Syerkhan juga tertidur di dalam kamar Syifa, karena dia mengantuk, tanpa melepaskan pelukannya. Mereka sama-sama tidak sadar kalau tidur berdua di dalam kamar yang sama. Syerkhan merasa tidur berdua dengan sang istri, dan dia memegang tangan Syifa tanpa sadar. Wajahnya tenang, seakan sedang bermimpi indah.
"Sayang, pegang ini," ucap Syerkhan dalam tidurnya, matanya terpejam.
Pria itu menarik tangan Syifa masuk ke dalam genggamannya, dan Syifa diam, karena dia tidak sadar lagi. Sebab, masih berada di alam mimpi.
Dua jam kemudian . . .
Syifa mulai membuka matanya, dan dia melihat Syerkhan ada di hadapannya, kemudian ia melihat tangan pria itu ada di dalam bajunya.
Sontak dia terkejut, dan hendak menginginkan tangan pria itu. Namun, Syifa kembali membuka mata lebar-lebar, karena tangannya ada di dalam genggaman Syerkhan. Wajahnya memerah, matanya terbelalak.
'Astaga! Apa yang sudah aku lakukan?' batin Syifa, wajahnya memerah.
Gadis itu langsung mengambil tangannya, dan dia juga menyingkirkan tangan Syerkhan. Kemudian bergegas pergi untuk mencuci tangan ke dalam kamar mandi.
"Jangan sampai om Syerkhan tahu, kalau tanganku tadi sudah lancang masuk ke dalam genggaman dia," ucap Syifa dengan cemas. Bibirnya mengerucut, matanya berkaca-kaca.
Sebab, dia takut Syerkhan akan berpikir yang tidak-tidak, kalau tahu dia sudah lancang tadi. Namun, ia juga mengingat tangannya di pegang oleh pria itu.
"Astaga! Bagaimana ini? Seharusnya aku tidak tidur bersama om Syerkhan. Tapi, masalah ini harus aku simpan rapat-rapat, agar aku tidak malu," ucap Syifa.
Setelah gadis itu selesai mencuci tangannya, dia bergegas ke luar dan melihat Syerkhan sudah bangun.
"Maaf ya sayang, papa ketiduran di sini," ucap Syerkhan dengan suara serak khas orang bangun tidur.
Syifa tersenyum dan menghampiri Syerkhan kemudian duduk di samping pria itu, kemudian menatap wajah calon mertuanya.
"Tidak apa-apa Om," ucap Syifa dengan lembut.
Syerkhan mencium kening gadis itu, dan bergegas pergi dari sana. Sebab, dia takut ada orang yang melihat mereka dan salah paham.
Syifa menatap kepergian Syerkhan, dan memegang kening yang habis di cium oleh calon mertuanya. Matanya berbinar-binar, bibirnya sedikit terbuka.
"Sebenarnya om Syerkhan itu, sayang sama aku sebagai anak atau wanita?" ucap Syifa.
Karena, dia mulai menjaga jarak, sebab kejadian tadi. Selama 12 tahun saling kenal, Syifa tidak pernah berpikir hal seperti ini.
"Sepertinya aku memang harus menjaga jarak, karena tidak ingin hal seperti itu terulang lagi. Atau hal yang tidak seharusnya terjadi," ucap Syifa.
Gadis itu langsung bergegas mandi. Namun, setelah semua pakaian terbuka dan basah, dia sama sekali tidak membawa baju ganti. Bahkan, handuknya juga tidak ada.
"Astaga, aku harus meminta bantuan om Syerkhan lagi, karena tidak ada orang lain di rumah ini," ucap Syifa dengan lirih.
Gadis itu kembali menggunakan handuk kimono, dan ke luar dari dalam kamar mandi. Kemudian mengirimkan pesan pada Syerkhan.
Syifa: Om, tolong ambilkan baju mama bersama perlengkapannya, karena Syifa tidak bawa baju.
Syerkhan tersenyum, karena Syifa tidak berubah dari dulu sampai sekarang kalau mandi di rumahnya pasti tidak membawa baju.
"Gadis itu," gumam Syerkhan.
Pria itu membuka lemari dah melirik dress seksi berwarna merah, dan dia langsung mengambilnya. Padahal, Syifa tidak pernah mengunakan baju seperti itu.
"Sepertinya aku ingin melihat Syifa berpakaian seksi," ucap Syerkhan tanpa sadar. Senyum jahil mengembang di bibirnya.
Pria itu juga mengambil handuk juga. Namun, dia mengambil handuk yang sedikit terbuka, karena pikiran liarnya.
Setelah selesai, dia langsung membawa ke kamar Syifa dan langsung masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Cepatlah pakai baju, karena papa ada masalah sedikit," dusta Syerkhan.
Karena, dia ingin melihat Syifa memakai baju seksi itu di hadapannya dan berdua dengannya.
"Baik Om, bertemunya di ruangan kerja?" tanya Syifa.
Syerkhan menganggukkan kepala dan bergegas pergi dari sana. Syifa langsung masuk ke dalam kamar mandi dan menyelesaikan ritual mandinya.
Saat hendak memakai baju, dia terkejut karena dress itu sangat seksi dan terbuka. Padahal, Syerkhan tahu betul, dia tidak pernah berpakaian terbuka. Matanya terbelalak, mulutnya sedikit terbuka.
"Astaga! Baju apa ini? Kenapa, om Syerkhan memberikan aku baju seperti ini?" tanya Syifa dengan sangat terkejut.
Saat dia hendak mengunakan handuk, Syifa kembali terkejut. Sebab, handuk tersebut sangat terbuka.
"Astaga! Aku rasa ada yang salah pada om Syerkhan," gumam Syifa.
Gadis itu langsung mengunakan baju, walaupun sedikit terlihat. Sebab, dia berpikir kalau Syerkhan membutuhkan bantuannya.
"Ya ampun, sedikit kelihatan, dan tidak tertutup sempurna. Aku harus berjalan dengan tenang agar tidak ada yang melihat." gumam Syifa sambil terus berjalan.
Setelah sampai di ruangan kerja Syerkhan, Syifa berjalan menghampiri pria itu dengan perlahan.
'Ya ampun, apa yang aku lihat ini? Syifa benar-benar sangat indah di mataku,' batin Syerkhan.
Syifa tersenyum malu-malu, karena dia berpakaian terbuka di hadapan pria yang akan menjadi mertuanya.
"Ada masalah apa, Om?" tanya Syifa dengan lembut.
Syerkhan tersenyum dan menghampiri gadis itu, kemudian dia memegang pundak Syifa, membuat gadis itu bergidik ngeri karena tatapan dari Syerkhan.
"Om, ada masalah?" tanya Syifa lagi.
Syerkhan langsung tersadar dan menggelengkan kepalanya, membuat Syifa kesal.
"Lalu, untuk apa kita di sini? Kalau tidak ada masalah?" tanya Syifa dengan kesal.
"Jangan marah sayang, ternyata masalahnya sudah selesai, sekarang duduk dulu," ucap Syerkhan dengan lembut.
Syifa hendak menolak. Namun, dia tidak enak pada Syerkhan, karena pria itu baik padanya selama ini, dan dia banyak berhutang budi.
"Tapi Om, kita berdua di sini dan hari juga sudah malam. Tidak baik kalau ada yang melihat," ucap Syifa dengan lembut.
Syerkhan tidak mendengarkan ucapan Syifa, dan dia membawa gadis itu duduk di dengan jarak yang sangat dekat tidak seperti biasanya.
'Astaga, apa yang terjadi. Kenapa Om Syerkhan seperti ini?' batin Syifa sambil berpikir.
Entahlah, kenapa Syerkhan tidak bisa mengendalikan dirinya dan dia langsung memegang bahu Syifa dengan halus.
Membuat gadis itu terkejut. Namun, dia mencoba untuk menenangkan dirinya dan berpikir positif.
"Syifa, apa kamu benar-benar mencintai Anggi?" tanya Syerkhan untuk yang pertama kalinya.
Syifa menganggukkan kepala, karena tidak pernah Syerkhan bertanya padanya seperti ini.
"Ada apa, Om?" tanya Syifa dengan cemas.
Syerkhan tidak menjawab, dan dia terus menatap Syifa tanpa berkedip. Membuat sang empunya takut dan langsung bangun.
Syerkhan menarik tangan Syifa, sehingga gadis itu terjatuh ke atas pangkuan calon mertuanya.
"Hai! Mau ke mana?" tanya Syerkhan.
"Itu Om, mau ... mau," jawab Syifa dengan gugup.
Karena, sejujurnya dia takut akan sikap Syerkhan yang berubah padanya sejak kejadian tadi.
"Syifa!" teriak Dila yang baru pulang, membuat gadis itu aman dari Syerkhan dan langsung pergi.
BERSAMBUNG.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments
Pisces97
otak nya syifa sudah pindah ke lutut ya 🤭
msk mau sih pakai baju2 seksi didepan calon mertua aneh gk sih...
aku aja gk Berani pakai baju seksi keluar paling juga setelah menikah sudah bias apalagi baju seksi itu didepan suami boro² pakai didepan mertua hahahah 😂🤣🙈😂
2024-06-09
0
bibi
next
2023-07-07
1
Usermaatre
𝙉𝙖𝙝 𝙠𝙖𝙣 𝙝𝙧𝙨 𝙣𝙮𝙖 𝙨𝙮𝙞𝙛𝙖 𝙙𝙖𝙧𝙞 𝙖𝙬𝙖𝙡 𝙨𝙖𝙙𝙖𝙧𝙡𝙖𝙝 𝙠𝙖𝙡𝙤 𝙨𝙞𝙠𝙖𝙥 𝙨𝙮𝙚𝙧𝙠𝙝𝙖𝙣 𝙞𝙩𝙪 𝙙𝙖𝙝 𝙗𝙪𝙠𝙖𝙣 𝙖𝙣𝙩𝙖𝙧𝙖 𝙖𝙣𝙖𝙠 𝙙𝙖𝙣 𝙖𝙮𝙖𝙝 𝙩𝙖𝙥𝙞 𝙖𝙣𝙩𝙖𝙧𝙖 𝙥𝙧𝙞𝙖 𝙙𝙖𝙣 𝙬𝙖𝙣𝙞𝙩𝙖..
2023-07-06
1