Bab 03

Indah telah duduk di dekat Azam dan prosesi ijab qabul akan segera di mulai lalu setelah kata sah terdengar dan doa sudah di penjatkan dengan terpaksa Indah mencium tangan Azam dan Azam mencium kening Indah

Indah tersenyum namun terlihat jelas jika Indah melakukannya dengan sangat terpaksa.

Semua tamu undangan sudah meninggalkan rumah keluarga Indah tapi sepasang suami istri baru ini belum juga saling berbicara.

Kedua orangtua Indah memaklumi keadaan mereka tapi mereka percaya jika lambat laun mereka akan saling mencintai apa lagi Indah yang mereka tau dulunya mencintai Azam.

Pak Burhan berkata "Nak ajak suami mu ke kamar kalian, mungkin dia ingin beristirahat".

Indah yang enggan masuk kekamarnya bersama Azam malah berkata "Itu kamar ku jika kau ingin beristirahat masuk saja kesana!".

"Indah ada anak kamu jaga sopan santun, jangan menjadi contoh yang buruk untuk anak kamu".

Dengan terpaksa indah mengulangi ucapannya dengan ucapan yang lebih lembut "Baik lah mas Azam jika kamu ingin beristirahat itu kamar ku kamu masuk saja tidak di kunci ko"

"Oh jadi kelemahannya ternyata anaknya, terima kasih om telah memberi tahu aku kelemahan Indah" ucap Azam dalam hati lalu dia berkata "Kalau begitu saya permisi dulu om".

"Zam aku sekarang ayah mertua mu jadi mulai sekarang panggil om ayah dan tante Endah mamah".

"Iya yah, kalau begitu saya permisi". Dan Azam pun pergi ke kamar Indah.

Indah yang belum mengeluarkan unek-uneknya pada sang ayah kini menghampiri pak burhan dan setelah berada di dekatnya Indah berkata

"Ayah apa tidak ada laki-laki lain di dunia ini selain dia".

Pak Burhan yang sudah memprediksi indah akan berkata seperti itu berkata "Bukankah seharusnya kamu senang karena yang menjadi suami mu adalah sahabat lama mu".

"Ayah justru karena dia sahabat lama aku" ucap Indah kesal

"Kamu ini aneh sekali menurut ayah itu bagus jadi kalian sudah tau kekurangan dan kelebihan masing masing".

"Ayah" ucap Indah lagi dan sang ayah berkata "Sudahlah terima saja karena kalian juga sudah menikah".

Indah yang masih kesal belum bisa menerima Azam sebagai suaminya memilih pergi dan menuju kamarnya.

Indah yang masih marah masuk kekamarnya dan melupakan jika di kamarnya sekarang ada Azam.

"Ih dasar nyebelin kenapa harus dia sih, apa gak ada cowo lain di dunia ini yang mau sama aku, kenapa mentok di dia sih". kesal indah

"Emangnya kenapa kalau aku yang jadi suami kamu" ucap Azam yang baru keluar dari dalam kamar mandi

Indah yang mendengar suara Azam langsung menoleh kearah kamar mandi Indah lumayan kaget karena tadi dia lupa jika Azam juga ada di kamarnya namun di detik berikutnya indah berkata karena melihat Azam hanya memakai handuk yang hanya menutupi bagian bawah tubuhnya.

"Kenapa kamu tidak pake baju di dalam kamar mandi, sengaja mau menggoda aku atau apa?"

Azam tersenyum lalu berkata "sengaja biar kamu tergoda dan gak ketus lagi sama aku".

"Gak mempan kali Zam" ucap Indah

Azam masih tersenyum dan dia berkata "ya sudah kalau tidak mempan jangan marah, lagi pula aku juga bercanda".

Indah yang melihat Azam sudah berada di dekat kopernya langsung masuk kedalam kamar mandi dan setelah selesai dia pun keluar sama seperti Azam Indah juga hanya memakai handuk saja tapi bedanya dia memakai handuk dari dada sampai setengah pahanya.

Indah berjalan santai kearah lemari pakaiannya tidak perduli dengan tatapan Azam yang seperti kucing saat melihat seekor ikan.

Indah yang lama-lama risih di tatapan Azam berkata di sela aktivitasnya mencari baju " Jangan melihat ku seperti itu".

"Maksud kamu apa aku tidak mengerti" ucap Azam berpura-pura tidak mengerti

"Kau pikir aku tidak bisa merasakan tatapan mu itu".

"Oh, ya siapa suruh kamu hanya memakai handuk sependek itu, walau aku tidak mencintai mu, tapi aku juga masih normal kali dah jadi jika kamu tidak mau aku melakukan sesuatu yang merugikan mu alangkah lebih baik kamu jangan seperti ini lagi".

Indah hanya diam saat mendengar Azam berkata tidak mencintainya karena kata-kata Azam itu membuat hatinya terasa sakit dan membuka luka lamanya, namun karena sekarang dia sudah lebih bisa mengolah emosi jadi dia berkata "Kalau kamu tidak cinta sama aku ngapain kamu menikahi aku, tidak mungkin bukan jika kamu sama seperti ku baru tau jika orang yang akan menjadi ayah anak aku itu kamu".

Azam tersenyum dan dia merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur lalu berkata "Aku juga tidak tau jika yang akan aku nikahi itu kamu dah, awalnya aku menerima pejodohan ini karena orang yang aku cintai sejak dulu sudah bahagia, memiliki keluarga dan seorang anak, aku tau itu kamu saat mobil yang membawa ku berhenti di rumah mu, dan untuk memastikan jika itu kamu aku bertanya pada Kakak ku".

Episodes
1 Pulang ke tanah air
2 Kenapa harus dia
3 Bab 03
4 Bab 04
5 Bab 05
6 Is galak banget
7 Pelankan suaramu
8 Lucu banget
9 Cuman gosip
10 Irit Biaya
11 Irit Biaya
12 Kapan kalian pindah
13 penjelasan Azam
14 Tidak ada
15 Kamu tau tentang si bos
16 Maaf aku tidak bisa jujur
17 Siap
18 Ya Ini lebih baik
19 Dulu dia seperti kamu
20 Itu rahasia ku
21 Baiklah
22 Tidak ada tapi-tapi
23 Bukan marah tapi kesal
24 Membaca isi amplop
25 Dalam hati menjerit
26 Baiklah aku percaya
27 Terimakasih
28 Dekat di usir jauh merindu
29 Kamu pasti sembuh
30 Otak mu harus di cuci
31 suratnya palsu
32 Apa boleh aku tau
33 Iya aku janji
34 Jangan meledek
35 Setiap malam aku merana
36 Aku tidak sembuh
37 Aku berbohong
38 Aku tidak tega
39 Aku tidak peduli
40 Ini tuh kreatif
41 Janji
42 Kau
43 Sayang kamu di mana
44 Bangun
45 Azam di mana kau
46 Ini usaha terakhir ku
47 Jangan bohong
48 Amnesia
49 Jadi kita sudah menikah
50 Nasib perusahaan mu
51 Seperti mimpi
52 Pemalu
53 Apa kau amnesia
54 Kamu belum hamil
55 Indah yang tidak normal
56 hanya hilang ingatan
57 Bernafaspun aku sulit
58 Iya aku mengaku
59 tidak akan membutuhkan waktu yang lama
60 Jangan kecewakan Istri mas ini
61 Kamu akan kecewa
62 Kenapa kamu berbohong
63 Aw sakit mah
64 Doakan saja
65 Tumben
66 Sebelum menikah
67 Sudah mendarah daging
68 Bukankah ada nanti malam
69 semoga suka
70 kecewa dua kali
71 akan aku usahakan
72 Sudah menikah
73 Ini orang kenapa lagi
74 Enak saja
75 Seperti Angin
76 bertemu lagi
77 kenapa harus tersenyum semanis itu
78 Papah juga tampan
79 Seperti pencuri
80 Orang asing
81 putri anak kandung kami
82 Jangan menangis terus
83 Hiduplah dengan baik
84 Lebih baik seperti itu
85 Sudah waktunya
86 Aku sudah ikhlas
87 Aku ini Kakak mu
88 Jangan bingung
89 Apa dia masuk angin
90 Darurat sayang
91 Aku cuman masuk angin
92 Belum ikhlas sepenuhnya
93 Barkualitas
94 Demi anak
95 Ingin terus bersama Azam
96 Rumah lama Azam
97 Baiklah aku mau
98 Lukisan
99 Kenapa ada di sini
100 Ada apa
Episodes

Updated 100 Episodes

1
Pulang ke tanah air
2
Kenapa harus dia
3
Bab 03
4
Bab 04
5
Bab 05
6
Is galak banget
7
Pelankan suaramu
8
Lucu banget
9
Cuman gosip
10
Irit Biaya
11
Irit Biaya
12
Kapan kalian pindah
13
penjelasan Azam
14
Tidak ada
15
Kamu tau tentang si bos
16
Maaf aku tidak bisa jujur
17
Siap
18
Ya Ini lebih baik
19
Dulu dia seperti kamu
20
Itu rahasia ku
21
Baiklah
22
Tidak ada tapi-tapi
23
Bukan marah tapi kesal
24
Membaca isi amplop
25
Dalam hati menjerit
26
Baiklah aku percaya
27
Terimakasih
28
Dekat di usir jauh merindu
29
Kamu pasti sembuh
30
Otak mu harus di cuci
31
suratnya palsu
32
Apa boleh aku tau
33
Iya aku janji
34
Jangan meledek
35
Setiap malam aku merana
36
Aku tidak sembuh
37
Aku berbohong
38
Aku tidak tega
39
Aku tidak peduli
40
Ini tuh kreatif
41
Janji
42
Kau
43
Sayang kamu di mana
44
Bangun
45
Azam di mana kau
46
Ini usaha terakhir ku
47
Jangan bohong
48
Amnesia
49
Jadi kita sudah menikah
50
Nasib perusahaan mu
51
Seperti mimpi
52
Pemalu
53
Apa kau amnesia
54
Kamu belum hamil
55
Indah yang tidak normal
56
hanya hilang ingatan
57
Bernafaspun aku sulit
58
Iya aku mengaku
59
tidak akan membutuhkan waktu yang lama
60
Jangan kecewakan Istri mas ini
61
Kamu akan kecewa
62
Kenapa kamu berbohong
63
Aw sakit mah
64
Doakan saja
65
Tumben
66
Sebelum menikah
67
Sudah mendarah daging
68
Bukankah ada nanti malam
69
semoga suka
70
kecewa dua kali
71
akan aku usahakan
72
Sudah menikah
73
Ini orang kenapa lagi
74
Enak saja
75
Seperti Angin
76
bertemu lagi
77
kenapa harus tersenyum semanis itu
78
Papah juga tampan
79
Seperti pencuri
80
Orang asing
81
putri anak kandung kami
82
Jangan menangis terus
83
Hiduplah dengan baik
84
Lebih baik seperti itu
85
Sudah waktunya
86
Aku sudah ikhlas
87
Aku ini Kakak mu
88
Jangan bingung
89
Apa dia masuk angin
90
Darurat sayang
91
Aku cuman masuk angin
92
Belum ikhlas sepenuhnya
93
Barkualitas
94
Demi anak
95
Ingin terus bersama Azam
96
Rumah lama Azam
97
Baiklah aku mau
98
Lukisan
99
Kenapa ada di sini
100
Ada apa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!