Endah
"sudah subuh ternyata rasanya baru sebentar aku tidur eh dah subuh lagi".
Indah turun dari atas tempat tidur dan pergi ke kamar mandi tidak lupa membawa handuk untuk dia mandi dan setelah selesai mandi dan berpakayan seperti biasa Indah menuju tempat biasa dia melaksanakan sholat namun saat akan melaksanakan sholat dia baru sadar jika jarum jam masih menunjukan pukul 04.
"Ya ampun apa aku tidak salah lihat itu beneran jam empat bukan atau jamnya rusak, ah mungkin jamnya rusak mana mungkin mamah membangunkan ku sepagi ini" ucap Indah sambil terus menatap jam yang berada di dinding kamarnya.
"Eh tunggu tapi jamnya berputar" ucap Indah lagi dan dia mencari ponselnya untuk melihat apa jam yang ada di ponsel sama dengan jam yang ada di dinding dan ternyata sama.
Namun karena sudah terlanjur mengambil air wudhu dan memakai mukena Indah pun memilih untuk melaksanakan salat malam walau hanya dua rakaat karena saat Indah selesai shalat ibunya sudah datang bersama seseorang yang tidak di kenali Indah.
Indah menghampiri ibunya dan bertanya dengan suara yang pelan "Mah itu siapa kenapa di bawa kekamar Indah".
"Itu perias pengantin" jawab bu Endah singkat
"Untuk apa mamah membawa perias pengantin kemari?" tanya Indah lagi
"Tentu saja untuk merias mu".
Deg Indah kaget karena ibunya berkata jika perias tersebut datang untuk merias wajahnya "Maksud mamah apa, merias Indah untuk acara apa?".
"untuk acara pernikahan kamu".
"Mah jangan bercanda masa iya aku akan menikah hari ini, aku baru dua hari di sini masa kalian tega langsung menikahkan ku, baru dua hari aku di sini bahkan jika di hitung dengan jam belum nyampe dua puluh empa jam aku di sini".
"Maaf tapi kami takut jika kamu berubah pikiran apalagi nanti setelah kamu bertemu calon suami kamu".
"Ya tapi tidak mendadak seperti ini juga mah". ucap Indah sambil memegang keningnya
"Maaf tapi ini keputusan kami dan keluarga calon suami mu menyetujui keinginan kami".
"Mah aku belum siap jika harus hari ini" rengek Indah
"Diam lah ini demi kebaikan mu" ucap Bu Endah lalu dia berkata lagi "Mbak tolong di riasnya setelah anak saya sholat subuh dan maaf saya harus mengunci pintu kamarnya".
"Mah" ucap Indah namun sang mamah tidak mendengar ucapan Indah lagi dan dia langsung mengunci pintu kamar Indah
"Mah beneran di kunci" ucap Indah yang tadi berpikir jika ibunya hanya menggeretaknya saja
sementara sang ibu yang berada di balik pintu kamar Indah sedang menangis karena merasa bersalah telah memaksa Indah untuk menikah.
Jam sudah menunjukan pukul delapan dan acara pernikahan sudah siap di gelar hanya tinggal menunggu Indah datang.
Indah berjalan sambil di gandeng sang mamah dan saat Indah sudah bisa melihat calon suaminya Indah terdiam
Dia sangat kaget dan tidak percaya dari sekian banyak laki-laki di dunia ini kenapa harus dia Azam mantan sahabatnya orang yang telah menolak cintanya.
"Mah kenapa harus dia apa tidak ada laki-laki lain di dunia ini selain dia".
"Karena kami tau alasan mu tinggal di luar negri pasti karena dia dan semoga dia juga menjadi alasan mu tinggal di sini lagi". ucap sang ibu namun dalam hati lalu bu Endah berkata
"Karena dia orang baik dan menyukai anak-anak".
"mah dia mantan sahabat aku". ucap Indah
"Ya terus kenapa? yang penting dia orang baik dan dia menyayangi anak-anak, dan ayah mu sudah memastikannya".
"Mah apa tidak bisa jika pernikahannya di batalkan saja dan cari orang lain jangan dia".
"Diam lah dan ayo kita jalan lagi". ucap Bu Endah.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
yanah
semnngaaattt thor 😁😁😁
2023-07-02
1
Ade Diah
Lumayan mudah-mudahan tulisan ku kali ini di sukai banyak pembaca
2023-06-21
0