Syifa berlari menuju ruang tamu dan menghampiri calon mama mertuanya. Sontak saja, Dila terkejut melihat gadis itu berpakaian terbuka. Matanya terbelalak, bibirnya sedikit terbuka.
"Ya ampun sayang, ini pasti kerjaan Anggi, ya?" tanya Dila sambil memegang tubuh Syifa.
Syifa menggelengkan kepala, karena bukan Anggi yang memberikannya baju terbuka ini. Akan tetapi, Syerkhan adalah pelakunya. Wajahnya memerah, matanya berkaca-kaca.
"Buk-" terputus, karena Dila langsung memotong ucapannya.
"Sudahlah, tidak usah malu, Anggi memang seperti itu orangnya, sebaiknya kita masuk saja!" Dila membawa Syifa masuk ke dalam kamar.
Karena, dia ingin gadis itu berganti baju. Sebab, sang suami akan tergoda pada Syifa kalau melihat calon menantu mereka pakai baju seksi.
Sebab, Syerkhan adalah pria normal tidak memandang gadis itu calon menantu mereka. Kalau sudah suka, maka Syerkhan akan mendapatkan wanita incaran.
'Aku sedikit takut, karena mas Syerkhan pria yang suka pada wanita berpakaian terbuka, kalau wanita lain aku tidak marah. Tapi, Syifa adalah pacar anak kami,' batin Dila, matanya sedikit khawatir.
Dila memberikan piyama pada gadis itu, dan Syifa langsung berganti baju karena. Sejujurnya, dia kurang nyaman berpakaian terbuka seperti ini.
Apa lagi, Syerkhan menatapnya dengan sangat nafsu dan juga memegang tubuhnya dengan halus, tidak seperti biasanya.
"Sepertinya, aku harus berhati-hati dan menjaga jarak. Sebab, om Syerkhan sudah jauh berubah dari yang sebelumnya," ucap Syifa sambil menatap dirinya di cermin. Wajahnya sedikit muram, matanya berkaca-kaca.
Setelah selesai, dia langsung ke luar dari dalam kamar mandi dan melihat Syerkhan ada di sofa dan dia sama sekali tidak melihat Dila lagi.
"Sini sayang!" Syerkhan menepuk ruang kosong di sampingnya mempersilahkan Syifa duduk. Senyum mengembang di bibirnya, matanya berbinar-binar.
Syifa sedikit takut pada Syerkhan, sehingga dia memilih duduk sedikit berjauhan dengan pria itu.
"Kok duduk di sana?" tanya Syerkhan sambil menatap wajah Syifa.
Syifa menelan ludah dan mendekati Syerkhan, berharap Dila segera datang dan dia terbebas dari pria itu.
"Kenapa berganti baju? Padahal, papa sangat menyukainya tadi," ucap Syerkhan dengan lembut sambil mengecup kening Syifa.
Syifa hanya diam dan menatap wajah pria yang ada di hadapannya, dan Syerkhan mendekatkan wajahnya ke wajah Syifa.
'Ya Tuhan, tolong selamatkan aku,' batin Syifa dengan lirih. Matanya terbelalak, bibirnya sedikit terbuka.
Saat Syerkhan hendak mencium Syifa, Dila datang dan pria itu langsung menjauh dari Syifa dengan sekuat tenaganya.
"Loh, Papa ada di sini juga?" tanya Dila sambil mendekati mereka dan duduk di tengah.
Syifa bernafas lega, karena Dila datang di saat yang tepat. Sebab, tadi sedikit lagi Syerkhan akan melahapnya.
"Iya, tadi papa pikir Mama ada di dalam kamar. Tapi, ternyata Syifa yang ada di sini," jawab Syerkhan dengan lembut.
Pria itu mengecup pipi sang istri dihadapan Syifa, berharap gadis itu cemburu dan mau di perlakukan sama seperti Dila.
"Tante, Syifa ke bawa dulu ya?" ucap Syifa dengan lembut.
"Iya sayang," jawab Dila.
Syifa langsung bergegas pergi dari sana, karena dia benar-benar takut pada Syerkhan yang sudah jauh berubah dari pertama dia mengenal pria itu.
'Aku benar-benar takut, apa aku pulang saja ya? Tapi, apa alasan ku nanti, karena aku sudah berjanji pada tante Dila,' batin Syifa dengan bermain bersama Dila tadi. Namun, dia mengkhayalkan wajah Syifa pada sang istri. Bukankah hal itu sudah tidak wajar lagi?
"Tuhan, tolong aku," ucap Syerkhan lirih.
Pria itu meminum bir sambil terus menatap langit-langit malam, tanpa disadarinya tenyata Syifa melihatnya dari jendela kamar.
Gadis itu ingin sekali menghampiri Syerkhan yang sedang bersedih, karena sejak dulu calon mertuanya selalu merokok dan minum bir kalua sedang memiliki masalah besar.
"Tuhan, kenapa semua ini harus terjadi!" teriak Syerkhan dengan keras.
Semakin membuat Syifa tidak bisa tinggal diam, dan dia langsung berlari ke luar kamarnya dan menghampiri pria itu.
"Om," ucap Syifa dengan lembut.
Syerkhan tersenyum dan langsung bangun, kemudian dia membawa gadis itu duduk di pangkuannya dengan sangat mesra.
"Ada apa sayang?" tanya Syerkhan dengan lembut.
Syifa merasa tidak nyaman dan dia bangun, kemudian duduk di samping pria itu. Sebab, takut ada yang melihatnya.
"Maaf Om, sebaiknya kita jaga jarak saja. Bukan apa-apa, karena tidak enak di lihat orang," ucap Syifa dengan sangat hati-hati.
Syerkhan tersenyum dan mengangguk kepalanya, kemudian dia membisikan sesuatu di telinga Syifa.
"Tapi Om," ucap Syifa.
Gadis itu takut karena Syerkhan meminta mereka duduk di dalam kamar, dan sudah jelas tidak akan ada yang melihat mereka.
"Sudah, tidak ada tapi-tapi," jawab Syerkhan.
Pria itu sudah mulai mabuk, dan membawa Syifa masuk ke dalam kamar tamu, kemudian dia duduk di bibir ranjang sambil memangku calon menantunya.
"Om, Syifa mau pipis dulu ya?" ucap Syifa dengan lembut dan Syerkhan mengangguk tanda setuju.
Syifa langsung masuk ke dalam kamar mandi, dan duduk di atas toilet, karena dia menunggu Syerkhan tidur. Sebab, pria itu sudah hampir tertidur akibat mabuk.
Satu jam kemudian . . .
Syifa tidak lagi mendengar suara Syerkhan yang memanggil namanya, dan dia ke luar dengan senyuman di wajahnya.
"Baguslah kalau dia sudah tidur, aku pergi dari sini saja. Sebab, Om Syerkhan sudah berbahaya," ucap Syifa dengan sangat pelan.
Karena, dia takut Syerkhan bangun dan melakukan hal seperti tadi. Gadis itu langsung pergi menuju ruang tamu dan duduk di sana sambil menunggu Anggi pulang.
"Kenapa Anggi lama sekali?" tanya Syifa dengan kesal.
Sebab, pria itu sama sekali tidak bisa di hubungi dan dia sampai tertidur pulas di sofa menunggu Anggi.
Tepat pukul 24.00, Anggi pulang dan melihat Syifa tidur di sofa. Kemudian dia mengendong gadis itu masuk ke dalam kamar tamu.
Namun, dia malah melihat sang papa ada di sana, sehingga dia membawa Syifa masuk ke dalam kamarnya.
Dengan perlahan dia meletakan tubuh Syifa di tempat tidur, dan menatap wajah gadis itu dengan sangat dalam.
"Kenapa papa ada di kamar tamu, dan Syifa di ruang tamu?" ucap Anggi dengan sangat penasaran.
Karena, dia memang sedikit cemburu pada Syifa kalau berdekatan dengan sang papa. Sebab, gadis itu sangat mesra bila ada di dekat Syerkan.
BERSAMBUNG.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
guntur 1609
da masalah pa syerkhan sm dila sebenarnya ya
2024-10-11
0
Pisces97
aneh Syifa sudah tau dalam bahaya nekat mendekati hahahah 😂🤣🤣
aslinya emang Syifa munafik sok²an gk mau padahal mau² tapi malu
2024-06-09
0
Ass Yfa
nih.... berarti Dila istriny aSyerkhan udah tahu kalo buaya.... tuh suaminya
2023-09-11
1