Kerajaan Suji adalah kerajaan yang begitu makmur serta memiliki kaisar yang begitu baik dan juga sangat memikirkan rakyatnya. Akan tetapi sifat dari Permaisuri Yiza bertolak belakang dengan Kaisar Suji, Permaisuri Yiza sangat begitu angkuh dan juga selalu membedakan kasta sosial. Hal ini menurun kepada putri kaisar yang pertama yang bernama Putri Suzuka, sifat Permaisuri Yiza dan Putri Suzuka begitu sama persis. Sehingga hal ini selalu menimbulkan konflik di antara anggota kerajaan. Putra raja yang terakhir bernama Kenzi, Kenzi adalah sosok yang baik. Pangeran Kenzi selain tampan dia juga dermawan, seringkali Kenzi berbaur dengan rakyat kerajaan. Kenzi sama sekali tidak ingin diketahui identitasnya saat dia berbaur, setiap hari dia berkeliling bersosialisasi untuk melihat keadaan rakyat di sekitar kerajaan Suji.
"Kenzi, dari mana kamu seharian? Mengapa kamu sangat lusuh dan menggunakan pakaian seperti itu?" Ucap kakak perempuan Kenzi yang bernama Suzuka.
"Kak, kemana aku pergi. Itu bukan urusanmu, tolong jangan banyak bertanya! Aku hanya ingin melihat keadaan rakyat kerajaan Suji. Apakah itu hal yang salah? Sudah sepantasnya aku melihat dan mencari tahu tentang kemakmuran rakyat dari kerajaan. Mengapa kakak selalu mempertanyakan hal ini kepadaku? Apakah kamu tidak memiliki kesibukan sendiri kak?" Ujar Kenzi kepada Suzuka saat ini.
"Ah, sudahlah.. Lebih baik aku tidak berbicara denganmu. Sebagai putra kaisar seharusnya kamu bisa menempatkan dirimu, untuk apa kamu harus pergi blusukan mengotori tubuh masuk ke pasar tradisional?" Seru Suzuka saat ini dengan wajah yang sinis kepada Kenzi.
Kenzi pun hanya terdiam, tidak ada satu patah kata yang dia ucapkan kepada kakaknya. Dia tidak ingin menjadikan pembicaraan ini menjadi perdebatan. Akhirnya Kenzi mengalah, Kenzi masuk ke dalam kamarnya bersama pengawal setianya yang bernama Jae Jun.
"Maaf Pangeran Kenzi, apakah terjadi perdebatan antara anda dengan Putri Suzuka? Sepertinya kalian sedang berdebat." Tanya dari ajudan pribadi Kenzi saat ini.
"Sudahlah, itu bukan urusanmu. Sepertinya hal ini sering terjadi, lebih baik tidak usah kamu hiraukan. Seluruh Kerajaan pun tahu atas sifat Kakakku seperti itu." Ujar Kenzi Seraya tidak ingin membahas perdebatan dengan Suzuka.
"Jae Jun, Apakah kamu ingat wanita yang berada di pasar tradisional tadi? Dia sangat cantik sekali, dimana'kah dia tinggal?" Tanya dari Kenzi kepada ajudan pribadinya yaitu Jae Jun.
"Sepertinya Pangeran Kenzi tertarik kepada wanita tadi. Apakah perlu saya mencari tahu asal-usul dari wanita tersebut?" Sahut Jae Jun dengan senyuman seraya dia memberi kode kepada Pangeran Kenzi.
"Baguslah Jika kamu mengerti, tolong cari tahu di mana tempat tinggal gadis cantik itu. Aku ingin sekali mengenalnya, dari sekian banyak wanita yang aku temui hanya dia yang membuat aku tertarik." Ucap dari Pangeran Kenzi kepada Jae jun saat ini. Akhirnya Jae Jun pun membungkuk seraya dia bersedia untuk segera mencari tahu asal-usul keberadaan gadis yang diincar oleh Pangeran Kenzi.
"Baiklah, Pangeran Kenzi. Aku izin pergi untuk mencari tahu gadis itu." Ucap dari Jae Jun lalu dia meninggalkan Pangeran Kenzi seorang diri di dalam kamar.
Setelah Jae jun pergi, Pangeran Kenzi hanya tersenyum. Dia membayangkan keindahan dari paras wanita yang di temuinya tadi pagi. Seolah membuat Pangeran Kenzi begitu berbunga-bunga, sepertinya Pangeran Kenzi benar-benar tergila-gila kepada gadis penjual lobak yang berada di pasar tradisional.
POV. Pangeran Kenzi
Wanita itu sungguh membuat aku terpana, parasnya yang cantik membuatku semankin ingin mengenal-nya. Walaupun kakak melarangku untuk bersosialisasi akan tetapi aku akan terus mendampingi rakyat-rakyatku.
Jantungku berdebar, setiap aku mengingat akan kecantikan gadis itu. Aku tidak sabar ingin mengenal lebih dekat dengan gadis yang bernama, Yuka. Walaupun aku tahu pasti, kakaku tidak akan membiarkan aku berbaur dengan mudah. Ini akan menjadi masalah besar sepertinya, terlebih kakak perempuanku adalah sosok yang sangat angkuh. Dia pasti menghalalkan segala cara agar aku tidak berkomunikasi dengan rakyat jelata.
Aku berjalan ke arah jendela, kulihat suasana sore ini begitu menyegarkan. Aku hirup udara yang begitu sejuk pada sore hari lalu aku kembali terduduk memandangi tanaman yang tertanam di sekitar kerajaan Suji. Tidak terasa beberapa jam berlalu, aku masih tetap duduk melamunkan gadis penjual lobak tadi. Sontak saat ini aku terkejut mendengar ketukan pintu dari arah luar kamarku.
Tok.. tok tok tok.
Bunyi suara pintu diketuk dari balik pintu membuatku terkejut.
"Siapa? Ada perlu apa denganku?" Teriak aku saat ini, seraya aku menyahuti ketukan dari balik pintu ini.
"Ini Ibu, sayang. Bolehkah, ibu masuk?" Tanya Ibuku saat ini.
"Oh Ibu, masuklah." Ucapku menyahuti Ibuku saat ini. Tidak lama pintu kamar pun terbuka lalu ibu menghampiriku.
Kreeekk..
Suara pintu kamar terbuka, saat aku lihat ternyata memang benar ibuku.
"Kenzi, sedang apa kamu? Ibu lihat dari pagi kamu tidak ada di dalam kerajaan. Apakah kamu blusukan masuk ke lingkungan warga sekitar? Kamu sudah tahu 'kan, larangan yang harus kamu patuhi di Kerajaan Suji. Sebagai putra Kaisar Suji, kamu tidak diperboleh'kan berbaur langsung dengan rakyat jelata." Ucap ibuku yang membuat aku terdiam. Saat ini jantungku berdegup kencang, seraya Aku gugup dan panik.
"Ibu.. Mengapa aku tidak boleh berbaur dengan rakyat jelata? Sudah sepantasnya sebagai pangeran aku harus melihat kemakmuran rakyat yang ada di Kerajaan Suji. Ayah tidak pernah melarang hal ini kepadaku tetapi mengapa ibu dan kakak selalu melarangku? Aku tidak akan berhenti untuk mensejahterakan rakyatku. Jadi Ibu tidak usah terlalu berlebihan, biarkan aku menjadi seorang pangeran yang sangat bijaksana seperti ayah." Ucapku dengan nada sedikit tinggi kepada Ibuku saat ini.
"Kenzi, kamu sama seperti ayahmu. Entah bagaimana cara ibu untuk bisa berbicara dengan kalian berdua." Ujar ibu kepadaku.
"Sudahlah Ibu, aku tidak ingin berdebat. Baru saja kak Suzuka berbicara hal yang sama seperti ini. Aku ingin tidur Bu, izinkan aku untuk beristirahat sejenak." Ucapku seraya menolak perintah dari ibu saat ini. Tidak lama kemudian ibu pun berlalu pergi meninggalkanku.
"Huh, dasar anak ini." Gerutu ibu saat ini lalu dia pergi.
"Hufffh, ibu dan kakak sama saja. Aku lelah dengan sifat sombong mereka. Sebaiknya Jae Jun harus aku peringatkan untuk berhati hati dalam penyelidikan mencari tahu gadis penjual lobak tadi pagi." Ucap kecilku di dalam kamar.
Tok..tok tok tok
Tok..tok tok tok
Suara ketukan pintu itu mengejutkan lamunanku berkali - kali.
Matakupun membelalak karena terkejut, aku segera bangkit dari duduk lalu aku membuka pintu.
"Siapa lagi?" Ucap kesalku sembari membuka pintu.
"Ini aku, Jae Jun." Ucap Jae Jun yang saat ini berhadapan denganku.
"Haduh, cepat masuklah." Ucapku menarik tangan Jae jun.
Mataku mengawasi isi kerajaan, lalu kututup pintu kamar rapat-rapat.
"Kamu sudah dapat identitas gadis itu?" Tanyaku pada Jae Jun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Fans fantasi timur
Spertinya dia tertarik
2023-07-30
0
Suani key
Aku membayangkan ketampanan Pangeran Kenzi.
2023-07-27
0
Zia shu
Aku heran dengan Permaisuri Yiza yang seolah tidak senang pada putranya.
2023-07-18
0